ARTIKEL
"Kamu akan Disebut Rumah Doa"
Menurut Yesus, Anda disebut rumah doa.
Apakah Anda tahu identitas dan tujuan kekal Anda? Apakah Anda siap untuk itu? Dalam satu kalimat singkat, Yesus menyatakan identitas dan tujuan kekal umat-Nya. Dia berkata, "Kamu akan disebut rumah doa" (lihat Mat. 21:13). Yesus sedang mengutip nubuatan Yesaya atas Israel: "Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa" (Yes. 56:7).
Saat Allah menyebut kita dengan sebuah sebutan khusus, hal itu menunjukkan karakter kita dan bagaimana kita seharusnya berfungsi dalam Roh Kudus. Nubuat Yesaya dan pernyataan Yesus memberitahukan kepada kita bahwa umat Tuhan harus berfungsi sebagai rumah doa, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang. Otoritas, kehormatan, dan martabat tertinggi kita terdapat dalam doa -- yaitu, dalam interaksi dan kemitraan yang dalam dengan Yesus.
Apa artinya menjadi atau berfungsi sebagai rumah doa? Hal itu artinya Allah berbicara kepada kita dan menggerakkan hati kita. Lalu, kita memperkatakan Firman-Nya kembali kepada Dia dan hal itu menggerakkan hati-Nya. Hasilnya adalah bahwa sumber Allah dicurahkan di bumi -- kuasa, kekayaan, hikmat, ide kreatif, kesatuan, dan kesukaan-Nya. Beginilah orang yang ditebus akan bekerja selamanya dalam keluarga Allah, digerakkan oleh Allah untuk memohon kepada-Nya hal-hal yang ada dalam hati-Nya sehingga Dia akan mengabulkan hal-hal itu di atas bumi.
Penting untuk memahami bahwa "rumah doa" dalam sebuah kota adalah seluruh tubuh Kristus di dalam kota itu atau daerah itu. Bukan hanya pelayanan doa di kota itu. Saya memberi tahu murid-murid sekolah Alkitab saya bahwa rumah doa di Kansas City bukan dibuat hanya dari organisasi kami, International House of Prayer. Kami hanyalah "stasiun bahan bakar bensin" yang kecil -- hal itu adalah seperti ketika kita mengambil "sedikit bensin" dan menuangkannya pada api doa yang membakar dalam semua rumah doa di Kansas City, yaitu seluruh tubuh Kristus ?- lebih dari seribu jemaat.
Roh Kudus ingin menciptakan sebuah budaya doa yang diintegrasikan dengan ibadah di dalam gereja. Sesungguhnya, Dia akhir-akhir ini membangkitkan gerakan doa dan ibadah terbesar dalam sejarah. Mengapa? Karena ikut serta dalam ibadah dan doa syafaat adalah panggilan tertinggi orang yang telah ditebus pada masa yang akan datang, dan merupakan sarana utama yang dengan itu Dia mencurahkan kuasa-Nya melalui mereka ke atas bumi. Ibadah dan doa syafaat adalah sedikit hal di antara hal-hal lain yang kita lakukan, baik sekarang maupun selamanya.
Doa dan ibadah selalu merupakan pusat dari tujuan Allah. Berpusat pada pemerintahan Allah dan pencurahan kuasa-Nya adalah ibadah di altar kekal-Nya sebagaimana digambarkan dalam Wahyu 4-5.
Hari ini, Roh Kudus sedang membangkitkan apa yang akan menjadi gerakan ibadah yang paling penuh kuasa dalam sejarah, yang akan secara total mengalahkan gerakan ibadah Anti-Kristus di zaman akhir.
Tidak diragukan identitas gereja sebagai rumah doa adalah signifikan, dan Tuhan ingin kita menggunakan gereja yang berdoa sebagai alat-Nya untuk mencurahkan berkat kepada bangsa-bangsa. Kita bisa melihat Dia sedang bekerja untuk membawa perubahan pada gereja untuk mempersiapkannya agar berfungsi demikian saat ini dan pada waktu yang akan datang.
Namun, gereja di dunia Barat berada di titik waktu yang kritis. Bangsa-bangsa semakin menjadi-jadi dalam pelanggaran hukum dan kekacauan moral, dan mengalami konflik yang meluas, termasuk mereka yang diilhami oleh rasisme, terorisme, dan pelanggaran seksual. Terlebih lagi, kita sedang menghadapi ancaman krisis ekonomi global yang menghancurkan; rusaknya pernikahan dan keluarga; penerimaan agenda gay secara cepat dan besar-besaran; dan banyak tekanan lain. Pandangan umun yang didasarkan pada perasaan yang berlebihan di seluruh dunia adalah salah satu dari rasa takut, tidak percaya, dan kecurigaan yang semakin besar, saat dunia merasa ngeri di bawah beratnya dosa manusia yang bertambah-tambah (lihat Mzm. 2 dan Yes. 24).
Krisis paling signifikan di dunia hari ini adalah gereja itu sendiri, terutama di dunia Barat. Semakin banyak pemimpin gereja yang mempromosikan khotbah tentang anugerah yang diselewengkan, meremehkan perzinaan heteroseksual, memberkati pasangan homoseksual, mendukung aborsi, tidak mengakui otoritas Alkitab, menolak Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan, membuang doktrin tentang neraka, dan bahkan menolak ketuhanan Kristus. Namun, beberapa dari jemaat ini terus bertumbuh.
Banyak pemimpin telah menggantikan metodologi dan seluk-beluk pertumbuhan gereja terhadap panggilan Allah bagi gereja untuk berfungsi sebagai "rumah doa bagi semua bangsa" (Yes. 56:7). Mereka menyembunyikan ketandusan mereka di belakang daun-daun relevansi budaya yang kelihatan daripada berusaha untuk melaksanakan Hukum Kasih -- untuk mengasihi Allah dan sesama (Mat. 22:37-40) -- dan menjalankan Amanat Agung dengan sungguh (Mat. 28:19).
Akan ada dua kecenderungan besar di dalam gereja saat kita semakin mendekati kedatangan Tuhan yang kedua: banyak yang akan mundur dari iman, dan pada saat yang bersamaan banyak yang akan bangkit dalam kesungguhan hati mengasihi Yesus untuk ikut ambil bagian dalam masa yang paling mulia dan penuh kuasa dalam sejarah gereja.
Di posisi mana Anda akan berada? Apakah Anda akan berkompromi atau bangkit dalam iman, berketetapan hati dengan sungguh-sungguh untuk memegang erat apa yang dikatakan oleh Allah dan kemudian melakukannya dengan segenap hati Anda?
Pilihan ada di tangan Anda. (t/Jing-Jing)
|