Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 27 September 2021 (Minggu ke-18 Sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2021 | edisi berikut
Senin, 27 September 2021 (Minggu ke-18 Sesudah Pentakosta)

Amos 4:1-5
Ibadah sebagai Pencitraan

Bagi orang yang hidup dalam kemunafikan, rumah ibadah merupakan tempat favorit untuk menyembunyikan dosa. Kebiasaan jahat ini telah dikenal sejak zaman Perjanjian Lama.

Nabi Amos menyebut para pemimpin dan orang kaya di ibu kota Samaria sebagai "lembu-lembu Basan". Seperti lembu, mereka telah menjadi gemuk dan makmur di bawah pemerintahan Yerobeam II. Namun, semua kekayaan mereka diperoleh dengan memeras orang lemah dan menginjak orang miskin (1).

Anehnya, mereka tampak paling rajin beribadah. Mereka menyembelih korban harian, membawa persepuluhan setiap tiga hari, belum termasuk korban syukur bulanan dan persembahan sukarela yang tidak rutin (4-5). Namun, itu semua merupakan bagian dari pencitraan publik.

Dengan kesalehan palsu, mereka mengelabui manusia, dan berpikir dapat mengelabui Tuhan juga. Mereka membawa "upeti" karena berpikir Allah dapat disuap; dengan begitu, mereka menyangka dapat terhindar dari hukuman.

Tetapi, Amos mengumumkan hukuman yang akan mereka terima. Tembok rumah dan kota mereka akan dihancurkan, mereka akan diangkut keluar dari Tanah Perjanjian. Seolah-olah Amos berkata, "Kalian mengira diri kalian cukup berbobot, tetapi Tuhan akan mengangkut kalian keluar seperti tidak berbobot sama sekali."

Apakah kita mengenal orang-orang tertentu yang mencitrakan diri sebagai orang saleh, padahal hidupnya jauh dari Tuhan? Ataukah, mungkin orang itu adalah kita sendiri? Kita bersembunyi di balik citra kesalehan agamawi.

Manusia melihat rupa, tetapi Tuhan melihat isi hati manusia. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Ia menimbang bukan berdasarkan perbuatan yang kelihatan, tetapi berdasarkan motif yang tidak kelihatan. Dan, Ia membenci segala usaha serta bentuk manipulasi.

Waspadalah agar rumah Tuhan tidak dipakai menjadi tempat menyembunyikan kemunafikan kita. Jika di dalam murka-Nya dahulu, Yesus Kristus menyucikan Bait Suci, terlebih lagi kita, bait-Nya, akan disucikan-Nya. [PHM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Minggu, 1 Juni 2025
Bilangan 26
  Arsip
< September 2021 >
M S S R K J S
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org