Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 17 Desember 2012
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 12/Edisi 2012 | edisi berikut
Senin, 17 Desember 2012

Wahyu 4:1-11
Pusat penyembahan

Judul: Pusat penyembahan
Siapa yang menjadi pusat penyembahan kita? Mungkin Anda menjawab: Allah. Namun apakah kebenaran ini selalu kita hayati? Seberapa sering kita menjalankan ibadah dan penyembahan dengan sungguh-sungguh menyadari keagungan Allah sebagaimana yang dilihat Yohanes?

Penglihatan Yohanes menunjukkan Allah dalam kebesaran dan kemuliaan-Nya. Takhta Allah berada pada pusat penglihatan ini. Allah yang tidak terbatas digambarkan melalui beberapa hal: permata menunjukkan keagungan Allah dan pelangi mengingatkan kita akan anugerah dan kesetiaan-Nya, kilat dan guruh menunjukkan kehadiran Allah dalam kekudusan-Nya. Allah berdaulat dalam pemerintahan-Nya. Allah berada di tempat tertinggi, di atas kekuasaan manusia. Kebenaran ini menjadi penghiburan bagi orang percaya yang mengalami penindasan di bawah kekuasaan Romawi pada masa Yohanes. Dengan memandang keperkasaan Allah yang bertakhta sebagai Penguasa tertinggi, mereka beroleh kekuatan untuk bertekun dalam masa-masa yang sulit.

Keduapuluh empat tua-tua dapat ditafsirkan sebagai wakil semua orang percaya atau mungkin bagian dari jajaran para malaikat. Siapa pun mereka, yang menjadi fokus dalam teks ini adalah apa yang mereka lakukan, yakni menyembah Allah. Mereka mengakui bahwa otoritas yang mereka miliki berasal dari Allah. Itu sebabnya mereka melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta itu. Keempat makhluk mewakili seluruh ciptaan yang berada di hadapan kekudusan Allah. Pengulangan perkataan "kudus" sebanyak tiga kali mengajar kita bahwa kekudusan Allah harus mendasari penyembahan kita.

Apakah dalam penyembahan kita senantiasa takjub akan keagungan Allah? Ibadah tanpa ketakjuban akan keagungan Allah dan tanpa kesadaran akan kekudusan Allah adalah ibadah tak bernyawa. Kita harus sadar bahwa yang terutama dalam hidup adalah menyembah Allah dalam keagungan dan kekudusan-Nya. Kita juga harus yakin bahwa Allah mengontrol segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Untuk itu kita perlu bertekun dalam perjalanan iman.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/12/17/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Desember 2012 >
M S S R K J S
            1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31          
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org