Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Jumat, 16 Agustus 2024 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 08/Edisi 2024 | edisi berikut
Jumat, 16 Agustus 2024 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)

Mazmur 39
Menolak atau Menerima Penderitaan?

Tantangan pergumulan orang Kristen kerap kali bukan pergumulan itu sendiri, tetapi justru sikap terhadapnya.Tidak jarang orang tersebut terjebak pada sikap mengasihani diri dan terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Bagaimana seharusnya sikap orang percaya terhadap pergumulan atau penderitaan?

Di tengah penderitaan, Daud kelihatannya memegang janjinya kepada Tuhan untuk tidak berdosa dan berbicara sembarangan (2). Namun, ketika ia berdiam diri, justru ia tidak tahan dan memutuskan untuk menyampaikan keluhannya kepada Tuhan (3-5). Ketika Daud datang kepada Tuhan, ia memperoleh pengertian tentang arti kehidupan manusia di hadapan Tuhan yang melampaui penderitaannya.

Manusia hanyalah kesia-siaan (6-7, 12). Di bawah murka Tuhan, manusia berdosa tidak dapat mengharapkan apa-apa selain belas kasihan Tuhan (8-11). Kita tidak mungkin bisa mengerti semua misteri kehidupan ini, kita hanya bisa datang kepada Tuhan untuk bertanya dan berserah (13-14).

Apa pun penderitaan kita, tentu kita menginginkan jalan keluarnya. Namun, kita perlu waspada agar kita tidak terjebak pada sikap keliru dan membawa diri kita kepada kesalahan di mana fokus kita hanya kelepasan. Jangan sampai kita masih merasa rohani karena mencoba terus berdoa dan beribadah, padahal sebetulnya fokus kita telah berubah menjadi diri sendiri.

Belajar dari Mazmur 39, saat kita mengalami penderitaan sekalipun, sudah seharusnya fokus kita tetap pada Tuhan. Di hadapan Tuhan semuanya adalah kesia-siaan. Keutamaan hidup kita bukan soal seberapa makmur, pandai, atau terkenal kita, melainkan seberapa dalam kita mengenal Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya.

Kiranya setelah melewati berbagai hal dalam hidup ini, kita dapat berkata seperti Ayub: "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu" (Ayb. 42:5-6). [RGD]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 9 Mei 2025
Bilangan 14
  Arsip
< Agustus 2024 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org