Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Selasa, 8 September 2020 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2020 | edisi berikut
Selasa, 8 September 2020 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)

Mazmur 102
Iman Sejati, Iman yang Tidak Melihat

Ada komunitas orang percaya yang beranggapan: jika kamu beriman, maka kamu akan mengalami mukjizat dan pertolongan Tuhan. Lantas, bagaimana dengan orang yang tidak mengalaminya? Apakah mereka tidak dapat disebut orang beriman?

Menurut Jewish Study Bible, Mazmur 102 adalah mazmur ratapan tentang kehancuran Yerusalem dan doa untuk pemulihan kota tersebut. Awalnya, doa pemulihan pribadi ini ditujukan untuk membangun kembali Yerusalem dalam konteks pascapembuangan. Penulis mengekspresikan kesedihannya akan kehancuran Yerusalem (1-2). Terlebih lagi, kondisi ini diperberat dengan tidak tampaknya Tuhan yang seolah menyembunyikan wajah-Nya, diam, dan tidak menjawab doanya.

Namun, penulis tidak mengakhiri mazmurnya di sini. Di tengah kondisi seolah Tuhan diam, iman dan harapannya akan pemulihan tidak luntur. Pengharapannya tampak dalam pengakuan akan kekuasaan dan kemurahan hati Allah (13-16). Pemazmur percaya bahwa Allah akan memulihkan Yerusalem, meskipun dia tidak dapat melihatnya secara langsung. Melalui iman, ia percaya bahwa keturunannya akan melihat pemulihan dari Allah (29). Inilah iman yang sejati. Yesus pernah berkata: "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya" (lih. Yoh. 20:29).

Apa itu iman yang sejati? Iman yang sejati tidak seperti seseorang yang tidak pernah sedih dan selalu mengalami mukjizat pertolongan Tuhan. Iman yang sejati muncul dari ujian dan penempaan dalam berbagai kondisi sulit; seperti seseorang yang mencari pertolongan Tuhan melalui doa, namun ia mendapati bahwa Allah diam dan tidak menjawab doanya. Dalam kondisi seperti itu, ia memilih untuk tetap berharap dan percaya pada kekuasaan dan keadilan Allah. Di sini iman tersebut diasah oleh Tuhan melalui kesabaran, komitmen, kesetiaan, dan pengharapan.

Hanya dengan cara seperti ini, iman bisa menjadi murni karena ia percaya total kepada rencana dan kehendak Allah. Ini tidak mudah. Karena itu, kita membutuhkan anugerah Allah. [JHN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 6 Juni 2025
Ibrani 1:1-4
  Arsip
< September 2020 >
M S S R K J S
    1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30      
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org