Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 27 Maret 2024 (Minggu Pra-Paskah ke-6)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 03/Edisi 2024 | edisi berikut
Rabu, 27 Maret 2024 (Minggu Pra-Paskah ke-6)

Markus 15:16-20
Keagungan Mahkota Duri

Mahkota lazimnya terbuat dari emas dan bertatah permata sebagai tanda kemuliaan dan keagungan. Namun, bagi Yesus, Sang Raja, kepada-Nya dikenakan sebuah mahkota duri.

Duri yang ujungnya runcing pasti melukai siapa pun yang terkena. Luka itu bukan hanya luka yang mengalirkan darah, tetapi juga yang mengungkap berbagai derita. Itulah duri yang dianyam menjadi mahkota untuk dikenakan kepada Yesus (17). Di kepala Yesus, duri itu tidak hanya menyebabkan keluarnya darah dan menimbulkan rasa pedih, tetapi justru lebih menyuarakan penghinaan.

Tak dapat dibayangkan pedihnya luka di luar dan di dalam diri yang mesti ditanggung Tuhan Yesus. Apalagi, bila kita turut menyaksikan bagaimana para prajurit memberi hormat dan salam yang tidak lain sebagai bentuk olok-olok (18). Penghormatan mereka diikuti dengan tindakan pelecehan yang kejam (19). Apalah arti sebuah gestur penghormatan dan penyembahan bila diikuti dengan tindakan memukul dan meludahi?

Begitu dalam luka yang harus dirasakan Yesus mana kala Ia harus menerima anyaman duri sebagai mahkota. Itu adalah mahkota yang lebih melahirkan penghinaan ketimbang keagungan. Itu bukan pula mahkota yang menunjukkan kemuliaan karena justru luka dan darah yang diperlihatkan. Namun, darah itulah yang kemudian menjadi sumber kehidupan baru bagi orang-orang yang menerima cinta kasih-Nya. Sesungguhnya, cinta kasih itulah yang mengubah setiap derita dan luka menjadi rahmat. Tidak heran bila Yesus tidak menolak ketika mahkota duri itu dikenakan kepada-Nya.

Bagi mereka yang tidak menyadari, mahkota duri memang merupakan tanda penghinaan. Namun, bagi yang telah memasuki hidup baru dan kesadaran diri yang diperbarui, mahkota tersebut justru mengungkapkan keagungan cinta kasih Tuhan.

Di sinilah ditemukan adanya paradoks. Ketika Tuhan rela mencintai hingga terluka, cinta itu pula yang justru mampu mendatangkan kesembuhan, bahkan kesembuhan yang kekal. Itulah keagungan dari cinta kasih di balik mahkota duri yang menyelamatkan kita. [SET]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 22 Mei 2025
Bilangan 21:10-20
  Arsip
< Maret 2024 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31            
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org