"Tuhan". Jang dimaksudkan dalam awal kalimat tentulah Kristus, tetapi dalam
ungkapan "pada Tuhan", kemudian agaknja Allah, sebab kalimat itu bertjorak
kutipan dari "Septuaginta". Lihatlah uraian tentang "Tuhan" dalam kata
Pendahuluan II, fasal 1 halaman 534 (tjetakan V 1968).