KARYA
JACQUES MARITAIN
"Yang kita butuhkan bukanlah kebenaran-kebenaran yang melayani kita, melainkan sebuah kebenaran untuk kita layani."(Jacques Maritain)
Jacques Maritain
Jacques Maritain (Paris, Perancis, 1882 - Toulouse, Perancis, 1973) adalah seorang filsuf Katolik Perancis dan pemikir politik yang terkenal. Dasar pemikiran filosofis dan politiknya adalah St. Thomas Aquinas (satu pepatah terkenalnya adalah "Celakalah aku jika aku tidak sepaham dengan Thomas Aquinas"), serta komentator serta para kritikus filsafat Thomas Aquinas (khususnya John of St. Thomas) dan Aristoteles. Ia menulis sangat banyak subjek, termasuk filsafat, estetika, teori politik, filsafat ilmu, metafisika, pendidikan, liturgi, dan eklesiologi. Dalam karya-karya ini, membela konsep filsafat sebagai ilmu dari para penentangnya, kaum Bergsonian dan sekuler, serta berpihak pada paham Katolik dan pemikiran Katolik.
Ia lahir di Paris, Perancis, pada 18 November 1882, dari keluarga Protestan liberal. Ayahnya, Paul Maritain, adalah seorang pengacara terkemuka, sementara ibunya, Geneviève Favre, adalah putri dari Jules Favre, seorang negarawan Perancis.
Ia menempuh studi di Lycée Henri IV (1898 -- 1899) dan University of Paris "La Sorbonne", memperoleh ijazah dalam bidang filsafat (1900 -- 1901) dan dalam ilmu alam (1901 -- 1902). Dia kemudian memperoleh gelar Agregation dalam bidang filsafat dari College de France (1903 -- 1904).
Selama di Sorbonne itulah, ia bertemu Raïssa Oumançoff (Rostov-on-Don, Rusia, 1883 - Toulouse, Perancis, 1960), putri dari keluarga imigran Yahudi Rusia. Mereka menikah pada tahun 1904 dan berpindah keyakinan ke agama Kristen dua tahun kemudian. Dari awal, Raïssa sendiri adalah seorang penyair dan filsuf kondang, yang berbagi pemikiran filosofis dan berkolaborasi dengannya di sepanjang hidup mereka. Setelah kematiannya, Maritain menerbitkan catatan-catatan Raïssa dan ingatan-ingatannya tentang istrinya dalam Le Journal de Raïssa (1962).
Menyusul masa studi intensif atas tulisan-tulisan St. Thomas Aquinas, yang mana ketika itu ia sedang menulis buku pertamanya tentang filsafat, La science moderne et la raison (Reason and Modern Science) (1910), Maritain menjadi profesor di Collège Stanislas de Paris pada 1912. Dia juga diterima sebagai dosen di Institut Catholique de Paris, tempat ia menjadi Asisten Profesor (1914) dan Professor (1921) sebelum diangkat sebagai Ketua Logika dan Kosmologi (1928 -- 1939). Dia juga memberi kuliah di Petit Séminarie de Versailles.
Selama masa ini, keluarga Maritain pindah ke Meudon, pinggiran Paris, tempat mereka tinggal dari tahun 1921 sampai 1939. Di sanalah, Maritain mulai menjadi tuan rumah dari apa yang nantinya akan menjadi The Thomist Circles, yang mengadakan lima belas pertemuan tahunan antara tahun 1921 dan 1937. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mempelajari filsafat skolastik dan mengikuti perdebatan spiritual dan budaya. Mereka yang hadir berasal dari berbagai profesi yang berbeda: filsuf, sarjana, novelis, seniman, pematung, musisi, dan teolog kondang, semua berpartisipasi dalam perkumpulan itu. Selama masa itulah, Maritain menjadi sosok ternama dalam pemikiran Katolik.
Antara tahun 1932 dan 1940, Maritain sering bepergian ke Toronto, Kanada, untuk mengajar sebagai profesor di Pontifical Institute for Medieval Studies. Sementara ia berada di Toronto, pada awal 1940 itulah polisi Nazi di Perancis, yang saat itu diduduki oleh Jerman, mencarinya ke rumahnya di Meudon sehingga Maritain membatalkan kepulangannya ke Perancis. Sebaliknya, ia pindah ke Amerika Serikat, tempat ia tinggal sampai tahun 1960. Di sana, ia menjadi Profesor di Princeton University (1941 -- 1942), yang mana ia kemudian kembali lagi ke universitas tersebut sebagai Profesor Emeritus pada 1948. Dia juga mengajar di Columbia University, University of Chicago, University of Notre Dame (yang mendirikan The Jacques Maritain Center pada tahun 1957), Hunter College di City University of New York, Committee on Social Thought di University of Chicago, dan memberikan serangkaian kuliah di Yale University.
Pendahuluan Deklarasi HAM
Selama tinggal di New York, Maritain mendirikan École Libre des Hautes Études (Sekolah Gratis untuk Studi Lanjutan) bersama dengan orang buangan Perancis, Jean Wahl, dan orang buangan Belgia, Gustave Cohen. Ia juga terlibat dalam French Resistance dengan menunjukkan dukungan untuk pasukan-pasukan demokratis melawan pendudukan Jerman dan rezim kolaborator di Vichy. Dia membuat pesan radio ke Perancis dan menulis manifesto (A travers le désastre [Perancis, Negara saya, Melewati Bencana], 1940) dari umat Katolik Eropa yang demokratis yang tinggal di Amerika Serikat. Dia juga vokal menentang Perang Saudara Spanyol dan invasi Italia ke Ethiopia, menandatangani berbagai manifesto politik menentang mereka untuk membela perdamaian sipil dan agama, meskipun sebagaimana yang ia praktikkan, ia tidak pernah terdaftar dalam partai politik mana pun.
Mauritain memangkas masa tinggalnya di AS dengan serangkaian ceramah di Amerika Latin dan banyak kunjungan ke Perancis untuk memberikan kursus singkat tentang filsafat. Ia juga hanya tinggal sebentar di Roma, Italia (1945 -- 1948) sebagai Duta Besar Perancis untuk Takhta Suci. Ketika di Roma, Maritain mendirikan Centre culturel Saint Louis de France (1945).
Tak lama setelah kepulangannya dari Roma, Maritain terlibat dalam penyusunan Universal Declaration of Human Rights dari UNESCO (1948). Kata pengantarnya, Sur la Philosophie des Droits de l'homme, dan komentarnya, The Rights of Man, dapat ditemukan dalam Human Rights: Comments and Interpretations pada tahun yang sama.
Maritain menjadi terlibat dalam pembuatan Universal Declaration of Human Rights dari UNESCO dan menetap di Toulouse. Setelah kematian Vera -- adik Raïssa, yang juga menjadi Kristen dan hidup dengan Maritain sepanjang kehidupan pernikahan mereka -- dan Raïssa sendiri pada 1961, Maritain memasuki (ordo) Petits Frères de Jésus (ordo kongregasi religius dari gereja Katolik - Red.). Ia menjadi anggota Petits Frères pada 1970 dan tinggal bersama mereka sampai kematiannya pada 28 April 1973. Ia dimakamkan bersama dengan Raïssa di Kolbsheim, Alsace, Perancis.
Buku karya Maritain
Karya Maritain yang paling berpengaruh meliputi:
- Distinguer pour unir: Ou, Les degéred du savoir (1932) (The Degrees of Knowledge).
- Humanisme intégral: problemes temporels et spirituals d'une nouvelle chrétienté (1936) (Integral Humanism).
- Sept leçons sur l’être et les premiers principes de la raison spéculative (1934) (A Preface to Metaphysics).
- Education at the Crossroads (1943) - Ini menjadi teks standar di banyak seminari Katolik.
- ?Raison et raisons, Essais détachés (1948) (The Range of Reason).
- La personne et le bien commun (1947) (The Person and the Common Good).
- Approaches de Dieu (1953) (Approaches to God).
- Creative Intuition in Art and Poetry (1953).
- La philosophie morale, Vol. I: Examen historique et critique des grands systèmes (1960) (Moral Philosophy) -- Volume II tidak pernah dituliskan.
- Éléments de Philosophie I: Introduction générale à philosophie (1920) (Introduction to Philosophy).
- Court traité l?existence et de l?existant (1947) (Existence and the Existent).
- Man and The State (1951).
- Le paysan de Garonne: Un vieux laïc s?interroge à propos du temps présent (1967) (The Peasant of the Garonne, An Old Layman Questions Himself about the Present Time).
- Dieu et la permission du mal (1963) (God and the Permission of Evil).
- Art et scolastique (1920) (Art and Scholasticism and the Frontiers of Poetry).
(t/Jing-Jing)
TAHUKAH ANDA?
JACQUES MARITAIN: ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, DAN KEMANUSIAAN
Ditulis oleh: N. Risanti
Maritain dan istri.
Jacques Maritain dan istrinya berpindah keyakinan ke agama Katolik karena kekecewaan mereka terhadap ilmu pengetahuan alam yang tidak dapat mengatasi masalah eksistensial yang lebih besar dari kehidupan. Akibat kekecewaan tersebut, Maritain dan istrinya bahkan sempat membuat perjanjian untuk bunuh diri bersama-sama jika mereka tidak bisa menemukan beberapa wawasan yang lebih mendalam tentang makna kehidupan. Beruntung mereka kemudian terpengaruh dengan seorang novelis dan intelektual, Léon Bloy, yang merupakan seorang penganut Katolik Roma yang bergairah. Dengan iman Katolik, kehidupan dan pemikiran mereka justru semakin memiliki pengaruh signifikan bagi ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan filsafat.
Maritain yang merupakan duta besar Perancis untuk Vatikan (1945 -- 1948) menjadi orang yang mendorong Paus untuk berbicara mengenai masalah anti-semit (anti Yahudi - Red.) serta kejahatan Holocaust setelah perang dunia ke-2 usai. Sebagai seorang filsuf, ia memberi peringatan melalui artikelnya yang berjudul Reason and Modern Science (diterbitkan di Revue de Philosophie edisi Juni) bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi sesuatu yang bersifat ilahi, yang metodologinya telah merebut peran akal dan filsafat, lalu pada akhirnya akan menggantikan kepentingan kemanusiaan. Dalam hal seni, Maritain menjadi tokoh yang mendorong para seniman Kristen untuk membuat karya yang indah berdasarkan keimanannya. Ia berpendapat bahwa seniman dan orang Kristen pada hakikatnya adalah satu, dan seni yang dibentuk dari pemikiran Kristen akan berbeda dari seni yang tidak dibentuk oleh pemikiran yang sama.
Download Audio
Sumber referensi:
1. _____. Jacques Maritain Facts. Dalam http://biography.yourdictionary.com/jacques-maritain
2. _____. Jacques Maritain. Dalam http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Jacques_Maritain
3. Doster, Richard. The Calling of Christian Writers. Dalam http://www1.cbn.com/biblestudy/the-calling-of-christian-writers
|