Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/23

e-JEMMi edisi No. 23 Vol. 09/2006 (7-6-2006)

Utusan Injil

                                                Juni 2006, Vol.9 No.23
******************************  e-JEMMi  *****************************
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
**********************************************************************
** SEKILAS ISI **

 <*> EDITORIAL
 <*> ARTIKEL MISI       : Ini Aku, Tuhan
 <*> SUMBER MISI        : Namibia and South Africas Forgotten People,
                          Eth-nê
 <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Liberia, Rusia, Sri Langka
 <*> DOA BAGI INDONESIA : Wahana Visi Indonesia
 <*> SURAT ANDA         : Minta Dukungan Doa

______________________________________________________________________

    "IF GOD CALLS YOU TO BE A MISSIONARY, DON`T STOOP TO BE A KING"
                                                       -Jordan Grooms-
______________________________________________________________________
** EDITORIAL **

  Syalom!

  Menjadi utusan? Aku tidak bisa! Aku tidak mau! Aku tidak layak! Ada
  banyak penolakan serta alasan yang mungkin diberikan kala seseorang
  dipanggil. Konsekuensi untuk hidup sederhana dan keluar dari zona
  aman membayangi (hampir) setiap orang tatkala dipanggil menjadi
  utusan. Musa menjadi contoh nyata untuk kasus ini. Pada awalnya,
  dengan berbagai alasan ia juga mencoba menghindari tanggung
  jawabnya.

  Bagaimana dengan kehidupan kita sendiri? Dengan segala konsekuensi,
  apakah kita akan menyurutkan langkah kaki untuk menjadi utusan dan
  hamba-Nya? Mari kita bersama-sama belajar dari pengalaman Musa lewat
  artikel yang kami sajikan kepada Anda. Selamat menyimak!

  Redaksi e-JEMMi,
  Lisbet
______________________________________________________________________
** ARTIKEL MISI **

                            INI AKU, TUHAN
                            ==============

  Apakah yang Anda perlukan bila Tuhan memanggil Anda menjadi hamba-
  Nya?

  Alkitab mencontohkan banyak orang yang dipanggil Tuhan. Kita dapat
  melihat karakter mereka dan bagaimana Tuhan mempersiapkan mereka
  untuk bekerja bagi-Nya. Salah satu tokoh terkenal yang dipanggil
  Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah Musa. Kisah pemanggilannya dapat
  kita lihat dalam Keluaran 3.

  Musa lahir sebagai orang Ibrani yang diperbudak oleh orang Mesir.
  Dengan cara yang unik ia menjadi pangeran di istana Firaun. Upayanya
  membantu saudara sebangsanya memaksanya menjadi pelarian. Ia menetap
  di padang gurun dan menikahi gadis setempat. Selama empat puluh
  tahun ia menjalani hidup sederhana sebagai gembala yang menjaga
  ternak mertuanya.

  Saat menggembalakan kawanan ternaknya, ia berjumpa dengan Tuhan, dan
  hidupnya pun berubah. Perhatikan: Musa tidak sedang berdoa dan tidak
  sedang mencari Allah, juga tidak sedang ziarah. Allahlah yang
  mencarinya. Perhatikan apa yang Allah katakan pada Musa dan apa yang
  Musa katakan kepada Allah.

  APA YANG ALLAH KATAKAN KEPADA MUSA

  1. Allah menarik perhatian Musa.

  Tuhan membuat semak duri yang terbakar tanpa membuat daunnya
  terbakar dan dahannya menghitam. Musa berpikir bahwa hal itu aneh
  dan ia mendekat untuk melihat lebih jelas. Kemudian Allah
  memanggilnya, "Musa, Musa."

  Tuhan berbicara dengan kita. Ia mengenal kita secara pribadi dan
  memanggil kita dengan nama. Itulah cara Pencipta alam semesta
  berkomunikasi dengan kita. Ia ingin kita berkomunikasi secara
  pribadi dan khusus dengan-Nya. Ia ingin kita berbicara dengan-Nya
  dan Ia akan berbicara dengan kita.

  Tuhan ingin menarik perhatian kita dan berbicara dengan kita. Tetapi
  seringkali kita terlalu sibuk atau terlalu dibingungkan oleh masalah
  kita sendiri. Kita berkata, "Tuhan, aku tidak bisa berbicara
  sekarang. Aku punya banyak sekali masalah." Kita mendapati betapa
  sulit untuk mendengarkan Allah. Kadang kita hanya mendengarkan Allah
  ketika kita sedang sakit. Jika harus menghabiskan waktu beberapa
  minggu di rumah sakit sehingga tidak punya hal lain untuk
  dikerjakan, barulah kita mau mendengarkan-Nya.

  2. Tuhan membagikan keprihatinan-Nya.

  Lalu Tuhan pun membagikan hati-Nya (ayat 7), "Aku telah melihat, Aku
  telah mendengar."

  Tuhan tahu apa yang telah terjadi dan Ia peduli.
  Tuhan tahu apa yang telah terjadi pada umat-Nya.
  Tuhan tahu apa yang sedang terjadi di dunia-Nya.
  Tuhan melihat penderitaan yang sangat besar di dunia-Nya.

  Ia melihat mereka yang berjalan dalam kegelapan, bagai domba tanpa
  gembala. Tuhan tahu, peduli, dan membagikan keprihatinan-Nya dengan
  Musa. Ia peduli pada mereka yang menderita di dunia-Nya dan Ia
  memanggil kita, sebagai anak-anak-Nya untuk menunjukkan belas
  kasihan-Nya.

  3. Tuhan mengatakan kepada Musa untuk melakukan sesuatu.

  "Aku mengutus engkau ...." (ayat 10). Aku mengutus engkau untuk
  memenuhi kebutuhan itu. Itulah hal yang tidak ingin didengar oleh
  Musa. Tuhan berkata kepada kita, "Lihatlah kebutuhan di
  sekelilingmu. Lihatlah berjuta-juta orang yang tidak mengenal-Ku.
  Lihatlah pada sekitar 1;2 milyar orang di Cina yang tidak mengenal
  Kristus. Lihatlah anak yatim piatu, gelandangan, orang miskin,
  mereka yang ada di penjara, orang sakit, orang yang kelaparan. Aku
  mengutusmu untuk mereka."

  Yesaya melihat Tuhan di Bait Allah dan ia mendengar Tuhan berkata,
  "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?"
  Respon Yesaya adalah, "Ini aku, utuslah aku!"

  Inilah yang telah Ia lakukan sejak permulaan Alkitab. Ia telah
  memanggil pria dan wanita untuk melayani-Nya - Abraham, Musa, Daud,
  Elia, Petrus, Paulus. Ia memanggil mereka untuk melakukan
  pengorbanan besar dan menghadapi risiko yang sangat besar. Saat ini
  Ia memanggil setiap kita yang mengenal-Nya untuk hidup menyenangkan-
  Nya. Itulah panggilan kita yang mendasar.

  YANG MUSA KATAKAN KEPADA ALLAH

  1. Siapakah aku?

  Musa berkata, "Aku orang yang keliru. Aku sungguh-sungguh tidak
  tepat. Aku tidak ingin melakukannya." Ia benar-benar merasa tidak
  cakap meski suatu waktu ia merasa benar-benar penting dan percaya
  diri. Tapi setelah empat puluh tahun di padang gurun, ia sadar bahwa
  ia bukan orang yang istimewa. Ia hanyalah seorang gembala dan ia
  jauh lebih rendah hati. Kita perlu kerendahan hati untuk melayani
  Tuhan. Paulus mengatakan bahwa kita tidak seharusnya memikirkan diri
  kita lebih tinggi daripada yang seharusnya kita pikirkan. Kerendahan
  hati menjadi kualitas dasar dalam pelayanan kepada Tuhan.

  Musa berkata, "Siapakah aku ini sehingga aku harus pergi? Aku tidak
  cakap."

  Banyak tokoh Alkitab yang berkata demikian. Kapan pun kita berkata
  bahwa kita lemah dan tidak cakap, Tuhan tidak pernah setuju. Ia
  berkata, "Aku tahu bahwa Anda tidak cakap. Engkau sedang melihat
  kepada dirimu sendiri dan kemampuanmu. Engkau perlu melihat kepada-
  Ku dan memercayai-Ku." Ia berkata, "Aku akan  menyertaimu. Suatu
  hari nanti Aku akan membawamu kembali ke gunung ini.", 2. Siapakah Kamu?

  Siapa namamu? Ketika menanyakan nama seseorang dalam bahasa Ibrani,
  sesungguhnya Anda sedang menanyakan karakter mereka. Sebenarnya yang
  ditanyakan Musa adalah, "Tuhan seperti apakah Engkau? Apa yang akan
  Kau lakukan bagi kami?" Ia sedang berkata  kepada Allah, "Aku tidak
  tahu banyak tentang Engkau. Kita mungkin sering merasa seperti itu.
  Karena itu, kita perlu mengetahui Alkitab dengan baik dan akrab
  dengan doktrin utama iman Kristen.

  Tuhan tidak langsung menjawab pertanyaan Musa. Ia memberi suatu
  janji bahwa Ia akan menyertai Musa. "Percayalah bahwa apa pun yang
  akan kau hadapi, apa pun masalah dan kesulitan yang kau hadapi, Aku
  akan ada di sana dan kau akan melihat-Ku bekerja." Jika Anda akan
  melayani Tuhan, Anda harus memiliki hubungan yang bertumbuh dan
  semakin dalam dengan Tuhan. Anda harus tahu tentang Alkitab tapi
  yang lebih penting lagi adalah sikap bahwa Anda bermaksud untuk
  terus berjalan semakin dekat dengan Tuhan.

  3. Bagaimana tentang mereka? (Keluaran 4:1)

  Mereka tidak akan percaya. Itu bukan tak beralasan. Jika Musa keluar
  dari padang gurun dan mengklaim bahwa ia telah melihat visi dari
  Tuhan, sebagian besar orang tidak akan percaya. Orang tidak
  memercayai Yohanes Pembaptis atau Tuhan Yesus untuk alasan yang
  sama. Inilah masalah sesungguhnya saat ini. Kita tidak dapat
  meyakinkan orang dengan hikmat atau kepandaian kita sendiri. Kita
  hanya dapat percaya bahwa Tuhan akan mengubah mereka. Kita perlu
  bersandar pada kuasa Roh Kudus. Inilah yang Tuhan katakan kepada
  Musa, "Kau harus belajar menggunakan kekuatan-Ku dan tidak
  memercayai kekuatanmu." Jadi, Tuhan memberi Musa kemampuan untuk
  melakukan tiga mujizat untuk mendemonstrasikan kuasa-Nya.

  Pertama dengan memasukkan tangan Musa ke jubahnya dan menjadi
  terkena penyakit lepra. Ini adalah gambaran kuasa-Nya untuk
  membersihkan.

  Kedua, mengubah tongkat menjadi seekor ular. Ini adalah gambaran
  kuasa-Nya untuk mengatasi ketakutan kita.

  Terakhir, mengubah air menjadi darah. Ini adalah gambaran kuasa
  Tuhan melawan kekuatan jahat - karena sungai Nil disembah sebagai
  tuhan oleh bangsa Mesir.

  Ketiganya adalah peringatan bagi kita tentang perlunya bersandar
  pada kuasa Tuhan. Orang-orang sudah bosan dengan kata-kata. Mengapa
  mereka harus mendengarkan kata-kata Anda? Orang harus bisa melihat
  kehadiran Yesus di dalam hidup Anda. Jika Anda akan melayani Tuhan,
  ada kualitas penting, yaitu mendemonstrasikan kuasa Tuhan dan
  kehadiran Yesus di dalam hidup Anda.

  4. Aku tidak bisa. (Keluaran 4:10)

  "Tuhan," katanya. "Aku tidak memiliki karunia yang tepat. Aku tidak
  memiliki kualifikasi-kualifikasi yang tepat." Adalah penting untuk
  memiliki karunia-karunia dan kualifikasi-kualifikasi yang tepat. Dan
  Musa memiliki beberapa kualifikasi yang sangat bagus untuk
  pekerjaannya. Musa juga memiliki latar belakang yang tepat. Ia besar
  di istana dan tahu bagaimana segala sesuatu dijalankan di istana.
  Itu penting. Musa memiliki pendidikan yang bagus, pendidikan terbaik
  yang ada saat itu. Ia dididik dalam segala hikmat orang Mesir,
  menurut Kisah Para Rasul 7:22, termasuk pendidikan pemerintahan,
  hukum, strategi militer, dll. Memiliki kualifikasi yang baik masih
  menjadi hal yang penting. Bagi beberapa negara, tidak mungkin
  mendapatkan izin masuk tanpa memiliki kualifikasi yang baik.

  Musa pun memiliki pengalaman praktis yang baik. Ia telah mengembara
  selama empat puluh tahun di padang gurun. Tahu setiap jalan, setiap
  oasis, dan setiap bahaya. Pengalaman ini penting karena ia akan
  memimpin orang Israel melalui padang pasir selama empat puluh tahun
  dan membantu mereka untuk bertahan hidup. Kita memerlukan pengalaman
  praktis. Jika Anda mau pergi ke Cina atau Vietnam untuk meneruskan
  profesi, Anda harus mendapat pengalaman tentang bidang tersebut di
  negara Anda. Baik juga untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam
  pelayanan Kristen, pengalaman dalam mengajar dan memimpin pendalaman
  Alkitab, pemuridan, dll.

  Anda perlu memiliki karunia yang tepat tapi Musa tidak berpikir
  bahwa ia memiliki karunia yang tepat. Ia berkata kepada Tuhan,
  "Jangan memintaku melakukan hal ini. Aku tidak bisa berbicara dengan
  benar." Beberapa orang mendapat kesan bahwa ia gagap. Perhatikanlah
  bahwa ia sedang berbicara dengan Pencipta yang menciptakannya. Ia
  juga tidak percaya bahwa Tuhan dapat mengubah keberadaannya. Tuhan
  dapat mengubah kita. Kita harus percaya hal itu. Tuhan dapat
  menolong kita mengembangkan karunia kita. Tuhan dapat memberi kita
  karunia-karunia yang kita tidak pernah tahu. Jika mau menjadi hamba
  Tuhan, kita harus tahu apa karunia-karunia kita. Anda harus
  mengembangkan karunia-karunia yang Anda miliki dan mulai
  menggunakannya. Anda harus percaya bahwa Tuhan dapat mengubah dan
  membantu melakukan banyak hal yang Anda pikir tidak bisa dilakukan.

  5. Aku tidak mau. (Kejadian 4:13)

  Musa berkata, "Aku tidak mau pergi. Tolong kirim orang lain saja."
  Ia tidak mau pergi. Ia merasa takut. Musa merasa nyaman di tempat ia
  berada. Ia tidak mau meninggalkan rumah atau keluarganya.
  Meninggalkan rumah dan keluarga memang sulit. Tapi kadang, ada klaim
  yang lebih tinggi. Yesus mengatakan bahwa Anda harus mengasihi Dia
  lebih dari kasihmu pada ibu atau ayah atau saudara laki-laki atau
  perempuan. Meninggalkan rumah memang berbahaya. Musa pun menghadapi
  banyak bahaya. Yesus mengatakan bahwa mengikut Dia memang akan
  berbahaya. Tapi kita percaya bahwa hidup kita ada di tangan-Nya dan
  Ia akan menjaga kita.

  Mengikut Yesus memang mahal. Jika kita berkata "ya" pada Tuhan, ada
  suatu harga yang harus dibayar. Jika kita berkata "tidak" pada
  Tuhan, ada suatu harga yang harus dibayar pula. Jika Musa berkata
  tidak dan tidak mengubah pikirannya, ia akan kehilangan semua berkat
  yang akan ia terima sebagai pemimpin umat Tuhan. Ia akan kehilangan
  hak istimewa untuk melihat kuasa Tuhan yang sedang bekerja di Mesir,
  mengalami keajaiban Paskah, menyeberangi Laut Merah, penyediaan
  makanan dan minuman di padang gurun, menikmati delapan puluh hari di
  hadapan Allah, dll. Jika kita ingin melayani Tuhan, ada kualitas
  yang harus kita perlihatkan. Kita harus realistis tentang harga.
  Kita harus bersedia berkorban. Kita harus mau meletakkan Yesus di
  atas keluarga, keselamatan, atau kenyamanan.

  (Oleh: Christopher David Harley)

  Bahan diringkas dan diedit dari:
  Bahan Seminar Mahasiswa Indonesia Menuai (MIM), Yogyakarta, 22-25
  Agustus 2005

______________________________________________________________________
** SUMBER MISI **

 NAMIBIA AND SOUTH AFRICAS FORGOTTEN PEOPLE
==>     http://www.forgottenpeoples.info/                          [1]
==>     http://www.forgottenpeoples.info/herero/her_o.htm          [2]
==>     http://www.forgottenpeoples.info/mbalantu/mbtu_o.htm       [3]
==>     http://www.forgottenpeoples.info/nama/nama_o.htm           [4]
==>     http://www.forgottenpeoples.info/n_colred/n_c_o.htm        [5]
==>     http://www.forgottenpeoples.info/nrthcape/nc_c_o2.htm      [6]
   Jika Anda memiliki kerinduan untuk mengadopsi salah satu suku
   terabaikan yang ada di Namibia dan di Afrika Selatan, inilah situs
   yang tepat untuk Anda kunjungi[1]! Situs ini ditujukan bagi orang-
   orang Kristen yang rindu berdoa agar suku-suku terabaikan ini
   dijangkau oleh Injil. Siapakah suku-suku terabaikan ini? Mereka
   adalah orang Herero[2], orang Mbalantu[3], Nama/Damara[4],
   Coloured[5], Coloured di Afrika Selatan[6]. Siapkah Anda untuk
   mengadopsi satu kelompok suku saat ini juga?

 Eth-nê
==>     http://www.ethne.net/
==>     http://www.ethne.net/About/index
==>     http://www.ethne.net/HeLPS/
==>     http://www.ethne.net/DVD
  Eth-nê merupakan kata dalam bahasa Yunani yang dipakai Yesus untuk
  menyebutkan "bangsa" -- yang berarti suku, kelompok etnis atau
  masyarakat. Situs ini membantu Anda untuk berdoa bagi suku-suku yang
  terabaikan[1].

  Saat ini dunia kita memiliki 6,4 milyar manusia yang tinggal di 234
  negara dalam arti politik, dengan lebih dari 16.000 ethnê, atau
  kelompok masyarakat di dalam satu negara. Dari sedemikian banyak
  ethnê yang ada, lebih dari 6.000 kelompok masih belum diinjili.
  Secara sederhana, mereka ini dapat diartikan sebagai kelompok
  masyarakat yang masih belum memiliki komunitas pribumi Kristen yang
  jumlah dan sumber dayanya cukup untuk menginjili orang lain dalam
  masyarakatnya. Ini berarti bahwa 1 dari 4 orang masih belum memiliki
  akses kepada Injil (The Forgotten One Fourth World)[2].

  Dalam rangka menjangkau jumlah 27% tersebut (disebut sebagai
  kelompok Least Reached People atau LRP), Global Body of Christ
  memfasilitasi sebuah kampanye doa global selama 12 bulan. Mulai
  bulan Juni 2006 sampai Mei 2007, fokus ada pada para LRP di 12
  daerah geografis yang masing-masing didoakan selama sebulan, dimulai
  dari timur dan kemudian akan bergerak menuju ke barat[3].

  DVD mobilisasi ethnê yang menampilkan cuplikan video, 12 kisah
  kesaksian yang masing-masing berdurasi 5 menit, dan alat-alat yang
  berhubungan siap didistribusikan sejak bulan Maret 2006[4]. Program
  ini akan dimulai pada bulan Juni 2006, pada bulan Pentakosta tahun
  ini yang juga adalah bulan pelaksanaan program Global Day of Prayer
  atau doa puasa 10 hari pada tanggal 4 Juni 2006 yang lalu.

______________________________________________________________________
** DOA BAGI MISI DUNIA **

* L I B E R I A
  Liberia/AS -- Perang saudara selama bertahun-tahun di Liberia yang
  menyebabkan para misionaris bangsa Barat pergi dari negara itu dan
  memaksa misionaris lokal melanjutkan pelayanan di sana. Meskipun ini
  adalah hal positif bagi gereja, Pastor Isaac Wheiger, penanggung
  jawab Liberian Wesleyan Church mengatakan hal tersebut berdampak
  pada kurangnya pendidikan teologi. Wheiger mengatakan banyak pendeta
  telah pergi ke Amerika untuk mendapatkan pelatihan, namun itu pun
  belum berhasil. "Lebih dari 90% dari mereka yang memperoleh beasiswa
  ke Amerika tidak kembali lagi kemari. Jadi, Grand Rapids Theological
  Seminary (GRTS) memutuskan akan menyelenggarakan pendidikan teologi
  di Liberia." Presiden GRTS dari Cornerstone, Doug Fagerstrom,
  mengatakan bahwa rencana ini lebih dari sekadar membawa teologi ke
  Liberia. "Grand Rapid Theological Seminary tidak tertarik untuk
  membuka cabang sekolah di seluruh dunia. Kami hanya tertarik untuk
  melatih sekelompok warga pribumi yang nantinya dapat membuka sekolah
  teologinya sendiri." Para pendeta dibutuhkan untuk menghadang laju
  pertumbuhan agama lain yang kemungkinan besar akan menguasai seluruh
  negeri kecuali ada sesuatu yang dilakukan.
  [Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Naikkan permohonan dalam doa agar para hamba Tuhan dari gereja
    lokal di Liberia diperlengkapi dengan pendidikan teologia yang
    layak, juga agar mereka diberikan hikmat untuk memimpin dan
    mengajar jemaat.
  * Mari kita mendoakan para hamba Tuhan yang disekolahkan ke luar
    negeri/Amerika agar berbeban untuk kembali lagi ke negera mereka
    dan membangun jemaat lokal yang kokoh serta mendirikan sekolah
    teologia di sana.

* R U S I A
  Rusia -- Rusia sedang menghadapi krisis kependudukan yang besar --
  jumlah penduduk yang berkurang sekitar 700 ribu orang tiap tahunnya.
  Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan masalah ini dalam sebuah
  pidato kenegaraan. Anggota Russian Ministries, Anita Deyneka,
  berkomentar bahwa ketika menyebutkan masalah kependudukan ini,
  "Putin tidak mengatakan bahwa faktor penyebab utamanya adalah HIV.
  Bahwa penyebaran penyakit AIDS di Rusia sedang meningkat pesat."
  Setidaknya 80% dari mereka yang terinfeksi di Rusia berusia di bawah
  30 tahun. Mereka yang sedang sekarat itu adalah generasi muda. Dan
  Russian Ministries sedang mencoba menjangkau mereka dengan
  pengharapan akan Kristus. "Kami sangat memfokuskan diri pada
  kepemimpinan masa depan, dalam hal menginjili, memperlengkapi, serta
  memobilisasi anak muda yang akan mengisi kursi jemaat, mimbar, dan
  majelis. Dan pada saat bersamaan kita tak dapat mengabaikan bahwa
  mereka yang sekarat telah mencapai jumlah ini." Masih ada tanda-
  tanda harapan, namun gereja membutuhkan dukungan doa.
  [Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa agar orang-orang percaya di Rusia dapat memelihara hidup
    kudus dan suci sehingga memberikan kesaksian yang hidup bagi yang
    belum percaya.
  * Gereja-gereja lokal di Rusia membutuhkan dukungan doa dari kita,
    oleh karena itu berdoalah agar gereja dapat menjadi alat yang luar
    biasa untuk menolong para anak muda Rusia.

* S R I  L A N G K A
  Sri Langka -- Perseteruan antara pemerintah dan pemberontak Macan
  Tamil telah membuat proses gencatan senjata tidak berlangsung lama.
  Serangkaian serangan seperti bom bunuh diri, pertikaian antaretnis,
  dan pembunuhan warga sipil secara misterius yang mengakibatkan lebih
  dari dua ratus korban para bulan lalu dicurigai dilakukan oleh
  anggota Macan Tamil. Kedua pihak saling menyalahkan terjadinya
  kekerasan itu. Peristiwa ini sangat memengaruhi pelayanan outreach,
  ujar direktur negara organisasi Back to the Bible, James
  Kanaganayagam. "Kejadian seperti ini memengaruhi kami karena kami
  jadi tidak dapat bekerja di daerah tersebut seorang diri lagi. Kami
  memiliki program di wilayah-wilayah itu, sehingga mengharuskan kami
  pergi ke daerah tersebut. Namun, kejadian tersebut membuat kami
  kesulitan untuk masuk-keluar daerah tersebut." Ketika banyak orang
  Kristen yang takut bekerja di daerah tersebut, Kanaganayagam
  berkata, "Di tengah semua ini, kami masih dapat menyiarkan program
  kami dan kami sangat bersyukur atas semua itu." Program-program Back
  to the Bible disiarkan dalam bahasa Sanhala, Tamil, Inggris, dan
  akan dilengkapi segera dengan bahasa Malay. Dana untuk siaran dan
  dukungan staf sangat dibutuhkan.
  [Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur bahwa di tengah banyak peristiwa yang terjadi di sana,
    Back to the Bible masih bisa menyiarkan program-program mereka.
    Berdoa juga untuk dana yang mereka perlukan untuk membiayai siaran
    mereka.
  * Doakan pelayanan Back to the Bible, doakan agar kuasa Allah saja
    yang melindungi setiap hal yang mereka alami dan kerjakan di sana.

______________________________________________________________________
** DOA BAGI INDONESIA **

                        WAHANA VISI INDONESIA
                        =====================

  Berikut adalah pokok doa kiriman dari saudari kita yang melayani di
  Wahana Visi Indonesia (WVI), Priscilla Christin.

  Sumber: Priscilla Christin <Priscilla(at)>

  Pokok Doa:
  ----------
  * Untuk program pelayanan kami di Indonesia, khususnya di Kalimantan
    Barat dan di Papua. Doakan setiap mereka yang melayani di kedua
    wilayah ini agar beroleh hikmat selama pelayanan mereka.
  * Doakan juga para pekerja WVI agar terus bersabar dan bertekun
    dalam pelayanannya, serta makin dikuatkan dalam berbagai keadaan
    dan situasi yang dihadapi.
  * Untuk staf WVI terutama yang di pedalaman. Doakan kesehatan dan
    kebutuhan hidup staf dan keluarga sehari-hari.
  * Untuk para penyantun dan donatur, supaya tetap setia dan diberkati
    oleh Tuhan.
  * Doakan proyek-proyek di daerah lain yang saat ini sedang
    ditangani oleh WVI. Berdoa agar orang-orang yang terlibat di
    dalamnya diberikan hikmat dalam pelaksanaan proyek serta dapat
    memberikan yang terbaik bagi Tuhan dan nama Tuhan dipermuliakan
    oleh segenap suku dan bangsa.

______________________________________________________________________
** SURAT ANDA **

  >From: Budiman <budimanchang(at)>
  >Kepada Yth. SABDA
  >Salam dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus,
  >Saya Budiman, Jemaat Gereja Utusan Pantekosta di Indonesia Jemaat
  >Pluit ( GUPDI_Pluit ) Ingin berkenalan lebih jauh mengenai
  >milis2/rekan2 yang ada di web ini sambil ingin berbagi informasi.
  >Adapun informasi yang ingin kami sharingkan adalah sebagai berikut:
  >Setiap kesempatan Natal, Gereja kami selalu melakukan diakonia
  >kepada mereka yang kurang beruntung seperti
  >Panti Asuhan, Panti Jompo, Yayasan Penyandang Cacat dll. Yang
  >kebetulan beberapa dari mereka sudah sudah Cukup mapan dan telah
  >menerima berkat kasih dari Jemaat kami berulangkali.
  >Apakah rekan2 punya informasi mengenai mereka yang kurang beruntung
  >ini, sehingga berkat kasih yang akan kami salurkan tahun ini benar-
  >benar tepat sasaran?
  >Jemaat ditempat kami lebih memilih cakupan area JABOTABEK agar
  >dapat di kunjungi langsung dan untuk informasi Pihak-pihak yang
  >benar-benar membutuhkan (bukan yang sudah mapan) kami sangat
  >kurang, jadi bila rekan-rekan Dapat membagi informasi tersebut
  >tentu akan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.
  >Salam,
  >Budiman

  Redaksi:
  Salut atas dedikasi pelayanan gereja Anda kepada orang-orang yang
  membutuhkan. Kami percaya berkat yang disalurkan akan sangat
  bermanfaat bagi mereka.

  Sehubungan dengan itu, kami salurkan informasi Anda ini kepada para
  pembaca e-JEMMI kiranya dapat ditindaklanjuti oleh mereka yang
  berminat.

  Untuk pembaca e-JEMMI yang memiliki informasi yang dibutuhkan Sdr.
  Budiman, silakan kirim email kepada kami dan kami akan sampaikan
  kepada Sdr. Budiman. Terima kasih untuk perhatiannya.

______________________________________________________________________
** URLS Edisi Ini **

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi    :             staf-misi(at)sabda.org
Untuk berlangganan              :     subscribe-i-kan-misi(at)xc.org
Untuk berhenti                  :   unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org
Untuk pertanyaan/saran/bahan    :         owner-i-kan-misi(at)xc.org
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :           http://www.sabda.org/misi/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
**********************************************************************

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org