Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 16 Januari 2019 (Minggu ke-1 sesudah Epifani)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 01/Edisi 2019 | edisi berikut
Rabu, 16 Januari 2019 (Minggu ke-1 sesudah Epifani)

Lukas 6:37-42
Menghakimi Bukan Hak Kita

Anda pasti pernah mendengar kalimat, "Hei, jangan sok suci ya!" Kita mungkin juga sering mengutarakan hal ini kepada orang yang berusaha menasihati kita. Fenomena ini, setidaknya, sedang menunjukkan bahwa tidak ada satu orang pun yang suka dinasihati, apalagi dihakimi, walau mungkin dia bersalah.

Yesus mengajarkan bahwa tindakan menghakimi sesama, tidak dibenarkan oleh Allah. Oleh karena itu, Yesus berseru, "Jangan menghakimi, " dan "Jangan menghukum, " (37). Yesus mengibaratkan tindakan menghakimi sesama itu seperti seorang buta yang menuntun orang buta. Kita tentu sudah tahu hasilnya. Keduanya pasti akan sama-sama jatuh ke dalam jurang (39). Bagi Yesus, tindakan menghakimi hampir sama dengan orang yang selalu merasa benar. Oleh karena itu, Dia juga menegur mereka yang melihat orang lain lebih bersalah dibandingkan dirinya sendiri (41-42).

Allah melarang kita menjadi hakim atas sesama karena penghakiman adalah hak-Nya (bdk. Ul. 32:35; Rm. 12:19; Ibr. 10:30). Dialah satu-satunya Hakim yang adil. Cara Allah menghakimi berbeda dengan manusia. Manusia selalu cenderung merasa dirinya paling benar. Akibatnya, ketika manusia menghakimi sesamanya, dia akan selalu merasa lebih suci. Inilah kemunafikan yang ditegur oleh Yesus (41-42). Sementara, Allah akan selalu menghakimi dengan kebenaran karena Dia adalah Kebenaran.

Namun, ajaran ini bukan berarti melarang kita untuk menegur dosa. Jika kita menegur orang lain karena dosa atau kesalahannya, itu adalah sesuatu yang baik. Karena kita melakukannya dengan maksud supaya dia berubah (lih. Yeh. 3:18; Mat. 18:15). Berbeda jika kita menegur orang dengan tujuan menyindir atau menyalahkan orang lain. Bahkan, lebih parah lagi jika tindakan itu bertujuan agar kita tampak terlihat lebih rohani. Kalau begitu, maka lebih baik teguran itu dialamatkan kepada diri sendiri lebih dahulu.

Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk bercermin lebih dahulu dan melihat jauh ke dalam diri, jika berniat untuk menasihati orang lain. [IVT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Rabu, 4 Juni 2025
Bilangan 28:1-15
  Arsip
< Januari 2019 >
M S S R K J S
    1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org