Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 19 November 2012
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 11/Edisi 2012 | edisi berikut
Senin, 19 November 2012

Amos 3:1-8
Dasar penghukuman Tuhan

Judul: Dasar penghukuman Tuhan
Bayangkan Israel ketika mendengarkan nubuat Amos. Mula-mula mereka mengiyakan segala berita penghukuman kepada bangsa-bangsa sekeliling mereka, termasuk kepada Yehuda saudara mereka. Namun, ketika tudingan ditujukan kepada mereka (2:6-16), lain lagi ceritanya. "Bukankah kami umat pilihan, masakan kami juga dihukum?", demikian protes Israel.

Justru karena Israel umat pilihan, mereka harus dihukum (1-2)! Merekalah yang terikat kepada Tuhan sebagai dua pihak yang telah berjanji untuk jalan bersama. Dalam bahasa nabi Hosea, mereka telah terikat dengan perjanjian nikah suami-istri. Tindakan Israel mengabaikan firman Tuhan dan menyembah ilah lain adalah pengkhianatan terhadap perjanjian itu. Allah harus menghukum mereka sebagai konsekuensi pengkhianatan itu (4-6), itulah yang harus diberitakan Amos kepada Israel (7-8). Mengapa Israel bisa berkhianat? Karena kondisi kerajaan Israel mengalami kemajuan di bidang militer dan keamanan serta kemakmuran di berbagai aspek. Raja dan rakyat menganggap hidup mereka berkenan di hadapan Tuhan karena dipenuhi ‘berkat-berkat duniawi’. Ternyata, justru kebalikannya. Hidup mereka menyimpang dari kehendak Tuhan.

Itulah yang menjadi penekanan Amos. "Dengarlah firman ini..." (1) Amos dengan tegas menyampaikan firman Tuhan bahwa Israel tidak lagi hidup berdasarkan firman bahkan mengabaikan dan melecehkannya. Tuhan ingin agar mereka kembali memperhatikan firman dengan serius sebab dosa mereka semakin bertumpuk di hadapan Tuhan, dan hukuman Tuhan akan datang pada mereka.

Dengan tegas, Tuhan menghendaki kita hidup taat dan memperhatikan firman Tuhan. Yaitu hidup yang menerapkan firman setiap hari. Jika kita hidup menuruti keinginan kita artinya kita hidup berlawanan dengan kehendak Tuhan. Dan itu adalah dosa. Jika seperti itu, maka tidak heran bila hukuman Tuhan menimpa kita. Sudah saatnya kita hidup memperhatikan firman Tuhan. Jangan sampai hukuman Tuhan datang menghampiri kita baru kita bertobat!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/11/19/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 16 Mei 2025
Bilangan 18
  Arsip
< November 2012 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30  
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org