Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Renungan Harian > Edisi Kamis, 11 September 2025
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2025 | edisi berikut
Kamis, 11 September 2025

Bacaan   : MARKUS 13:1-13
Setahun : Yehezkiel 37-39
Nas       : Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, "Guru, lihatlah betapa besarnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!" (Markus 13:1)

Kagum Sewajarnya

Bait Allah di Yerusalem adalah bangunan yang sangat megah pada zamannya. Ditopang dengan batu-batu pilihan berukuran besar yang dipahat dengan indah. Banyak bagiannya juga disalut dengan emas. Hasilnya adalah sebuah bangunan megah dengan arsitektur yang mengagumkan. Bangunan itu pun menjadi kebanggaan umat Israel, sekaligus menjadi pusat peribadatan mereka. Karena bait itu menjadi tanda kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Sayangnya, kekaguman bangsa Israel terhadap Bait Allah tidak selaras dengan ketaatan mereka kepada Dia. Pada akhirnya, mereka hanya sebatas mengagumi kemegahan gedung itu. Peribadatan mereka justru menjadi ajang menyombongkan diri, serta menjadi topeng untuk menutupi kejahatan. Mereka melupakan esensi atau hakikat keberadaan Bait Allah, yang seharusnya menjadi sarana bertemu dengan Allah, serta buahnya terlihat dalam kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai firman-Nya.

Yesus pun menubuatkan kehancuran bait itu, seolah hendak menegaskan bahwa itu hanyalah bangunan biasa. Bersifat sementara. Tidak kekal. Bisa hancur. Perkataan Yesus ini menjadi teguran agar para murid-termasuk kita semua-tidak hanya berfokus pada pengagungan hal-hal duniawi atau lahiriah, tetapi pada sesuatu yang bernilai kekal, yang tidak dapat hancur atau binasa. Sampai batas yang wajar kita bisa saja terpesona dengan kemolekan fisik, keindahan bangunan, kekayaan yang melimpah, jabatan yang tinggi, atau teknologi super canggih. Namun, kita perlu ingat bahwa semua itu tidak kekal. Hanya Allah saja yang kekal. Dialah seharusnya menjadi pusat hidup dan kekaguman kita. Kehendak-Nyalah yang seharusnya menjadi dasar hidup kita. --HT/www.renunganharian.net

PRIBADI ALLAH YANG KEKAL SERTA KEHENDAK-NYA
SEHARUSNYA MENJADI PUSAT HIDUP SERTA RASA KAGUM KITA.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

  e-RH Hari Ini
Edisi Kamis, 30 Oktober 2025
Saat Bisnisku Ditiru (MAZMUR 37:1-11)
  Arsip
< September 2025 >
M S S R K J S
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30        
Cari di Arsip e-Renungan Harian  Cari di e-RH
  
Arsip  Arsip (10380 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs RH
  Facebook RH
Facebook  Aplikasi RH
  Grup Diskusi RH
Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org