BAHAN HUMOR
Kucing Sang Guru
Download Audio
Setiap kali guru siap untuk melakukan ibadat malam, kucing asrama mengeong-ngeong sehingga mengganggu orang yang sedang berdoa. Maka, ia memerintahkan supaya kucing itu diikat selama ibadat malam.
Lama sesudah guru meninggal, kucing itu masih hidup dan tetap diikat selama ibadat malam. Setelah kucing itu mati, dibawalah kucing baru ke asrama, untuk dapat diikat sebagaimana biasa terjadi dilakukan selama ibadat malam.
Berabad-abad kemudian, kitab-kitab tafsir penuh dengan tulisan ilmiah murid-murid sang guru, mengenai peranan penting seekor kucing dalam ibadat yang diatur sebagaimana mestinya.
[Sumber: Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994]
“Dan, Yesus menjawab dan berkata kepada mereka, "Dan, mengapa kamu juga melanggar perintah Allah demi tradisimu?”
—Matius 15:3, AYT
Kucing
Download Audio
Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi lebih memperhatikan kucingnya daripada dirinya.
Pada suatu hari, Budi memutuskan untuk membuang kucing tersebut secara diam-diam. Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan dibawanya si kucing. Setelah Budi mengendarai mobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuang kucing tersebut.
Anehnya, ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di sana. Budi heran bercampur berang. Pada sore harinya, ia pergi lagi. Kali ini, si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja, sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah berada di sana.
Budi berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tetapi tetap saja si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya.
Pada suatu hari, ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh, tetapi juga berputar-putar dahulu. Budi belok kanan, belok kiri, belok kanan, belok kanan lagi, berputar-putar sebelum akhirnya membuang kucing yang dibawanya.
Beberapa jam kemudian, ia menelepon istrinya.
"Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi.
"Ada, kenapa? Tumben tanya si Manis segala," jawab istrinya agak heran.
"Panggil dia, Tik, aku mau tanya arah pulang. Aku kesasar!"
[Sumber: http://www.malau.net/kucing/]
“Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.”
—Amsal 12:20
|