WAWASAN WANITA
Komunikasi dalam Bersaksi
"Apakah Anda seorang Kristen?" "Uh, tidak, saya bukan orang Kristen." "Baiklah, kalau begitu Anda akan masuk neraka!"
Itu mungkin bukan cara terbaik untuk membawa orang kepada Kristus. Saya telah melihat orang-orang Kristen yang bermaksud baik, yang sangat bersemangat tentang Yesus sehingga mereka secara praktis memberikan penekanan yang berulang atau dengan keras kepada jiwa-jiwa yang tidak tahu apa-apa tentang Injil dan terkejut dengan reaksi yang dimunculkannya. Orang akan berhenti mendengarkan ketika mereka merasa bahwa keyakinan mereka diserang. Fenomena inilah yang saya sebut Screaming in a Deaf Man's Ear (berteriak di telinga orang tuli, atau perbuatan yang sia-sia - Red.). Dia tidak bisa mendengar apa yang Anda katakan, tetapi Anda pasti membuatnya marah. Bagaimana Anda mengatakan sesuatu bisa menjadi lebih penting daripada apa yang Anda katakan.
Jadi, apa hal yang paling menyakitkan yang terjadi jika Anda mendekati seseorang dengan cara yang salah tentang Yesus? Yang terburuk yang bisa mereka lakukan adalah mengatakan tidak, bukan? Salah! Seseorang yang telah diberi tahu berulang kali bahwa mereka dalam keadaan yang buruk dan sedang menuju kehancuran, mungkin akan mulai merasa lelah (bosan) dengan orang yang menegurnya dengan hal-hal rohani. Ini akan membuat mereka mengatakan hal-hal yang tidak mengenakkan tentang Yesus, kekristenan, atau orang Kristen pada umumnya. Itu bisa berlaku juga pada orang Kristen lainnya yang tidak memiliki pandangan persis seperti Anda. "Jangan membuat orang tersandung, baik orang Yahudi, orang Yunani, maupun Jemaat Allah." (1 Kor. 10:32, AYT)
Berikut adalah beberapa tip untuk komunikasi yang lebih baik saat sedang bersaksi:
1. Kenali pendengar Anda.
Setiap orang melihat dunia secara berbeda dan masing-masing dari kita memiliki pengalaman yang berbeda, yang membuat kita sampai pada titik ini. Anda tidak dapat mengharapkan untuk menyajikan topik dengan cara yang sama kepada semua orang. Beberapa orang siap untuk mendengar tentang Tuhan dan sangat ingin menemukan alasan untuk menerima Dia ke dalam hati mereka. Beberapa orang tidak pernah memikirkan masalah ini secara serius. Lainnya, ada yang marah. Mereka sangat lelah dengan orang-orang yang berteriak "pendosa" sehingga mereka berhenti mendengarkan saat seseorang menyebutkan hal tentang Yesus. Anda tidak bisa mendekati mereka dengan satu pembicaraan yang sama kepada semua orang dan mengharapkan mereka untuk menafsirkan pesan Anda dengan cara yang sama.
2. Berhati-hatilah terhadap kepercayaan orang lain.
Jangan pernah menghina keyakinan seseorang. Itu tidak pernah membuat Anda memikat orang lain dan hampir tidak ada peluang meyakinkan siapa pun bahwa posisi/keyakinan mereka salah.
Salah: "Bagaimana mungkin Anda memercayainya?!" Lebih baik: "Apa yang kamu percaya tentang Allah?"
3. Jangan pernah mendesak terus-menerus.
Jika seseorang mengatakan kepada Anda bahwa mereka tidak tertarik untuk mendengar tentang Tuhan, mereka sedang tidak terbuka untuk mendengarkan sekarang. Semakin banyak Anda membicarakan topik tersebut, mereka akan semakin menolaknya. Ingat bahwa kita tidak memiliki kekuatan untuk "menobatkan" siapa pun. Itu adalah pekerjaan Allah. Kita hanya alat-Nya. Terkadang, kita hanya menanam benih di kebun-Nya. Terkadang, kita menyirami mereka, dan terkadang kita membantu panen. Jika kita terus-menerus memberikan penekanan yang keras tentang Alkitab, kita tidak menunjukkan kasih Kristus.
4. Ingatlah bahwa Tuhan yang mengubah hati.
Jika kita ingat bahwa Tuhanlah yang mengubah hati, kita tidak akan merasakan tekanan untuk membawa setiap pertemuan pada kesimpulan tersebut. Kita juga menyadari bahwa Tuhan tidak memaksa kita untuk menerima Dia. Dia hanya menunjukkan kasih-Nya kepada kita dan Dia membiarkan kita untuk memilih. Anggaplah itu lebih sebagai "menceritakan" iman Anda dengan orang lain, dan bukan "menobatkan" mereka.
5. Hindari pembicaraan Kristen/kristiani.
Ada kata-kata yang digunakan orang Kristen yang asing bagi beberapa orang atau bisa membuat mereka pergi tanpa memberi kesempatan kepada Anda untuk bersaksi kepada mereka. "Puji Tuhan!" Bagi beberapa orang, mengutip ayat Alkitab dapat menyebabkan mereka memasang penghalang, yang mencegah mereka untuk mendengarkan Anda.
6. Biarkan iman Anda bersinar melalui tindakan Anda.
Terkadang, Anda bahkan tidak memerlukan kata-kata untuk mengenalkan orang kepada kasih Yesus. Mereka bisa melihatnya dengan melihat hidup Anda. Mereka bisa melihat kedamaian yang Anda miliki melalui cara Anda berhubungan dengan orang lain. Tunjukkan kepada orang lain kasih Kristus dengan tindakan yang Anda lakukan untuk menolong orang lain. Hal-hal ini dapat melayani orang lain sekuat kata-kata yang dapat Anda pergunakan. Saya tidak mengatakan bahwa Anda seharusnya tidak menyaksikan iman kepada orang-orang, tetapi terkadang dengan hanya menjalani hidup Anda sebagai seorang teladan Kristen dapat cukup menyaksikan tentang Yesus yang akan membuat seseorang merasa heran atau bertanya.
Kita juga tidak boleh lupa bahwa kita adalah teladan hidup iman Kristen hanya dalam cara kita menjalani hidup kita. Ada cerita yang beredar di internet tentang seorang wanita yang ditarik oleh seorang petugas polisi karena dia sedang berteriak dan mengutuk di mobilnya. Petugas polisi menariknya keluar karena dia memiliki simbol ikan (salah satu simbol kekristenan -- Red) di mobilnya dan menyimpulkan bahwa mobil itu sebenarnya adalah curian! Komunikasi yang kita kirim bisa menarik orang kepada Tuhan atau menarik mereka pergi!
7. Mengajak orang-orang yang bermasalah untuk berdoa bersama.
"Bolehkah saya berdoa dengan Anda?" Cara yang bagus untuk melayani orang lain yang terluka adalah dengan bertanya apakah Anda dapat berdoa bersama mereka? Sangat sedikit orang yang akan tersinggung akan hal itu. Hal terburuk yang bisa mereka katakan adalah tidak. Mereka setidaknya akan memiliki perasaan yang baik tentang Anda, dan orang Kristen, dan mungkin juga Yesus!
8. Akhirnya ... jangan menyembunyikan iman Anda di bawah gantang.
Saya memperingatkan Anda untuk tidak menjadi batu sandungan bagi orang yang tidak percaya dengan bersikap kasar atau datang dengan sikap memaksa, tetapi saya tidak ingin Anda berpikir bahwa saya meminta Anda untuk meminta maaf karena menjadi seorang Kristen. Jangan merasa malu dengan iman Anda. Jangan menghindar dari suatu kesempatan untuk membantu orang lain mengenal Yesus. Jangan takut untuk menyebutkan Nama-Nya! Saya hanya ingin Anda memikirkan orang yang sedang sakit. Orang yang membutuhkan kasih Yesus. Temui dia di tempatnya berada. Berikan apa yang dia butuhkan.
Jika Anda mengingat hal-hal tersebut dan mendekati orang-orang dengan kerendahan hati, kejujuran, dan cinta, Anda akan membawa kemuliaan dan kehormatan kepada Bapa. (t/N. Risanti)
Download Audio
|