Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 9 September 2020 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2020 | edisi berikut
Rabu, 9 September 2020 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)

Mazmur 103
Ego Diri dan Pengampunan Allah

Sebagai orang Kristen, kita sering kali mendengar konsep pengampunan yang dikhotbahkan di gereja. Namun, ajaran itu seolah-olah tidak membekas dalam hati kita. Banyak orang masih dipengaruhi oleh perasaan dengki dan benci, baik terhadap sesama maupun diri sendiri. Kita acap kali lupa bahwa Allah yang kita sembah adalah Maha Pengampun.

Pemazmur ini sungguh berbeda karena ia terlihat begitu meyakini pengampunan, anugerah, dan belas kasihan Allah dalam hidupnya (12). Ketiga unsur itu hanya muncul dalam diri orang yang takut akan Allah. Hal ini ditegaskan oleh pemazmur yang menyebut istilah takut akan Allah sebanyak tiga kali (11, 13, 17). Orang yang takut akan Allah di sini bukanlah orang yang menganggap enteng dosa-dosanya. Justru ia adalah orang yang benar-benar sadar akan pelanggaran dan dosa-dosanya (3-4). Ia bersyukur dan memuji Allah atas pengampunan yang dialaminya (1-5).

Melalui kesadaran ini ia melihat adanya kebutuhan yang sangat besar akan pengampunan. Kesadaran akan kebutuhan ini juga membuat orang terbuka untuk dapat berjumpa dengan Allah yang penuh belas kasihan, murah hati, panjang sabar, dan penuh anugerah (4-8). Kesadaran akan dosa sebagai penyakit ini membuat kita mau untuk disembuhkan oleh Sang Tabib (Kristus).

Allah menghendaki kita secara nyata merasakan pengampunan-Nya. Seperti yang dikatakan pemazmur, itulah salah satu ciri orang yang takut akan Allah. Merasakan pengampunan ini dimungkinkan jika ada kesadaran yang mendalam dan pengakuan akan kesalahan, kelemahan, keterbatasan, dan keberdosaan.

Mengapa banyak orang percaya sulit merasakan pengampunan Allah? Hal ini karena keangkuhan yang berpusat pada ego. Ketika melakukan hal yang tidak benar, kita cenderung menyalahkan orang lain, lingkungan, gereja, dan sebagainya. Kita merasa yakin bahwa diri kita benar. Padahal, apabila kita mau menyadari keterbatasan dan keberdosaan kita, barulah kita dapat terbuka bagi pengampunan Allah yang sudah disediakan-Nya. [JHN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Rabu, 2 Juli 2025
Kisah Para Rasul 20:17-38
  Arsip
< September 2020 >
M S S R K J S
    1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30      
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9864 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org