RIWAYAT
RASUL YOHANES
Rasul Yohanes memiliki keistimewaan dengan menjadi teman terkasih dari Yesus Kristus, penulis lima kitab Perjanjian Baru, dan saka guru gereja Kristen mula-mula.
Yohanes sang penulis Injil.
Yohanes dan saudaranya, Yakobus, murid Yesus yang lain, adalah nelayan di Danau Galilea saat Yesus memanggil mereka untuk mengikuti Dia. Kemudian, mereka menjadi bagian dari lingkaran dalam Kristus bersama dengan Rasul Petrus. Ketiganya (Petrus, Yakobus, dan Yohanes) memiliki hak istimewa untuk menyertai Yesus saat Dia membangkitkan anak perempuan Yairus dari kematian, pada saat transfigurasi, dan selama penderitaan Yesus di Getsemani.
Pada suatu kesempatan, ketika sebuah desa Samaria menolak Yesus, Yakobus, dan Yohanes bertanya apakah mereka harus memanggil api dari surga untuk menghancurkan tempat itu. Itu membuat mereka mendapat julukan "Boanerges" atau "anak-anak guruh".
Hubungan yang sudah terjalin dengan Yusuf Kayafas memungkinkan Yohanes hadir di rumah imam besar selama persidangan Yesus. Pada kayu salib, Yesus memercayakan perawatan ibunya, Maria, kepada seorang murid yang tidak disebutkan namanya, mungkin Yohanes, yang membawa Maria ke rumahnya (Yohanes 19:27, AYT). Beberapa ahli menduga bahwa Yohanes tampaknya adalah sepupu Yesus.
Yohanes melayani gereja di Yerusalem selama bertahun-tahun, lalu pindah untuk bekerja di gereja di Efesus. Legenda yang masih dipertanyakan menyatakan bahwa Yohanes dibawa ke Roma selama penganiayaan, dan dilemparkan ke dalam minyak mendidih, tetapi mentas tanpa terluka.
Alkitab mengatakan bahwa Yohanes kemudian diasingkan ke Pulau Patmos. Tampaknya, dia hidup lebih lama dari semua murid; dan meninggal karena usia tua di Efesus, mungkin sekitar tahun 98 Masehi.
Injil Yohanes sangat berbeda dari Matius, Markus, dan Lukas, tiga Injil Sinoptik, yang berarti "dilihat dengan mata yang sama" atau dari sudut pandang yang sama.
Yohanes senantiasa menekankan bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah, yang diutus oleh Bapa untuk menanggung dosa-dosa dunia. Dia menggunakan banyak gelar simbolis untuk Yesus, seperti "Anak Domba Allah", "kebangkitan", dan "pokok anggur".
Transfigurasi Yesus.
Sepanjang Injil Yohanes, Yesus menggunakan ungkapan "Aku", yang tidak salah lagi dipakai untuk memperkenalkan diri-Nya sebagai Yehova; "AKULAH AKU" Yang Agung atau Allah yang kekal.
Meskipun Yohanes tidak menyebut diri dengan namanya sendiri dalam Injil yang dia tulis, dia menyebut dirinya sebanyak empat kali sebagai "murid yang dikasihi Yesus".
Pencapaian Rasul Yohanes
Yohanes adalah salah satu murid pertama yang dipilih. Dia adalah seorang penatua di gereja mula-mula dan membantu menyebarkan berita Injil. Dia diakui sebagai penulis Injil Yohanes; surat-surat 1 Yohanes, 2 Yohanes, dan 3 Yohanes; serta kitab Wahyu.
Yohanes adalah anggota lingkaran dalam dari tiga orang yang menemani Yesus, bahkan ketika yang lainnya tidak hadir. Paulus menyebut Yohanes sebagai salah satu saka guru gereja Yerusalem:
.... Setelah Yakobus, Petrus, dan Yohanes, yang dipandang sebagai saka guru bagi jemaat menyadari anugerah yang diberikan kepadaku, mereka memberikan tangan kanan persekutuan kepada Barnabas dan kepadaku supaya kami pergi kepada orang-orang bukan Yahudi, sedangkan mereka pergi kepada orang-orang bersunat. Mereka hanya meminta kami untuk ingat kepada orang-orang miskin, satu hal yang aku sendiri sangat bersemangat untuk melakukannya. (Galatia 2:6-10, AYT)
Kelebihan Yohanes
Yohanes dan Maria, ibu Yesus.
Yohanes sangat setia kepada Yesus. Dia adalah satu-satunya dari dua belas rasul yang hadir pada peristiwa penyaliban. Setelah Pentakosta, Yohanes bekerja sama dengan Petrus untuk terus-menerus mengkhotbahkan Injil di Yerusalem dan menderita pemukulan dan pemenjaraan karena hal itu.
Yohanes mengalami transformasi yang luar biasa sebagai murid, dari Anak Guruh yang cepat marah sampai menjadi rasul cinta kasih yang penuh belas kasih. Karena Yohanes mengalami kasih tanpa syarat dari Yesus secara langsung, dia memberitakan kasih itu di dalam Injil dan surat-suratnya.
Kelemahan Yohanes
Kadang-kadang, Yohanes tidak memahami pesan pengampunan dari Yesus, seperti ketika dia meminta supaya api diturunkan bagi orang-orang kafir. Dia juga meminta posisi terhormat dalam kerajaan Yesus.
Pelajaran-Pelajaran Hidup dari Rasul Yohanes
Kristus adalah Juru Selamat yang menawarkan kehidupan kekal kepada setiap orang. Jika kita mengikuti Yesus, kita diberi jaminan pengampunan dan keselamatan. Seperti Kristus mengasihi kita, kita harus mengasihi orang lain. Allah adalah kasih, dan kita sebagai orang Kristen harus menjadi saluran kasih Allah kepada sesama kita.
Kampung halaman
Kapernaum
Referensi untuk Rasul Yohanes dalam Alkitab
Yohanes disebut dalam empat kitab Injil, kitab Kisah Para Rasul, dan sebagai narator kitab Wahyu.
Pekerjaan
Nelayan, murid Yesus, penginjil, penulis Kitab Suci.
Silsilah
Ayah - Zebedeus
Ibu - Salome
Saudara - Yakobus
Ayat kunci
Yohanes 11:25-26 (AYT)
Yesus berkata kepadanya, "Akulah kebangkitan dan kehidupan; siapa pun yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku takkan pernah mati. Apakah kamu percaya akan hal ini?"
1 Yohanes 4:16-17 (AYT)
Jadi, kita telah mengetahui dan telah memercayai kasih yang Allah miliki bagi kita. Allah adalah kasih, dan orang yang tinggal di dalam kasih, tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Wahyu 22:12-13 (AYT)
"Dengarlah, Aku segera datang! Dan, Aku membawa upah-Ku, untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Awal dan Yang Akhir." (t/N.Risanti)
TAHUKAH ANDA
KEISTIMEWAAN KITAB YANG DITULIS OLEH YOHANES
Dirangkum oleh: N. Risanti
Injil Yohanes.
Injil Yohanes mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh tiga Injil yang lain. Selain itu, Yohanes adalah satu-satunya rasul yang menceritakan peristiwa pembasuhan kaki oleh Yesus dan yang menyatakan dengan lebih sempurna rahasia kepribadian Yesus. Yohanes dengan penuh semangat mencurahkan perhatian untuk menyatakan kebenaran, dan dengan jelas menyatakan bahwa Yesus adalah kebenaran, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, dan firman Allah adalah kebenaran. Selain itu, dengan hasratnya yang besar akan kebenaran, dia juga menyatakan kekhawatiran akan domba-domba yang dapat disesatkan oleh guru-guru palsu; peringatan tentang mereka banyak dia kemukakan dalam kitab 1 Yohanes.
Yohanes memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan pertanyaan apa yang timbul selama 50 tahun atau lebih pascakebangkitan Kristus. Dia tahu keraguan apa yang muncul dan bagaimana menjawab pertanyaan itu sebelum kita menanyakannya. Mungkin, hal ini dapat menjelaskan mengapa kitab Yohanes tampak sangat aplikatif bagi pembaca masa kini. Bersama Petrus dan Yakobus, Yohanes termasuk dalam murid yang memiliki relasi khusus dengan Tuhan karena acap kali Alkitab berbicara tentang mereka bertiga secara terpisah dari murid-murid lainnya. Dengan dasar tersebut, tidak heran jika kita kemudian melihat Injil Yohanes ditulis secara lebih personal dibanding tiga Injil lainnya.
Audio: Injil Yohanes
Sumber:
1. Tim Got Question. What Can We Learn From The Life of John The Apostle. Dalam https://www.gotquestions.org/life-John-Apostle.html
2. Peach, David. John the Apostle: Bible Biography, Facts and Death. Dalam http://www.whatchristianswanttoknow.com/john-the-apostle-bible-biography-facts-and-death/.
3. Alkitab SABDA. Dalam http://alkitab.sabda.org/article.php?id=43/.
|