TIP
Kiat Mengajar Anak-Anak untuk Berdoa
Ide Sederhana untuk Mengajar Anak-Anak Cara Berdoa
Mengajar anak-anak untuk berdoa adalah bagian penting dari memperkenalkan mereka kepada Yesus dan memperkuat hubungan mereka dengan Allah. Tuhan kita memberi doa kepada kita agar kita dapat berkomunikasi dengan-Nya secara langsung, dan membuat anak-anak merasa nyaman dengan doa akan membantu mereka untuk memahami bahwa Allah selalu dekat dan dapat dijangkau.
Kapan Mulai Mengajar Anak-Anak untuk Berdoa
Anak-anak dapat mulai belajar berdoa, bahkan sebelum mereka dapat berbicara dalam kalimat yang koheren, hanya dengan melihat Anda berdoa dan dengan mengundang mereka untuk berdoa bersama Anda sebaik yang mampu mereka lakukan.
Seperti halnya kebiasaan baik lainnya, Anda akan menginginkan memperkuat doa sebagai bagian kehidupan yang teratur sedini mungkin. Begitu seorang anak dapat berkomunikasi secara lisan, mereka dapat belajar untuk berdoa sendiri, baik dengan suara keras maupun dalam hening.
Akan tetapi, jika perjalanan kekristenan Anda dimulai setelah Anda mulai membentuk sebuah keluarga, tidak pernah ada kata terlambat bagi anak-anak untuk belajar tentang pentingnya doa.
Ajarkan Doa sebagai Percakapan
Pastikan anak-anak Anda memahami bahwa doa hanyalah percakapan dengan Allah, yang menunjukkan rasa hormat terhadap kasih dan kekuasaan-Nya yang tiada akhir, tetapi yang diucapkan dengan kata-kata kita sendiri. Matius 6:7 berkata, "Lagipula ketika kamu berdoa, janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan" (TB). Dengan perkataan lain, kita tidak memerlukan rumusan. Kita dapat dan harus berbicara kepada Allah dengan kata-kata kita sendiri.
Beberapa agama mengajarkan doa-doa tertentu, seperti Doa Bapa Kami, yang diberikan kepada kita oleh Yesus.
Anak-anak dapat mulai berlatih dan mempelajari doa ini pada usia yang tepat. Konsep di balik doa ini dapat diajarkan sehingga anak-anak tidak sekadar melafalkan kata-kata tanpa makna. Jika Anda mengajarkan doa ini, itu harus sebagai tambahan, dan bukan sebaliknya, tunjukkan kepada mereka bagaimana berbicara dengan Allah secara alami.
Biarkan Anak-Anak Anda Melihat Anda Berdoa
Cara terbaik untuk mulai mendidik anak-anak Anda tentang doa adalah berdoa di hadapan mereka.
Carilah kesempatan untuk mempraktikkan doa di hadapan mereka, sama seperti Anda akan mencari contoh untuk mengajari mereka tentang perilaku, sportivitas yang baik, atau kerendahan hati. Meski berdoa pada pagi hari atau sebelum tidur adalah kebiasaan umum dan berharga, Allah ingin kita datang kepada-Nya dengan segala hal dan kapan saja, jadi biarkan anak-anak melihat Anda berdoa sepanjang hari untuk berbagai kebutuhan.
Pilihlah Doa-Doa Sesuai dengan Usia
Cobalah untuk menjaga kata-kata dan pokok utama sesuai dengan tingkat usia anak Anda, sehingga anak-anak yang lebih muda tidak akan menjadi takut dengan situasi yang serius. Doa untuk hari yang baik di sekolah, untuk hewan peliharaan, untuk teman, anggota keluarga, dan peristiwa lokal dan dunia, adalah ide yang sempurna untuk anak-anak dari segala usia.
Tunjukkan kepada anak-anak bahwa tidak ada durasi yang ditentukan untuk doa. Doa cepat seperti meminta bantuan dengan beberapa pilihan, untuk berkat pada pesta ulang tahun, atau untuk perlindungan dan perjalanan yang aman sebelum melakukan perjalanan adalah cara untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa Allah tertarik pada semua aspek kehidupan kita. Doa cepat lainnya untuk diteladankan adalah sederhana, "Tuhan, sertailah aku," sebelum masuk pada situasi yang menantang atau, "Terima kasih, Bapa," ketika masalah menjadi lebih mudah diselesaikan daripada yang diharapkan.
Doa yang lebih panjang lebih baik untuk anak-anak yang lebih tua, yang bisa duduk diam selama beberapa menit.
Doa-doa tersebut dapat mengajari anak-anak tentang kebesaran Allah yang mencakup segalanya. Inilah cara yang baik untuk memodelkan doa-doa ini:
- Mulailah dengan berterima kasih kepada Allah karena menyertai Anda dan untuk pemeliharaan bagi keluarga Anda, bersyukurlah atas kasih-Nya yang besar, dan tanpa syarat, dan ungkapkan rasa hormat Anda untuk semua yang dia miliki.
- Mintalah Allah untuk mengampuni kesalahan Anda. Yakobus 5:16 berkata, "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
- Kemudian, nyatakan kebutuhan dan permintaan Anda kepada Allah.
- Tutup dengan bersyukur dan memuji Dia untuk pemeliharaan dan berkat-berkat khusus.
Mengatasi Rasa Malu
Beberapa anak pada awalnya merasa malu untuk berdoa dengan suara keras. Mereka mungkin mengatakan bahwa mereka tidak bisa memikirkan apa pun untuk dibawa dalam doa. Jika hal itu terjadi, Anda dapat berdoa terlebih dahulu, lalu meminta anak itu menyelesaikan doa Anda.
Misalnya, bersyukurlah kepada Allah untuk nenek dan kakek, dan kemudian mintalah anak Anda untuk bersyukur kepada Allah atas hal-hal spesifik tentang mereka, seperti kue lezat buatan nenek atau perjalanan memancing yang berhasil dengan kakek.
Cara lain untuk mengatasi rasa malu adalah dengan meminta mereka mengulangi doa Anda, tetapi dengan kata-kata mereka sendiri. Misalnya, bersyukurlah kepada Allah karena menjaga orang-orang tetap aman selama badai dan memohon kepada-Nya untuk membantu orang-orang yang kehilangan rumah mereka. Kemudian, mintalah anak Anda mendoakan untuk hal yang sama, tetapi jangan mengikuti kata-kata Anda.
Bersikap Mendukung
Tegaskan bahwa kita dapat menyatakan segala sesuatu kepada Allah, dan bahwa tidak ada permintaan yang terlalu kecil atau tidak penting. Doa adalah hal yang sangat pribadi, dan kekhawatiran serta perhatian anak berubah pada usia yang berbeda. Jadi, doronglah anak Anda untuk berbicara kepada Allah tentang apa pun yang ada di pikirannya. Allah senang mendengar setiap doa kita, bahkan untuk kegiatan naik sepeda, atas katak di kebun, atau pesta minum teh yang berhasil dengan boneka. (t/N. Risanti)
|