Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 14 Januari 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 01/Edisi 2013 | edisi berikut
Senin, 14 Januari 2013

Matius 6:1-18
Standar ibadah menurut Bapa

Judul: Standar ibadah menurut Bapa
Setelah berbicara mengenai karakter surgawi yang harus terlihat oleh sesama, Yesus masuk pada ibadah yang bersifat pribadi. Yang ditekankan di sini adalah sikap yang harus kita miliki dalam ibadah. Yesus mengritik sikap yang salah (1, 5, 7, 16). Ibadah bukan sekadar kewajiban agama, apalagi dilakukan di hadapan orang lain untuk mendapatkan pengakuan.

Memberi sedekah adalah sikap ibadah yang menyatakan kepedulian dan kasih kepada orang-orang yang dipedulikan dan dikasihi Allah. Tujuan kita memberi bukan supaya diketahui dan dipuji orang lain. Memang, sampai saat ini banyak pendanaan pelayanan masih terpola dengan mengedepankan donatur atau penyandang dana. Mereka dianggap berjasa lebih, melampaui orang-orang yang sumbangsihnya berbeda. Hal itu dapat memengaruhi motivasi seseorang dalam pemberiannya.

Berdoa merupakan komunikasi dengan Allah. Dua kesalahan disoroti Yesus. Pertama, kemunafikan. Berdoa sebagai penampilan saleh agar dipuji orang. Begitu gampang kita berkata, ‘nanti kami doakan" ataupun meminta pokok-pokok doa untuk didoakan, baik dalam kebaktian, siaran rohani di radio dan televisi. Apakah janji mendoakan itu benar diwujudkan, ataukah hanya kedok penampilan rohani? Kedua, doa sebagai mantra. Doa menjadi kemampuan berkata-kata panjang, diulang-ulang, dan persuasif yang mengharapkan doanya terkabul tanpa pengenalan akan Allah. Inilah doa yang manipulatif dan egosentris. Yesus mengajarkan doa (9-13) yang pada intinya menempatkan diri si pendoa dalam relasi yang benar dengan Allah sebagai Bapa. Yaitu relasi yang kudus, tunduk, dan bergantung penuh kepada-Nya.

Sikap berpuasa yang benar berkenaan dengan apa yang dilihat oleh Bapa dan bukan oleh manusia. Puasa adalah sarana mempererat relasi kita dengan-Nya sehingga kita semakin mengenali kehendak Allah. Berpuasa yang benar membawa kita lebih dekat, bersandar, dan tunduk pada kehendak-Nya.

Peliharalah motivasi ibadahmu untuk menyenangkan Tuhan, bukan untuk popularitas diri. Waktu Tuhan dimuliakan, sesamamu akan diberkati dengan limpah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/01/14/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Januari 2013 >
M S S R K J S
    1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org