Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 3 Desember 2015
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 12/Edisi 2015 | edisi berikut
Kamis, 3 Desember 2015

Amsal 26:1-16
Belajar Menjadi Bijak

Judul: Belajar Menjadi Bijak
Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang, sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Aktivitas ini sudah dilakukan setiap orang sejak mereka masih bayi. Jika tidak ada perubahan, maka pertumbuhan si bayi menjadi keprihatinan bagi orang tuanya.

Agaknya penulis amsal memberikan gambaran mengenai seseorang yang tidak pernah mau berubah melalui proses belajar. Orang seperti ini disebut sebagai seorang bebal dan pemalas. Seperti salju di musim panas dan dan hujan di musim panen (1), maka kehormatan yang diberikan kepada mereka merupakan hal yang sia-sia. Bahkan kepercayaan yang diberikan kepada orang bebal cenderung menjadi kontraproduktif. Sebab dengan kebebalannya, mereka tidak menghasilkan hal positif apapun, selain hal yang negatif (6-9). Bentuk kepercayaan apapun yang diberikan kepada orang bebal dapat berakibat fatal bagi orang yang memercayakan (10). Selain itu, ia akan kembali mengulangi kesalahan yang pernah dilakukannya (11).

Sedangkan seorang pemalas menurut pengamsal kurang lebih sama dengan orang bebal. Mereka melihat masalah tetapi tidak berusaha menyelesaikannya (13), malahan berputar-putar pada masalah yang sama dan tidak mau beranjak dari tempatnya (14). Jadi, seorang bebal dan pemalas memiliki ciri khas yang sama, yaitu mereka merasa lebih bijak daripada orang lain (12, 16).

Gambaran orang bebal dan pemalas sangat banyak dijumpai di Alkitab. Ada kalanya kita merasa lebih bijak daripada orang lain. Tanpa disadari, kita justru berperilaku seperti orang bebal. Disini kita melihat bahwa orang bijak bukanlah orang yang menganggap dirinya bijak, tetapi orang yang mau belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya. Dengan demikian, ia menjadi orang yang dapat dipercaya dan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik.

Sejauh mana kita dapat dipercaya orang lain dan hal itu menjadi penentu apakah kita bebal atau tidak. Marilah kita belajar menjadi bijak. [YSAN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 16 Mei 2025
Bilangan 18
  Arsip
< Desember 2015 >
M S S R K J S
    1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org