Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/36

e-JEMMi edisi No. 36 Vol. 11/2008 (2-9-2008)

Menjangkau Orang Miskin di Kota Besar

 

September 2008, Vol.11 No.36
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Strategi Menjangkau Orang Miskin di Kota-Kota Besar 
              Negara Berkembang
SUMBER MISI: Advancing Native Missions
DOA BAGI MISI DUNIA: Sri Lanka, Cina
DOA BAGI INDONESIA: Suara Hati Mahasiswa STT SETIA

______________________________________________________________________

  THOSE WHO BLESS GOD IN THEIR TRIALS 
                         WILL BE BLESSED BY GOD THROUGH THEIR TRIALS 
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Publikasi e-JEMMi edisi September akan mengangkat tema khusus 
  tentang pelayanan kepada orang-orang miskin yang hidup di 
  perkotaan. Dalam tema ini, topik-topik yang akan dibahas adalah:
  1. Menjangkau Orang Miskin di Kota Besar,
  2. Pelayanan Anak Jalanan, dan
  3. Pelayanan untuk Gelandangan.
  
  Topik pertama yang dibahas dalam edisi e-JEMMi minggu ini akan 
  menolong Pembaca melihat keadaan dan sekaligus memikirkan strategi 
  untuk menjangkau orang-orang miskin yang hidup di daerah kumuh. 
  Harapan kami, semoga apa yang kami sajikan dapat membuat Anda 
  terlibat dalam karya kasih Kristus bagi mereka yang diizinkan Tuhan 
  mengalami keganasan hidup di kota-kota besar.

  Jika Anda belum dapat terlibat secara langsung, kami mendorong Anda 
  untuk berdoa dan meminta Tuhan agar memberikan hati yang penuh belas 
  kasih kepada orang-orang miskin kota dan berkomitmen untuk mendukung 
  mereka sesuai dengan kemampuan Anda. Untuk memulai, dukunglah mereka 
  dalam doa supaya kasih Tuhan nyata bagi hidup mereka. Doakan juga 
  agar Tuhan memanggil lebih banyak pekerja untuk menaruh hati 
  melayani jiwa-jiwa, yang bukan hanya miskin secara jasmani, tetapi 
  juga miskin rohani untuk dimenangkan bagi Kristus. Bentuklah 
  persekutuan doa agar Anda dapat berdoa bagi orang-orang miskin kota 
  dengan anak-anak Tuhan yang lain.
    
  Selamat melayani dan selamat berdoa.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                 STRATEGI MENJANGKAU ORANG MISKIN 
                DI KOTA-KOTA BESAR NEGARA BERKEMBANG

  Sejak revolusi industri, hampir setiap kota besar dibanjiri oleh 
  daerah kumuh dan "perumahan" liar. Negara-negara Eropa dapat 
  mengatasi masalah tersebut dengan mengeksploitasi sumber daya yang 
  ada. Di negara-negara maju, sumber daya terus meningkat karena 
  meningkatnya kemakmuran negara dan emigrasi. Namun tidak demikian 
  halnya di negara-negara berkembang. Bagi negara-negara Asia, Amerika 
  Latin, dan Afrika, fenomena pascaperang nampaknya menghadirkan 
  konflik yang tak dapat diatasi -- urbanisasi yang berlebihan (karena 
  migrasi jutaan orang ke ibu kota yang terlalu cepat), rendahnya 
  tingkat industrialisasi, dan sedikitnya lapangan pekerjaan.

  Masyarakat miskin kota merupakan suatu kenyataan buruk yang 
  bertumbuh dengan cepat. Meski inisiatif politik dan aksi sosial 
  telah diupayakan, namun nampaknya masalah ini tidak kunjung 
  teratasi. Secara keseluruhan, gereja terjebak di tengah 
  kemasabodohan terhadap masyarakat miskin kota, sebab dan konsekuensi 
  kemiskinan, serta luas dan pentingnya keterlibatan mereka di 
  dalamnya.

  KATEGORI MASYARAKAT MISKIN KOTA

  Karakteristik fisik dan budaya setiap daerah kumuh di setiap negara 
  berbeda-beda. Namun proses yang membuat daerah itu ada dan dampak 
  buruk dari daerah kumuh di setiap negara hampir sama. Ada tiga jenis 
  komunitas miskin dan bagaimana Injil bisa masuk.

  1. Daerah Kumuh Pusat Kota
     Daerah ini adalah perumahan rusak di daerah yang dulunya dianggap   
     sebagai perumahan kelas menengah dan kelas atas. Kategori ini 
     disebut dengan "daerah kumuh keputusasaan" -- daerah yang 
     ditinggali oleh orang yang telah tak berpengharapan dan tidak 
     mau berusaha melakukan apapun. Di daerah ini juga tinggal para 
     imigran yang tinggal dekat dengan lapangan pekerjaan dan 
     fasilitas pendidikan. Suasana keputusasaan, kemerosotan, serta 
     struktur sosial dan pengharapan yang sudah hancur, menyulitkan 
     masuknya Injil.
   
  2. Lingkungan Penghuni Liar 
     Lingkungan ini disebut "daerah kumuh berpengharapan", yang 
     ditinggali oleh pendatang yang mencari pekerjaan, menemukan tanah 
     kosong, membangun rumah, mencari pekerjaan, dan kemudian 
     mengembangkan relasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah 
     yang sama. Di daerah ini juga tinggal orang-orang yang putus asa 
     -- orang-orang yang telah dipindah beberapa kali. Di daerah ini, 
     tekanan sosial dan pengharapan menciptakan suasana positif bagi 
     masuknya Injil.
   
  3. Komunitas Miskin Lain
     Komunitas ini adalah komunitas yang tidak memungkinkan untuk 
     dibangunnya suatu gereja -- orang-orang jalanan, pecandu, 
     pelacur, dan gelandangan.   
   
  Untuk memulai pelayanan bagi masyarakat miskin kota, akan bijaksana 
  jika perhatian utama ditujukan kepada "daerah kumuh berpengharapan". 
  Karena di daerah ini, semua jenis kemiskinan dapat ditemukan. Selain 
  itu, daerah ini paling berpotensi untuk pelayanan komunitas Kristus 
  dapat berdiri secara alami. 
  
  KEBUTUHAN LINGKUNGAN PENGHUNI LIAR

  1. Kurang Pekerjaan
     Sebuah survei jenis pekerjaan masyarakat daerah kumuh di Manila 
     menunjukkan bahwa salah satu kebutuhan mereka yang paling kritis 
     adalah pelatihan untuk mendapatkan keterampilan. 
     
  2. Kurang Tempat Tinggal
     Ketidakmampuan untuk membeli, membangun, menyewa, atau menemukan 
     tempat tinggal membuat para pendatang terpaksa mendiami tanah 
     sengketa, tanah/bangunan pemerintah yang tak terpakai, daerah 
     kosong yang sering kebanjiran, dan di tepi-tepi rel kereta api.
   
     Berikut ini empat usaha yang biasa dilakukan oleh pemerintah 
     negara berkembang.
     a. Perumahan dengan harga melambung yang orang miskin tidak mampu 
        beli;
     b. Penghuni liar diusir dari tempat mereka tinggal dan 
        dipindahkan;
     c. Penyediaan lahan atau fasilitas agar penghuni liar mampu 
        membangun rumah mereka sendiri; dan
     d. Lahan yang ada diperbaiki kondisinya secara bertahap.
   
     Dua pilihan terakhir memberikan harapan, namun absennya kebijakan 
     yang efektif untuk merumahkan kaum miskin menyiratkan 
     kecenderungan mengalokasikan fasilitas yang ada bagi kepentingan 
     orang-orang kaya.
   
  3. Struktur Sosial yang Rusak
     Berpindahnya jutaan orang dari desa ke sebuah situasi tanpa 
     struktur kontrol sosial seperti sebelumnya, yang penting dalam 
     perpindahan ini, akan mengarah pada kehancuran total tata 
     nilai-nilai moral serta hubungan komunitas dan keluarga. 
     Pelanggaran susila, perjudian, dan mabuk-mabukkan akan terjadi 
     tanpa ada yang mengawasi.
     
  4. Rumah Kaum Papa
     Hunian liar menjadi tempat tinggal akhir bagi orang-orang yang 
     gagal dan terbuang. Para janda, yatim piatu, orang tuli, bisu, 
     buta, alkoholik, pecandu, dan sebagainya akan menemukan tempat
     kumuh sebagai satu-satunya tempat di mana mereka bisa tinggal.
     
  5. Ketidakadilan, Tekanan, dan Eksploitasi
     Dalam konteks ini, perbudakan dan pelacuran muncul. Mereka 
     dieksploitasi. Politikus korup, para pemilik tanah, pengusaha,
     dan sejenisnya mencurangi mereka dan menciptakan kemiskinan 
     menjadi semakin berat.
     
  PANGGILAN MISI

  Apakah hati kita tidak tersentuh dengan belas kasih seperti Guru 
  Agung kita.
  
    Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas 
    kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti 
    domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 
    "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah 
    kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan 
    pekerja-pekerja untuk tuaian itu." (Matius 9:36-38)
    
  TUGAS KE DEPAN
  
  Amanat Agung memerintahkan kita untuk "memuridkan bangsa-bangsa". 
  Kita memiliki mandat untuk juga membawa daerah kumuh itu di bawah 
  kuasa Allah dan menuntun mereka kepada Kerajaan Surga.
  
  Metode kita adalah mengabarkan Kabar Baik, mengajar mereka untuk 
  taat pada Injil, dan mengembangkan gerakan pelayanan yang ada di 
  persekutuan orang-orang miskin.
  
  Kita harus percaya pada Tuhan akan adanya pertobatan, pemuridan, 
  kepemimpinan dari daerah kumuh, persekutuan, dan sekolah Alkitab 
  yang nantinya akan memengaruhi kehidupan ekonomi, sosial, dan 
  politik daerah kumuh.
  
  CAMPUR TANGAN BANYAK ORANG
  
  Kerajaan Allah akan ada di antara orang miskin apabila ada 
  orang-orang yang memohon kepada Tuhan "untuk menyampaikan Kabar Baik 
  kepada orang-orang miskin" (Lukas 4:18). 
  
  Langkah pertama adalah membangun komunitas yang berkomitmen untuk 
  mendoakan dan melayani kota, yang berkomitmen untuk:
  1. berdoa setiap hari bagi orang miskin dan para pelayan Tuhan yang 
     ada di antara mereka, 2. berpuasa secara rutin, 3. hidup sederhana; dan
  4. memberikan waktu dan dana bagi kepentingan pelayanan untuk orang 
     miskin.
  
  GAYA HIDUP MISKIN
  
  Langkah kedua adalah menjalankan panggilan menjadi pelayan inkarnasi 
  di daerah kumuh; para pria dan wanita yang suka bekerja, berkorban, 
  dan menderita, yang jiwanya terbakar oleh belas kasih, serta yang 
  rela menjalani hidup miskin untuk mewartakan Kerajaan Allah bagi 
  orang-orang miskin.
  
  MEMBANGUN GERAKAN PEMURIDAN
  
  Keadaan kemiskinan yang sangat ekstrim memerlukan orang-orang yang 
  bersedia berkomitmen untuk membangun gerakan pemuridan secara 
  bertahap. Gereja pertama diawali dengan gerakan pemuridan selama 
  enam tahun. Kemudian 15 sampai 20 tahun untuk membangun gerakan para 
  petobat dan persekutuan.
  
  GERAKAN ORANG LOKAL
  
  Setiap tim misionaris akan tinggal di salah satu area selama enam 
  tahun -- waktu yang cukup untuk mendewasakan kepemimpinan tingkat 
  pertama. Pada saat itu, semua, kecuali satu atau dua orang yang 
  memiliki talenta memimpin pergerakan (mereka yang memiliki kemampuan 
  di atas rata-rata untuk memahami, menginterpretasikan budaya, dan 
  menjalin relasi di dalam ranah budaya tersebut), akan digabungkan ke 
  dalam sebuah tim baru.
  
  Setelah sepuluh tahun, diharapkan gereja-gereja yang telah dibangun 
  oleh tim perintis akan sepenuhnya lepas dari kepemimpinan misionaris 
  dan semua misionaris merintis tim baru lagi.
  
  TIDAK BISA TANPA PENGORBANAN
  
  Ada harga yang harus dibayar saat meninggalkan keluarga untuk 
  tinggal dan melayani di daerah kumuh. Hal itu harus dipikirkan   
  baik-baik dan diterima. Pelayanan ini mungkin cocok bagi pria atau 
  wanita belum menikah, yang memilih untuk sendiri selama beberapa 
  tahun. Pasangan muda mungkin menunda untuk memiliki anak sampai 
  mereka mapan di daerah kumuh dan mengerti bagaimana bertahan 
  terhadap kemiskinan, mabuk-mabukan, makanan, iklim, dan kebencian di 
  daerah miskin.
  
  SIKAP MELAYANI
  
  Yesus menjadi manusia dan tinggal di antara kita selama tiga puluh 
  tahun untuk belajar tradisi dan kebudayaan kita. Kita harus 
  meneladani-Nya. Komitmen seumur hidup melibatkan pembelajaran bahasa 
  dan budaya. Seorang pelayan harus pergi dengan sejenis dedikasi 
  untuk menjadi pelajar. Dengan mempelajari bahasa, maka komunikasi 
  dapat terjadi dengan baik. Untuk itu, kita harus banyak meluangkan 
  waktu bersama orang-orang miskin tersebut, dengan mendengarkan dan 
  mempelajari bahasa dan budaya mereka. 
  
  Orang Kristen yang melayani di daerah miskin harus mengadopsi peran 
  yang akan memampukan mereka mengomunikasikan Kabar Baik dengan cara 
  yang alami. Kehidupan dan pelayanan Yesus memberikan teladan peran 
  sebagai Teman, Pelajar, Perantara, dan Pembawa Cerita.
  
  Untuk menjangkau orang miskin, seseorang harus menjadi miskin di 
  antara orang miskin. Untuk itu, ada lima hal penting yang diperlukan 
  untuk dapat bertahan dalam situasi itu.
  a. Pengawasan masakan dan air matang, 
  b. Toilet higienis,
  c. Satu hari libur seminggu sekali ke tempat tenang,
  d. Sebuah ruang kecil untuk privasi, dan
  e. Tim penyembah suportif dalam wilayah yang sama.
  
  Di luar itu, keluarga misionaris harus menghadapi dan mencari solusi 
  untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan 
  anak. Ada juga banyak tekanan saat harus melayani di tempat seperti 
  itu. Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Yang harus dilakukan adalah 
  tetap mengingat bahwa Yesus telah datang untuk memberitakan Injil 
  bagi kaum miskin serta mengosongkan diri-Nya dan menjadi Pelayan 
  bagi sesama. 
  
  Penyembahan, doa, dan pendalaman Alkitab sangat diperlukan untuk 
  menghadapi stres emosional bagi pelayan yang hidup bersama orang 
  miskin. 
  
  KARYA ROH KUDUS
  
  Mustahil melayani di daerah melarat dan penderitaan tanpa pengalaman 
  lawatan Roh Kudus dalam kehidupan mereka. Pelayanan penyembuhan, 
  berurusan dengan pekerjaan iblis, dan mukjizat adalah sesuatu yang 
  normal dalam mengabarkan Injil bagi kaum miskin.
  
  TRANSFORMASI KOMUNITAS
  
  Transformasi ekonomi seharusnya menjadi perhatian serius bagi 
  pelayanan untuk orang miskin, karena ini adalah hal yang harus 
  segera diatasi. Tidaklah cukup untuk menyelamatkan jiwa seseorang 
  jika akhirnya lingkungannya memaksanya untuk kembali hidup dalam 
  dosa. 
  
  Saat persekutuan antarorang percaya terbentuk, adalah tugas 
  misionaris untuk memampukan mereka mengenali dan bagaimana memenuhi 
  kebutuhan orang-orang miskin.
  
  Salah satu masalah pokok adalah kurangnya pembelajaran keterampilan 
  di daerah miskin. Kita harus memotivasi gereja dan badan kemanusiaan 
  untuk menyediakan fasilitas pendukung untuk mengajar keterampilan 
  bagi mereka. 
  
  Harus diupayakan adanya sekolah kejuruan, koperasi, dan pelatihan 
  dalam manajemen keuangan untuk mencapai suatu komunitas yang stabil 
  secara ekonomi. Tidak hanya itu, masalah penindasan, eksploitasi, 
  dan ketidakadilan juga harus diperhatikan. Kita semua diperintahkan 
  untuk berlaku adil (Mikha 6:8) dan membela hak orang miskin (Amsal 
  31:8-9). Perumahan adalah salah satu masalah yang memerlukan 
  pemproklamiran Injil untuk para pejabat pemerintah agar bertobat dan 
  mengajar mereka dasar alkitabiah pengembangan komunitas, perencanaan 
  kota, kejujuran dalam membangun, dsb..
  
  Dalam membela keadilan, kita mungkin sering kali terlibat dalam 
  partai politik, namun kita telah berkomitmen untuk tidak menganut 
  ideologi politik apapun kecuali keadilan dan kebenaran Kerajaan 
  Allah. Sikap seperti itu mungkin akan berbahaya. Hikmat dan 
  perhatian sangat dibutuhkan, namun penarikan diri dari kompleksitas 
  kehidupan tidak seharusnya dilakukan oleh pelayan Tuhan.
  
  KOMUNITAS PELAYAN
  
  Panggilan gereja komunitas adalah mengirim pelayan dua per dua untuk 
  membangun persekutuan di antara orang miskin. Idealnya, orang-orang 
  melayani dalam sebuah tim yang terdiri dari 4 sampai 8 anggota, 
  anggota lainnya adalah relawan. Setiap dua anggota dari tim-tim yang 
  ada akan tinggal di daerah penghuni liar yang berbeda dalam kota, 
  dan akan kembali setiap seminggu atau dua minggu sekali untuk 
  bersama-sama melakukan penyembahan, pelatihan, dan berkumpul untuk 
  saling berbagi dengan seluruh anggota tim.
  
  Setiap tim memerlukan seorang pemimpin yang ahli dalam pelayanan dan 
  pemahaman lintas budaya serta bijak.
  
  Tidaklah bijaksana untuk masuk ke dalam suatu komunitas dengan 
  kebersamaan yang terlalu erat/dekat karena stres akan meningkat 
  cepat dalam konteks itu. Hal itu juga merintangi adaptasi dan 
  inisiatif budaya. Karena itu, setiap pelayan akan dan harus memiliki 
  keterampilan yang cukup untuk mengembangkan pelayanan yang 
  independen, namun tetap menjaga saling ketergantungan antartim.
  
  Misionaris potensial harus datang bersama terlebih dahulu ke ladang 
  pelayanan untuk mengembangkan relasi, belajar bagaimana mempelajari 
  bahasa dan budaya, dan mengembangkan pemahaman bersama tentang 
  pelayanan bagi orang miskin. Beragam pendekatan akan berkembang 
  karena adanya perbedaan kebutuhan dan talenta setiap orang.
     
  MENEMPATKAN PENGUSAHA
  
  Fase pertama pelayanan adalah menempatkan pelajar, pengusaha, 
  pengajar, dan tim pelayanan yang "mobile" di dekat daerah pelayanan. 
  Diperlukan suatu kreativitas yang luar biasa untuk dapat mencari 
  jalan masuk ke ladang pelayanan untuk waktu jangka panjang --
  pelajar, pengusaha yang membangun industri kecil, karyawan 
  multinasional, turis yang setiap tiga bulan harus meninggalkan 
  negara untuk memperbaharui visanya, dan pekerja kemanusiaan 
  (sosial).
  
  Itu artinya kita memerlukan orang-orang yang tidak hanya ahli dalam 
  pelayanan, tapi juga dalam profesi dan perdagangan. Itu artinya 
  diperlukan orang-orang yang memilih hidup sendiri selama beberapa 
  waktu, yang berkomitmen untuk masuk jauh ke dalam budaya dan secara 
  konstan melayani.
  
  Misionaris baru akan lebih baik jika ia adalah seorang pengusaha. 
  Seorang pelayan yang dapat memfasilitasi, menciptakan etos, 
  membantu dalam pelatihan, membantu mengembangkan kerja sama tim, 
  dan memberikan arahan. (t/Dian)
  
  Selamat terlibat dan melayani.
  
  Diterjemahkan dan diringkas dari:
  Judul buku: A Strategy To Reach The Urban Poor Of The Third World`s 
              Great Cities
  Penulis: Viv Grigg
  Penerbit: Lingua House, Pasadena
  Halaman: 3 -- 22

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

ADVANCING NATIVE MISSIONS
==>    http://www.adnamis.orgs
  "Membantu menyebarkan Injil kepada orang-orang yang belum dijangkau 
  dan belum diinjili di seluruh dunia", itulah satu-satunya tujuan 
  dari pelayanan Advancing Native Missions. Tujuan itu berusaha 
  dicapai dengan pengadaan ribuan misionaris lokal untuk menjangkau 
  komunitas mereka masing-masing demi Kristus di lebih dari seratus 
  negara. Advancing Native Missions, yang berpusat di Charlottesville, 
  Virginia, adalah organisasi misi nonprofit evangelikal nondenominasi 
  yang didirikan pada 1992. Dengan semakin banyaknya negara yang 
  menutup pintu untuk organisasi-organisasi barat, Advancing Native 
  Missions menyadari bahwa jalan yang terbaik untuk menjangkau 
  bangsa-bangsa itu dengan Injil adalah melalui para misionaris lokal;   
  orang India menjangkau orang India, orang Iran menjangkau orang 
  Iran, dst.. Cara itu memang menghasilkan banyak misionaris yang 
  membaptis ratusan orang percaya baru dan mendirikan lusinan gereja 
  baru. Dukunglah pelayanan mereka dalam doa dan cari tahulah apa yang 
  bisa Anda bantu dengan mengunjungi situsnya.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

S R I  L A N K A
  Umat percaya di Sri Lanka melihat rentetan peristiwa tragis dalam 
  penyerangan yang terjadi bulan lalu, demikian laporan Aliansi 
  Evangelis Kristen Nasional Sri Lanka. Seorang pria bersenjata 
  menembak dan membunuh seorang pendeta Kristen yang bernama Neil pada 
  tanggal 17 Februari 2008 saat berada di luar rumahnya di Ampara. 
  Istrinya pun tertembak dan kondisinya kritis. Di tempat lain, pada 
  hari yang sama, ada sekelompok orang berjumlah kira-kira lima puluh 
  orang yang membawa tongkat, menyerang anggota jemaat King`s Revival 
  Church di daerah Mathugama, Kaluthara, saat pulang dari ibadah 
  Minggu. Empat orang jemaat diperkosa, termasuk anak-anak. Mereka 
  juga mengancam kalau orang-orang Kristen dari etnis Tamil akan 
  dipenjara jika mereka tetap pergi ke gereja. Pada hari Minggu, 2 
  Maret, sepuluh mahasiswa dipukuli oleh sekelompok orang bertopeng 
  yang mengendarai sepeda motor ketika mereka sedang berjalan menuju 
  kampus Believer`s Church Bible di daerah Putlam. Keesokan harinya, 
  sebuah rumah doa di daerah Mulaitivu dibakar. Pada saat itu, seorang 
  pendeta, istri, anaknya, dan dua orang lainnya sedang berada di 
  dalam gereja, namun orang-orang yakin bahwa mereka sudah berhasil 
  meloloskan diri. (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Judul buletin: Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3
  Judul asli artikel: World Christian Report
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 4
  Pokok Doa:
  * Doakan umat Kristen di Sri Lanka yang sedang mengalami banyak
    aniaya. Kiranya Tuhan terus memelihara mereka dengan kekuatan-Nya,
    sehingga mereka terus bertahan dan bergantung hanya pada Tuhan 
    saja.
  * Doakan agar pemerintah terlibat secara adil dalam situasi ini, 
    sehingga orang-orang Kristen di Sri Lanka mendapat kebebasan untuk
    beribadah dengan damai.
  
C I N A    
  Orang Uyghur Kristen semakin takut menjalani hidup di Xinjiang. Pada 
  tanggal 12 Januari lalu, Bapak AY ditahan secara diam-diam dan 
  dituduh ingin menjatuhkan pemerintah dan mengancam keamanan 
  nasional, sebuah kejahatan yang dapat dijatuhi hukuman mati.

  AY sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Keluarga mencemaskan 
  keselamatannya dan kuatir jika bulan ini pengadilan menjatuhkan 
  hukuman mati atas dirinya. AY dikenal sebagai seseorang yang sangat 
  berintegritas, yang tidak pernah menggabungkan masalah kepercayaan 
  dengan kegiatan bisnisnya. Dia adalah seorang profesional muda yang 
  pembawaannya sangat tenang. Karena itu, teman-teman dan keluarganya 
  sangat terkejut mendengar tuduhan atas penangkapannya.

  Orang-orang terdekat AY yakin bahwa dia yang berlatar belakang 
  non-Kristen telah menjadi target panangkapan karena kepercayaan baru 
  yang dianutnya. Selama satu tahun ini, Xinjiang adalah daerah yang 
  paling keras menentang orang Kristen. Perlindungan kebebasan 
  beragama di Xinjiang sangat terbatas, bahkan lebih kaku daripada 
  kota-kota lain di Cina.

  Berita terbaru dari China Aid Association (CAA), yang dilaporkan di 
  Christian News Wire 8 Mei 2008, adalah: "Baru-baru ini, CAA 
  mengetahui adanya kasus orang Uyghur Kristen, bahwa AY secara hukum 
  telah diserahkan ke pengadilan negeri wilayah Kashi untuk 
  disidangkan secara formal. Pengadilan akan digelar pada sekitar 2 --
  3 minggu mendatang. Bapak LX, pengacara dari Beijing untuk AY, 
  mempersiapkan pertahanan hukum bagi kliennya. Dokumentasi yang 
  berhubungan dengan kasus tersebut masih diproses untuk diterjemahkan 
  ke dalam bahasa resmi Han." CAA mengajukan permohonan kepada 
  pemerintah agar membebaskan AY dari segala tuduhan. (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari: 
  Judul buletin: Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5
  Judul asli artikel: World Christian Report
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1 dan 3
  Pokok Doa:
  * Doakanlah para petobat baru di Xinjiang, supaya mereka dikuatkan 
    dalam menghadapi berbagai tekanan dari pihak-pihak yang tidak 
    bersahabat terhadap kekristenan.
  * Mohon doakan AY secara khusus. Biarlah pemerintah Cina memberikan 
    keadilan atas nama kebebasan beragama di Cina dan AY bisa 
    dibebaskan sebagai saksi Kristus tanpa cedera.
    
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                  SUARA HATI MAHASISWA STT SETIA

  Penyerangan yang dilakukan oleh massa terhadap kampus STT SETIA 
  beberapa waktu lalu menyebabkan para mahasiswanya harus mengungsi ke 
  tempat yang lebih aman karena kampus dan asrama mereka mengalami 
  kerusakan pascapenyerangan tersebut. Entah sampai kapan mereka harus 
  berada di tempat pengungsian. Pemerintah berjanji akan menyelesaikan 
  kasus tersebut, namun hingga kini belum ada tindakan yang nyata dari 
  pemerintah. Bagi sebagian besar mahasiswanya yang berasal dari 
  keluarga yang kurang mampu, kampus ini merupakan harapan mereka 
  untuk menimba ilmu dan melayani dengan lebih baik di kemudian hari.
  
  Kiriman dari: K.D.
  
  POKOK DOA:
  
  1. Doakan untuk mahasiswa STT SETIA yang hingga kini masih berada di 
     tempat pengungsian, agar Tuhan menjaga dan melindungi mereka, 
     serta mencukupkan setiap keperluan yang dibutuhkan. 
  
  2. Berdoa juga agar para staf dan mahasiswa tetap mengasihi dan 
     mendoakan pihak-pihak yang telah menyerang kampus mereka. Biarlah 
     pengampunan Kristus menjadi teladan agar mereka pun mengampuni 
     orang yang bersalah kepada mereka.
     
  3. Doakan juga agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk 
     menyelesaikan kasus ini, sehingga mahasiswa STT SETIA dapat 
     kembali ke kampus dan dapat melanjutkan pembelajaran mereka.   
     
  4. Berdoa untuk masyarakat luas agar melihat peristiwa ini sebagai
     ketidakadilan terhadap sesama yang ingin menjalankan hidup ibadah 
     dengan damai dan tenang.
     
  5. Doakan para orang tua dari mahasiswa STT SETIA, agar mereka 
     tetap mendukung putra-putri mereka di dalam doa dan moral, 
     sehingga putra-putri mereka terus dikuatkan.   
  
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak 
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan 
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org