Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 21 November 2012
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 11/Edisi 2012 | edisi berikut
Rabu, 21 November 2012

Amos 4:1-5
Perpuluhan+dosa = sia-sia+hukuman

Judul: Perpuluhan+dosa = sia-sia+hukuman
Perpuluhan ditambah dosa adalah kesia-siaan dan hukuman! Misalnya, ada seorang pemuda yang rajin ke gereja, bersaat teduh, berdoa, dan rutin memberi persembahan. Isi rumah, berbagai gadget, bahkan akun facebook miliknya pun kental dengan nuansa rohani. Namun, ia rajin juga ke pelacuran tiap minggu, suka mabuk-mabukan, dan selalu mempertebal isi kantongnya dengan penipuan, pemerasan, dll. Hidup terpecah-belah saling berlawanan seperti itulah yang dikecam oleh nas ini.

Amos mengecam kehidupan bangsa Israel melalui dua nas yang terpisah. Ayat 1-3, para wanita kalangan atas di Samaria dikecam karena gemar memeras dan menindas orang-orang yang lemah, dan bahkan sigap mengajak suami mereka untuk menghidangkan minuman keras dan berpesta-pora. Hukuman bagi mereka sudah jelas, yaitu turut binasa bersama kehancuran kota Samaria. Di ayat 4-5, yang juga bersambungan dengan ay. 6-13, Amos menyindir kehidupan seluruh bangsa Israel Utara yang tidak konsisten: mereka rajin memberi persembahan dan perpuluhan, tetapi rajin juga berbuat dosa. Mereka hanya setia pada formalitas ibadah yang dibatasi ritus-ritus kesalehan dan persembahan. Sebaliknya, dasar etis tentang kehidupan sebagai umat Allah yang kudus justru dibuang jauh-jauh dari kehidupan sehari-hari mereka. Bagi Allah, yang seperti ini layak diganjar hukuman!

Nas ini menjadi peringatan bagi kita. Setiap orang Kristen semestinya menghayati teologi persembahan yang tepat. Persembahan adalah ungkapan syukur kepada Allah atas berkat-berkat yang Ia berikan melalui pekerjaan yang dilakukan di dalam kebenaran dan kekudusan. Persembahan tidak lepas dari kehidupan orang yang memberi persembahan. Nasihat Paulus memerintahkan kita agar mempersembahkan tubuh sebagai ibadah sejati (Rm. 12:1). Jika kerja dan hidup diwarnai dosa, bagaimana mungkin hidup kita bisa menjadi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Nya? Jika demikian, kita sama saja dengan orang Samaria yang merasa saleh, tetapi kemudian dijatuhi hukuman Allah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/11/21/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 16 Mei 2025
Bilangan 18
  Arsip
< November 2012 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30  
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org