Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/34

e-JEMMi edisi No. 34 Vol. 12/2009 (25-8-2009)

Arab Saudi

 

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
  (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) 
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI 

EDITORIAL   
PROFIL BANGSA: Arab Saudi
SUMBER MISI: Arabic Bible Outreach
KESAKSIAN MISI: Mengabarkan Kebenaran di Korea Utara 
DOA BAGI MISI DUNIA: Sri Lanka, Sudan
DOA BAGI INDONESIA: Kompetisi Usai, Saatnya Bersatu  

_____________________________________________________________________ 

  SALVATION IS NOT TRY BUT TRUST; NOT DO BUT DONE 
______________________________________________________________________
EDITORIAL   

  Shalom,   

  Mayoritas penduduk Arab Saudi berasal dari kalangan bangsa Arab --  
  sekalipun terdapat juga keturunan dari bangsa-bangsa lain -- dan    
  mayoritas penduduknya beragama Islam. Pada masa awal tumbuh dan     
  berkembangnya Islam, wilayah ini memiliki pusat pemerintahan di     
  Madinah sejak Nabi Muhammad sampai masa khalifah Utsman bin Affan,  
  dan sejak masa khalifah Ali bin Abi Thalib, pusat pemerintahan      
  dipindahkan ke Kufah. Arab Saudi menggunakan sistem Kerajaan atau   
  Monarki. Hukum yang digunakan adalah hukum Syariat Islam dengan     
  berdasar pada pengamalan ajaran Islam semurni-murninya sesuai dengan
  Alquran dan Hadis. Negara ini merupakan salah satu negara yang belum
  terjangkau oleh Injil. Mari satukan hati berdoa agar Tuhan membuka  
  pintu bagi masuknya Injil ke negara ini. Tuhan memberkati.  

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,       
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org/ 
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/   

______________________________________________________________________
PROFIL BANGSA

 ARAB SAUDI 

  Arab Saudi merupakan tempat tinggal bagi sejumlah suku Arab yang    
  berbeda-beda. Orang Arab Saudi (yang biasanya dikenal sebagai Teluk 
  Arab) terutama hidup di tepi-tepi selatan Gurun Arabia di Arab      
  Saudi, Yaman, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Orang Arab Saudi di Qatar 
  menggunakan bahasa yang disebut "Arabiya" atau yang lebih lazim     
  disebut "Gulf Arabic". 

  Budaya bangsa Arab dikembangkan oleh suku-suku pengembara dan       
  orang-orang desa yang hidup di Gurun Arabia. Di sana, beberapa dari 
  mereka bermigrasi ke Afrika Utara. Ada dua jenis dasar orang Arab.  
  Pengembara asli dan "fellahin", yaitu para petani. Mereka terkenal  
  dengan perjalanan melintasi gurun pasir tandus dengan unta, 
  kadang-kadang para kafilah pun melalui jalan mereka. Orang fellahin 
  hidupnya lebih menetap, yaitu tinggal di tepi gurun. Sebagian besar 
  orang Arab Saudi adalah penggembala yang bermukim di gurun selama   
  musim dingin dan kemudian kembali ke tepi gurun pada musim panas    
  yang kering.   

  SEPERTI APAKAH KEHIDUPAN MEREKA?

  Kehidupan orang Arab Saudi termasuk salah satu kehidupan yang keras 
  dengan sedikit harta benda. Harta mereka yang utama adalah rumah -- 
  sebuah tenda panjang yang terbuat dari rambut kambing atau binatang 
  yang dipintal. Tenda-tenda tersebut bukanlah tempat tinggal yang    
  permanen. Tenda biasanya dibagi menjadi dua bagian dengan pemisah   
  berdekorasi yang disebut "gata". Biasanya, separuh tenda untuk kaum 
  wanita, anak-anak, peralatan masak, dan gudang; sementara separuh   
  tenda yang lain untuk kaum pria. Bagian kaum pria, yang berisi      
  tungku perapian yang dibangun di atas tanah, digunakan untuk
  menghibur tamu. Kaum pria duduk-duduk dan membuat rencana untuk     
  kelompok mereka, sementara kaum wanita mengerjakan sebagian besar   
  pekerjaan yang ada.    

  Binatang sangat penting bagi kehidupan orang Arab Saudi. Mereka yang
  tinggal di tepi gurun menggembalakan kambing dan domba; sedangkan   
  orang-orang yang mengembara dan menggarong di gurun hanya bergantung
  pada unta. Domba dan kambing dipelihara untuk dijual dan unta       
  digunakan untuk transportasi.   

  Bahan makanan yang terbuat dari susu menjadi sumber makanan 
  tradisional orang Arab Saudi. Susu unta dan susu kambing diminum    
  langsung atau dibuat menjadi "yogurt" dan sejenis mentega yang      
  disebut "ghee". Sebagian besar makanan orang Arab Saudi terdiri dari
  semangkuk susu atau yogurt atau nasi yang disiram dengan ghee.      
  Sepotong roti tak beragi juga dihidangkan kalau ada. Buah kurma,    
  yang dapat ditemukan di oasis gurun, dimakan sebagai makanan penutup
  setelah makan. Daging hanya disajikan pada acara-acara khusus,      
  seperti untuk tamu, pesta pernikahan, atau upacara-upacara khusus.  

  Untuk menyatakan pengaruh agama Islam, orang Arab Saudi melakukan   
  pernikahan "endogamous" (pernikahan dalam lingkungan sosial yang    
  kecil). Pembagian warisan bersifat patrilineal (diwarisi oleh       
  anggota keluarga laki-laki berikutnya). Pakaian orang Arab Saudi    
  didesain untuk iklim panas. Pakaian tersebut dibuat dari kain yang  
  ringan dan berwarna terang, serta longgar, yang memungkinkan
  terjadinya sirkulasi udara.     

  Dahulu, orang Arab Saudi beranggapan bekerja sebagai buruh itu      
  memalukan dan merendahkan martabat. Akan tetapi, anggapan tersebut  
  akhir-akhir ini sudah berubah. Oleh karena kebutuhan akan perawatan 
  kesehatan yang lebih baik, kondisi kehidupan yang meningkat, dan    
  lebih banyak pemasukan, beberapa orang mau menjadi pekerja upahan.  
  Namun, sebagian besar orang Arab masih meremehkan posisi tersebut.  

  APA KEPERCAYAAN MEREKA?

  Munculnya agama Islam pada abad ketujuh memberikan perubahan besar  
  terhadap rangkaian sejarah Arab Saudi. Kini, 90% orang Arab Saudi di
  Qatar adalah orang Muslim Hanbalite (Wahhabite). Pada pertengahan   
  tahun 1700-an, Muhammad ibn Abd al-Wahhab membentuk sekte   
  fundamentalnya, dan kini, orang Arab Saudi memandang dirinya sebagai
  pemelihara iman Islam sejati. Orang Wahhabite menolak semua inovasi 
  yang diperkenalkan kepada Islam setelah keberadaannya memasuki abad 
  ketiga dan praktik Islamnya masih sangat tradisional. Mereka ingin  
  mempertahankan dan menyebarkan apa yang mereka lihat sebagai ajaran 
  Islam yang "sejati".   

  APA KEBUTUHAN MEREKA?  

  Di antara orang Arab Saudi, tidak diketahui berapa dari mereka yang 
  beragama Kristen. Pengakuan iman dalam Kristus akan membuat 
  seseorang kehilangan keluarganya, kehormatannya, pekerjaannya, atau 
  bahkan hidupnya. Karena sifat dasar gaya hidup dan sistem   
  kepercayaan orang Arab Saudi, penginjilan bagi kelompok ini tidak   
  mudah dilakukan. Untuk menjangkau mereka dengan Injil, doalah yang  
  menjadi kuncinya. (t/Setya)     

  POKOK-POKOK DOA

  1. Mintalah kepada Tuhan untuk membuka jalan bagi penyebaran kasih  
     Kristus kepada orang Arab Saudi.

  2. Mintalah kepada Tuhan untuk menyatakan pimpinan-Nya kepada       
     para pemimpin dan tokoh masyarakat Arab Saudi sehingga   
     kebenaran-Nya dinyatakan bagi mereka.   

  3. Mohonkan kasih Tuhan agar belenggu-belenggu kekuatan dosa
     dibebaskan dari masyarakat Arab sehingga mereka boleh melihat    
     kuasa Tuhan yang hidup dalam hidup mereka.      

  4. Mintalah kepada Tuhan untuk membangkitkan pejuang-pejuang doa    
     untuk menjadi pembela bagi orang Arab Saudi.    

  5. Doakanlah agar dibangunkan gereja-gereja lokal di Arab, sehingga 
     mereka mampu menjadi terang di tengah-tengah bangsa Arab Saudi.  

  6. Berdoa untuk umat percaya di Arab agar mereka dimampukan untuk   
     menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup. 

  Diterjemahkan dari:    
  Nama situs: Joshua Project      
  Penulis: Tidak dicantumkan      
  Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php   

______________________________________________________________________
SUMBER MISI 

ARABIC BIBLE OUTREACH    
==> http://www.arabicbible.com/index.html
  Situs Arabic Bible Outreach secara umum dibangun untuk memuliakan   
  Tuhan dengan mewartakan firman-Nya melalui internet kepada  
  orang-orang Arab dan dunia Muslim. Melalui situs ini, Anda dapat    
  mengakses/men-download Alkitab berbahasa Arab, audio khotbah dalam  
  bahasa Arab, artikel-artikel seputar agama Kristen dan Islam, dan   
  sebagainya. Semua ini diharapkan dapat membantu pengembang situs    
  ini mencapai tujuan-tujuan spesifiknya, yang di antaranya adalah    
  (1) meningkatkan kesadaran pentingnya penginjilan di Arab; (2)      
  menyediakan bahan gratis untuk keperluan penginjilan bagi orang     
  Arab; (3) membangun gereja Kristen Arab di penjuru Amerika Utara    
  dan negara-negara lain; serta (4) mendorong orang Kristen Arab      
  bertumbuh dalam iman dan pengetahuan akan Yesus Kristus. Silakan    
  berkunjung ke situsnya untuk melihat apa yang bisa Anda dapatkan    
  dan lakukan untuk membantu mewujudkan tujuan mulia mereka.  

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI   

MENGABARKAN KEBENARAN DI KOREA UTARA

  Siang itu matahari sangat terik, membentuk sebuah bayangan atas     
  kepala seorang wanita yang bernama CY ketika ia menceritakan kembali
  pengalamannya di Korea Utara. Tetesan air mata yang tidak terkontrol
  mengalir turun di pipi CY, menghentikan sejenak 2 jam wawancara     
  kami. Seseorang memberikan selembar tisu kepadanya. Perlahan, ia    
  mulai tenang. Dunia sepertinya terpikat dengan wajah baru Republik  
  Rakyat Demokratis Korea (Korea Utara). Bagi dunia, negara tersebut  
  sekarang dipandang sebagai suatu bangsa yang mendukung kemerdekaan  
  berseni, dengan menerima para penggemar seni New York. Negara ini   
  sekarang dipandang sebagai bangsa yang mendukung perdamaian yang    
  telah menghancurkan menara pendingin nuklir Yongbyong miliknya      
  sendiri -- simbol terbesar dari program nuklir negara itu.  

  Tetapi bagi ribuan orang Kristen Korea Utara seperti CY, wajah      
  negara ini tetap jahat. Adalah sulit sekali memahami suatu tempat   
  yang begitu buruk. Orang-orang Kristen harus melarikan diri ke      
  negara Komunis Cina demi suatu kebebasan beribadah yang lebih baik. 
  Korea Utara adalah lebih dari pemerintahan yang diktator. Korea     
  Utara adalah rezim totaliter karena warga negaranya tidak hanya     
  mendukung pemimpin komunis mereka, tetapi harus menyembah pemerintah
  selayaknya menyembah tuhan. Lebih dari itu, Kim Il Sung, yang       
  memodernisasi Korea Utara, menciptakan "Juche", agama negara.       
  Pemerintah menggunakan paham kepercayaan untuk mempertahankan       
  "Juche".  

  Contohnya, anak-anak kecil Korea Utara setiap tahun diberi satu buah
  permen. Ini tergolong mewah untuk sebuah populasi yang hampir 40%   
  anak-anak kekurangan gizi. Lebih lagi sebelum mereka memberikan     
  permen tersebut, anak-anak harus tunduk berdoa sebagai ucapan syukur
  kepada "tuhan" negara diktator ini. Sebagai tambahan, anak-anak     
  Korea Utara diajarkan menyanyikan lagu-lagu pujian yang diambil dari
  sebuah buku enam ratus halaman yang meninggikan Sung dan putranya,  
  Kim Jong Il, pemimpin Korea Utara yang sekarang. Untuk tetap
  memertahankan "Juche", pemerintah menyakiti, menyiksa, memenjarakan,
  dan bahkan menculik warganya sendiri yang berani mengikuti apa yang 
  mereka sebut "Tuhan surgawi," yang kita kenal sebagai satu-satunya  
  Tuhan yang sebenarnya dan Putra-Nya, Yesus Kristus.

  Saat CY memberitahukan tentang ketidaktundukannya kepada "Juche" dan
  mengikuti Kristus, hal ini menunjukkan bukan hanya ketidakpatuhan   
  saja, melainkan pengkhianatan kepada negara. Sebelumnya CY pernah   
  menikah dengan seorang pejabat negara komunis di Korea Utara.       
  Seperti setiap orang di Korea Utara, ia memunyai dua buah foto      
  penting di rumahnya -- foto Kim Il Sung dan satunya lagi foto       
  putranya, Kim Jong Il. Suami CY menghadiri sebuah kelompok belajar  
  Kim Il Sung. Orang-orang berusaha menjadi teman suaminya. Suaminya  
  begitu berpengaruh sehingga ketika seorang teman ditahan oleh       
  pemerintahan yang otoriter ini, hanya diperlukan satu kata saja dari
  suami CY untuk melepaskan orang ini dari hukuman. Sebagai rasa      
  terima kasih, orang ini memberikan kepada keluarga CY sebuah buku   
  yang tidak dikenal.    

  "Ini adalah kisah seseorang yang berasal dari surga yang menolong   
  orang-orang miskin," kata orang itu. "Maukah kamu membacanya?" CY   
  dan suaminya tidak pernah mendengar mengenai Alkitab, tetapi
  kedengarannya menarik dan mereka menerima buku itu. Buku itu basah  
  dan berjamur karena dikubur di bawah tanah untuk menyembunyikannya  
  dari petugas berwajib. Setiap malam, CY dengan hati-hati menutup    
  korden jendelanya, duduk di ujung tempat tidur dan menutupi 
  kepalanya dengan selimut. Ia mulai membaca lima bagian dari buku    
  barunya itu -- Kejadian dan empat bagian yang ditulis oleh seseorang
  yang bernama Yohanes. Orang itu menantangnya untuk membaca bagian   
  itu tiga kali sebelum membaca yang lainnya. Setiap malam ia 
  membacanya dan pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan.    

  Ia terkesima dengan kisah Yesus. "Di dalam Dia ada hidup ..."       
  (Yohanes 1:4). "Dia adalah Anak domba Allah yang menghapus dosa"    
  (Yohanes 1:29). Dunia membenci Dia (Yohanes 7:7) dan pengikut-Nya   
  diperingatkan untuk menghadapi kebencian (1 Yohanes 3:13). Tetapi   
  ada juga janji-janji -- janji kemenangan! "Dan inilah kemenangan    
  yang telah mengalahkan dunia -- iman kita" (1 Yohanes 5:4). Kisah   
  Injil dan janji-janji yang luar biasa menariknya, tetapi CY memendam
  begitu banyak pertanyaan dan tidak ada seorang pun yang dapat       
  menjawabnya. Beberapa bulan kemudian, pamannya yang pindah ke Cina  
  datang mengunjungi CY. Pada saat makan malam, CY memerhatikan       
  pamannya berdiam sejenak dan menundukkan kepalanya sebelum makan.   
  Saat CY memerhatikannya berdoa, Roh Kudus menggerakkan hatinya dan  
  kisah-kisah yang ia baca di dalam Yohanes tiba-tiba menjadi jelas.  
  Pertanyaan-pertanyaannya memudar dan timbullah imannya. Keesokan    
  paginya, pamannya mengajarkan CY menyanyikan lagu "Amazing Grace".  

  Pada sebuah negara yang para tetangganya saling memata-matai dan    
  melapor kepada polisi, tidak ada rahasia yang bertahan lama.
  Aktivitas CY membaca Alkitab di tengah malam ketahuan. CY ditahan   
  dan dikenai tuduhan menjadi "mata-mata keagamaan" dan "menyebarkan  
  pemikiran-pemikiran antikomunis". "Saya ditangkap polisi dan
  disiksa. Mereka memaksa saya untuk berlutut di atas kursi. Mereka   
  memukul wajah dan setiap bagian tubuh saya. Wajah saya lebam biru   
  kehitam-hitaman. Mereka meminta saya untuk mengakui tindakan
  mata-mata saya, dan berkata, "Katakan kepada kami orang yang
  membawakan Alkitab ini kepadamu." "Saya mengatakan kepada mereka    
  bahwa saya bukan seorang mata-mata, dan saya tidak melakukan
  tindakan mata-mata apa pun terhadap pemerintah Korea Utara. Saya    
  tidak mengatakan nama orang itu dan saya bersikeras mengatakan      
  kepada mereka bahwa saya satu-satunya orang yang membaca Alkitab    
  itu."     

  Ketika CY yang disiksa tidak mau "mengaku", polisi mendatangi       
  suaminya, mengatakan kepadanya bahwa jika ia mau bersaksi melawan CY
  di pengadilan, maka CY akan pulang ke rumah dengan segera. "Petugas 
  polisi mendatangi saya lagi. `Suamimu akan menjadi saksi atas       
  kejahatanmu! Oleh sebab itu mengakulah!`" CY sama sekali tidak dapat
  berkata-kata saat ia memikirkan pengkhianatan suaminya. "Setelah    
  itu, mereka mengikat kedua kaki saya dan menggantung saya terbalik  
  dan memukul saya. Di penjara, saya dipukuli setiap hari -- sepanjang
  hari. Polisi menyuruh saya berdiri dan meletakkan tangan saya di    
  luar pintu, karena ada sebuah jendela kecil di pintu itu, dan mereka
  memukul jari-jari dan tangan saya dengan sebuah pipa. Tangan saya   
  seluruhnya berdarah, dan kedua tangan saya robek. Saya tidak dapat  
  menggunakan kedua tangan saya selama lebih dari 20 hari." CY
  menggerak-gerakkan tangannya ketika ia bercerita. Masih ada 
  bekas-bekas penyiksaan di tangan itu. Beberapa jarinya bengkok dan  
  terlihat ganjil.       

  Pengadilan pertama CY adalah 5 jam cobaan ketika suaminya menyadari 
  bahwa ia telah dikelabuhi oleh polisi. Ia diputuskan tidak  
  bersalah. Namun tidak selamanya yang tampak itu benar-benar 
  terjadi. Putusan tidak bersalah CY dengan segera dibatalkan. Ia     
  sekali lagi diadili. Pada pengadilan keduanya, CY bahkan tidak      
  dapat berbicara karena wajahnya lumpuh akibat berbagai pukulan.     
  Setelah diadili selama 1 jam, ia didakwa dan dijatuhi hukuman 15    
  tahun penjara. "Saya terus berdoa selama di penjara, bahkan ketika  
  saya dipukuli oleh polisi." CY juga mengingat kembali ayat-ayat     
  yang telah ia baca di Alkitab yang berjamur itu. Ia ingat kata-kata 
  Yesus, "Siapapun yang memukul pipi kananmu, berikan kepada mereka   
  pipi kirimu juga." Ia juga memegang janji dari 1 Yohanes bahwa      
  imannya dapat mengatasi dunia, bahkan Korea Utara. 

  Setelah 1 tahun di penjara, berat badannya turun. Ketika suaminya   
  datang mengunjunginya di penjara, CY memohon kepadanya untuk
  mengeluarkan dia dari penjara. Suaminya menjual rumah mereka dan    
  mengumpulkan uang semampunya dari teman dan sanak saudara dan       
  kembali ke penjara dengan membawa uang dan sebuah televisi, yang ia 
  berikan kepada petugas penjara sebagai "tebusan" mengeluarkan CY    
  dari penjara. Rupanya berhasil, dan CY kembali pulang ke desanya.   
  Tetapi ia tidak lagi menyembah kepada tuhan dunia. "Sebelum kejadian
  ini, saya percaya bahwa negara saya adalah yang terbaik di dunia!   
  Tetapi saat di penjara, saya menyadari bagaimana Korea Utara yang   
  sesungguhnya. Saya berkata bahwa jika saya dapat memulihkan 
  kesehatan saya kembali, saya tidak mau lagi tinggal di negara ini   
  karena saya tahu sekarang seperti apa negara ini sesungguhnya!"     

  CY melarikan diri ke Cina dan akhirnya ke Korea Selatan. Sementara  
  CY menderita dengan cobaan yang begitu mengerikan, orang-orang Korea
  Utara memikirkan cara yang lebih buruk untuk menyingkirkan  
  kekristenan. Orang-orang Kristen tidak lagi hanya dipenjara, tetapi 
  mereka juga "menghilang". Sembilan orang terakhir yang bekerja bagi 
  KDP (Kasih Dalam Perbuatan) di Korea Utara menghilang begitu saja.  
  Satu demi satu mereka mulai berhenti menghubungi. Kami juga telah   
  menyediakan pelatihan dan peralatan untuk membangun sebuah  
  wirausaha. Sekarang orang-orang percaya yang ikut pelatihan tersebut
  di tiga daerah yang terpisah telah menghilang. Pada bulan September 
  2007, berita menghilangnya mereka menjadi jelas. Pemerintah Korea   
  Utara mengadakan pertemuan dengan para wartawan di ibukota  
  Pyongyang, di hadapan media massa dunia. "Kami telah menangkap      
  mata-mata," kata pejabat Korea Utara. Sebagai bukti, kamera yang    
  berisi foto dan dokumentasi video mengenai "peralatan mata-mata"    
  yang dicurigai.

  Kini, CY menjadi sukarelawan di sebuah stasiun radio di Seoul, Korea
  Selatan. Kami mensponsori siaran radio Injil ke tanah kelahirannya. 
  Stasiun radio tersebut juga menyiarkan kisah-kisah para pembelot    
  Korea Utara, memberitakan kepada para sanak saudara di Korea Utara  
  bahwa sekarang mereka berhasil memperoleh kemerdekaan. Walau pernah 
  dipenjara, dipukuli, dan dianiaya, CY masih tetap berjaga-jaga,     
  menggunakan suaranya, dan doa-doanya untuk menghancurkan wajah      
  kejahatan. Kami tidak tahu ada berapa banyak yang seperti CY di     
  penjara-penjara Korea Utara, atau berapa banyak orang Kristen yang  
  sedang berdoa dan menyembah di negara yang kadang kala disebut      
  "Negara Pertapa". Tetapi mandat kami sudah jelas: kami tidak akan   
  melupakan mereka. Sampai Kristus datang, sampai jumlah martir Korea 
  Utara tercapai (Wahyu 6:9-11), kami tidak akan berhenti melayani    
  menolong mereka.       

  Mengirim Sebuah Alkitab Terbang 

  Sebanyak 99% rakyat Korea Utara mampu baca tulis. Persentase
  tersebut sama dengan populasi di Amerika Serikat. Tingkat kemampuan 
  baca tulis mereka begitu tinggi karena sejak kecil orang-orang Korea
  Utara dipaksa untuk membaca tulisan-tulisan diktator Kim Il Sung dan
  putranya Kim Jong Il. Tulisan-tulisan tersebut adalah tulang
  punggung "Juche", agama Korea Utara. Juche artinya "percaya pada    
  diri sendiri". Tetapi kenyataannya mereka justru mendorong rakyat   
  untuk berpegang pada pemerintah dan kediktatoran dalam segala hal.  
  Orang-orang Kristen di Korea Utara sangat membutuhkan firman Tuhan. 
  Inilah mengapa kami telah meluncurkan balon-balon Injil dan 
  traktat-traktat injil ke Korea Utara selama lebih dari 20 tahun.    

  Hari ini, kami bekerja sama dengan sekelompok pembelot Korea Utara  
  untuk menjalankan proyek ini menggunakan teknologi yang dikembangkan
  oleh pemerintah Korea Selatan. Setiap balon besar diluncurkan       
  termasuk sepuluh ribu traktat Injil, dicetak di atas plastik putih  
  tahan air. Traktat di balon berasal dari Kitab Markus yang ditulis  
  dalam bahasa Korea. Kami juga membagikan buku kecil "Bagaimana      
  Mengenal Tuhan" dalam bahasa Korea. Sebagai tambahan traktat Injil  
  ini, kami juga menyediakan ribuan Alkitab yang telah dicetak dalam  
  bahasa Korea Utara untuk orang-orang Korea Utara yang sudah 
  menantikannya. Gereja di Korea Utara sedang bertumbuh. Tuhan yang   
  bekerja dan kami hanya memainkan peranan kecil dari apa yang sedang 
  Dia kerjakan di sana.  

  Orang Kristen Korea Utara yang Tak Kenal Menyerah  

  Orang-orang Korea Utara sedang kelaparan tubuh dan jiwanya. Sebagian
  besar penduduk negara yang memunyai populasi sekitar 23 juta jiwa   
  ini kekurangan gizi. "Kami dianggap diberkati jika kami dapat makan 
  sekali sehari," kata seorang percaya Korea Utara. "Kami tahu ada    
  keluarga-keluarga yang berhasil hidup hanya dengan memakan sup      
  kentang busuk dan makanan kecil lainnya." Ada banyak orang di Korea 
  Utara yang begitu keras kepala sehingga mereka lebih memilih
  kelaparan bersama anak-anak mereka sebelum meminta bantuan kepada   
  pemerintah. "Saya malu untuk mengakui," tulis seorang Kristen Korea 
  Utara, "bahwa sebelum menjadi pengikut Kristus, saya adalah salah   
  satu dari banyak orang tua yang membiarkan anaknya meninggal mati   
  kelaparan demi menyelamatkan diri sendiri. Setelah kedua putra saya 
  meninggal, saya menjalani hidup tanpa tujuan. Lalu akhirnya Yesus   
  menemukan saya."       

  Kami telah melangkah untuk membebaskan orang-orang Korea Utara dari 
  kejahatan jasmani dan spiritual yang disebarkan oleh pemerintah     
  mereka. Pada tahun 1970-an, pemerintah Korea Utara mensponsori      
  penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Korea sebagai bukti untuk      
  menunjukkan "kebebasan beragama". Hasil terjemahan itu dianggap     
  sebagai yang paling akurat. Meskipun demikian, hanya tiga ratus     
  Alkitab saja yang dicetak. Kami mendapatkan satu Alkitab dan
  sekarang kami mencetak ulang Alkitab tersebut untuk dibagikan kepada
  orang-orang percaya Korea Utara. Mengabarkan Injil bukan perkara    
  mudah di Korea Utara. Kepemilikan atas sebuah Alkitab sama dengan   
  hukuman mati. Dan sampai tiga generasi, keluarga Anda akan  
  dipenjara. Oleh karena itu, banyak orang Kristen Korea Utara
  menyalin isi Alkitab dengan tulisan tangan dan menyembunyikannya di 
  dinding-dinding rumah mereka atau menguburnya di halaman belakang   
  agar tidak ditemukan.  

  Kami juga mendukung program Kristen 0,5 jam setiap hari yang
  disiarkan ke Korea Utara melalui radio. Selama 10 menit, orang-orang
  mendengar drama kisah Yesus, yang diambil dari "Ia Hidup di Antara  
  Kita". Selama 10 menit kemudian, dibacakan kisah dari buku  
  "Berkorban demi Kristus". Dan 10 menit yang terakhir dihabiskan     
  untuk membacakan firman Tuhan, cukup perlahan-lahan untuk   
  mengizinkan para pendengar mencatat ayat-ayat yang dibawakan.       
  Siaran-siaran ini juga direkam dan diformat ke dalam MP3 player yang
  dibagikan bersamaan pada saat bantuan makanan diberikan. "Pemberian 
  makanan Anda telah menguatkan kami," kata seorang pengajar di       
  kelompok gereja bawah tanah, "dan saya akan menggunakan kekuatan itu
  untuk mengabarkan Kristus. Tanpa Kristus, hidup tidak berarti.      
  Inilah mengapa kami terus membahayakan hidup kami untuk mengabarkan 
  nama-Nya."

  Diambil dan disunting seperlunya dari: 
  Nama buletin: KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Edisi Januari -- Februari
2009     
  Penulis: Tidak dicantumkan      
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2009
  Halaman: 3 -- 8

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA      

S R I  L A N K A 
  Konflik berkepanjangan yang terjadi di Sri Lanka telah membuat 300  
  ribu orang Tamil mengungsi. Sebanyak 90 ribu dari jumlah tersebut   
  adalah anak-anak, wanita hamil, para lansia, dan banyak orang       
  lainnya yang menderita luka-luka dan trauma, yang tinggal di kamp   
  pengungsian penuh sesak di daerah utara dan sangat membutuhkan      
  makanan, bantuan kesehatan, dan kebutuhan pokok lain. Meski menjadi 
  kaum minoritas, komunitas Kristen dengan penuh pengorbanan memberi  
  demi memenuhi kebutuhan tersebut. Meski demikian, mereka juga       
  mengharapkan bantuan internasional. Tim relawan mengatakan bahwa    
  kamp tersebut bisa menjadi sumber penyakit. Ancaman terjangan hujan 
  muson dan tidak cukupnya sanitasi membuat puluhan ribu orang
  berrisiko terkena penyakit. Tidak jelas kapan pemerintah akan       
  mengizinkan mereka kembali ke rumah masing-masing. (t/Dian) 
  Diterjemahkan dari:    
  Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7  
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Sri Lanka: Suffering Not Over  
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1
  Pokok Doa:
  * Mengucap syukur untuk keberadaan orang-orang percaya di Sri Lanka,
    meskipun dalam kondisi serbakekurangan, mereka tetap menyisihkan  
    sebagian harta mereka untuk membantu mereka yang kekurangan di    
    Sri Lanka.   
  * Doakan untuk para pengungsi Tamil Sri Lanka yang kondisinya sangat
    memprihatinkan, agar Tuhan melindungi mereka. Doakan juga bagi    
    pemerintah Sri Lanka, agar segera mengambil tindakan guna 
    mengatasi masalah tersebut.   

S U D A N   
  Christian Solidarity International (CSI) melaporkan bahwa mereka    
  mampu membebaskan 232 budak -- orang-orang dari suku Dinka yang     
  beragama non-Muslim dan berkulit hitam -- dari juragan-juragan Arab 
  di Darfur dan sekitar Kordofan. Budak yang sudah bebas itu kemudian 
  dikembalikan ke tanah kelahiran mereka di Sudan bagian selatan.     
  Perbudakan orang-orang Sudan itu terjadi saat aksi-aksi agama       
  dilakukan oleh milisi Arab yang disokong oleh pemerintahan Sudan    
  pada masa setelah perang sipil Utara dan Selatan (1983 -- 2005).    
  Para budak yang bebas itu mengatakan bahwa mereka selama ini
  menjadi sasaran pemukulan, ancaman pembunuhan, perkosaan, dan       
  pemaksaan untuk berpindah agama. Beberapa mengatakan bahwa mereka   
  menyaksikan sesama mereka dieksekusi. CSI menyatakan bahwa  
  kira-kira 35 ribu orang Afrika dari suku Dinka masih diperbudak     
  hingga hari ini. (t/Dian)       
  Diterjemahkan dari:    
  Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7  
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Sudan: Aid Group Frees Slaves  
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok Doa:
  * Doakan 35 ribu orang Afrika dari suku Dinka yang masih diperbudak 
    hingga hari ini, agar Tuhan memberi pengharapan, kekuatan, dan    
    penghiburan kepada mereka.    
  * Doakan juga CSI yang sedang berupaya untuk membebaskan orang-orang
    Dinka yang masih diperbudak, agar Tuhan memberi hikmat untuk      
    membebaskan para budak tersebut sehingga mereka boleh kembali ke  
    negaranya masing-masing.      

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA       

  KOMPETISI USAI, SAATNYA BERSATU   

  Hasil Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI akhirnya  
  menetapkan pasangan SBY -- Boediono sebagai Presiden dan Wakil      
  Presiden RI periode 2009 -- 2014. Dalam pidatonya pada Kamis, 20    
  Agustus 2009, presiden terpilih SBY menyampaikan rasa terima
  kasihnya kepada seluruh rakyat Indonesia dan juga menyerukan
  persatuan serta menyudahi kompetisi Pemilu 2009. Kami mengajak      
  segenap umat percaya untuk mendukung kepemimpinan SBY dalam 
  menjalankan kepemimpinannya 5 tahun ke depan.      

  POKOK DOA:

  1. Mengucap syukur atas pimpinan Tuhan bagi bangsa Indonesia
     sehingga Pemilu 2009 dapat berlangsung dengan baik. Bersyukur    
     pula atas kerja keras semua pihak yang telah menyukseskan
     Pemilu ini. 

  2. Biarlah segenap rakyat dan seluruh jajaran partai politik
     Indonesia menerima dan mendukung SBY selaku Presiden RI periode  
     2009 -- 2014. Biarlah seluruh lapisan masyarakat bekerja sama    
     untuk memajukan Indonesia.   

  3. Doakan presiden dan wakil presiden terpilih, agar Tuhan memberi  
     kemampuan kepada mereka dalam menyusun program kerja lima tahun  
     ke depan. Saat ini SBY sedang mempersiapkan orang-orang yang akan
     membantunya memimpin negara ini. Biarlah Tuhan memberikan hikmat 
     dalam memilih orang-orang yang tepat untuk melaksanakan tugas dan
     tanggung jawabnya dengan baik. 

  4. Mohon kepada Tuhan agar selalu melindungi dan menuntun negara ini
     memasuki pemerintahan yang baru. Kiranya melaluinya, kehendak    
     Tuhan bagi negara Indonesia tercinta terwujud sehingga bangsa ini
     pun dimenangkan bagi kemuliaan Tuhan.   

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan       
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. 
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana       
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.    
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN 
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati    
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >   
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >  
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >      
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/     
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/  
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/  
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/       

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org