BAHAN AJAR
Pelajaran Kelompok Remaja tentang Karakter
Jika murid-murid di kelompok remaja Anda seperti saya, membangun karakter bukanlah hal yang menjadi prioritas mereka. Saya ingin menekan satu tombol dan langsung bisa menjadi lebih mengasihi, lebih sabar, dan lebih ramah.
Bahkan, saya sering menolak keadaan yang Allah taruh dalam perjalanan saya untuk membentuk saya menjadi semakin serupa dengan Yesus.
Saya kira murid-murid Anda juga demikian.
Saya ingat tahun pertama pernikahan saya ... saya kira menikah akan begitu menakjubkan! Saya mengasihi Allah, dia mengasihi Allah, kami saling mengasihi -- apa susahnya, ya 'kan?
Ha ... saya pun dikejutkan! Tahun pertama pernikahan saya sangatlah sulit! Sebagian besar karena saya kira saya baik secara mental dan fisik, tetapi nyatanya masih BANYAK yang harus saya kembangkan.
Akan tetapi, dengan pertolongan Allah, kami melewati tahun pertama itu. Allah menggunakan tahun pertama pernikahan itu (dan 11 tahun lebih berikutnya) sebagai sebuah cara untuk membangun karakter saya.
Terkadang, saya rela mempersilakan Allah membentuk karakter saya. Akan tetapi, tentu ada saat-saat ketika saya tidak mau sejalan dengan apa yang sedang dikerjakan oleh Allah.
Akan tetapi, jika Anda memikirkannya, begitulah seringnya cara Allah mengubah kita. Dia memakai keadaan dalam hidup kita sebagai suatu cara untuk membentuk karakter-Nya dalam diri kita.
Pakailah pelajaran ini untuk menolong remaja memahami kebenaran ini. Selamat menikmati!
Bacaan: Roma 5:3-5
Pakailah pelajaran ini untuk menunjukkan kepada kelompok remaja Anda bahwa setiap situasi yang mereka lalui bisa menjadi kesempatan untuk membangun beberapa jenis karakter. Jika mereka mengandalkan Allah, Dia akan menolong mereka mengembangkan karakter yang baik.
Perlengkapan
- Dua kaus putih ukuran besar.
- Cat yang bisa dibersihkan.
- Kuas cat.
- Kain terpal atau handuk untuk diletakkan di bawah.
- Dua kain penutup mata.
Permainan Pembuka -- Warnailah
- Sebelum permainan dimulai, letakkan kain terpal atau handuk di bawah.
- Pilih dua murid untuk mengenakan kaus putih yang sudah dipersiapkan. Setelah mereka mengenakan kaus di luar pakaian mereka, tutup mata mereka dan bawa mereka berdiri di atas kain terpal atau handuk.
- Kelompokkan anak-anak yang lain menjadi dua tim, dan tugaskan satu tim ke masing-masing murid yang ditutup matanya. Berikan cat dan kuas kepada setiap tim.
- Biarkan murid-murid bergiliran menaruh warna berbeda pada kuas, kemudian berdiri dengan kuas hampir menyentuh murid yang ditutup matanya. Berikan perintah yang akan membuat murid-murid yang ditutup matanya bergerak, misalnya "berputar tiga kali!"
- Saat murid-murid yang ditutup matanya bergerak, mereka akan menabrak kuas, yang menyebabkan cat mengenai kausnya.
- Ketika tiba giliran murid berikutnya, berikan perintah lain, misalnya "lakukan lima lompatan!"
- Lanjutkan ini sampai semua murid mendapat kesempatan untuk memegang kuas cat.
- Mintalah salah seorang pemimpin untuk melepas kaus dari murid-murid. Letakkan kaus itu di kain terpal.
- Mintalah dua murid melepas tutup mata mereka dan menentukan kaus mana yang kelihatannya paling keren dan akan menang!
Setelah permainan usai, bahaslah beberapa pertanyaan ini:
- Apakah kaus akan menjadi berwarna-warni jika murid-murid yang ditutup matanya tidak pernah bergerak?
- Apakah mereka akan bergerak jika saya tidak menyuruh mereka untuk melakukannya?
- Apakah mereka tahu mengapa saya menyuruh mereka untuk berputar?
Setelah permainan usai, katakan:
- Kalian benar-benar menghasilkan desain kaus yang keren!
- Pastilah terlalu mudah bagi kalian untuk mewarnai kausnya, jadi saya putuskan untuk membuatnya lebih menarik dan menutup mata mereka.
- Meskipun akan jauh lebih mudah bagi mereka untuk hanya berdiri mengenakan kaos mereka, hasil akhirnya tidak akan terlihat sekeren itu! Meskipun mereka tidak tahu mengapa mereka berputar dan melakukan semua hal yang saya katakan, mereka sesungguhnya sedang membuat sesuatu yang menakjubkan!
- Mereka ditutup matanya sehingga mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Akan tetapi, dengan berjalan menurut gerakan-gerakan yang saya perintahkan, mereka mengubah sesuatu yang sangat biasa menjadi sesuatu yang sangat berwarna.
Baca Roma 5:3-5, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
Jangan salah sangka; saya menyukai ayat ini. Akan tetapi, bukankah akan baik dan jauh lebih mudah jika dikatakan saja, "Tuhan akan memberi engkau karakter dan pengharapan" daripada bahwa kesengsaraan kita menghasilkan ketekunan, yang menghasilkan karakter?
Namun, bukan begitu cara kerjanya. Lihat, setiap hal yang Anda lalui akan menghasilkan beberapa macam karakter.
Kita memulai permainan dengan dua kaus putih. Jika kalian menginginkannya, kalian bisa mengabaikan perintah saya. Jika kalian mengabaikan saya, kalian masih akan memiliki kaus itu ketika permainan usai. Namun, kausnya tidak akan berwarna-warni seperti itu!
Dengan segala situasi dalam hidup yang Anda lalui, itu akan membangun karakter Anda dengan beberapa cara. Anda bisa memilih untuk berjalan melewati masa-masa sulit dengan bersandar pada Allah, menaati, dan memercayai Dia, dan itu akan menghasilkan karakter yang baik, karakter yang mendatangkan pengharapan. Atau, Anda bisa berusaha untuk melewati masa-masa sulit dengan kekuatan Anda sendiri, mengabaikan Allah sama sekali. Itu akan menghasilkan karakter yang keras, sendirian, dan letih lesu. Karakter seperti itu tidak punya harapan.
Karakter mana yang ingin Anda miliki?
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi Kelompok Kecil
- Apakah Anda pernah mengalami masa-masa sulit yang menjadikan karakter Anda lebih baik?
- Menurut Anda, mungkinkah kita bertahan melalui masa-masa sulit tanpa Allah?
- Manakah karakter yang Anda inginkan, yang berasal dari Allah dan menghasilkan pengharapan, atau karakter yang Anda kembangkan sendiri yang tanpa pengharapan?
Penutup
Sama seperti yang dikatakan ayat ini, Anda akan mengalami masa-masa sulit dalam hidup Anda. Tidak ada cara untuk menghindarinya. Namun, jika Anda bertahan menghadapinya, karakter baik akan muncul.
Jadi, bagaimana Anda bertahan? Anda berpaling kepada Allah untuk memohon kekuatan dan pimpinan. Anda memohon kepada Dia untuk menolong Anda bertahan melalui kesulitan, melewati masa-masa yang berat sehingga Anda bisa mengembangkan karakter yang baik.
Jika Anda berpaling kepada Dia, Allah akan menolong Anda. Akan tetapi, Dia tidak memaksa Anda berpaling kepada-Nya. Bahkan, jika Anda mau, Anda bisa mengabaikan Dia sama sekali, berusaha untuk melewati semuanya dengan kekuatan diri sendiri. Namun, itu hanya akan membuat masa-masa sulit menjadi semakin sulit.
Atau, Anda bisa berpaling kepada-Nya, meminta Dia berjalan bersama Anda melalui masa-masa sulit, dan mengembangkan karakter yang mengagumkan di tengah prosesnya. Ini adalah pilihan Anda. Saya kira pilihannya cukup jelas. Bukankah demikian? (t/Jing-Jing)
|