Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/09/17 |
|
![]() |
|
Rabu, 17 September 2025 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Pernahkah permintaan kita seolah-olah ditolak Tuhan? Lantas apa yang kita lakukan? Apakah kita berhenti berseru? Seorang janda selalu datang kepada hakim karena ada orang yang berbuat tidak adil kepadanya (3). Beberapa kali hakim ini menolak permintaan janda tersebut (4). Namun, perempuan ini terus saja datang, tidak berhenti, atau tidak menyerah. Meskipun ditolak, dia tidak berputus asa. Si hakim berpikir, "Ah daripada aku terus disusahkan, baiklah kukabulkan permintaan ibu ini." Meskipun hakim ini tidak mengenal Tuhan akhirnya dia membela hak janda itu (5). Bayangkan, orang yang tidak mengenal Tuhan saja bisa berbuat baik, membela hak seorang janda. Meskipun dia hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi dia sudah berbuat baik. Bagaimana dengan Allah, apakah Dia akan menolak seruan anak-anak-Nya? Sekalipun Tuhan menolak pasti ada rencana-Nya yang lebih baik. Pertanyaannya, apakah kita berhenti berseru? Perempuan janda itu tidak berhenti berseru. Siang malam dia berseru sampai akhirnya permintaannya dikabulkan. Siang dan malam ia berseru, ini merupakan tindakan iman. Ia tidak dibatasi dengan jumlah berapa kali harus berseru, tidak dibatasi ruang dan waktu, siang ataupun malam. Dalam seruan kita kepada Tuhan, banyak hal yang perlu diceritakan dan diungkapkan. Pelbagai hal yang kita lakukan dan alami setiap hari perlu diungkapkan. Meski tidak satu pun kita ceritakan, sebenarnya Tuhan tahu. Namun, Tuhan rindu agar anak-anak-Nya selalu bercerita kepada-Nya tentang segala sesuatu. Tentang pergumulan hidup, termasuk tentang perbuatan-perbuatan orang lain yang tidak adil kepada kita. Tuhan senang ketika kita terus-menerus berseru kepada-Nya. Seperti seorang bapa yang senang melihat anak-anaknya yang selalu berterus terang kepadanya. Tuhan tidak akan mengulur-ulur waktu memberikan pertolongan kepada anak-anak-Nya yang dikasihi-Nya. Dia akan segera memberi keadilan kepada mereka yang berseru kepada-Nya tanpa henti, itulah janji Tuhan. Perintah bagi kita, tetaplah berseru! [NRG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |