Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/03/18 |
|
Selasa, 18 Maret 2008
|
|
Judul: Sama saja dengan Petrus Ketika menghadapi pertanyaan dari Imam Besar mengenai murid-murid-Nya, Yesus tidak memberi jawaban. Ia melindungi murid-murid-Nya (ayat 19). Dalam perikop sebelumnya, kita melihat bagaimana Yesus menghadapi orang-orang yang akan menangkap Dia. Tanpa rasa takut. Walau sedang menghadapi momen yang membahayakan hidup-Nya, Yesus tidak melakukan apapun yang membahayakan murid-murid-Nya. Ia berusaha agar penangkapan-Nya tidak berisiko terhadap keselamatan murid-murid-Nya (ayat 8-9). Namun bagaimana sikap sang murid sendiri terhadap Gurunya? Ketika Yesus berdiri tegak menghadapi para penanya dan tidak menyangkal satu hal pun, Petrus gemetar ketakutan di depan orang-orang yang menanyai dia. Ia menyangkal semua hal yang disebutkan orang-orang itu. Petrus yang beberapa waktu sebelumnya berkata bahwa ia akan mati bagi Yesus (Yoh. 13:37), saat itu menyangkal hubungannya dengan Dia (ayat 17, 25-26). Ia takut akan akibat yang terjadi bila orang mengetahui kedekatannya dengan Yesus. Terpisah dari Yesus, Petrus menghadapi pencobaan dan tidak dapat bertahan. Sebagai murid, seharusnya Petrus bersaksi tentang Yesus, Gurunya. Banyak orang mencemooh Petrus karena penyangkalannya. Namun mari kita mengingat-ingat, kita yang menyandang sebutan pengikut Kristus juga sering menyangkal Dia di hadapan orang lain. Mungkin tidak secara langsung, tetapi seberapa sering kita hanya tutup mulut ketika seharusnya menyuarakan kebenaran-Nya? Berapa banyak kesempatan, saat kita harus bersaksi tentang iman kita pada Kristus, tetapi kita memilih untuk diam? Sesungguhnya kita tidak berbeda dari Petrus. Karena itu, marilah kita belajar setia, belajar untuk tidak mengompromikan iman, belajar untuk tidak menjual iman karena kepentingan dan ambisi pribadi.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |