Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/12/11 |
|
Senin, 11 Desember 2000 Bacaan : Kisah 2:14,22-39 Setahun : Hosea 5-8, Wahyu 2 Nas : Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi (Kisah 2:32)
|
|
Artikel utama dalam majalah Life pada bulan Desember 2000 1999 memuat gambaran yang umum dan akurat mengenai Kekristenan pada 2.000 tahun pertama. Artikel itu menggambarkan tentang Yesus dan pelayanan-Nya yang penuh kuasa, menyatakan pertumbuhan gereja apostolik yang luar biasa, dan memaparkan Injil yang ditulis antara tahun 60 dan 85 Masehi. Namun artikel tersebut tidak pernah menyebutkan mengenai kebangkitan Yesus. Padahal tanpa hal tersebut, tak mungkin ada kekristenan. Jika para rasul tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, mereka tak akan pernah diubahkan dari kumpulan para pengecut menjadi para saksi yang bersedia menderita dan mati demi memberitakan Injil. Seseorang yang tidak percaya pernah menyatakan kepada saya bahwa sesuatu pasti telah terjadi sehingga para rasul percaya bahwa Yesus telah mengalahkan maut. Namun orang itu begitu yakin bahwa kebangkitan dari kematian adalah hal yang mustahil sehingga ia menolak untuk mempercayainya. Sebenarnya respon seperti itu justru tidak masuk akal. Rasul Paulus bertanya kepada orang-orang yang mempunyai pendirian sama dengan orang tadi, "Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?" (Kisah Para Rasul 26:8). Mengapa? Mempercayai injil adalah langkah iman yang masuk akal. Kita harus berkata "Amin!" dengan sungguh-sungguh terhadap ucapan Petrus yang penuh kemenangan, "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi" -- HVL KUBUR KOSONG ADALAH PONDASI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |