Peran Alkitab bagi Remaja Kristen |
Edisi 91/Januari 2018 |
Salam damai sejahtera,
Alkitab adalah Firman Allah. Rasul Paulus mengajar Timotius bahwa Alkitab diembusi oleh Allah untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Apa yang diajarkan Paulus kepada Timotius bukan sebatas ajaran yang hanya berlaku bagi Timotius, melainkan bagi seluruh umat percaya di segala zaman. Kita perlu mendasarkan hidup kita pada Alkitab supaya hidup rohani kita terus bertumbuh. Dengan demikian, hidup kita akan berakar dan bertumbuh ke segala arah dalam Kristus.
Menyambut tahun baru 2018, marilah kita memulainya dengan mengajar dan mengaplikasikan hal yang paling mendasar kepada siswa dan remaja yang kita bina bahwa Alkitab harus menjadi dasar dalam hidup Kristen. Kita tidak akan mungkin mengenal Allah dan mengetahui kehendak-Nya tanpa membaca dan memahami Alkitab.
Kami menginformasikan kepada seluruh pembaca setia publikasi e-BinaSiswa bahwa mulai Januari 2018, publikasi e-BinaSiswa akan terbit satu kali setiap bulannya pada Senin minggu pertama. Kami bersama seluruh staf Yayasan Lembaga SABDA akan berfokus untuk mengerjakan proyek Alkitab Yang Terbuka (AYT). Kami memohon dukungan doa dari Saudara semua untuk pengerjaan proyek ini. Kiranya pekerjaan ini dapat kami selesaikan tepat waktu sehingga nama Tuhan terus dimuliakan. Kami, segenap redaksi e-BinaSiswa mengucapkan Selamat Tahun Baru 2018. Biarlah cinta kita kepada Tuhan dan firman-Nya terus bertumbuh sepanjang waktu hingga kita diperbarui senantiasa menjadi alat-Nya untuk memuridkan siswa-siswa yang kita layani. To God be The Glory!
|
ARTIKEL
Membaca Firman Tuhan
Manfaat Membaca Firman Tuhan
Yesus Kristus merupakan sosok yang memiliki disiplin tinggi untuk hidup rohani-Nya, selain menerapkan beberapa metode disiplin dalam pengajaran-Nya. Dia tidak menghindar dari kebenaran firman Allah meskipun menghadapi guncangan-guncangan berat dalam pelayanan-Nya. Disiplin rohani-Nya sangat terlihat dalam hal hubungan-Nya dengan Bapa. Alkitab mencatat setiap doa yang Tuhan Yesus panjatkan kepada Bapa-Nya di surga. Sejak kecil, Yesus sudah disiplin untuk bergaul dengan firman Tuhan. Dia juga bisa menguasai diri-Nya dari hal-hal duniawi untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya.
Ada beberapa fakta yang menarik tentang metode disiplin yang Tuhan Yesus terapkan kepada murid-murid-Nya. Di antaranya, saat Petrus diintimidasi oleh iblis (Matius 16:22-23). Juga sewaktu Tuhan Yesus beserta murid-murid-Nya menghadapi angin ribut, saat murid-murid tidak percaya, khawatir, dan takut, Tuhan Yesus menegur mereka (Markus 4:40). Dalam Alkitab, masih banyak lagi yang Kristus paparkan tentang kedisiplinan melalui firman-Nya, seperti dalam Markus 10:17-22, Lukas 9:51-56, Lukas 22:24-30, atau Yohanes 8:11. Oleh sebab itu, sebagai orang yang percaya, kita harus mau belajar untuk menerapkan dan melakukan firman Tuhan dan menaatinya. Sebelum kita memberitakan firman Tuhan, sebaiknya kita terlebih dahulu menerapkan dalam kehidupan kita.
Belajar Menghafalkan Alkitab
Latihan rohani merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang jauh lebih besar. Dalam Alkitab dituliskan bahwa Rasul Paulus mengingatkan kepada Timotius dan jemaat untuk melatih diri dalam ibadah. Tertib rohani akan menolong kita untuk memiliki kebiasaan dan gaya hidup sebagai anak-anak Tuhan. Ibarat suatu perahu layar yang mengembangkan layar untuk menangkap angin, begitu juga tertib rohani adalah layar untuk menangkap apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita. Jadi, tertib rohani adalah sarana untuk bertumbuh, bukan sekadar ritual dan rutinitas tanpa tujuan.
Salah satu tertib rohani adalah latihan untuk menghafal ayat-ayat dalam Alkitab. Kegiatan menghafal Alkitab adalah satu keterampilan rohani yang harus dimiliki dan dibiasakan oleh setiap orang percaya. Pada saat menghafalkan ayat Alkitab, sebenarnya kita sedang menanamkan firman Tuhan dalam hati kita. Firman Tuhan, yang disimpan dalam hati dapat menjadi kompas dalam hidup kita, penolong dalam mengalahkan pencobaan iblis serta memimpin kita mengerti kehendak Allah. Menghafalkan ayat mendatangkan banyak manfaat, menguatkan, dan menghibur orang Kristen seumur hidup. Kegiatan ini sangat bermanfaat ganda bagi setiap orang percaya. Bukan hanya menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan kita akan firman, tetapi juga sebagai ayat-ayat yang menguatkan bila menghadapi tantangan dan problem hidup. Tujuan menghafal adalah untuk mengukir ayat Kitab Suci dalam ingatan agar firman Tuhan memenuhi hati kita dan memotivasi tindakan kita sehingga kita dapat senantiasa hidup dalam kebenaran firman dan menjadi pelaku firman. Dengan menghafalkannya, berarti kita membuka pintu hati bagi firman Allah.
Artikel ini adalah bagian dari modul Pembentukan Rohani Kristen (PRK) dalam situs PESTA.org. Untuk mendapatkan bahan lebih lengkap, silakan buka di sini
Unduh Audio
Diambil dari: |
Nama situs |
: |
PESTA.org |
Alamat situs |
: |
http://www.pesta.org/prk_pel03 |
Judul artikel |
: |
Modul PRK Pelajaran 03 -- Disiplin-Disiplin yang Memperkaya Hidup Rohani |
Penulis artikel |
: |
Tim PESTA |
Tanggal akses |
: |
23 Oktober 2017 |
|
BAHAN AJAR
Bertumbuh dalam Firman
Tujuan:
Remaja mengerti pentingnya membaca Alkitab setiap hari dan belajar untuk menaatinya.
Inspirasi:
Penginjil Robert Sumner dalam bukunya yang berjudul The Wonder of the Word of God menceritakan tentang seorang warga Kansas, seorang korban ledakan. Ia tidak menyebutkan namanya. Hanya dikatakan bahwa wajahnya rusak, matanya menjadi buta, dan kedua tangannya putus. Ia baru saja menjadi seorang Kristen. Kekecewaan terbesarnya adalah kondisinya tidak lagi memungkinkannya meneruskan kesukaannya membaca Alkitab.
Pada suatu hari, ia mendengar mengenai seorang wanita di Inggris yang dapat membaca huruf braille dengan memakai bibirnya. Dengan harapan dapat melakukan hal yang sama, dia memesan Alkitab dalam huruf braille. Akan tetapi, ternyata dia mendapati bahwa saraf pada ujung bibirnya pun tidak dapat berfungsi (tidak peka) lagi sebagaimana mestinya. Jadi, ia tidak dapat membedakan huruf-huruf braille itu.
Dalam keputusasaan, ia terus mencoba dan mencoba. Hingga pada suatu hari, ketika ia sedang mencoba membaca huruf-huruf braille dengan bibirnya, lidahnya secara tidak sengaja menyentuh beberapa huruf. Betapa kaget dan senangnya dia, "Aku dapat membaca dengan lidahku." Saat kisah ini diceritakan oleh Sumner, orang itu sudah 4 kali membaca seluruh Alkitab dengan menggunakan lidahnya.
Refleksi
- Apa yang ada dalam pikiranmu ketika membaca kisah nyata tersebut?
- Teladan apa yang bisa kamu pelajari dari seorang warga Kansas tersebut?
Diskusi
- Dalam Yohanes 15:15, setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus digambarkan sebagai ranting/cabang dari Pokok Anggur yang harus senantiasa menempel/tinggal pada Pokok Anggur tersebut.
- Sebagai ranting, mengapa kita harus senantiasa menempel pada Pokok Anggur?
- Apa akibatnya bila ranting tersebut tidak menempel, atau dipotong dari Pokok Anggurnya?
- Melalui gambaran tentang ranting yang menempel/tinggal pada Pokok Anggur tersebut, pelajaran apa yang ingin disampaikan oleh Tuhan Yesus?
- Mengapa kita harus membaca Alkitab setiap hari?
- Apa saja manfaat firman Tuhan bagi hidup kita?
- Apa/bagaimana tanggapanmu bila ada orang yang berkata, "Alkitab itu tidak penting dan telah ketinggalan zaman"?
- Menurut kamu, kapan sebaiknya waktu/saat teduh bersama Tuhan dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan itu dilakukan? Mengapa?
- Mazmur 5:4
- Yesaya 50:4
- Markus 1:35
- Bacalah Lukas 8:4-15, "Perumpamaan tentang seorang penabur".
- Apa pelajaran utama yang kamu peroleh dari perumpamaan ini?
- Hal-hal apa saja yang dapat menjadi penghalang bagi kita untuk bertumbuh dalam Firman?
- Bagi kamu yang sudah membaca Alkitab setiap hari, perubahan-perubahan apa yang kamu rasakan dan alami dengan setia membaca firman tersebut? Ceritakan!
Aplikasi
- Firman Tuhan diberikan supaya kita dapat semakin mengenal Allah dan mengetahui cara hidup yang berkenan kepada-Nya.
- Dengan belajar dan menerapkan firman Tuhan, kita akan bertumbuh dalam hubungan kita dengan Allah.
- Firman Tuhan adalah makanan rohani orang Kristen. Karena itu, kita harus makan makanan rohani ini setiap hari supaya kita dapat bertumbuh secara rohani (1 Petrus 2:22-23).
"Seperti halnya seseorang tidak dapat makan satu kali saja untuk bertahan hidup selama 6 bulan, atau menghirup udara satu kali saja walau sebanyak mungkin untuk bertahan hidup selama satu minggu, demikian juga kerohanian kita tidak dapat bertahan bila kita hanya sekali seminggu membaca firman Tuhan. Kita memerlukan makanan rohani dari Tuhan setiap hari." (D.L. Moody)
Aksi
Membaca, mempelajari, menghafal, merenungkan firman Tuhan setiap hari serta berjuang untuk menaatinya.
Diambil dari: |
Nama situs |
: |
Remaja.co |
Alamat situs |
: |
http://remaja.co/Bertumbuh_dalam_Firman |
Judul asli artikel |
: |
Bertumbuh dalam Firman |
Penulis artikel |
: |
Ayub Wahyono |
Tanggal akses |
: |
10 Desember 2017 |
|
|