Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/752

e-BinaAnak edisi 752 (19-4-2017)

Mengajarkan Perjanjian Lama kepada Anak (I)

e-BinaAnak -- Edisi 752/April/I/2017
 
Mengajarkan Perjanjian Lama kepada Anak (I)
e-BinaAnak -- Edisi 752/April/I/2017
 

e-BinaAnak

Salam kasih,

Kisah-kisah dalam Perjanjian Lama (PL) tentu tidak luput menjadi salah satu bahan ajar di sekolah minggu. Kisah-kisah tersebut, antara lain kisah Musa dengan tongkatnya, Daniel di gua singa, dan Yunus di perut ikan. Anak-anak dengan cepat mengenal tokoh-tokoh besar dalam Perjanjian Lama. Namun, sudahkah mereka menerima hal-hal yang menjadi pusat cerita Alkitab? Atau, mereka hanya menerima cerita tentang tokoh-tokoh besar Alkitab tanpa melihat adanya campur tangan Allah dalam cerita-cerita tersebut?

Pada bagian artikel kali ini terdapat pembahasan tentang metode 3G yang diharapkan dapat membantu kita dalam menyampaikan cerita Perjanjian Lama kepada anak-anak. Sajian kali ini juga disertai dengan bahan ajar yang mengajak anak-anak untuk bersyukur dan mencontoh sikap para pahlawan PL yang percaya serta mengagungkan Allah. Selamat mengajar, Tuhan Yesus memberkati.

Rostika

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Rostika

 

MUTIARA GURU

<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?2 Timotius+3:15-16, '>2 Timotius 3:15-16</a>, AYT

 

ARTIKEL Mengajarkan Cerita Perjanjian Lama kepada Anak-Anak

Kita dengan mudah kehilangan kesempatan berharga untuk memengaruhi anak-anak tentang Yesus. Bagaimana? Dengan menyampaikan kepada mereka cerita-cerita Alkitab, terutama dari Perjanjian Lama, tanpa tujuan yang jelas dalam pikiran. Kita memberi tahu anak-anak kita dan murid sekolah minggu kita bahwa Daud membunuh Goliat. Kita memberi tahu mereka mengenai saudara-saudaranya yang pengecut dan tentara Israel adalah pengecut. Kita memberi tahu mereka tentang lima batu halus, penghinaan Goliat, dan batu yang secara ajaib memukul dahinya. Kita memberi tahu mereka tentang raksasa yang ambruk dan para tentara yang melarikan diri. Dan, kita memberi tahu mereka bahwa Allah mampu mengalahkan raksasa dalam hidup mereka saat ini.

Namun, ada jauh lebih banyak hal untuk diamati dan dipelajari dari kisah nyata ini! Ketika Anda mempersiapkan diri untuk mengajar cerita Alkitab, pertimbangkan untuk mengikuti 3G Teaching Method (Metode Pengajaran 3G). Bacalah cerita dengan saksama dan berdoa, ajukan tiga pertanyaan penting. Kemudian ajarkan penting yang Anda temukan. Apa sajakah itu?

1. Apa yang diajarkan cerita ini kepada saya tentang ALLAH (GOD)?

Allah adalah tokoh utama di setiap cerita Alkitab -- entah Allah Bapa, Anak, atau Roh Kudus. Jadi, sebelum Anda mengajarkan praktis, gunakan waktu dengan berfokus pada Allah. Apakah cerita itu mengungkapkan sesuatu tentang kasih atau kekudusan-Nya? Apakah itu menekankan kesetiaan atau kesabaran-Nya? Otoritas atau kekuasaan-Nya? Apa pun yang diungkapkan, berikan perhatian terfokus kepada Allah. Dia layak untuk diperhatikan!

2. Apa yang diajarkan cerita ini kepada saya tentang INJIL (GOSPEL)?

Setelah Anda memberikan perhatian kepada Allah sendiri, berhentilah sejenak untuk memperhatikan apa yang Dia lakukan. Secara khusus, perhatikan bagaimana Dia mengungkapkan beberapa kebenaran tentang Injil: tentang dosa manusia, konsekuensi dari dosa kita, Mesias (Yesus Kristus), dan bagaimana Dia membebaskan orang-orang yang percaya kepada-Nya secara implisit. Lukas 24:25-27 menunjukkan bahwa seluruh Perjanjian Lama mengungkapkan wawasan kunci tentang penderitaan dan karya keselamatan Yesus Kristus. Jangan lewatkan hal-hal tersebut!

3. Apa yang diajarkan cerita ini kepada saya tentang PERTUMBUHAN (GROWTH)?

Akhirnya, berikan perhatian pada segala sesuatu yang diajarkan cerita itu tentang kehidupan iman. Dalam 2 Timotius 3:15-17, menunjukkan bahwa Perjanjian Lama ("kitab suci" yang tersedia untuk Timotius saat kanak-kanak) mampu membimbing anak muda, tidak hanya kepada keselamatan dalam Yesus, tetapi juga perbuatan baik dan pertumbuhan rohani.

Bagi mereka yang mengenal Yesus Kristus sebagai Juru Selamat, apa yang diajarkan cerita itu tentang menaati Allah sebagai Tuhan dan mengembangkan hubungan yang dekat dengan-Nya? Apakah itu mengajarkan sesuatu tentang hubungan manusia, doa, kebijaksanaan praktis, atau moralitas? Ataukah sesuatu yang lain?

Ketika Anda mempersiapkan diri untuk mengajar cerita Alkitab Perjanjian Lama kepada anak-anak, terapkan 3G Teaching Method (Metode Pengajaran 3G) yang sederhana ini, dan tarik hati dan pikiran mereka ke arah berharga yang Anda temukan tentang Allah (God), Injil (Gospel), dan pertumbuhan (Growth). (t/Jing-Jing)

Download Audio

Diterjemahkan dari
Nama situs : Shepherd Thoughts
Alamat situs : http://www.shepherdthoughts.com/baptistchurchny/teaching-old-testament-stories-to-children/
Judul asli artikel : Teaching Old Testament Stories to Children
Penulis artikel : Thomas Overmiller
Tanggal akses : 13 Desember 2016
 

BAHAN MENGAJAR Bersyukur atas Pahlawan-Pahlawan Alkitab di Perjanjian Lama

Pelajaran ini menggunakan pertanyaan untuk membantu para siswa sekolah menengah menemukan arti bersyukur. Banyak pahlawan Perjanjian Lama menghadapi tantangan yang sulit dalam hidup mereka, seperti kisah Daniel yang dijebloskan ke dalam gua singa. Kita tahu bahwa Allah melindungi Daniel dan mengeluarkannya dari gua dalam keadaan selamat. Kita akan berfokus pada aspek cerita ketika Daniel berterima kasih kepada Tuhan. Dia mengucapkan terima kasih kepada Tuhan sebelum ia memasuki gua dan terus bersyukur kepada Tuhan sampai akhir. Para siswa sekolah menengah akan mendapat kesan mendalam tentang pelajaran ini dengan memahami bahwa Tuhan selalu setia dan selalu layak untuk menerima ucapan syukur kita.

Judul  : Bersyukur atas Pahlawan-Pahlawan Alkitab di Perjanjian Lama
Referensi Alkitab : Mazmur 9:1-2; Daniel 6; Kejadian 8; 1 Samuel 17; Keluaran 17
Target Kelompok Umur : Praremaja atau Sekolah Dasar Kelas Besar
Konteks Pembelajaran : Sekolah Minggu
Target Waktu Pelaksanaan : 1 Jam
Kredit gambar : Sweet Publishing dan Distant Shores Media

Ayat Hafalan: "Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi." (Mazmur 9:1-2)

Tujuan Pembelajaran:

  1. Tuhan selalu baik dan terpuji, bahkan ketika tampaknya seperti tidak ada yang baik dengan keadaan kita.
  2. Kita selalu memiliki sesuatu untuk disyukuri.

Daftar Peralatan:

  1. Alkitab
  2. Daftar ayat dan pertanyaan
  3. Kartu indeks
  4. Pensil/pena/spidol/krayon
  5. Selotip
  6. Papan kapur atau papan penghapus kering

Catatan: Dalam rencana pengajaran di bawah ini, kata-kata dalam huruf miring dimaksudkan untuk dibaca dengan suara keras. Teks biasa hanyalah sebagai arahan bagi guru.

Rencana Dasar Pengajaran

Pengantar: Sapalah setiap siswa saat mereka tiba. Mulailah dengan menanyakan kepada para siswa apa artinya bersyukur, dan beri mereka waktu untuk membicarakan hal ini. Kemudian, bertanyalah apakah mereka harus bersyukur sepanjang waktu. Baca Mazmur 9:1-2 bersama-sama, lalu tanyakan kepada para siswa mengapa mereka harus selalu bersyukur. Pimpin diskusi sedemikian rupa sampai mereka memahami bahwa Tuhan selalu baik, selalu setia, dan selalu layak mendapat pujian dari kita.

Bukti Alkitab: Setelah Anda selesai membahas poin-poin ini, bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari tiga atau empat anak. Setiap kelompok akan diberi satu pasal dari Perjanjian Lama untuk dibaca dan dua pertanyaan pemahaman untuk dijawab berdasarkan bagian ini. Setiap bagian berfokus pada satu pahlawan Alkitab dan siapa yang bersyukur kepada Allah di tengah-tengah tantangan besar. Berikan waktu sekitar 15 menit kepada kelompok-kelompok untuk membaca bagian itu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kemudian, mintalah masing-masing kelompok memberikan ringkasan dari pasal bagian mereka di depan kelas dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dan jawaban mereka. Ayat-ayat untuk dibaca dan pertanyaan yang harus dijawab tercantum di bawah ini beserta kemungkinan jawaban.

Kelompok 1: Baca Daniel 6.

Apa yang terjadi sebagai akibat dari Daniel yang secara teratur mengucap syukur? Daniel bertumbuh kuat dalam imannya dan bahkan tidak pernah berhenti memuji Allah. Dia tidak takut terhadap keputusan raja dan memiliki keberanian untuk terus memuji Tuhan setiap hari meskipun ada konsekuensi yang harus ditanggung karena ia percaya pada kesetiaan Allah kepadanya lebih daripada perlindungan raja. Kemudian, ketika ia ditempatkan di gua singa, Allah menyelamatkannya.

Apa yang terjadi dengan orang-orang yang tidak bersyukur kepada Allah? Mereka yang tidak mengikuti perintah Tuhan memiliki akhir yang tidak bahagia karena mereka dilemparkan ke dalam gua singa, dan singa tidak mengasihani mereka.

Kelompok 2: Baca Kejadian 8.

Apa yang secara khusus dilakukan Nuh untuk berterima kasih kepada Tuhan? Hal pertama yang Nuh lakukan untuk berterima kasih kepada Tuhan adalah dengan secara tepat mengikuti perintah Tuhan, menunjukkan bahwa kepercayaannya adalah pada Tuhan. Hal kedua yang ia lakukan adalah membangun sebuah altar untuk Tuhan dan mempersembahkan korban segera setelah mereka bisa keluar dari bahtera.

Apa yang terjadi dengan orang-orang yang tidak setia mengikuti perintah Tuhan dan tidak menghormati Dia? Mereka tidak selamat dari air bah karena mereka tidak mengerti bahwa Tuhan mengendalikan segala sesuatu dan tidak berterima kasih pada-Nya yang adalah Tuhan.

Kelompok 3: Baca 1 Samuel 17.

Bagaimana Daud memberikan pujian kepada Tuhan? Dalam ayat 37, Daud menegaskan kepada Raja Saul bahwa ia akan berjuang dan mengalahkan Goliat karena Tuhan ada di pihaknya. Hal ini menunjukkan bahwa Daud memiliki iman kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan menyelamatkan umat-Nya. Kemudian, di tengah-tengah pertempuran, Daud menegaskan bahwa Tuhanlah yang akan membunuh Goliat, bukan Daud.

Bagaimana Daud bisa tahu bahwa ia akan menang membunuh Goliat? Daud menang karena ia meminta Tuhan untuk membunuh Goliat dan tidak bergantung pada kemampuannya sendiri. Dia memiliki iman yang cukup untuk mengetahui bahwa Tuhan akan menjaganya dan membantu dia mengalahkan musuhnya.

Kelompok 4: Baca Keluaran 17.

Bagaimana Tuhan menanggapi orang Israel yang menggerutu? Tuhan terus setia kepada mereka dan membantu mereka memenangkan pertempuran, bahkan ketika mereka tidak pantas mendapatkannya. Ada perbedaan besar dalam kesetiaan kita sebagai manusia dan kesetiaan Tuhan. Tuhan selalu setia.

Bagaimana Musa berterima kasih kepada Tuhan? Musa bersyukur kepada Tuhan dengan terus memercayai Tuhan dan dengan membangun sebuah altar sebagai pengingat apa yang Dia lakukan untuk membantu orang Israel memenangkan peperangan melawan orang Amalek.

Berikan waktu kepada masing-masing kelompok sekitar 15 menit untuk membaca bagian itu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Kemudian, mintalah masing-masing kelompok sekitar 15 menit untuk menceritakan apa yang mereka pelajari.

Kumpulkan Bersama: Sekarang, mintalah kelas untuk berpikir tentang mengapa semua keajaiban indah itu terjadi? Apa kesamaan yang dimiliki oleh empat pahlawan Alkitab? Katakanlah, empat orang dari Alkitab ini beriman kepada Tuhan. Tidak peduli apa pencobaan yang mereka hadapi, mereka tahu bahwa Tuhan akan menjaga mereka. Mereka tidak pernah meragukan Tuhan, bahkan satu detik pun. Mereka juga bersyukur, terlepas dari keadaan yang mereka hadapi. Ketika menghadapi Goliat, Daud dengan berani memberi semua kemuliaan kepada Tuhan. Dia tahu bahwa Tuhan akan menyelamatkannya karena ia mengerti bahwa Tuhan itu setia dan adil dan layak mendapatkan semua pujian kita. Apa yang diajarkan cerita ini kepada kita tentang kehidupan kita sendiri? Katakan, dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa Tuhan selalu baik, selalu memegang kendali, dan selalu layak mendapat pujian kita. Ketika dihadapkan pada rintangan yang mengerikan, Nuh, Daud, Daniel, dan Musa tidak pernah berhenti berterima kasih pada Tuhan. Ketika kita melalui hal-hal sulit dalam hidup kita, kita memiliki kecenderungan untuk berhenti memercayai Allah, tetapi janganlah kita melakukan itu. Kita harus berterima kasih kepada Tuhan untuk masa-masa sulit dalam hidup karena kebaikan-Nya tidak pernah berakhir. Sekarang, tantang anak-anak untuk memikirkan waktu ketika mereka berada dalam situasi yang tampaknya membuat mereka tak berdaya. Bagaimana Tuhan membantu mereka pada saat mereka membutuhkan? Bagaimana Tuhan membuktikan kesetiaan-Nya dalam kehidupan mereka? Apa yang secara khusus dapat mereka syukuri?

Papan Ucapan Syukur: Siapkan sekotak kartu indeks berwarna untuk digunakan. Tantang kelas untuk memikirkan hal-hal yang bisa mereka syukuri, khususnya untuk situasi sulit dan Tuhan tetap setia. Tempatkan satu ucapan syukur pada setiap kartu, dan tempelkan kartu ke dinding seperti kolase. Ketika mereka sudah selesai menempatkan catatan ucapan syukur mereka pada dinding, berdoalah mengucap syukur bersama kepada Allah atas kebaikan-Nya.

Besar Setia-Mu: Pimpin kelas untuk memuji Tuhan melalui lagu. Setiap lagu yang mengekspresikan ucapan syukur kepada Allah boleh digunakan. Saya menggunakan lagu "Besar Setia-Mu". Anda dapat menemukan lirik dan musiknya di YouTube.

Menghapus Satu Kata: Gunakan permainan ini untuk menghafal ayat Alkitab. Tulis seluruh ayat pada papan kapur/papan penghapus kering. Mintalah para siswa untuk mengucapkan ayat sekali, kemudian hapuslah satu kata. Lanjutkan dengan menghapus satu kata demi satu kata sampai seluruh ayat hilang. Biasanya, pada titik ini, mereka telah menghafal ayatnya.

Kesimpulan: Tutup dengan menantang para siswa untuk selalu bersyukur di tengah-tengah kesulitan. Tuhan selalu baik dan selalu setia. Berdoalah bersama, berterima kasih kepada Tuhan karena siapa Dia. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Ministry to Children
Alamat situs : http://ministry-to-children.com/bible-lesson-thankfulness-of-biblical-heroes-in-the-old-testament/
Judul asli artikel : Bible Lesson: Thankfulness of Biblical Heroes in the Old Testament
Penulis artikel : Brittany Putman
Tanggal akses : 6 Maret 2017
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaAnak.
binaanak@sabda.org
e-BinaAnak
@sabdabinaanak
Redaksi: Rostika, Davida, Amidya, dan Ariel
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org