BAHAN MENGAJAR
Ezra, Sang Juru Tulis
Bacaan Alkitab
Ezra 1:1-10:44
Ayat Hafalan
"Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel." (Ezra 7:10)
Doa
Kiranya kita memiliki hati (seperti) Ezra yang telah mempersiapkan hatinya untuk mencari hukum TUHAN.
Alat/Peraga Visual
Peta, yang menampilkan Yerusalem dan Babel. Buatlah tanda, baik di kertas besar atau tulislah kata-kata di white board atau papan tulis: "TUJUH PULUH TAHUN KEMUDIAN".
Inti-Inti Pelajaran
Ketika kita menonton televisi atau mungkin juga sebuah film, kadang-kadang ada kata-kata yang ditulis di bagian bawah layar, kadang-kadang kata-kata itu berbunyi "Dua Puluh Tahun Kemudian" atau sesuatu seperti itu. Pelajaran hari ini adalah seperti itu! Jika ini adalah sebuah film, kita akan melihat kata-kata "Tujuh Puluh Tahun Kemudian" di bagian bawah layar. Ketika terakhir kali kita membaca tentang umat Allah, mereka adalah pelayan-pelayan di Babel. Mereka telah dibawa ke sana dengan paksa dan bukan karena mereka menginginkannya. Mereka telah membuat dan melayani dewa-dewa palsu selama bertahun-tahun, dan Allah akhirnya tidak sabar lagi untuk menghukum ketidaktaatan mereka! Dia membiarkan Babel datang ke Yerusalem dan menghancurkan Bait Allah, membakar rumah-rumah, dan membawa penduduknya ke negeri yang sangat jauh di Babel. Alasan mereka tidak berada di negeri Kanaan kepunyaan mereka sendiri adalah karena pilihan-pilihan yang telah mereka buat dan karena tidak melayani dan mencintai Tuhan dengan segenap hati mereka.
Jadi, berapa tahun kemudian? Tujuh puluh tahun kemudian, kita menemukan bahwa ada seorang pria bernama Ezra yang merupakan seorang pria yang baik dan mencintai Allah, dan merupakan seorang juru tulis. Apakah seorang juru tulis itu? Seseorang yang menulis. Kembali pada masa Perjanjian Lama, tidak semua orang bisa menulis, tetapi Ezra bisa! Ezra berasal dari suku Lewi. Bahkan, nenek moyangnya yang dulu sekali adalah Harun! Kita tentu ingat Harun, saudara Musa dan Miryam, bukan? Ezra adalah seorang Lewi, dan dia adalah seorang imam.
Pada akhir dari masa 70 tahun, raja yang memerintah atas penduduk adalah raja Persia bernama Koresh. Kembali ke masa Nabi Yesaya, sekitar 150 tahun sebelum Koresh lahir, Allah telah memberitahukan tentang masa depan dengan mengatakan bahwa akan ada seorang raja bernama Koresh yang akan membiarkan umat Allah tidak hanya akan kembali ke Yerusalem, tetapi juga akan membiarkan mereka mendirikan fondasi untuk Bait Allah (Yesaya 44:28). Dan, itu terjadi seperti yang telah Allah katakan! Allah mengetahui masa depan dan Allah menjadi pengendali -- selalu!
Alkitab mengatakan bahwa Allah menggerakkan hati Koresh dan Raja Koresh membuat sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Tuhan Allah telah memerintahkannya untuk membangun bagi Allah sebuah Bait Suci di Yerusalem. Raja mengatakan jika ada orang Yahudi ingin kembali ke Yerusalem, mereka dapat pergi. Raja Koresh membiarkan orang mengambil perlengkapan yang telah diambil raja Babel dari Bait TUHAN untuk dikembalikan juga ke Yerusalem.
Ezra mendaftarkan semua orang yang pergi ke Yerusalem untuk pertama kalinya dengan gubernur Yehuda yang bernama Zerubabel. Tebaklah berapa banyak umat Allah yang ingin kembali ke Yerusalem? Hampir 50.000 orang! Itu jumlah yang besar, tetapi tidak sebanyak jumlah yang telah dipaksa untuk meninggalkan Yerusalem di bawah kekuasaan Babel. Orang-orang ini disebut "sisa" dari umat Allah. Suatu sisa adalah apa yang tertinggal atau apa yang tersisa. Hal itu biasanya berarti sejumlah kecil dari jumlah yang ada di awal. Di bawah bimbingan dan kepemimpinan Zerubabel, orang-orang ini melakukan perjalanan kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait Allah. Itulah tujuan mereka atau alasan mereka pergi. Apa yang akan dilakukan oleh Zerubabel dan hampir 50.000 orang itu? Ya, membangun Bait Allah. Namun, pertama-tama mereka harus meletakkan fondasinya (Ezra 3:11). Mereka membutuhkan waktu, tetapi mereka akhirnya menyelesaikan fondasi yang akan menahan bangunan Bait Allah. Mungkin karena mereka telah melihat keindahan Bait Allah buatan Raja Salomo, atau mungkin karena mereka menyesal dan mengingat dosa-dosa mereka serta semua masalah yang telah mereka perbuat, banyak dari para imam dan orang Lewi menangis ketika mereka melihatnya (Ezra 3:12). Beberapa orang senang, tetapi beberapa orang lainnya sedih.
Membangun sisa Bait Allah membutuhkan waktu yang lama karena bangsa-bangsa di sekitar Yerusalem menyebabkan beberapa masalah, dan kemudian orang-orang menjadi berputus asa. Namun, lebih dari 20 tahun kemudian, Bait Allah akhirnya diselesaikan juga (Ezra 6:15).
Setelah Bait Allah ini dibangun, sudah begitu lama umat Allah tidak menyembah Dia sehingga seseorang harus pergi/melakukannya dan mengembalikan hukum TUHAN supaya orang-orang akan tahu cara untuk menyembah Allah dengan cara-Nya. Ezra diminta untuk pergi, dan izin diberikan oleh raja Persia berikutnya, Artahsasta. Raja Persia ini memberikan semua yang diperlukan oleh Ezra, yang benar-benar diberikan oleh Allah (Ezra 7:6). Ezra juga telah mempersiapkan hatinya untuk mencari hukum TUHAN dan melakukannya sehingga kemudian ia mengajar orang-orang dengan hukum itu (Ezra 7:10). Raja memberi Ezra sebuah surat, maka Ezra dan lebih dari 17.000 umat Allah kembali ke Yerusalem untuk mengembalikan hukum TUHAN pada perjalanan yang kedua.
|