ARTIKEL
Karakteristik Pemimpin yang Berhasil dalam Abad Ke-21
Para pemimpin di abad ke-21 perlu menjadi berbeda dalam berbagai aspek sebagaimana mereka memimpin tentara Allah menuju abad tersebut. Mereka perlu menjadi berbeda di dalam banyak hal dari para pemimpin Kristen yang telah pergi sebelumnya. Dalam sejarah, pemimpin Kristen yang telah pergi mendahului kita telah membuat banyak kesalahan sewaktu mereka memimpin tentara Allah. Dan, karena jangka waktu yang tersisa untuk kita sebagai pemimpin sebelum Yesus kembali adalah begitu singkat, maka kita tidak boleh mengulangi kesalahan-kesalahan mereka. Namun, kita harus melangkah maju dengan diperlengkapi pengetahuan tentang apa yang akan berhasil dan yang tidak akan berhasil sewaktu kita memimpin dan melatih para pemimpin untuk tuaian jiwa di abad ke-21.
Saya percaya bahwa pemimpin gereja yang berhasil di abad ke-21 harus mencapai keahlian yang berbeda dari para pemimpin yang terdahulu. Sebab, keahlian yang berbeda akan dibutuhkan oleh mereka untuk diperlihatkan kepada perubahan perkembangan teknologi dan juga bagi gejala-gejala perubahan penduduk. Beberapa dari Anda mungkin tertarik dengan apa yang saya maksudkan secara tepat ketika saya menggunakan istilah perkembangan-perkembangan teknologi dan gejala-gejala perubahan penduduk serta bagaimana kedua hal ini memengaruhi kemampuan dari kepemimpinan. Dalam penjelasan yang berikutnya, saya akan mencoba untuk menyatakan pikiran-pikiran saya dalam sebuah cara yang sistematis terhadap pokok persoalan ini dalam kepemimpinan abad ke-21, yang mana kesimpulannya telah saya capai bukan saja dengan melakukan observasi, tetapi juga dengan melakukan penelitian pada gejala-gejala perubahan penduduk dalam dunia, dan juga dengan melakukan pengajaran dan belajar dari sejarah gereja serta keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin dalam berbagai periode dalam sejarah gereja.
Sebuah Pandangan pada Gereja Elektronik
Beberapa tahun yang lalu, satu dari topik pembicaraan favorit di antara para pemimpin gereja adalah mengenai gereja elektronik. Walaupun topik itu sendiri kelihatannya mereda, tetapi kenyataan dari gereja yang paling berhasil hari ini adalah merupakan bukti dari gejala elektronik. Sebelum kita teruskan, tentu saja kita harus mendefinisikan istilah gereja elektronik. Untuk kepentingan komunikasi, kami akan mendefinisikan gereja elektronik sebagai gereja yang menggunakan peralatan dasar elektronik secara tetap, tetapi tidak terbatas juga dengan menggunakan komputer yang mempunyai kemampuan untuk membantu perpustakaan dan fasilitas riset lainnya, video kamera dari tingkat komersial, mikrofon tanpa kawat (wireless), sound sistem terpadu, peralatan rekam, dan paling tidak satu siaran radio atau televisi untuk pelayanan "outreach".
Apakah Kebutuhan dari Sebuah Gereja Elektronik?
Dalam perubahan masyarakat yang cepat pada masa kini, ada gejala yang nyata untuk menggunakan alat-alat elektronik yang mengagumkan dan merasa lebih nyaman dengan berada di sekeliling tempat di mana alat-alat tersebut dipergunakan. Jadi, jika gereja ingin menjangkau masyarakat pada masa kini secara sukses, maka kita harus memenuhinya dengan Injil di mana orang-orang berada, yakni dalam daerah peralatan elektronik. Gereja dalam abad ke-21 harus menggunakan arti komunikasi yang digunakan saat ini oleh masyarakat, oleh karenanya peralatan elektronik tersebut di atas harus dipergunakan untuk menyampaikan berita Injil kepada massa.
Mengubah Gejala Kependudukan
Para pemimpin yang berhasil dalam abad ke-21 adalah mereka yang menggunakan peralatan elektronik untuk tetap mengikuti gejala perubahan penduduk. Izinkan saya untuk memberikan beberapa statistik di sini sehingga Anda dapat melihat bahwa mengetahui gejala kependudukan dapat membantu Anda untuk menjangkau orang banyak secara efektif. Dengan menggunakan data laporan kependudukan dari United Nation 1994, saya menyebutkan perubahan-perubahan ini dalam gejala kependudukan.
- Dalam tahun 1985, 75% dari penduduk dunia berumur di atas 35 tahun.
- Dalam tahun 1999, 48% dari penduduk dunia akan berumur 25 tahun.
- Dalam tahun 2007, 52% dari penduduk dunia akan berumur di bawah 18 tahun.
Seorang dapat melihat dengan mudah bahwa ladang tuaian di abad ke-21 adalah ladang dari mereka yang berusia belasan tahun, dan gereja yang merencanakan pelayanan outreach mereka untuk menjangkau kaum muda ini akan menjadi gereja yang menuai tuaian jiwa terbesar dalam abad ke-21.
Jangan Melupakan Karunia-Karunia Rohani
Terlihat dari sebagian besar dunia saat ini bahwa Roh Kudus mengunjungi Gereja Yesus, seolah-olah hendak mengatakan, "Hei, jangan lupakan saya, sayalah yang mengurapi dan melengkapi Anda untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses." Para pemimpin yang sukses di abad ke-21 adalah seorang yang telah menerima kenyataan dan kebutuhan untuk memiliki dan menggunakan semua yang Roh Kudus berikan.
Pada masa lalu, terlalu banyak pemimpin Kristen bergantung hanya kepada lingkungan pengetahuan dan kemampuan saja, dan banyak dari mereka mencapai suatu tingkat keberhasilan. Akan tetapi, untuk menjadi pemimpin Kristen yang dapat dipakai oleh Allah, kita harus belajar untuk menjadi seorang Kristen supernatural. Seorang hanya dapat menjadi seorang pemimpin Kristen supernatural ketika hal yang supernatural tidak saja tinggal di dalam diri orang tersebut, tetapi juga mengizinkan kemampuan supernatural untuk memimpin dan menuntun dalam kepemimpinan mereka di gereja. Kita sebagai pemimpin harus belajar untuk menjalani hidup dalam supernatural sebagaimana dalam hal natural.
Sejarah gereja menyatakan kepada kita bahwa ketika pemimpin Kristen berhenti bergantung pada hal supernatural untuk menyelesaikan tugas yang telah Allah berikan pada mereka, maka mereka mulai melihat tugas-tugas tersebut sebagai sesuatu yang mustahil untuk diselesaikan. Dan, pada kenyataannya, hal-hal tersebut tak mungkin diselesaikan hanya dengan memperoleh kemampuan yang didapat dari kampus sekolah Alkitab dan mengikuti kursus-kursus kepemimpinan.
Pemimpin yang sukses di abad ke-21 harus diperlengkapi, baik secara natural maupun supernatural, untuk menyelesaikan tugas menuai ladang, kemudian menerima seluruh dari hal supernatural yang didapat karena ketika hal yang natural dan yang supernatural bekerja bersama, maka hal ini akan mengakibatkan ledakan kekuatan bagi Allah.
Tujuan dari Gereja
Tujuan kekal dari gereja ialah pemuliaan dan penebusan semua orang percaya. Kita sebagai pemimpin Kristen jangan pernah kehilangan arah dari kebenaran ini, dan apa pun juga yang kita lakukan di abad ke-21 harus berkisar pada penyampaian kebenaran pada dunia yang sangat membutuhkan sebuah cahaya yang bersinar di dalam kegelapan.
Download Audio
Diambil dari: |
Judul majalah |
: |
Harvest International Theological Seminary (HITS), Edisi I, Tahun II |
Penulis artikel |
: |
Eric Pittser |
Halaman |
: |
6 -- 7 |
|