Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 21 September 2017 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2017 | edisi berikut
Kamis, 21 September 2017 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)

Zefanya 2:1-3
Bangsa yang Acuh Tak Acuh

Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh, sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN" (2:1-2). Demikianlah seruan Sang Nabi kepada penduduk Yerusalem.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) "acuh tak acuh" berarti tidak menaruh perhatian atau tidak mau tahu. Inilah masalah umat pilihan. Mereka cuek terhadap semua nasihat, seruan, kritikan para nabi. Mereka menganggap sepi nubuat para nabi. Padahal para nabi itu tidak bernubuat atas inisiatif sendiri, melainkan diperintah oleh Allah. Itu berarti mereka juga telah menganggap remeh Allah, yang telah mengutus para nabi itu. Padahal mereka adalah umat Allah.

Sesungguhnya, semua nubuat yang ada merupakan bukti kasih sayang Allah terhadap umat-Nya, seperti kasih orangtua kepada anaknya. Ketika anaknya berbuat nakal, tentu orangtua akan menegurnya. Mengapa? Karena anak itu adalah anaknya sendiri. Itu sudah merupakan kewajiban moral orangtua, bahkan merupakan keniscayaan. Tentu beda, jika yang berbuat nakal adalah anak tetangga. Meski mungkin menegur, tetapi bobot teguran pasti berbeda.

Karena itulah, Zefanya menasihati umat untuk mencari Tuhan, mencari keadilan, dan mencari kerendahan hati. Mencari merupakan bentuk kepedulian. Dan kepedulian merupakan kebalikan dari sikap "acuh tak acuh". Mencari Tuhan berarti berbalik kepada Tuhan, bertobat, dan menghargai Tuhan. Sebab Tuhan telah menghargai umat-Nya. Nubuat meski bernada teguran merupakan bentuk penghargaan Tuhan kepada umat-Nya. Karena menghargai umat, maka Tuhan menegur. Sang Nabi mengajak umat untuk menghargai Tuhan! Caranya dengan menaati kehendak Tuhan! Untuk itu diperlukan sikap rendah hati.

Mencari Tuhan berarti menganggap Tuhan lebih tinggi, dan menempatkan diri kita dalam posisi lebih rendah. Itu jugalah yang meski kita lakukan selaku umat percaya masa kini! [YM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Senin, 12 Mei 2025
Bilangan 15:32-36
  Arsip
< September 2017 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org