Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/25

e-JEMMi edisi No. 25 Vol. 13/2010 (24-6-2010)

Membimbing Seseorang Menerima Yesus

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI 1: Membimbing Seseorang untuk Menerima Yesus
ARTIKEL MISI 2: Sepuluh Prinsip dalam Pelayanan (Yohanes 12:6)
SUMBER MISI: Personal Evangelism Learning Centre Metropolitan
DOA BAGI MISI DUNIA: Iran, Maroko
DOA BAGI INDONESIA: Gempa Tektonik di Papua
______________________________________________________________________

          ONLY A LIVING SAVIOUR COULD RESCUE A DYING WORLD
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  e-JEMMi minggu ini menyajikan dua artikel yang akan sangat membantu
  Anda dalam melaksanakan tugas penginjilan dan pelayanan. Artikel
  pertama akan membahas tentang tugas penginjilan -- bagaimana
  membawa seseorang yang belum menerima Yesus untuk menerima Yesus.
  Ada beberapa langkah penting yang harus kita lakukan dalam
  membimbing orang kepada keselamatan agar orang yang kita bimbing
  tersebut betul-betul berakar di dalam Kristus.

  Artikel kedua akan membahas tentang tugas pelayanan -- bagaimana
  pelayanan kita dapat berkenan kepada Tuhan. Ada perbedaan antara
  melayani Tuhan -- seperti yang dilakukan oleh Maria, atau melayani
  pekerjaan Tuhan -- seperti yang dilakukan oleh Marta. Walaupun
  kedua-duanya ini penting tetapi melayani Tuhan adalah yang utama,
  kemudian melayani keluarga kita, baru setelah itu melayani
  pekerjaan Tuhan. Nah, mengapa melayani Tuhan dan melayani pekerjaan
  Tuhan perlu dibedakan?

  Silakan menyimak sajian kami. Kami berdoa supaya Roh Kudus terus
  memberkan pembaharuan dalam hidup dan pelayanan kita masing masing
  supaya nama Tuhan dimuliakan.

  Redaksi Tamu e-JEMMi,
  Santi Titik Lestari
  http://misi.sabda.org
  http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 1

              MEMBIMBING SESEORANG UNTUK MENERIMA YESUS

  BEBERAPA PETUNJUK UMUM

  Pelajaran ini dikhususkan untuk mereka yang melayani orang yang
  belum menerima pengampunan dosa.

  Maksudnya Harus Jelas

  Langkah-langkah dalam menerima Yesus sebagai Juru Selamat adalah
  sangat penting. Kita harus lebih dahulu memastikan bahwa orang yang
  sedang dilayani itu memunyai maksud yang sungguh-sungguh.
  Kadang-kadang, seseorang hanya "tunduk saja" dalam mengikuti doa
  untuk menerima Kristus. Padahal, sebenarnya ia belum mengerti
  siapakah Yesus. Bahkan, ia sendiri belum yakin bahwa ia adalah orang
  yang najis di hadapan Allah. Perhatikanlah kedua contoh berikut ini.

  1. Seseorang yang bersikap ramah serta terbuka dan sudah dilayani
     selama 1,5 jam, lalu merelakan diri untuk menerima Yesus.
     Maksud sesungguhnya ternyata bukanlah untuk memperoleh
     keselamatan, tapi untuk segera meninggalkan penginjil itu dan ia
     ingin melakukannya dengan sopan. Maka, setelah berpura-pura
     berdoa untuk menerima Kristus, ia bebas untuk segera pergi.

  2. Seseorang minta dibimbing untuk menerima Yesus karena ia merasa
     bosan oleh desakan teman yang berusaha keras menginjilinya. Jika
     sudah dilayani sekali, maka ia tidak akan diganggu lagi. Setiap
     kali orang lain ingin memperkenalkannya pada Yesus, ia mencari
     jalan keluar dengan mengatakan: "Saya telah menerima Kristus pada
     tanggal sekian, maka jangan ganggu saya lagi."

  Untuk menghindari pelayanan yang salah, kita harus waspada. Tujuan
  kita bukan untuk melayani jiwa-jiwa secara kuantitatif. Tujuan kita
  adalah untuk mengenalkan Yesus yang hidup kepada jiwa-jiwa yang
  sesat.

  Doa tidak memunyai kuasa penyelamatan. Hanya Yesus yang berkuasa
  mengampuni dosa. Penerimaan yang pura-pura hanya mengebalkan hati
  seseorang sehingga ia tidak akan terbuka lagi terhadap Injil.

  Nalar (Intelek), Emosi, dan Kehendak

  Manusia memunyai nalar (intelek), emosi, dan kehendak. Kalau kita
  mau membimbing seseorang untuk menerima Yesus, di samping melihat
  kesungguhannya, kita perlu memperoleh kepastian bahwa ia menerima
  secara total. Ia perlu mengikutsertakan akal budi, perasaan, dan
  kehendaknya untuk menerima Yesus Kristus.

  1. Akal -- Nalar
     Ia harus mengetahui bahwa Yesuslah jalan satu-satunya untuk
     memperoleh pengampunan dosa. Ia harus mengetahui bahwa
     keselamatan itu disediakan hanya melalui salib dan darah Yesus.

  2. Perasaan -- Emosi
     Ia harus tahu bahwa dirinya adalah seorang yang berdosa.
     Pengetahuan secara teori saja tidak akan menggerakkan dia untuk
     meninggalkan hidupnya yang lama untuk melekat pada Yesus. Roh
     Kudus bekerja dalam hati kecil orang-orang yang belum selamat
     (Yohanes 16:8). Roh Kebenaran itu akan menempelak hati kecilnya
     dengan keinsyafan akan dosa. Roh itu akan bekerja juga dalam hati
     kecilnya untuk memeteraikan kebenaran firman Tuhan mengenai jalan
     keselamatan yang telah kita sampaikan kepadanya.

  3. Keinginan -- Kehendak
     Meskipun ia telah mengetahui bahwa Yesus adalah Juru Selamat
     dunia dan meskipun ia telah merasa dirinya seorang berdosa yang
     dimurkai Allah, jikalau ia belum memutuskan untuk menerima Yesus,
     maka ia belum selamat. Kehendaknya harus membuahkan tindakan.
     Kalau ia belum memihak kepada Yesus, ia tetap berada pada pihak
     iblis.

  CARA PELAKSANAAN PELAYANAN PEMBIMBINGAN

  Langkah Penjelasan

  1. Pakailah ayat-ayat dalam Alkitab sebagai landasan pelayanan.
     Penjelasan yang tepat dan jelas menjadi dasar nalar pertimbangan
     orang yang kita injili. Kita harus dapat memastikan bahwa jalan
     keselamatan itu sungguh-sungguh dapat dimengerti oleh mereka.
     Jangan menjelaskan seperti memberikan kuliah. Tunjukkanlah
     ayat-ayat dalam Alkitab sebagai landasan pelayanan Anda. Ia
     sendiri harus membacanya dengan bersuara. Tapi jangan menganggap
     bahwa dengan membaca saja ia telah mengerti. Tanyakanlah setiap
     bagian dari nas-nas tersebut sampai nyata bahwa maksud/arti
     firman Tuhan itu telah dimengerti.

     Jika kita memberikan terlalu banyak ayat, hal tersebut akan
     membingungkan. Seorang penginjil terkenal telah menegaskan bahwa
     satu atau dua ayat sudah cukup. Lebih baik Injil diberikan
     dengan sesederhana mungkin. Penginjil tersebut sering memakai
     Yesaya 53:6 yang bertalian dengan Yohanes 1:12. Tetapi, sebagai
     patokan bagi kita pakailah 4 ayat saja, 1 ayat untuk setiap
     faktor rohani dan dapat ditambah dengan 1 ayat lagi bila perlu
     untuk menjelaskan jika ada sesuatu yang keliru untuk dimengerti.

     Walaupun orang yang dilayani itu buta huruf, kita pun perlu
     menunjukkan ayat-ayat kepadanya. Anda sendiri harus
     membacakannya, tetapi ikutilah dengan jari Anda supaya ia
     melihat bahwa ini sungguh-sungguh dari Alkitab. Ia harus dapat
     membedakan perkataan Allah dengan perkataan Anda.

  2. Nantikanlah respons keinginan dari orang itu.
     Kalau terbukti bahwa ia mengerti dan insyaf, maka kita perlu
     menanyakan lagi apakah ia "ingin" menerima Yesus. Kita tidak
     boleh meneruskan pembimbingan jika ia belum bersedia. Banyak
     orang yang dengan semangat mengikuti penjelasan mengenai Injil
     hanya karena "ingin tahu" saja, tanpa bermaksud untuk bertindak
     atas pengetahuan itu.

  Langkah Penerimaan

  Bagaimana cara membimbing seseorang untuk menerima Yesus?
  Pertama-tama, harus diingat keadaan sebenarnya. Yesus sedang
  menunggu untuk diundang masuk dan mendiami hati orang itu. Biasanya
  undangan itu diberikan dalam doa, dan sering kali orang tersebut
  akan ragu-ragu tentang bagaimana cara berdoa. Sebaiknya penjelasan
  berikut diberikan sebelum ia menundukkan kepala untuk berdoa.

  1. Berdoa kepada Yesus.
     Gambaran Tuhan Allah masih terlalu umum, tapi "gambaran" Yesus
     mungkin lebih jelas baginya. Ajaklah ia berbicara kepada
     Tuhan Yesus Kristus.

  2. Apa yang diminta?
     Tiga hal yang perlu diucapkan kepada Yesus, yaitu:
     a. Masuklah ke dalam hatiku!
     b. Bersihkanlah hatiku yang berdosa ini!
     c. Tinggallah tetap dalam hatiku untuk terus memelihara aku!

  Ada beberapa cara doa lain yang bisa dipakai berdasarkan
  perjanjian-perjanjian dalam Alkitab, tetapi untuk memulai, doa di
  atas sangat tepat. Cara ini akan memudahkan pelayanan rohani
  selanjutnya. Kalau seseorang telah mengetahui bahwa hatinya didiami
  Yesus, maka itu bisa menjadi dasar yang baik untuk meminta segala
  berkat yang telah disediakan Yesus bagi orang-orang percaya.

  Kadang-kadang, orang yang kita layani itu telah menerima Yesus
  sementara ia mendengar penjelasan Injil, yaitu sebelum sampai pada
  doa untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Kalau demikian,
  bentuk doanya akan berubah menjadi ucapan terima kasih karena Yesus
  telah mengampuni dosanya.

  Siapakah yang berdoa? Janganlah kita menjadi "dukun doa". Kita
  bukan pengantar bagi orang lain. Tugas dan hak istimewa itu
  dimiliki oleh Yesus (1 Timotius 2:5). Orang yang dilayani itu
  sendirilah yang harus berurusan dengan Yesus. Kita tidak boleh
  mewakilinya dalam doa penerimaan. Kalau ia tidak mau berdoa karena
  malu, pimpinlah ia dalam satu doa pendek. Umumnya, penjelasan
  mengenai maksud dari doa harus cukup. Kalau Roh Kudus telah
  menempelak hatinya sehingga ia insyaf bahwa ia telah mati di
  hadapan Tuhan, maka ia dapat segera berdoa.

  Doa adalah percakapan bersama antara orang percaya dengan Allah
  Bapa. Kalau perlu, kita boleh menghentikan dia ketika sedang
  berdoa, terutama kalau isi doanya menyatakan bahwa Injil belum
  jelas. Hentikan saja doanya dan jelaskan kembali semua hal yang
  masih kurang jelas baginya. Kalau ia berdoa dengan menyebut
  bermacam-macam kesulitan pribadi dan kesulitan rumah tangga, maka
  hentikan saja. Sebelum Yesus diundang mendiami hatinya, ia belum
  memunyai hak untuk meminta hal-hal yang lain itu dari Allah. Dalam
  pelayanan ini, ia harus membereskan diri terlebih dahulu di hadapan
  Yesus. Setelah itu, ia boleh mempersoalkan hal-hal yang lain.
  Ia akan tahu bagaimana membereskan banyak persoalan setelah menerima
  keselamatan.

  Mintalah ia berdoa terlebih dahulu. Setelah ia selesai, barulah
  kita boleh menyatakan persetujuan kita dalam doa. Jagalah diri
  Anda! Hanya sedikit saja yang boleh kita ucapkan. Kalau kita berdoa
  dengan panjang lebar, doa akan menghalangi perkembangan imannya. Ia
  akan malu berdoa di hadapan orang lain karena merasa belum mampu
  mengucapkan ucapan-ucapan yang baik, melihat dari contoh yang Anda
  teladankan baginya. Pakailah doa yang sederhana tanpa
  berputar-putar, yang terdiri dari beberapa kalimat saja. Jangan
  menyebutkan hal-hal yang tidak memunyai hubungan langsung dengan
  orang yang dibimbing itu.

  Langkah Peneguhan

  Langkah pertama dalam tugas peneguhan ini hanya memunyai satu maksud
  saja, yaitu memberikan keyakinan bahwa ia telah selamat. Setelah ia
  berdoa untuk menerima Yesus, jelaskanlah jalan keselamatan itu
  sekali lagi, dan ajaklah ia berdoa untuk kedua kalinya.

  Mengapa langkah-langkah peneguhan kembali itu perlu? Karena dengan
  langkah penerimaan Yesus itu, ia telah menjadi orang baru dengan
  kedudukan (status) baru. Sebelum penerimaan, ia masih digolongkan
  sebagai orang berdosa yang terpisah dari Allah. Sekarang ia
  digolongkan sebagai anak-anak Allah dan telah diberikan kedudukan
  baru. Ia telah selesai mempertimbangkan Injil itu bahwa ia telah
  memutuskan untuk mau menerima keselamatan dalam Yesus Kristus.
  Sekarang, ia memandang Injil dari kacamata orang yang telah
  memiliki keselamatan. Dengan mata rohaninya yang baru, ia dapat
  memeriksa kembali jalan keselamatan sebagai dasar kepastian bahwa
  ia telah diselamatkan oleh Kristus.

  Demikian pula doa kedua merupakan jenis doa yang baru. Sebelum ia
  bertindak menerima Yesus, ia memunyai "harapan". Setelah langkah
  penerimaan ia memiliki dasar kepastian itu, dan ia dapat berdoa
  dengan "iman". Sekarang, sebagai suatu langkah iman, ia akan berdoa
  mengucapkan terima kasih kepada Yesus karena ia telah diselamatkan
  oleh-Nya.

  Setelah ia selesai dengan pengucapan syukur kepada Tuhan -- maka
  tetapkanlah waktu dan tempat untuk bertemu kembali, guna belajar
  firman Allah dan berdoa bersama-sama.

  Sudahkah Anda mulai menginjili pribadi-pribadi bagi Kristus?
  Sudahkah Anda memunyai hasil yang nyata dari pelayanan Anda?

  Kalau Anda dapat menjawab "Ya!" kami hanya dapat mengucap syukur
  bersama dengan Anda serta mengajak Anda untuk terus berjalan dan
  terus belajar.

  Diambil dan disunting dari:
  Judul buku: Penginjilan dan Pelayanan Pribadi
  Penulis: W. Stanley Heath, Ph.D., M.Div
  Penerbit: YAKIN, Surabaya
  Halaman: 53 -- 59
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 2

            SEPULUH PRINSIP DALAM PELAYANAN (YOHANES 12:6)

  Ada perbedaan yang cukup jelas antara melayani Tuhan dan melayani
  pekerjaan Tuhan. Melayani Tuhan adalah seperti Maria (Lukas 10:38-
  42). Yang disebut melayani Tuhan adalah berdoa, membangun hubungan
  yang intim/akrab, serta menanti-nantikan Tuhan. Sedangkan, melayani
  pekerjaan Tuhan adalah seperti Marta (Lukas 10:38-42). Yang disebut
  melayani pekerjaan Tuhan adalah menjadi pemimpin pujian, penyanyi
  di gereja, pemusik, penari tamborin, guru sekolah minggu, dll..
  Banyak orang yang suka melayani pekerjaan Tuhan tetapi tidak suka
  melayani Tuhan. Orang yang melayani Tuhan pasti akan melayani
  pekerjaan Tuhan, tetapi belum tentu orang yang melayani pekerjaan
  Tuhan akan melayani Tuhan.

  Dalam hidup ini yang terutama adalah melayani Tuhan, setelah itu
  melayani keluarga kita, baru melayani pekerjaan Tuhan.

  Sepuluh Prinsip dalam Pelayanan

  1. Dasar Pelayanan adalah Karakter
     Dasar pelayanan kita tidak boleh dibangun atas dasar karunia tapi
     karakter. Bukan berarti karunia tidak penting. Karakter dan
     karunia harus berjalan bersama-sama dalam pelayanan. Karakter dan
     karunia itu seperti kedua kaki kita. Tanpa salah satu dari kaki
     itu, maka pelayanan kita akan pincang. Ada perbedaan antara
     karakter dan karunia.

     Karakter:
     a. nilainya kekal,
     b. menyatakan kasih Tuhan,
     c. melalui proses (waktu),
     d. membuat kita dikenal Tuhan (1 Korintus 8:3), dan
     e. harus dikejar (1 Korintus 14:1).

     Karunia:
     a. nilainya tidak kekal,
     b. menyatakan kuasa Tuhan,
     c. instan (langsung dapat),
     d. membuat kita terkenal, dan
     e. harus dikobarkan (2 Timotius 1:6; 1 Tesalonika 5:19).

  2. Bentuk Pelayanan adalah Melayani
     Banyak orang lebih suka dilayani daripada melayani. Ingatlah
     bahwa Tuhan datang ke bumi ini untuk melayani bukan untuk
     dilayani. Tuhan Yesus mau mengosongkan diri-Nya dan mengambil
     rupa seorang hamba dan taat sampai mati (1 Yohanes 3:16; Filipi
     2:5-8).

  3. Motivasi Pelayanan adalah Kasih
     Motivasi pelayanan kita bukanlah untuk mendapat uang, HP, rumah,
     mobil, dsb.. Kita harus senantiasa termotivasi oleh kasih Tuhan
     yang ada di dalam kita karena kasih Tuhan sudah dicurahkan di
     dalam kita (Roma 5:5). Kasih Tuhan membuat kita sabar, murah
     hati, tidak iri hati dengan teman sepelayanan, tidak sombong,
     tidak egois, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena
     kebenaran, sabar menanggung sesuatu, percaya segala sesuatu, dan
     mengharapkan segala sesuatu (1 Korintus 13:4-8). Kasih itu
     memberi bukan menerima. Salurkan atau alirkan kasih Tuhan yang
     ada di dalam hati kita, jangan biarkan apa pun menyumbat kasih
     Tuhan mengalir dari hati kita. Itulah sebabnya jaga hati kita
     dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan
     (Amsal 4:23). Jangan biarkan hati kita tercemar atau dicemari
     dengan apa pun!

  4. Ukuran Kesuksesan Pelayanan adalah Pengurbanan
     Kesuksesan pelayanan tidak diukur oleh sudah berapa banyak rumah
     dan mobil yang dimiliki, melainkan oleh betapa besar pengurbanan
     yang sudah kita berikan untuk mereka yang terhilang, yang lemah,
     yang hina, yang tidak diperhatikan, yang miskin. Rasul Paulus
     berkata, "Aku suka mengorbankan milikku bahkan jiwaku untuk
     jiwa-jiwa" (2 Korintus 12:15). Inilah ukuran pelayanan yang
     benar.

  5. Otoritas Pelayanan adalah Penundukan Diri
     Yakobus 4:7, "Tunduklah kepada Allah, lawanlah iblis dan iblis
     akan lari dari padamu." Belajarlah tunduk kepada Allah!
     Belajarlah tunduk kepada orang tua kita di dalam Tuhan!
     Belajarlah tunduk kepada gembala atau pemimpin kita!

  6. Tujuan Pelayanan adalah Memuliakan Tuhan
     Tujuan pelayan bukanlah untuk mencari nama, bukan untuk terkenal,
     melainkan untuk memuliakan Tuhan. Kita harus belajar membelokkan
     pujian yang orang berikan kepada kita untuk kita kembalikan
     kepada Tuhan. Jangan mau mencuri kemuliaan Tuhan. Biarlah kita
     yang semakin kecil, Tuhan yang semakin besar (Yohanes 3:30).
     Ingatlah segala sesuatu yang kita kerjakan, Tuhanlah yang
     mengerjakannya untuk kita (Yesaya 26:12).

  7. Alat-alat Pelayanan adalah Firman, Doa, Pujian (Yohanes 15:3;
     Yohanes 17:7; Efesus 3:20; 1 Yohanes 5:14; Mazmur 40:2-4;
     Yesaya 29:29- 30)

     a. Firman adalah pedang roh kita dalam peperangan rohani
        (Efesus 6:18). Firman membersihkan dan menguduskan kita
        (Yohanes 15:3; Yohanes 17:7). Di dalam firman ada nama Yesus
        dan semua harus tunduk kepada nama Yesus yaitu nama di atas
        segala nama.

     b. Doa membuat kita menang di dalam peperangan! Doa menghasilkan
        kuasa dan damai sejahtera! Doa membuka pintu surga!
        Doa mengubah dunia ini! Doa membuat yang tidak mungkin menjadi
        mungkin! Doa mengubah kutuk menjadi berkat!

     c. Pujian merobohkan tembok Yeriko! Pujian membuat musuh-musuh
        kita terpukul kalah! Pujian menarik banyak jiwa datang kepada
        Tuhan!

     Di dalam firman ada kuasa, ucapan, perkataan firman! Di dalam doa
     ada kuasa, tetaplah berdoa! Jangan jemu-jemu berdoa! Di dalam
     pujian ada kuasa! Tetaplah memuji Tuhan!

  8. Kehormatan Pelayanan adalah Bertumbuh dalam Kekudusan
     Bertumbuh terus di dalam kasih, iman, dan pengharapan!
     Bertumbuhlah terus di dalam kekudusan! Kejarlah kekudusan!
     Sebab tanpa kekudusan tidak ada seorang pun yang dapat melihat
     Tuhan.

  9. Kuasa Pelayanan adalah Roh Kudus dan Ketaatan
     Roh Tuhan ada pada gereja Tuhan. Tuhan mengurapi gereja-Nya untuk
     menyembuhkan yang sakit, mengabarkan Kabar Baik, membebaskan para
     tawanan, mengusir setan, melenyapkan sakit penyakit dan segala
     kelemahan tubuh, menginjak ular dan kalajengking, menahan
     kekuatan musuh sehingga tidak ada yang membahayakan gereja-Nya
     (Lukas 4:18-19; Matius 10:1, 7-8; Lukas 10:19)

     Hiduplah dalam ketaatan! Kita punya kuasa Tuhan! Bangkitlah dan
     jadilah terang maka dunia ini tidak akan menjadi sama lagi!

 10. Teladan Pelayanan adalah Tuhan Yesus
     Teladan utama pelayanan kita adalah Tuhan dan bukan manusia. Jika
     teladan kita meneladani manusia, bahkan hamba Tuhan, maka Tuhan
     akan izinkan kita untuk kecewa terhadap hamba Tuhan itu. Fokuskan
     mata, hati, pikiran kita kepada Tuhan maka kita tidak akan kecewa
     (Mazmur 16:8; Ibrani 3:1; Ibrani 12:2).

     Tidak ada lagi tawar hati!
     Tidak ada lagi kekecewaan!
     Tidak ada lagi kepahitan!

     Bumi ini akan penuh dengan kemuliaan Tuhan. Ingatlah dan yakinlah
     jerih payah kita di dalam Tuhan tidak akan sia-sia (1 Korintus
     15:58).

     Janganlah kerajinan kita kendor, biarlah roh kita menyala-nyala
     dan layanilah Tuhan (Roma 12:11).

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul majalah: Nafiri Kasih, Edisi 021/Desember 2002
  Judul artikel: 10 Prinsip dalam Pelayanan
  Penulis: Ishak Lukas Sunarto Wong
  Penerbit: Yayasan Nafiri Kasih, 2002
  Halaman: 11 -- 12
______________________________________________________________________
SUMBER MISI

PERSONAL EVANGELISM LEARNING CENTRE METROPOLITAN
==> http://penginjilan.com

  Situs ini merupakan situs resmi organisasi PEMetro yang bersifat
  nirlaba, interdenominasi, dan independen. Pelayanan PEMetro dimulai
  dengan pelatihan penginjilan pribadi Evangelism Explosion
  International Metropolitan (EEMetro) pada tahun 1997 di Jakarta.
  Meskipun pelayanan utama adalah untuk menjangkau masyarakat
  metropolitan (kota besar), namun PEMetro juga melatih jemaat di
  berbagai kota kecil dan pedalaman; mereka dilatih agar lancar
  bersaksi. Situs ini menampilkan bidang-bidang pelayanan yang
  ditangani oleh PEMetro, yaitu EEMetro (penginjilan pribadi),
  VEMetro (penginjilan melalui objek visual), dan JOYExplo!
  (pelatihan penginjilan melalui dinamika "outbond"). Beberapa
  kesaksian mengenai pelayanan PEMetro dapat Anda lihat dalam menu
  Testimoni. Kami mengundang Anda untuk segera berkunjung. (DWD)

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I R A N

  Pergolakan terus meningkat di Iran, baik dari dalam maupun dari
  luar negeri. Dari dalam negeri karena cekcok antara pemerintah dan
  masyarakat terus meningkat; dari luar karena Amerika Serikat dan
  negara-negara lain tidak menyetujui keputusan Iran tentang senjata
  nuklir. Penginjil ST mengatakan, "Ada gerakan yang terus
  berlangsung bukan untuk menghentikan kekacauan, tetapi melanjutkan
  agenda keagamaan mereka. Namun, di tengah keadaan yang sulit ini,
  gereja terus bertumbuh." Walaupun harga yang dipertaruhkan lebih
  tinggi dari sebelumnya, ST percaya bahwa tidak ada tempat di
  seluruh Timur Tengah yang dapat menerima Injil seperti di Iran.
  Dukunglah pelayanan ST yang mulai menerjemahkan Alkitab ke dalam
  bahasa kedua nasional Iran, bahasa Azeri. (t/Uly)

  Sumber: Mission News, April 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14085]

  Pokok doa:
  * Doakan agar Tuhan memberikan pemulihan bagi Iran, sehingga
    masyarakat Iran dapat hidup tenang dan damai. Doakan juga agar
    Tuhan memberi hikmat kepada pihak berwajib dalam mengatur dan
    melaksanakan pemerintahan di Iran.
  * Berdoa agar setiap orang yang terbeban menjangkau Iran mengerjakan
    tugas pelayanan tanpa takut dan gentar. Biarlah hikmat dan
    perlindungan Tuhan menyertai mereka senantiasa.
  * Doakan supaya Tuhan menyertai ST untuk menyelesaikan proyek
    penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Azeri agar firman Tuhan
    tersebar lebih luas di Iran.

M A R O K O

  Sudah sebulan sejak pekerja-pekerja Kristen dari luar negeri
  dideportasi dari Moroko. Negara beragama mayoritas Islam yang
  dulunya toleran ini sekarang tidak lagi demikian. Avant Ministries
  telah bekerja di Moroko lebih dari 100 tahun dan sejak 10 tahun
  yang lalu, pelayanan mereka mengalami sedikit perubahan. Ketua dan
  CEO Avant, JE, mengatakan, "Akhir-akhir ini, ketika orang asing
  dipaksa pergi meninggalkan negara ini, kami mulai bekerja melalui
  orang-orang percaya pribumi dan juga memakai siaran-siaran media di
  luar Malaga, Spanyol. Dalam 10 tahun, kami melihat gereja-gereja
  lokal berlipat ganda jumlahnya, dari sekitar 20 gereja menjadi
  lebih dari 50 gereja." Strategi perintisan gereja Short-Cycle Avant
  membuahkan keberhasilan di daerah itu. Namun, JE mengatakan orang-
  orang Kristen harus berdoa bagi orang-orang percaya Maroko. "Tidak
  hanya orang asing saja yang ditendang keluar dari negara tersebut,
  tetapi orang-orang percaya lokal juga diberikan tekanan yang besar.
  Banyak teman dan relasi-relasi kita yang diinterogasi polisi dan
  berada dalam tekanan besar." Doakanlah agar Avant bijak dalam
  merencanakan pelayanan selanjutnya dan berdoalah agar lebih banyak
  orang percaya yang mendukung pelayanan mereka.

  Sumber: Mission News, April 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14081]

  Pokok doa:
  * Berdoa bagi umat percaya di Maroko, agar mereka tetap kuat di
    dalam Tuhan, meskipun beberapa waktu belakangan pemerintah
    berupaya membatasi kegiatan kekristenan di Maroko.
  * Doakan juga agar Tuhan memampukan dan memberi keberanian kepada
    orang-orang percaya Maroko untuk membagikan Injil Kristus
    kepada kerabat, rekan, maupun orang-orang di sekitar tempat mereka
    tinggal.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                       GEMPA TEKTONIK DI PAPUA

  Gempa berkekuatan 6,2 -- 7;1 skala Richter (sR) yang mengguncang
  wilayah Biak, Provinsi Papua, Rabu (16/6), memicu kebakaran 35
  rumah warga, menewaskan 2 orang, dan menghancurkan ratusan rumah di
  Serui, ibu kota Kabupaten Kepulauan Yapen. Gempa ini diperkirakan
  juga telah menghancurkan rumah-rumah warga di pedalaman Kepulauan
  Yapen yang dekat dengan pusat gempa. Masyarakat masih trauma dengan
  peristiwa gempa yang mengagetkan itu. Pemerintah Kabupaten Yapen
  telah mengirim bantuan makanan dan tenda bagi warga di Serui.

  Sumber: Kompas, Kamis 17 Juni 2010. Halaman 1

  POKOK DOA:

  1. Doakan agar Tuhan memberikan kekuatan dan ketabahan kepada
     masyarakat korban gempa di Papua.

  2. Mengucap syukur untuk pemerintah Papua yang langsung tanggap dan
     memberikan bantuan semampunya kepada para korban gempa. Doakan
     agar lebih banyak pihak yang terlibat membantu.

  3. Doakan juga agar di tengah-tengah demam Piala Dunia 2010,
     masyarakat Indonesia, terkhusus umat percaya, tidak mengabaikan
     saudara kita di Papua yang sedang ditimpa musibah ini.

  4. Berdoa juga agar melalui peristiwa ini, masyarakat di Papua
     semakin disadarkan untuk lebih mengenal Tuhan dan hidup sesuai
     dengan kehendak Tuhan.

  5. Doakan kerukunan dan kesatuan gereja-gereja Tuhan di Papua agar
     ikut terlibat membantu korban gempa sehingga dapat menjadi berkat
     dan kesaksian bagi masyarakat sekitar.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontributor: Davida Welni Dana
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
Twitter MISI: http://twitter.com/sabdamisi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright (c) 2010 e-JEMMi/e-MISI / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org