Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/11

e-JEMMi edisi No. 11 Vol. 12/2009 (18-3-2009)

Membina Murid (I)

 

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Bagaimana Membina Murid-Murid yang Berlipat Ganda (I)
SUMBER MISI: PESTA - Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam
DOA BAGI MISI DUNIA: Nigeria, Madagaskar
DOA BAGI INDONESIA: Perubahan Cuaca

______________________________________________________________________

  IF YOU DON`T WANT TO TASTE THE FRUITS OF SIN,
                                       STAY OUT OF THE DEVIL ORCHARD
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Membina orang-orang yang sudah Tuhan percayakan kepada kita agar
  bertumbuh dewasa secara rohani sebenarnya tidaklah sesulit yang kita
  bayangkan. Seperti halnya tubuh manusia yang syarat utama untuk
  bertumbuhnya adalah mengonsumsi makanan yang bergizi, demikian juga
  dengan kehidupan rohani kita. Jika kita mengajarkan bagaimana
  mendapatkan makanan rohani kepada jemaat, maka pertumbuhan dan
  pelipatgandaan akan berjalan dengan jauh lebih mudah. e-JEMMi edisi
  11 dan 12 akan mengajarkan bagaimana kita dan gereja Tuhan dapat
  membina jemaat untuk berlipat ganda dengan cara yang benar. Selamat
  menyimak.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

        BAGAIMANA MEMBINA MURID-MURID YANG BERLIPAT GANDA (I)

  MEMILIKI HATI ORANG TUA

  Ada banyak bayi rohani dalam gereja kita, tetapi hanya sedikit saja
  orang tua rohani yang mengambil tanggung jawab atas mereka. Paulus
  mengatakan bahwa ia yakin Allah akan mendewasakan orang-orang yang
  telah diselamatkan-Nya (Filipi 1:6). Apakah alasan untuk
  keyakinannya itu? Sebagai orang tua rohani, ia selalu berdoa bagi
  bayi-bayinya dalam Kristus (Filipi 1:3-4) dan ia mengasihi mereka.
  Ia berkata, "Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan
  kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua
  turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku,
  baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan
  meneguhkan Berita Injil." (Filipi 1:7)

  Mereka yang mau melipatgandakan diri di dalam dunia ini harus
  bertanggung jawab atas kehidupan orang lain dengan penuh kasih, sama
  seperti orang tua dengan anaknya. Paulus melayani sebagai seorang
  ibu maupun sebagai seorang ayah kepada orang Kristen baru di
  Tesalonika (1 Tesalonika 2:7, 11). Jalan satu-satunya seorang ayah
  atau seorang ibu dapat mendidik ialah dengan tatap muka secara
  pribadi lepas pribadi. Seorang anak yang berusia 3 tahun memunyai
  keperluan yang berbeda dengan seorang anak yang berusia 10 tahun.
  Demikian pula, cara yang terbaik untuk memenuhi keperluan-keperluan
  rohani dalam gereja adalah dengan pemeliharaan dan pendidikan
  perorangan. Tidak mudah menjadi orang tua yang sedang menjadikan
  anaknya murid Tuhan. Anda sendiri harus berkorban dengan penuh kasih
  dan disiplin apabila bekerja dengan jiwa yang akan hidup kekal
  selama-lamanya. Setelah tugas ini diterima dari Kristus,
  kadang-kadang terbentuk hubungan orang tua dan anak yang akan
  berkelanjutan seumur hidup, yang berkembang menjadi persekutuan
  kerja sama yang dewasa.

  Menjangkau dalam kehidupan orang lain dan menempatkan kasih karunia
  Allah yang kekal merupakan kehormatan yang begitu besar sehingga
  seluruh gereja harus berusaha mendapat kesempatan demikian! Karena
  setelah investasi rohani itu dibuat dalam kehidupan orang lain, Anda
  akan mengambil bagian dalam semua kemuliaan kekal yang akan dituai
  melalui hidup itu untuk selama-lamanya. Paulus menunjukkan hal ini
  ketika ia menulis kepada orang-orang Kristen yang sedang bertumbuh
  yang telah dididiknya. Ia berkata, "Sungguh, kamulah kemuliaan kami
  dan sukacita kami" (1 Tesalonika 2:20). Sebagai orang tua rohani,
  kita memunyai empat rangkap tanggung jawab, yaitu untuk mengasihi,
  memberi makanan, melindungi, dan melatih murid-murid kita.

  ORANG TUA MENGASIHI ANAK-ANAK ROHANINYA

  "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah
  murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yohanes
  13:35). Motivasi paling kuat sepanjang pelayanan Kristus bagi
  murid-murid-Nya adalah kasih. Kasih itu juga yang harus merupakan
  ciri khas yang paling jelas bagi masing-masing kita sebagai murid
  abad ke-20. Yesus tidak selalu menyetujui sikap atau keinginan
  murid-murid-Nya, tetapi Ia selalu menerima dan mengasihi mereka.
  Bersama-sama dengan Dia, para murid merasa bebas dan senang. Mereka
  tahu bahwa Ia lain. Ketika musuh-musuh Kristus mengatakan bahwa Ia
  adalah sahabat orang berdosa dan pemungut cukai, maka tanpa disadari
  mereka menarik perhatian orang kepada kasih-Nya terhadap orang lain.

  Kasih adalah sikap yang membaktikan diri untuk memenuhi keperluan
  paling dalam yang ada pada orang lain, tanpa menghiraukan besarnya
  pengorbanan. Paulus berkata kepada para penatua di Efesus,
  "Sesungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna
  bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu" (Kisah Para
  Rasul 20:20). Ia mengingatkan jemaat Tesalonika, "Dalam kasih sayang
  yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan
  kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu" (1 Tesalonika
  2:8). Sama seperti Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya karena
  kasih-Nya kepada kita, demikian pula kasih kita harus terungkap
  dengan menyerahkan diri kita dan hak-hak kita untuk menolong orang
  lain. Membaktikan hidup dengan penuh kasih kepada keperluan orang
  lain sering kali meminta agar kita menghadapi masalah-masalah muka
  dengan muka. Paulus mengingatkan jemaat Efesus tentang suatu masalah
  yang sulit di tengah-tengah mereka, "Sebab itu berjaga-jagalah dan
  ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada
  berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan
  air mata" (Kisah Para Rasul 20:31). Betapa besarnya kasih Paulus
  sehingga dengan berani ia senantiasa mengingatkan mereka sampai soal
  itu dihadapi dan diatasi.

  Sikap saya tidak selamanya demikian, mungkin juga tidak dengan
  saudara. Kadang-kadang saya menghindari konfrontasi pribadi yang
  penuh kasih. Saya takut dan ragu-ragu untuk mengasihi orang
  sedemikian rupa sehingga menghadapkan mereka dengan dosa mereka dan
  dengan rendah hati berusaha untuk memimpin mereka kepada pertobatan
  dan pemulihan. Tetapi sikap takut seperti itu tidak benar.
  "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah
  menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan
  nyawa kita untuk saudara-saudara kita" (1 Yohanes 3:16).
  "Menyerahkan nyawa kita" berarti menganggap diri kita mati terhadap
  dosa dan hidup bagi Kristus setiap hari sehingga kita menjadi
  saluran kasih-Nya yang hidup (Yohanes 17:26). Kasih merupakan batu
  uji bahwa Roh Kudus yang menguasai kehidupan kita (Galatia 5:22).
  Kasih menghasilkan keakraban dengan orang lain sehingga menjadikan
  pelipatgandaan melalui mereka menjadi lebih pasti. Namun demikian,
  kasih kepada murid-murid kita tidak berarti "menjadikan mereka
  pengikut jalan pemikiran kita, tetapi menjadikan mereka murid
  Yesus." (1 Yohanes 3:16)

  Beberapa tahun yang lalu, saya menyatakan kepada seorang diaken
  gereja saya bahwa ia memunyai karunia menggembalakan jemaat dan
  harus mempertimbangkan dengan serius untuk memasuki penggembalaan.
  Sementara waktu itu terjadi beberapa hal yang tak menyenangkan, dan
  diaken itu meninggalkan gereja kami. Orang mulai bertanya-tanya
  kepada saya mengenai dirinya. Saya selalu menolak untuk mengatakan
  sesuatu yang negatif tentang dia, dan tetap percaya bahwa ia dapat
  melayani Kristus dalam pelayanan yang lebih luas. Saya juga berdoa
  dengan sungguh-sungguh baginya. Sementara tahun berganti tahun, ia
  menuruti panggilan Tuhan untuk menjadi pendeta penuh, dan sekarang
  pelayanannya sangat dinamis. Baru-baru ini kami berjumpa untuk
  pertama kali setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Ia berkata,
  "Sebagian besar dari apa yang saya pakai yang betul berhasil dan
  yang mengubah kehidupan saya telah saya peroleh di bawah pelayanan
  Pak Pendeta." Memang tidak ada ruginya kalau kita mengasihi!

  Kasih sejati Paulus bagi anak-anak rohaninya terpancar dari
  halaman-halaman 2 Korintus. Meskipun ada yang salah paham dan
  dituduh tanpa alasan, Paulus tetap meneruskan pelayanannya. Pada
  suatu ketika, dengan hati yang meluap karena kasih bagi jemaat
  Korintus, ia menyatakan, "Karena itu aku suka mengorbankan milikku,
  bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat
  mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?" (2 Korintus
  12:15). Kuasa untuk mengasihi tidak pernah bergantung kepada orang
  atau benda; kuasa itu datang dari hubungan dengan Roh Kudus (Roma
  5:5). Buahnya ialah kasih (Galatia 5:22). Ketiadaan kasih menyatakan
  tidak adanya hubungan yang erat dengan Roh Kudus. Jika Anda
  memperkenankan Roh memberi kuasa kepada Anda untuk mengasihi orang
  lain, kasih Anda akan dibalas dalam hubungan dengan murid-murid yang
  Anda latih. Anda akan mencapai sasaran Anda melalui kasih.

  ORANG TUA MEMBERI MAKAN ANAK-ANAK ROHANINYA

  Ketika meringkaskan kediamannya selama 3 tahun di Efesus dalam Kisah
  Para Rasul 20, Paulus mengingat bagaimana ia selalu memberi makanan
  firman Allah kepada murid-muridnya, "Aku tidak pernah melalaikan apa
  yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu"
  (Kisah Para Rasul 20:20); "Sebab aku tidak lalai memberitakan
  seluruh maksud Allah kepadamu" (Kisah Para Rasul 20:27). Pada
  mulanya seorang bayi diberi makan oleh orang lain, kemudian ia
  bertambah maju, dan sebagai seorang anak, ia mampu makan sendiri.
  Akhirnya sebagai orang dewasa, ia memberi makan orang lain. Salah
  satu sasaran utama orang yang menjadikan murid ialah mengajar
  seorang murid bagaimana makan sendiri sehingga pada akhirnya ia
  dapat memberi makan orang lain. Berikut ini ada beberapa cara
  Saudara dapat menolongnya untuk memasukkan firman Allah ke dalam
  hidupnya.

  A. Beri Makan Kepadanya dengan Mengajarkan Saat Teduh.
     Daniel 6:10-11 merupakan contoh yang efektif mengenai saat teduh
     bersama Tuhan karena di dalamnya tertulis di mana Daniel berdoa,
     kapan ia berdoa, dan apa yang didoakannya.

     1. Suatu Tempat Tertentu
        Kita memerlukan sebuah tempat yang tetap untuk menyendiri
        dengan Tuhan, yang bebas dari gangguan. Jika suasana rumah
        Anda kurang tenang, mungkin suatu tempat di luar rumah lebih
        baik bagi Anda: dalam mobil yang diparkir di tempat yang
        sunyi; berjalan pagi di daerah sekeliling rumah; atau bahkan
        berlari-lari sendirian. Tetapi tempat mana pun yang Anda
        pilih, jangan lupa memasuki tempat doa itu, tempat ibadah
        pribadi, setiap hari (Matius 6:6).

     2. Suatu Waktu Tertentu
        Bertemu dengan Allah pada waktu pagi merupakan kebiasaan
        Kristus (Markus 1:35). Inilah saat yang terbaik bagi banyak
        orang karena merupakan persiapan yang baik sebelum memasuki
        hari yang sibuk. Agar Anda dapat bangun pagi-pagi dan bertemu
        dengan Tuhan, buatlah janji dengan-Nya pada malam sebelumnya.
        Persekutuan selama 10 menit dengan Allah di waktu pagi adalah
        lebih baik daripada tidak sama sekali; lebih baik mulai dengan
        waktu yang singkat dan membiarkannya bertambah lama secara
        wajar. Waktu pertemuan itu akan bertambah lama apabila Anda
        rindu untuk mengenal-Nya dengan lebih baik dan mengalami
        persekutuan-Nya dalam kehidupan Anda.

     3. Isi yang Tertentu
        Saat teduh itu merupakan jam makan bagi orang Kristen. Anda
        mengisi pikiran dan roh Anda dengan kehadiran Allah, makan
        dari firman-Nya sementara Ia berbicara dengan Anda. Kemudian
        Anda bercakap-cakap dengan-Nya dalam doa.

     Persiapkanlah segala sesuatu pada malam sebelumnya. Siapkan
     Alkitab, bacaan renungan ibadah, dan buku catatan. Alkitab dan
     bacaan renungan ibadah adalah makanan Anda. Pakailah buku catatan
     untuk menuliskan pikiran baru dan permintaan doa. Juga tuliskan
     jawaban yang telah Anda terima untuk doa Anda.

  B. Berilah Makan Kepadanya dengan Mengajarkannya Membuat Catatan
     Khotbah.
     Kita melupakan hampir 90 persen dari apa yang telah kita dengar.
     Dengan membuat catatan khotbah, persentase yang hilang itu
     menjadi kira-kira 45 persen. Suatu cara yang cepat untuk mengajar
     seorang murid makan sendiri ialah dengan menolongnya belajar
     membuat catatan singkat dari tiap khotbah yang disampaikan dari
     mimbar. Catatan khotbah harus sama ukurannya setiap minggu.
     Catatan itu harus mencantumkan nama pembicara, tanggal, judul
     khotbah, nas Alkitab, referensi ayat-ayat lain, garis besar isi
     khotbah, dan kalimat-kalimat yang khusus. Catatan itu dapat
     disimpan menurut kitab Alkitab atau menurut pokoknya. Dengan
     demikian, bahan itu siap untuk dipakai sebagai bahan renungan,
     pelajaran, atau untuk menyiapkan renungan untuk persekutuan doa.
     Ajarlah anak rohani Anda untuk menemukan ajaran utama dalam
     khotbah itu, kemudian bagaimana menerapkan kebenaran pokoknya
     dalam situasi hidupnya. Anggota-anggota jemaat sama-sama
     bertanggung jawab untuk pulang dari gereja dengan membawa khotbah
     itu sebagaimana pendeta bertanggung jawab untuk menyiapkannya.
     Dan keduanya bertanggung jawab kepada Allah untuk mempraktikkan
     khotbah itu dalam hidup mereka.

  C. Beri Makan Kepadanya dengan Mengajarkannya Cara Membaca Alkitab.
     Kita hanya mengingat sedikit lebih banyak dari apa yang kita baca
     (60 sampai 80 persen) daripada apa yang kita dengar. Jadi, sangat
     penting untuk membuat catatan agar memperbaiki daya ingat kita.
     Sewaktu murid membaca, ada beberapa hal khusus yang dapat dicari
     dan dicatatnya dalam nas Alkitab yang dibacanya:

     * pelajaran utama;
     * apa yang diajarkan nas Alkitab itu tentang Allah Bapa,
       Putra, dan Roh Kudus;
     * sebuah ayat yang meringkaskan nas tersebut;
     * suatu perintah yang harus ditaati; dan
     * apa yang diajarkan Tuhan sekarang ini dari nas itu.

     Sangat penting bagi murid untuk membaca seluruh Alkitab agar
     dapat memahami kesatuannya. Membaca kitab-kitab tertentu sehingga
     selesai sekaligus sangat berharga untuk memenuhi keperluan
     pribadi. Tetapkan bagian-bagian yang harus dibaca secara teratur,
     dengan sasaran bahwa pembacaan Alkitab menjadi suatu kebiasaan
     seumur hidup. Tolonglah murid Anda dengan memberi dorongan
     kepadanya dan memeriksa agar mengetahui apakah ia menarik
     keuntungan dari bacaannya.

  D. Beri Makan Kepadanya dengan Mengajarkan Cara-Cara Mempelajari
     Alkitab.
     Belajar cara mempelajari Alkitab sendiri akan membebaskan si
     murid, memungkinkan dia "makan dari firman" kapan saja ia
     menghendakinya dan tak perlu bergantung kepada orang lain untuk
     mendapatkan makanan rohani yang perlu. Apabila mengajarkan
     cara-cara belajar, mintalah agar murid itu meluangkan paling
     sedikit 20 menit setiap hari untuk mengerjakan pekerjaan
     rumahnya. Khususnya, empat metode belajar akan menghasilkan
     pertumbuhan yang dinamis. Yaitu meditasi ayat, di mana satu ayat
     dipelajari secara mendalam; analisa pasal, di mana satu kitab
     dipelajari pasal demi pasal; menyelidiki kata-kata, di mana
     kata-kata tertentu, seperti sukacita, kasih, dan damai sejahtera
     dipelajari; dan mempelajari tokoh-tokoh, di mana orang-orang
     dalam Alkitab dianalisa. Kekayaan keempat macam penyelidikan
     pribadi yang memberi makanan rohani sendiri menyiapkan kaum awam
     untuk menemukan kehendak Allah seumur hidupnya. Berikut ini ada
     beberapa petunjuk bagi rencana mempelajari Alkitab, yaitu
     pendekatan analisa pasal. Pendekatan hanya memerlukan sebuah
     Alkitab, kertas, dan pena. Sarankan sedikit-dikitnya empat hal
     kepada murid.

     1. Menguraikan dengan Kata-kata Sendiri
        Dengan menggunakan kata-kata sendiri, tuliskan apa yang
        diungkapkan oleh pasal tersebut. Hal ini akan menolong Anda
        mengertinya benar-benar sehingga pasal itu tidak asing lagi
        bagi Anda.

     2. Pertanyaan-Pertanyaan
        Tuliskan segala sesuatu tentang pasal itu yang tak dapat Anda
        mengerti. Juga, tuliskan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal
        yang mungkin tidak dimengerti orang lain, tetapi yang
        jawabannya telah Anda temukan. Ini akan berguna sekali bila
        Anda mulai mengajar orang lain. Apabila mungkin, berikan ayat
        Alkitab sebagai dasar bagi jawaban Anda untuk
        pertanyaan-pertanyaan.

     3. Referensi Ayat Lain
        Carilah referensi ayat lain (yaitu ayat yang mengandung
        kebenaran serupa atau yang berhubungan, yang terdapat di
        bagian lain dalam Alkitab) untuk setiap ayat dalam pasal itu.
        Dengan demikian, Alkitab sendiri menjadi penjelasan yang
        terbaik dengan menerangkan dan memperjelas setiap bagian yang
        dipelajari.

     4. Penerapan
        Dalam suasana doa, tuliskan penerapan pribadi yang didasarkan
        atas sebuah ayat dalam pasal itu. Terangkan apa yang akan Anda
        lakukan, dalam kekuatan Allah, untuk menerapkan bagian ini
        dalam kehidupan Anda hari lepas hari. Penerapan itu harus
        tegas. Misalnya, daripada menuliskan, "Saya akan berdoa lebih
        banyak minggu depan," yang terlalu umum, tuliskan saja, "Saya
        berdosa karena tidak berdoa. Minggu depan saya akan meluangkan
        waktu sekurang-kurangnya 10 menit setiap hari untuk berdoa."
        Periksalah diri sendiri untuk memastikan bahwa Anda
        melaksanakan penerapan itu. Setia menerapkan firman Allah akan
        menolong Anda menjadi pelaku firman, bukan seorang pendengar
        saja.

     Mazmur 1 dan 23, dan kitab-kitab Perjanjian Baru yang singkat,
     seperti surat Filemon, Filipi, dan 1 Tesalonika adalah
     bagian-bagian yang sangat baik bagi seorang murid yang mulai
     belajar untuk menelaah Alkitab. Biasanya 1 atau 2 minggu
     merupakan waktu yang baik untuk setiap pasal. Setelah Anda
     mengajarkan murid Anda bagaimana menelaah Alkitab, jangan lupa
     mengajarkan kepadanya bagaimana mengajar orang lain. Dalam semua
     pelayanan pemuridan, ingatlah selalu bahwa sasaran akhir adalah
     melipatgandakan orang-orang yang akan menjadikan orang lain
     murid Tuhan, yaitu orang-orang yang terlatih dan pandai untuk
     meneruskan apa yang telah mereka pelajari.

  E. Beri Makan dengan Mengajarkan Dia Menghafal Ayat-Ayat Alkitab.
     Menghafal ayat-ayat Alkitab akan mendatangkan lebih banyak berkat
     dan kuasa yang lebih besar. Seorang murid dapat mengalahkan
     pencobaan dan hidup dalam kemenangan atas dosa (Mazmur 119:11).
     Kehidupannya akan berhasil dan berbuah (Mazmur 1:2-3). Ia akan
     menaruh perhatian lebih banyak terhadap Alkitab dan pengertiannya
     akan bertambah. Kemampuannya untuk mengajar akan bertambah
     (Kolose 3:16). Dia akan mengalami kuasa yang baru untuk bersaksi
     dan melihat hasil-hasil yang positif (1 Petrus 3:15). Ia makin
     banyak mengetahui tentang kehendak Allah bagi hidupnya ketika
     terang firman itu lebih banyak menerangi jalan hidupnya (Mazmur
     119:105). Ia dapat mengalami pertumbuhan yang lebih besar dalam
     imannya, sukacita yang baru, dan memunyai sikap yang lebih
     positif dalam kehidupan sehari-hari (Mazmur 119:103). Ia dapat
     berdoa dengan keyakinan baru. Mempelajari janji-janji Alkitab
     akan menambah keberanian dalam berdoa (Yohanes 15:7). Semua
     berkat ini dan masih banyak lainnya akan diperolehnya apabila
     seorang murid menghafal ayat-ayat Kitab Suci bersamaan dengan
     merenungkannya untuk diterapkan dalam hidupnya.

     Bagaimana Menghafal Ayat Kitab Suci

     Sikap Anda sangat berpengaruh. Apabila mempelajari ayat-ayat,
     Anda mendapatkan pertolongan Roh Kudus untuk "memimpin dalam
     segala kebenaran". Anda dapat melakukan segala perkara melalui
     Kristus yang memberi kekuatan kepada Anda (Filipi 4:13). Ia akan
     memberi kemampuan kepada Anda untuk belajar apabila Anda meminta
     pertolongan-Nya.

     1. Setelah memilih sebuah ayat, bacalah ayat tersebut dalam
        konteksnya dalam Alkitab. Membaca pasal di mana terdapat ayat
        itu akan menolong Anda mengerti. Bacalah ayat itu dengan
        saksama beberapa kali dengan suara nyaring. Jika pokok ayat
        itu tidak dijelaskan, tentukan pokok ayat tersebut.
     2. Hafalkanlah ayat itu dalam cara sebagai berikut: pokoknya,
        referensi ayat, baris yang pertama, referensi ayat sekali
        lagi. Ulangi beberapa kali. Kemudian mulailah kembali. Selalu
        mulai dengan referensinya, tambah satu baris lagi, dan akhiri
        dengan referensi. Lanjutkan "sedikit demi sedikit" sampai Anda
        telah menghafal seluruh ayat itu.

     3. Ulangi ayat itu sepanjang hari dengan menggunakan waktu-waktu
        luang. Ucapkan pada waktu makan, apabila sedang bepergian atau
        menunggu, dan sebelum Anda tidur. Mintalah seseorang untuk
        memeriksa hafalan Anda. Ulangi ayat itu setiap hari selama
        beberapa minggu. Kemudian ulangilah setiap minggu.
     4. Mulailah dengan menghafal dua ayat dalam seminggu.
     5. Renungkan setiap ayat yang Anda pelajari. Pakailah ayat itu
        dalam doa Anda kepada Allah. Mohonlah kepada-Nya agar Anda
        dapat mengalami kebenaran ayat itu dalam kehidupan Anda. Dalam
        tiap ayat, terdapat sesuatu untuk Anda ketahui, untuk
        dihentikan, untuk dimulai, dan untuk dibagi. Tujuan akhir
        ialah agar melalui setiap ayat, Anda dapat bersatu dengan
        Kristus dalam kehendak-Nya, dapat mengenal-Nya lebih baik, dan
        dapat melipatgandakan kemuliaan-Nya.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Penggandaan Murid-Murid
  Judul asli buku: Multiplying Disciples; The New Testament Method For Church
  Penulis: Waylon B. Moore
  Penerbit: Gandum Mas, Malang 1981
  Halaman: 85 -- 96

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

PESTA - PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI TEOLOGIA AWAM
==> http://pesta.sabda.org/
  Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) menyelenggarakan PESTA (Pendidikan
  Elektronik Studi Teologia Awam) yang bertujuan untuk memperlengkapi
  orang Kristen awam dengan pendidikan teologi agar mereka semakin
  mengerti panggilan hidupnya sebagai orang Kristen yang ditempatkan
  Tuhan dalam dunia pekerjaan di mana mereka berada. Keistimewaan
  PESTA adalah dalam hal metodologinya, karena peserta tidak perlu
  meninggalkan pekerjaan atau pergi ke tempat tertentu. Peserta akan
  menerima bahan-bahan melalui e-mail, dan peserta juga dapat
  berinteraksi dengan moderator dan peserta lain untuk mendiskusikan
  bahan yang sedang dipelajari melalui "mailing list" (milis). Untuk
  mengikuti kelas PESTA ini, peserta tidak dipungut biaya apa pun
  (gratis). Tunggu apa lagi, silahkan kunjungi situs PESTA untuk
  mendapatkan informasi lengkap, termasuk kursus-kursus apa yang
  dibuka tahun 2009 ini dan bagaimana cara mendaftarkan diri untuk
  bergabung. Selamat belajar.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

N I G E R I A
  Karena cacat lahir, Annabi tidak dapat berjalan, tetapi kasihnya
  kepada Kristus jelas terlihat. Dengan setia, ia bersaksi tentang
  Kristus dan berdoa untuk mereka yang sakit. Untuk membantunya dalam
  pelayanan, 2 orang misionaris -- dan teman-teman seimannya di
  Amerika Serikat -- membelikan sebuah kursi roda untuk membantunya
  menjelajah wilayah Nigeria yang berpasir dan terjal.

  Pada Agustus, Annabi jatuh sakit dan sangat lemah, bahkan untuk
  mengangkat tangan pun, ia tak sanggup. Beberapa hari kemudian, ia
  meninggal dunia. Tiga kali ayahnya bersiap untuk memandikan dan
  membungkus tubuhnya sebelum dimakamkan, namun sepertinya ia tidak
  mampu menuntaskan tugasnya itu. Sebagai gantinya, ia memutuskan
  untuk menggali kuburan. Ketika ayahnya kembali ke rumah, ia mencoba
  untuk mulai memandikan dan membungkus tubuh Annabi lagi.

  Tiba-tiba Annnabi bangun dan berkata, "Apakah engkau tahu siapa yang
  mengangkatku?" Dalam keadaan terkejut, ayahnya menjawab, "Saya tidak
  melihat siapa pun." "Yesus yang mengangkatku!" jawab Annabi. "Berita
  tentang kesembuhan Annabi tersebar ke desa-desa tetangga, dan Annabi
  menyaksikan kuasa Tuhan yang membangkitkan orang yang mati," kata
  Dan Ligon. (t/Novi)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, edisi January 2009 Volume 27, nomor 1
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Nigeria: Experiencing God`s Power
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Berdoa untuk pelayanan Annabi, agar Tuhan memampukan dan
    memberkati pelayanannya, sehingga melalui pelayanannya banyak
    orang yang dimenangkan bagi kerajaan Allah.
  * Doakan juga untuk orang-orang yang telah dilayani oleh Annabi,
    agar Tuhan melembutkan hati mereka sehingga mereka dapat menerima
    dan percaya kepada Kristus.
  * Berdoa agar Tuhan menyatakan kuasanya lebih lagi melalui
    orang-orang percaya di Nigeria, sehingga melalui kesaksian hidup
    orang Kristen di Nigeria, nama Tuhan semakin dimuliakan.

M A D A G A S K A R
  OneHope (dulu Book of Hope) telah menjangkau ribuan anak-anak di
  Madagaskar dengan Injil melalui bantuan buku-buku, sebuah film, dan
  seorang wanita yang perannya sangat penting.

  "Tuhan mengirimkan kepada kami wanita yang luar biasa ini," kata
  seorang staf OneHope. "Ia sungguh peduli dengan anak-anak di negara
  ini." Kebanyakan anak-anak di Madagaskar mengenal wanita ini dengan
  nama G. Ia menjalankan sebuah program televisi dan melakukan
  penjangkauan. G selama ini bekerja di OneHope untuk membagikan
  Injil kepada anak-anak yang ia jangkau. Ia telah banyak memberi
  dampak kepada banyak anak sehingga ia terus meminta lebih banyak
  bahan untuk dapat dibagikan, termasuk brosur-brosur Book of Hope
  dan film OneHope yang mengisahkan kasih Kristus. Judulnya "The
  GodMan".

  "Buku yang kami miliki pada dasarnya adalah sebuah buku yang
  disusun untuk anak-anak yang memiliki tingkat baca tulis rendah,"
  kata staf OneHope. "Buku ini memiliki banyak gambar, mengisahkan
  kehidupan dan riwayat Kristus, dan buku ini terkait dengan film
  yang kami pertontonkan, `The GodMan`. Anak-anak terus-menerus
  diingatkan bahwa mereka juga dapat membagikan kisah tersebut kepada
  anak-anak lain di komunitas mereka." G banyak mendorong anak-anak
  untuk melakukan hal tersebut dan ia telah mendistribusikan ratusan
  buku. "Catatan kami menunjukkan bahwa ia telah menjangkau lebih
  dari 130.000 anak dengan buku, dan sekitar 66.000 -- 67.000 anak
  telah menonton film `The GodMan`."

  G bertekad untuk melihat transformasi kehidupan anak-anak itu
  melalui perubahan tingkah laku dan komitmen yang sejati kepada
  Tuhan. Ia sangat rindu mewujudkan visi yang Tuhan telah tanam dalam
  hidupnya sehingga dana yang terbatas pun tidak menghambat
  pelayanannya. Dalam kondisi keuangan yang tidak baik, G menjelaskan
  kepada OneHope bahwa dia akan terus melayani tanpa gaji selama 2
  bulan ke depan agar supaya penjangkauan terhadap banyak anak dengan
  Injil dapat terus dilakukan. Menurut staf Onehope, 1 dolar
  Amerika dapat menjangkau tiga anak dengan Injil. Dana dibutuhkan
  untuk memberi makan anak-anak di Madagaskar, baik secara fisik
  maupun rohani. G bekerja tanpa lelah untuk melakukan apa pun yang ia
  mampu lakukan melalui OneHope. (t/Dian)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
  Kisah selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/12331
  Pokok doa:
  * Berdoa untuk pelayanan G, agar Tuhan memberi kekuatan, kemampuan,
    hikmat, dan hati seorang hamba kepadanya sehingga ia dapat
    melakukan pelayanannya dengan sukacita dan banyak anak-anak yang
    dapat dijangkau bagi Allah.
  * Doakan juga untuk setiap dana yang dibutuhkan untuk menjangkau
    anak-anak di Madagaskar, agar Tuhan mengetuk hati setiap orang
    percaya di Madagaskar dan negara lain untuk mereka dapat terlibat
    dan memberkati pekerjaan Tuhan saat ini.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                          PERUBAHAN CUACA

  Hujan lebat disertai angin kencang kembali melanda beberapa wilayah
  di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
  mengatakan bahwa setelah awan terlihat makin gelap dan tebal,
  biasanya muncul angin yang bertiup kencang dan terkadang
  berputar-putar di lokasi tertentu. Kemudian terjadi hujan lebat.
  Kecepatan angin bisa mencapai 25 knot atau 45 kilometer per jam. Ini
  merupakan bagian dari masa transisi menuju musim kemarau.

  Sumber: Kompas 13 Maret 2009, Halaman 26

  POKOK DOA:

  1. Berdoalah agar di tengah kondisi transisi cuaca yang tidak
     menentu ini, Tuhan memberikan perlindungan pada kita dari bencana
     alam yang mungkin akan melanda, terutama bagi mereka yang tinggal
     di pantai-pantai yang padat penduduknya.

  2. Doakan juga agar rakyat Indonesia belajar memiliki sikap yang
     lebih baik terhadap lingkungan sehingga tidak mencemarkan
     lingkungan dan memperburuk situasi yang ada.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org