Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2016/02

e-JEMMi edisi No. 02 Vol. 19/2016 (23-2-2016)

Misi dan Kesehatan

e-JEMMi Edisi 02/Februari/2016

Misi dan Kesehatan -- Edisi 02/Februari/2016

DARI REDAKSI: TUGAS BERMISI UNTUK SEMUA ORANG

Shalom,

Tugas untuk bermisi bukan hanya diberikan kepada pendeta, majelis , atau para aktivis gereja, melainkan juga kepada semua orang percaya. "Bagaimana saya dapat memberitakan Injil, padahal saya bukan seorang misionaris?" Tuhan dapat memakai kita melalui berbagai profesi/keahlian kita sebagai sarana untuk bermisi. Salah satunya adalah melalui profesi/keahlian dalam bidang kesehatan, yang akan dikupas dalam edisi ini, baik melalui artikel mengenai "Misi Medis", ulasan sumber misi yang bergerak dalam bidang kesehatan, maupun kesaksian seorang misionaris yang menggunakan keahliannya di bidang kesehatan sebagai sarana untuk bermisi. Mari sampaikan Injil Kristus kepada setiap orang yang kita layani. Tuhan telah memercayakan ladang untuk dikerjakan, mari kita lakukan untuk kemuliaan nama Tuhan. Selamat bermisi, Tuhan Yesus memberkati!!

Mei Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Mei
ARTIKEL: MENGAPA MISI MEDIS?

e-JEMMi_19_02_Artikel_ Misi_Medis.jpg

Suatu hari seorang laki-laki yang menderita penyakit kusta datang kepada Yesus dan memohon supaya disembuhkan (Matius 8:2-3). Yesus bisa saja memberi respons kepada orang ini dengan berbagai cara. Ia bisa saja, misalnya, seperti para imam dan orang Lewi dalam kisah orang Samaria yang baik hati dan berkata, "Saya sangat sibuk sekarang. Pergilah dan datanglah kembali nanti." Atau, Ia dapat menanggapi dengan kemarahan, seperti yang dilakukan oleh orang Farisi, dan berkata, "Berani sekali kamu mendekati-Ku, hai kamu pendosa najis. Kamu bisa menajiskan-Ku." Tidak. Sambil mengulurkan tangan dan memegang orang itu, Yesus menanggapi dengan cukup sederhana, "Aku mau. Jadilah sembuh."

Lama sebelum peristiwa dalam hidup Yesus ini, Yesaya telah menubuatkan bahwa pelayanan Mesias bukan hanya mengajar, melainkan juga menghibur dan menyembuhkan orang-orang yang membutuhkan. Yesaya menulis:

"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya." (Yesaya 61:1-3)

Ditulis lebih dari 6 abad sebelum kelahiran Yesus, Yesaya telah memberikan gambaran tentang Dia yang diurapi, yaitu Mesias. Ia bukan hanya harus membawa kabar baik, melainkan juga kesembuhan fisik dan rohani bagi orang-orang yang membutuhkannya.

Pada awal pelayanan-Nya, Yesus mendatangi sinagoga di Nazaret, tempat Ia diundang untuk membaca bagian dari Alkitab (Lukas 4:14-30). Ketika berdiri dengan gulungan di tangannya, Ia membaca perikop yang sama dari Yesaya. Ketika Ia sudah selesai, Ia kembali duduk dan berkata, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Ketika kita membaca tentang pelayanan Yesus, kita dapat melihat bahwa pelayanan-Nya itu memang merupakan satu kesatuan dari pengajaran dan penyembuhan. Kehidupan Yesus dan pengajaran-Nya adalah pewahyuan terbesar dari Allah, dan tanpanya, pengertian kita tentang natur Allah dan kehendak-Nya atas kita tidak akan lengkap. Namun, Yesus juga menghabiskan banyak waktunya untuk menyembuhkan orang-orang yang menderita berbagai penyakit. Pada pasal yang sama dari Injil Lukas, kita dapat membaca Yesus yang menyembuhkan beberapa orang. Kesimpulannya, Lukas mencatat, "Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka."

Sayangnya, kita tidak dapat lagi menyembuhkan orang dengan menumpangkan tangan kita ke atas orang sakit seperti yang Yesus dan orang lain dapat lakukan pada waktu itu. Akan tetapi, kita masih dapat merencanakan pelayanan kita seperti pola Yesus. Misi Medis adalah salah satu cara yang dapat kita (sebagai gereja) gabungkan sebagai sebuah pelayanan kesembuhan dan pengajaran.

Program misi sering kali menekankan penginjilan yang berusaha untuk menjangkau kebutuhan rohani pribadi terutama melalui pengajaran. Hal ini tentu saja merupakan bagian dari Amanat Agung -- pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Pendekatan misi medis, atau barangkali istilah yang lebih deskriptif, penginjilan medis, memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu dengan berusaha untuk menjangkau, baik kebutuhan fisik maupun rohani dari orang-orang yang dilayani.

Negara-negara yang berkembang, dengan tingginya dampak penyakit, malnutrisi, tingginya angka kematian bayi, rendahnya harapan hidup, dan kurangnya pusat kesehatan yang paling mendasar secara umum, telah menjadi tempat sasaran bagi beberapa program misi medis. Setelah mendapatkan teladan dari Yesus sendiri dan prinsip dasar kekristenan, tampaknya hal ini menjadi sesuatu yang harus kita kerjakan sebagai gereja.

H. Glenn Boyd, Direktur Emeritus dari Yayasan International Health Care, menjawab pertanyaan "Mengapa melakukan penginjilan medis?" dengan cara sebagai berikut: Ada jutaan orang sakit di negara-negara berkembang tempat kita memberitakan Injil. Akankah kita mengabaikan kebutuhan fisik mereka dan berkata, "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!" (Yakobus 2:16). Dalam kekristenan, sudah menjadi hal yang alami bagi orang-orang yang menyebut diri sebagai pengikut Kristus untuk menanggapi dengan belas kasihan ketika kita melihat orang-orang yang terluka. Ya, kita harus berusaha menuntun mereka kepada Kristus, tetapi apabila mereka tidak melihat Dia di dalam hidup kita dan dalam cara kita memperlakukan mereka, akan sulit bagi mereka untuk menangkap maksud pesan kita. Ketika mereka melihat bahwa kita peduli, hati mereka akan terbuka untuk Injil. Kesempatan terbuka lebar untuk penginjilan melalui pemberian pelayanan bagi penderitaan tubuh dari Jiwa-jiwa yang terhilang.

Menurut sejarah, para misionaris biasanya pergi ke ladang dengan sedikit atau tanpa pelatihan medis, berniat untuk menginjili melalui pengajaran dan pemberitaan Firman. Sering kali, khususnya di negara-negara berkembang, misionaris yang sama ini dipanggil untuk membantu orang-orang yang membutuhkan perawatan medis. Gerry Nicks, yang menghabiskan waktu bertahun-tahun bersama suaminya di Afrika menulis:

Suami saya bukanlah seorang dokter dan saya bukanlah seorang perawat, jadi kami tidak menggantung papan nama di depan rumah kami. Kami tidak perlu memasangnya karena tidak lama kemudian, orang-orang datang siang dan malam ke rumah kami untuk menolong mereka yang mengalami masalah fisik. Keluhan yang paling umum adalah sakit kepala, malaria, maag tropis, dan "masalah perut", yang mengandung banyak arti. Penyakit yang serius adalah luka kecelakaan, wanita-wanita yang bermasalah dengan persalinan, bayi-bayi yang mengalami tetanus, disentri, dan situasi-situasi lain yang mengancam kehidupan.

Ia juga berkomentar:

Banyak istri para misionaris, meskipun bukan perawat, memberikan beberapa waktu mereka untuk menolong dalam tugas ini. Kami menggunakan pengetahuan kami untuk memberikan pertolongan pertama dan merawat mereka yang sakit dengan cara seperti kami merawat keluarga kami sendiri. Sering kali, kami tidak mampu melakukan apa pun dan harus membawa mereka puluhan kilometer menuju rumah sakit.

Beberapa klinik, rumah sakit, dan perjalanan misi medis yang disponsori oleh gereja-gereja Kristus merupakan respons terhadap kebutuhan yang diamati oleh para misionaris seperti hal-hal tersebut.

Bangunan klinik dan rumah sakit pun berguna untuk membuka pintu-pintu bagi penginjilan lebih lanjut. Misalnya, Bill Nicks, suami Gerry, menjelaskan usaha-usaha misi awal di Nigeria sebagai berikut:

Sejak memasuki negeri, kami telah berjanji kepada pemerintah Nigeria bahwa kami tidak hanya akan membantu dalam mengajarkan keyakinan, tetapi juga dalam pengembangan pendidikan dan dalam menolong orang-orang sakit dengan mendirikan klinik atau rumah sakit.

Pemerintah asing terkadang juga meminta bangunan rumah sakit. Rumah sakit Chimala di Tanzania adalah salah satu contohnya. Upaya penginjilan para misionaris di negeri ini telah menghasilkan pertumbuhan yang luar biasa dalam kehidupan sejumlah orang Kristen baru. Akan tetapi, pada 1962, pemerintah Tanzania memberitahukan kepada jemaat Amerika untuk mensponsori proyek karena tanpa ada pelayanan sosial atau kemurahan hati yang tersedia, pekerjaan penginjilan di daerah tersebut tidak akan diizinkan untuk berlanjut. Rumah sakit Chimala yang mulai beroperasi pada 1963 sebagai hasil dari gerakan pemerintah Tanzania ini masih beroperasi hingga hari ini dan terus menjadi berkat yang besar bagi orang-orang Tanzania.

Hari ini, penginjilan medis terus membuka pintu bukan hanya di negara-negara berkembang, melainkan juga di tempat-tempat lainnya juga. Program misi medis yang disponsori oleh gereja-gereja Kristus telah memungkinkan orang-orang Kristen masuk ke tempat-tempat yang dahulu dirasa mustahil, seperti negara-negara yang awalnya dikuasai oleh Komunis di Eropa Timur dan negara-negara Komunis seperti Vietnam, Kamboja, dan Laos. Kesempatan terbuka lebar di dunia untuk memberitakan kabar baik melalui pelayanan penginjilan medis yang berbelas kasihan. (t/S. Setyawati)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : web.ovu.edu
Alamat URL : http://web.ovu.edu/missions/medical/medbook1.htm
Judul asli artikel : Bringing hope and healing to Bolivia's lost
Penulis artikel : Phillip Eichman
Tanggal akses : 27 Januari 2016

SUMBER MISI: SITUS MEDICALMISSIONS

e-JEMMi_19_02_Sumber_ Misi_Medicalmissions.jpg

MedicalMissions.org adalah sebuah situs milik organisasi yang menjembatani antara para sukarelawan medis dan umum dengan berbagai organisasi medis pendukung misi di seluruh dunia. Organisasi ini memberikan jasa gratis, baik bagi para sukarelawan medis yang mendaftarkan diri maupun organisasi misi yang terlibat. Tujuan MedicalMissions.org adalah menjembatani antara layanan kesehatan dan organisasi medis pendukung misi dengan memberikan data yang jelas dan mudah dicari secara gratis terkait dengan perjalanan misi dan lowongan untuk para sukarelawan, baik dalam jangka panjang dan pendek, secara domestik maupun internasional.

MedicalMissions.org didirikan pada tahun 2009 oleh Jackson Healthcare sebagai bagian dari Jackson Healthcare Charities. Jackson Healthcare Charities tergerak untuk memberikan bantuan gratis dan berusaha merekrut tenaga medis yang kompeten untuk perjalanan misi dan tugas-tugas sukarelawan dalam bidang medis.

Dengan bantuan kita, MedicalMissions.org dapat memberikan data global tentang lowongan bagi para sukarelawan medis dan perjalanan kesehatan misi bagi layanan kesehatan, dan memberikan akses kepada ribuan pusat layanan medis yang ingin sekali memberikan bantuan.

Testimoni dari International Missions

"Akhir 2008, kami berkoordinasi dengan perjalanan misi medis ke Honduras. Ketika kami memberitahukan kebutuhan kami akan dokter sukarelawan, kami benar-benar dikuatkan dengan banyaknya minat yang ditunjukkan khalayak. Kami mendapatkan banyak sekali dokter yang bersedia menjadi sukarelawan selama dua minggu untuk memberikan layanan bedah dan medis yang diperlukan untuk daerah-daerah yang tidak memiliki tenaga medis untuk menangani hal tersebut. Dalam 72 jam setelah pengumuman, semua posisi kosong sukarelawan telah terisi.

Hal ini menggerakkan kami untuk membuat dan mendanai dewan kerja berbasis jaringan untuk menghubungkan para tenaga medis berkualitas dengan kesempatan misi terkait dengan kesehatan di seluruh dunia. MedicalMissions.org adalah sebuah situs untuk mendorong dan memampukan untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sebagaimana pengalaman yang kami dapatkan, ada banyak dokter, perawat, dan ahli kesehatan lainnya yang bergabung dalam industri layanan kesehatan untuk benar-benar merawat orang lain. Mari kita membantu mereka untuk menolong orang lain."

Sumber: http://www.medicalmissions.org/


KESAKSIAN MISI: LAYANAN KESEHATAN GRATIS

e-JEMMi_19_02_Kesaksian_ Misi.jpg

Chris Isichei percaya kepada Kristus pada tahun terakhirnya di Sekolah Menengah Atas setelah adiknya mengundangnya untuk melihat pemutaran film Kristen tentang anak yang hilang. Saat ia berdiri di luar ruangan di tempat proyektor dan layar didirikan, ia merasa Tuhan berkata di dalam hatinya, "Inilah hidupmu."

Pada 2006, Gereja Bayside Covenant di Granite Bay, California, menyumbangkan dana untuk membangun sebuah rumah sakit tiga lantai yang modern di Jos. "Ini adalah anugerah dan mukjizat dari Tuhan," kata Chris.

Mereka menawarkan layanan kesehatan gratis di Faith Alive dan memeriksa 300 hingga 400 pasien yang datang setiap harinya. Sekitar 60 persen dari pasien mereka adalah orang Kristen dan 40 persen lagi merupakan orang M. Hampir seluruh staf medis bekerja secara sukarela.

Baca selengkapnya...



Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-JEMMi.

e-JEMMi Emailmisi@sabda.org
Facebooksabdamisi
Twitter@sabdamisi

Redaksi: Mei, Ayub. T, S. Setyawati, dan Elly
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org