ARTIKEL
Enam Tanda Peringatan tentang Kepemimpinan yang Gagal
Gereja-gereja lokal kami (dan perusahaan-perusahaan publik dan besar lainnya) hancur di bawah bimbingan pemimpin yang mampu dengan etika yang dipertanyakan. Pada masa lalu, kita telah menyaksikan kejatuhan publik para pemimpin dari hampir setiap arena masyarakat. Pada suatu hari, mereka berada di atas orang lain; hari berikutnya, rasa malu dan hujatan dijatuhkan bertubi-tubi kepada mereka.
Meski kemarahan kita terhadap para pemimpin yang hina dapat dibenarkan, kita gagal untuk menyadari betapa cepat "mereka" menjadi "kita". Jarak antara pemimpin yang dikasihi dan kegagalan yang hina lebih pendek daripada yang kita kira. Para pemimpin yang jatuh tidak pernah berniat untuk mengorbankan integritas mereka, meninggalkan perilaku etis, atau mengeksploitasi orang-orang yang dipimpinnya. Namun, itu terjadi! Kegagalan mereka seharusnya memperingatkan kita. Mark Sanborn, dalam artikelnya "Mengapa Pemimpin Gagal", memberi kita enam tanda peringatan tentang kepemimpinan yang gagal untuk kita perhatikan.
Tanda peringatan 1: Pergeseran Fokus
Pemimpin biasanya dibedakan oleh kemampuan mereka untuk "berpikir besar". Namun, ketika fokus mereka bergeser, pemikiran mereka menyusut. Sering kali, para pemimpin hanya melupakan apa yang penting. Mereka mengatur yang mikro, terjebak dalam hal-hal kecil, dan menyerah kepada perfeksionisme dalam keputusan sepele yang lebih baik diserahkan kepada orang lain. Yang bahkan lebih tidak kentara adalah obsesi "melakukan" daripada "menjadi". Pengaruh terbesar seorang pemimpin mengalir dari visi batin dan integritas, tetapi adalah mungkin bagi seorang pemimpin untuk menjadi tergila-gila dengan aksi dan, dalam prosesnya, kehilangan kontak dengan perkembangan karakter yang paling penting. Lebih sibuk tidak selalu lebih baik. Apa fokus utama Anda sekarang? Jika Anda tidak bisa menuliskannya di bagian belakang kartu nama Anda, kepemimpinan Anda mengalami kurangnya kejelasan.
Tanda peringatan 2: Komunikasi yang Buruk
Kurangnya fokus mengalihkan orientasi seorang pemimpin dan membuat komunikasi menjadi buruk. Para pengikut tidak mungkin memahami maksud pemimpin ketika pemimpin itu sendiri bahkan tidak yakin dengan apa yang dimaksudkannya! Kadang-kadang, para pemimpin menipu diri mereka sendiri dengan mengira bahwa pengikut yang berkomitmen dapat merasakan tujuan mereka dan melaksanakan keinginan mereka tanpa diberi tahu. Ketika kesalahpahaman muncul, manajer menyalahkan orang-orang mereka karena kurangnya usaha (atau komitmen) daripada mengakui kelalaian komunikasi mereka sendiri. "Katakanlah apa yang Anda maksud, dan bersungguh-sungguhlah dengan apa yang Anda katakan" adalah nasihat abadi, tetapi harus didahului dengan mengetahui apa yang Anda maksud! Kejelasan tujuan adalah titik awal untuk semua komunikasi yang efektif.
Tanda peringatan 3: Keengganan Mengambil Risiko
Kemenangan pada masa lalu menciptakan tekanan bagi para pemimpin: "Apakah saya mampu mempertahankan kinerja yang luar biasa?" Semakin lama seorang pemimpin berhasil, akan semakin besar hambatan mereka untuk menerima risiko kegagalannya. Ketika didorong oleh rasa takut akan kegagalan, pemimpin tidak dapat mengambil risiko yang wajar. Mereka membatasi diri pada jalur-jalur yang sudah dicoba dan terbukti. Upaya inovasi -- kunci awal keberhasilan -- berkurang dan akhirnya menghilang. Mana yang lebih penting menurut Anda: perjalanan atau tujuan? Apakah Anda masih mengambil risiko yang wajar? Kepemimpinan yang bijaksana menghindari risiko sembrono, tetapi juga bukan lumpuh oleh ketakutan.
Tanda peringatan 4: Tergelincir Etika
Kredibilitas seorang pemimpin tergantung pada dua kualitas: apa yang dia lakukan (kompetensi) dan siapa dia (karakter). Kekurangan pada salah satunya menyebabkan masalah integritas. Prinsip tertinggi dari kepemimpinan adalah integritas. Ketika kompromi etis dirasionalkan karena diperlukan untuk "kebaikan yang lebih besar", pemimpin ada di lereng licin kegagalan. Terlalu sering dan banyak, pemimpin melihat pengikut mereka sebagai pion, sekadar alat untuk mencapai tujuan. Akibatnya, mereka mencampur manipulasi dengan kepemimpinan. Pemimpin seperti itu akan cepat kehilangan rasa hormat. Untuk menyelamatkan muka, mereka berhenti menjadi orang "yang bisa merasakan atau memahami" dan menjadi orang "yang mau menyenangkan orang lain", menggunakan popularitas untuk meringankan rasa bersalah dari kemurtadan integritas. Adakah area konflik antara apa yang Anda yakini dan bagaimana Anda berperilaku?
Tanda peringatan 5: Manajemen Diri yang Buruk
Jika seorang pemimpin tidak memperhatikan dirinya, tidak ada orang lain yang akan melakukannya. Kecuali seorang pemimpin diberkati dengan perseptif pengikut yang tidak biasa, tak seorang pun akan menangkap tanda-tanda kelelahan dan stres. Pemimpin diandalkan untuk menghasilkan, tetapi mereka bukan pahlawan super dengan energi yang tak terbatas. Meski kepemimpinan itu menyegarkan, kepemimpinan juga melelahkan. Seperti manusia fana lainnya, para pemimpin rentan terhadap perasaan kering, depresi, dan kehilangan motivasi. Mereka yang mengabaikan kebutuhan fisik, psikologis, emosional, atau rohani mereka, mengarah menuju bencana. Sediakan waktu untuk penyegaran dan pengisian. Jaga diri Anda. Merawat diri sendiri tidaklah egois; itu penting untuk kebaikan orang-orang yang Anda pimpin.
Tanda peringatan 6: Kehilangan Cinta
Pemimpin akan menghadapi bencana yang akan datang ketika mereka meninggalkan cinta mereka yang semula. Kerja keras kepemimpinan harus memuaskan dan menyenangkan. Namun, ketika terpisah dari mimpi mereka, pemimpin mungkin mendapati bahwa tanggung jawab kepemimpinan membuat frustrasi dan sia-sia. Untuk tetap termotivasi, pemimpin harus tetap berpegang pada apa yang mereka sukai dan menemukan kembali apa yang memaksa mereka untuk menerima jubah kepemimpinan pada awalnya. Untuk memastikan bahwa Anda tetap berada di jalur mengikuti cinta pertama Anda, seringlah bertanya kepada diri sendiri dengan tiga pertanyaan ini: Mengapa saya awalnya mengejar kepemimpinan? Apakah alasan tersebut telah berubah? Apakah saya masih ingin memimpin?
Tanda-tanda peringatan dalam hidup -- dari lampu merah hingga label-label/tanda-tanda yang melekat -- dimaksudkan untuk kebaikan kita. Hal-hal itu melindungi kita dari bencana, dan adalah hal yang bodoh jika mengabaikannya. Jangan takut untuk melihat diri Anda sendiri dengan jujur. (t/Jing-Jing)
Audio Enam Tanda Peringatan
|