Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 27 Maret 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 03/Edisi 2013 | edisi berikut
Rabu, 27 Maret 2013

Matius 27:1-10
Pusat penyembahan

Judul: Menyesal lalu bertobat
Kita tidak akan tahu betapa berartinya sesuatu sebelum kita kehilangan hal tersebut. Ungkapan tersebut bila disingkat mungkin cocok dengan kata menyesal. Menyesal tidak pernah datang di awal, ia selalu datang di akhir ketika sesuatu telah terjadi. Kita semua tentu pernah merasakan penyesalan dalam hidup kita, entah mengenai pekerjaan hidup kita, entah hubungan dengan seseorang, dan masih banyak lagi. Apakah penyesalan dapat membuat sesuatu menjadi lebih baik? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Tergantung dari tindakan apa yang dilakukan setelah perasaan menyesal itu datang.

Yudas, bagi banyak orang Kristen, mungkin merupakan salah satu tokoh yang paling tidak disukai. Hal tersebut karena dia adalah murid Yesus yang mengkhianati-Nya dengan menjual Sang Guru kepada para imam dan tua-tua dengan harga tiga puluh keping perak (Mat. 26:14-16). Ia menjual Tuhannya demi memenuhi keinginan nafsu duniawinya. Namun ada yang menarik dari kisah Yudas ini. Setelah ia melihat gurunya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, Yudas menyesal. Dalam penyesalan, ia mengembalikan "uang darah" yang diterimanya. Sayangnya hanya sampai di situ. Penyesalan Yudas ini tidak diteruskan dengan pertobatan, melainkan dengan menggantung diri sampai mati.

Menyesal pada dasarnya baik. Menyesal berarti mengakui kesalahan diri. Namun, penyesalan yang tidak ditindaklanjuti dengan tindakan berubah tentu tidak ada gunanya. Apabila kita melakukan kesalahan, menyesal saja tidaklah cukup. Bertobatlah. Bertobat artinya merubah diri dan arah hidup. Dari berbuat kesalahan, menjadi melakukan yang benar. Dari mengandalkan kekuatan sendiri, menjadi mengandalkan Tuhan. Berarti perubahan yang diinginkan terjadi bukan karena kekuatan diri sendiri, melainkan karena bersandarkan Tuhan.

Di minggu sengsara ini sudahkah kita bertanya pada diri kita, apa saja kesalahan yang selama ini telah kita lakukan? Maukah kita menyesal dan berubah? Ataukah kita mau menjadi seperti Yudas yang menyesal tetapi tidak membuktikan sebuah perubahan? Selamat berefleksi.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/27/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Selasa, 3 Juni 2025
Bilangan 27:12-23
  Arsip
< Maret 2013 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31            
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org