BAHAN MENGAJAR
Tuhan Melihat Hati
Pelajaran Alkitab untuk anak-anak ini berasal dari 1 Samuel 16:1-13 ketika Samuel mengurapi seorang anak gembala muda bernama Daud sebagai raja Israel berikutnya. Ini mengajarkan kebenaran bahwa Tuhan melihat hati manusia dan bukan pada penampilan luar mereka. Materi ini akan dapat digunakan sebagai pelajaran sekolah minggu atau di gereja anak-anak.
Ayat: 1 Samuel 16:1-3; Mazmur 139
Waktu: 30 menit
Tujuan Pembelajaran: Setelah pelajaran ini ...
- Anak-anak mengungkapkan pengetahuan mereka tentang orang-orang dan peristiwa-peristiwa penting dalam bagian ayat ini dengan menceritakan kembali ceritanya kepada anak-anak.
- Anak-anak mengungkapkan apa yang mereka pahami tentang cara Tuhan memandang mereka.
- Anak-anak mengungkapkan pemahaman mereka tentang rencana Tuhan bagi hidup mereka.
Target Umur Kurikulum: TK - kelas 5 SD
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan:
- Alkitab yang membuka 1 Samuel 16:1-3; Mazmur 139. Siapkan terlebih dahulu salinan dengan poin-poin penting yang disorot untuk memastikan akan memberikan penjelasan spesifik tentang hal-hal tersebut.
- Alat Bantu Visual: Gambar Samuel, Isai, Daud (sebagai anak gembala), dan kakak-kakaknya (opsional). Sering kali, Alkitab cerita yang bagus berisi gambar-gambar yang layak.
- Foto/gambar anak-anak yang memiliki tanda lahir, foto anak yang memiliki cacat/tanda khusus di tubuhnya sejak lahir atau karena suatu hal, down syndrome, dan cacat fisik lainnya. (Dapatkan gambar dari pencarian di Internet atau mintalah dari orang-orang di gereja Anda yang memiliki anak dengan kondisi tersebut.)
Rencana Mengajar:
Tetapkan pelajaran ini dengan menjelaskan secara singkat orang-orang penting dalam ceritanya dan dengan menampilkan gambar Samuel, Isai, dan Daud sebagai anak laki-laki. Jelaskan peranan mereka dalam cerita dan pastikan anak mengulangi nama setiap orang.
Sebelum membaca ceritanya, bagilah anak-anak menjadi dua kelompok dan mintalah salah satu kelompok untuk mendengarkan cara Samuel memilih orang yang akan menjadi raja berikutnya. Mintalah kelompok anak yang kedua untuk mendengarkan apa yang mereka pelajari tentang cara Tuhan memilih raja berikutnya.
Baca (dan simpulkan) 1 Samuel 16:1-13. Gunakan berbagai infleksi suara saat Anda membaca, dan berhentilah (sesekali) untuk melibatkan anak-anak dalam cerita. Perkuat pelajaran dengan mengajukan pertanyaan. Apakah Tuhan memperhatikan bahwa Samuel kesal? Ya. Apakah Tuhan mengizinkan Samuel tetap kesal? Tidak. Apakah Tuhan memberikan instruksi kepada Samuel? Ya. Berapa banyak anak laki-laki yang dimiliki Isai? Tujuh. Di manakah Daud? Menggembalakan domba. Katakan kepada anak-anak, "Jika kita jujur, sulit bagi kita untuk memutuskan apa yang kita pikirkan tentang seseorang dari penampilan mereka di hadapan kita."
Saat Anda selesai membaca ceritanya, gunakan gambar-gambar untuk mengulas orang-orang dan peristiwa-peristiwa penting dalam cerita.
Mintalah tanggapan dari anak-anak tentang tugas mereka untuk mendengarkan. Apa yang kamu pelajari tentang cara Samuel memilih raja berikutnya? Apa yang kamu pelajari tentang cara Tuhan memilih raja berikutnya?
Pilih seorang sukarelawan untuk membantu menunjukkan inti dari cerita ini perihal Tuhan yang tidak melihat penampilan orang. Tunjukkan berbagai gambar anak-anak yang memiliki berbagai kondisi cacat, lalu bicarakan mengenai fakta bahwa Tuhan menciptakan mereka dan bahwa Tuhan juga melihat hati mereka. Tekankan bahwa meskipun kita terlihat dapat diterima oleh dunia ini, tetapi jika hati kita dipenuhi dengan dosa dan kata-kata yang menyakitkan terhadap orang lain, Tuhan lebih memperhatikan hati kita daripada penampilan kita. Ulangi fakta bahwa Tuhan membentuk kita semua di dalam rahim ibu kita dengan membaca Mazmur 139. Mintalah anak-anak berbicara tentang bagaimana rasanya ketika seseorang mengucapkan kata-kata kasar kepada mereka tentang bagaimana penampilan, cara berbicara, atau cara mereka melakukan sesuatu secara berbeda.
Evaluasi Pelajaran:
Mintalah beberapa sukarelawan untuk menceritakan kembali ceritanya kepada anak-anak dalam kelas dengan bermain peran. Pilih anak-anak untuk berperan sebagai Samuel, Isai, Daud, dan ketujuh saudara laki-lakinya. Mintalah anak-anak yang tersisa untuk bergiliran mengisi sebagian dari cerita yang sulit diingat oleh para sukarelawan. Ingatlah untuk mendorong anak-anak dengan bertanya, "Apa yang terjadi selanjutnya?"
Mintalah seorang sukarelawan untuk menjelaskan pesan Tuhan tentang cara Dia melihat orang, yaitu Dia tidak melihat orang dari penampilan luar, tetapi dari dalam hati mereka.
Berikan daftar pelajaran yang sesuai dan mintalah anak-anak untuk berdiri jika hal tersebut berasal dari cerita.
- Samuel sedih karena Tuhan menolak Saul sebagai raja. Ya.
- Daud melindungi domba ayahnya dari seekor beruang dan singa. Benar, tetapi itu bukan yang dia lakukan dalam cerita ini.
- Saul sebagai raja Israel yang pertama. Ya, tetapi itu bukan penekanan dari cerita ini.
- Samuel mengira putra tertua Isai seharusnya menjadi raja berikutnya. Ya.
- Tuhan memilih putra bungsu Isai sebagai raja berikutnya. Ya.
- Tuhan lebih memperhatikan hati kita dibandingkan penampilan luar kita. Ya. (t/N. Risanti)
|