Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/18

e-JEMMi edisi No. 18 Vol. 09/2006 (2-5-2006)

Diutus dengan Paksa?


                                                 Mei 2006, Vol.9 No.18
******************************  e-JEMMi  *****************************
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
**********************************************************************
** SEKILAS ISI **

 <*> EDITORIAL
 <*> ARTIKEL MISI       : Diutus dengan Paksa? Di-Ekballo?
 <*> SUMBER MISI        : Professional Coaching and Coach Training for
                          Missionaries, An Annual Talking Bible Sunday
 <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Namibia, Burkina Faso, Meksiko
 <*> DOA BAGI INDONESIA : Para Misionaris
 <*> SURAT ANDA         : Bimbingan Menjadi Misionaris

______________________________________________________________________

   "WHEN GOD BOLTS A DOOR, DON`T TRY TO GET IN THROUGH THE WINDOW"
______________________________________________________________________
** EDITORIAL **

  Pembaca terkasih,

  Kesaksian tiap orang saat pertama kali dipanggil Tuhan untuk menjadi
  pekerja-Nya sangat beragam. Ada yang menyadari akan panggilan-Nya
  sejak masih sangat muda sehingga dapat mempersiapkan diri secara
  matang, misalnya dengan memilih latar belakang pendidikan yang dapat
  mendukung pelayanannya kelak. Tapi ada juga yang baru menyadari
  panggilan-Nya setelah mengalami banyak kejadian dalam hidupnya.

  Mengapa demikian? Mengapa ada yang diutus dengan cara `baik-baik`
  dan mengapa ada yang `diutus dengan paksa`(ekballo)? Salah satu
  kemungkinan jawaban adalah bahwa Tuhan adalah Allah yang `kreatif`,
  Ia bisa memakai berbagai cara untuk mengutus orang ke ladang misi.
  Kalau orang itu tidak mau diutus dengan cara `baik-baik`, Tuhan
  dapat mengutus orang tersebut dengan `paksa`.

  Bacaan lengkap tentang hal ini dapat Anda simak dalam sajian minggu
  ini. Baca juga berita tentang pekerjaan orang-orang yang diutus
  Tuhan ke ladang misi yang ada di luar negeri. Kami juga melengkapi
  edisi kali ini dengan sejumlah pokok doa yang di antaranya ditujukan
  bagi sejumlah misionaris Indonesia yang melayani di luar negeri.
  Selamat menikmati waktu doa Anda. Tuhan Yesus memberkati.

  Redaksi e-JEMMi,
  Lisbet

______________________________________________________________________
** ARTIKEL MISI **

                    DIUTUS DENGAN PAKSA? DI-EKBALLO?
                    ================================

  Kisah Para Rasul pasal 8 mencatat tragedi yang terjadi pada umat
  percaya. Pada waktu itu, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap
  jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke
  seluruh daerah Yudea dan Samaria (Kis. 8:1 b). Pertanyaannya, dengan
  urapan Tuhan dan kuasa-Nya, apakah Allah tidak sanggup menjaga
  mereka dari penganiayaan? Sedemikian kejamkah Allah hingga Ia
  membiarkan umat-Nya dalam penganiayaan? Bukankah Dia mempunyai
  rencana yang indah untuk setiap orang percaya agar mereka hidup
  berkelimpahan?

    "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
    mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai
    sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
    kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yer. 29:11).

  Tidak! Allah tidak kejam. Itulah rencana indah-Nya agar orang
  percaya menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi. Tuhan Yesus sudah
  mengutus orang percaya dengan baik-baik (apostello) untuk menjadi
  saksi, namun berbagai macam hal terjadi dalam jemaat mula-mula
  sehingga mereka hanya terpaku di Yerusalem.

  Jadi, Tuhan meng-ekballo, mengirim mereka dengan paksa melalui
  penganiayaan ke tempat-tempat yang Tuhan Yesus perintahkan untuk
  mereka datangi, yaitu Yudea dan Samaria. Mereka semua tersebar ke
  seluruh daerah itu. Kata `tersebar` di sini dalam bahasa Yunaninya
  adalah "diaspeira". Lebih mudah kita kenal dengan "diaspora". Kata
  ini semula hanya dipakai untuk menggambarkan petani yang menebarkan
  atau menyebarkan benih.

  Demikianlah Tuhan menebarkan, menyebarkan `benih` Sumber Daya
  Manusia-Nya untuk melakukan tugas misi dengan cara-Nya, yaitu
  melalui penganiayaan sehingga melalui orang-orang percaya yang
  tersebar ini, akses bagi Injil boleh terbuka kepada orang-orang di
  Yudea dan Samaria. Kis. 8:4 menyaksikan bahwa mereka yang tersebar
  itu menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Kenyataan
  ini bisa terjadi karena mereka sebelumnya telah bertekun di dalam
  pengajaran para rasul (Kis. 2:42). Mereka tentu telah diajar dan
  mengerti bahwa mandat pemberitaan Injil yang ditugaskan Yesus
  Kristus kepada para rasul adalah juga mandat bagi mereka yang telah
  percaya kepada Yesus dan menjadi murid-Nya. Filipus, salah satu dari
  tujuh orang yang diangkat oleh jemaat di Yerusalem untuk pelayanan
  diakonia (Kis. 6:1-6), adalah seorang figur murid yang berkualitas.
  Dia tentu terpilih karena dianggap mampu dan memiliki kesaksian yang
  baik di tengah-tengah jemaat pada waktu itu. Filipus inilah yang
  memberitakan Injil di Samaria. Mujizat dan kuasa Tuhan dinyatakan
  melaluinya (Kis. 8:6,7). Bahkan, orang ini juga memberitakan Injil
  kepada seorang pejabat tinggi dari negeri Etiopia (Kis. 8:26-38).

  Injil adalah Berita Kesukaan, Kabar Gembira. Itulah yang menyebabkan
  orang-orang percaya yang tersebar karena penderitaan itu tidak
  mengeluh atau terlarut dalam kedukaan yang dalam. Sebaliknya, dengan
  kuasa Roh Kudus mereka dimampukan untuk menjadi saksi-saksi-Nya bagi
  banyak orang di Yudea dan Samaria. Injil yang penuh kesukaan membuat
  mereka mampu menghadapi tantangan pada saat itu dan tetap teguh
  bersaksi. Lihatlah akibat yang ditimbulkan dari pemberitaan Injil di
  Samaria. Ada sukacita yang besar di kota itu (Kis. 8:8). Karena
  Injil adalah Kabar Kesukaan, tidak mungkin Injil diberitakan dalam
  kesedihan dan sungut-sungut. Dalam penganiayaan yang hebat itu,
  orang-orang percaya tidak meratapi penderitaannya. Mereka tetap
  bersukacita karena keselamatan dari Tuhan sehingga mereka dapat
  memberitakan Injil dengan penuh sukacita.

  Ketika mengalami penganiayaan dan penderitaan yang amat sangat, kita
  tidak boleh terjebak dalam rasa kasihan terhadap diri sendiri karena
  "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
  kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
  terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm. 8:28).

  Rencana Allah adalah mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya. Mereka
  yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus menjadi Tuhan dan
  Juruselamat adalah umat Allah, tetapi menjadi umat-Nya bukan lagi
  menjadi hak satu bangsa saja, melainkan hak segala suku bangsa,
  kaum, dan bahasa. Melalui peristiwa apa pun yang sedang terjadi
  dalam dunia ini, betapapun sukar dan pahitnya, sesungguhnya Ia
  sedang bekerja menggenapkan rencana kebaikan-Nya, rencana
  keselamatan-Nya yang agung bagi segala bangsa.

  Pada waktu meratapi nasib dan keadaan sulit yang kita alami, energi
  kita akan banyak terkuras untuk itu dan semakin kita mencurahkan
  pikiran untuk hal tersebut, kita akan semakin tenggelam dalam
  permasalahan kita. Namun, pada waktu kita memandang kepada Kristus,
  kita akan melihat bahwa dalam setiap kesulitan dan krisis selalu ada
  kesempatan dan peluang untuk menjalankan kehendak-Nya yang mulia,
  yaitu memberitakan Kabar Kesukaan itu. Kata `krisis` dalam bahasa
  Cina adalah "weiji" terdiri dari kata "wei", artinya kesulitan, dan
  kata "ji", yang artinya kesempatan (Jan Wong). Jadi, menarik jika
  kita lihat bahwa dalam falsafah Cina saja, dalam setiap kesulitan
  selalu ada kesempatan.

  Tuhan mengizinkan penganiayaan hebat terjadi pada orang-orang
  percaya di Yerusalem agar mereka bisa `keluar` dan pergi membawa
  Kabar Baik kepada orang-orang lain yang belum pernah mendengarnya.
  "Mungkin" Tuhan tidak akan perlu memakai "penganiayaan hebat" untuk
  meng-ekballo orang-orang percaya agar pergi menjadi saksi-Nya
  diseluruh Yudea dan Samaria seandainya mereka menaati firman-Nya
  pada waktu mereka di-apostello, diutus dengan baik-baik dan dengan
  hormat.

  Sebagai kesimpulan, kita melihat bahwa dalam era kisah para rasul
  pada abad pertama, misi dimulai bukan dari kemapanan sosial,
  ekonomi, dan politik. Sebaliknya, misi dimulai justru di tengah-
  tengah masa krisis sosial, ekonomi, dan politik. Misi dimulai bukan
  ketika gereja sudah besar dan mapan, tetapi justru ketika gereja
  masih kecil, sederhana, miskin, tidak punya gedung gereja, dan hanya
  beranggotakan beberapa orang saja. Kita dipercayakan melayani-Nya
  dalam `Yerusalem` kita, namun hendaknya itu menjadi landasan kita
  untuk keluar dan membawa Kabar Keselamatan ke segala bangsa,
  bukannya malah mengungkung Berita Keselamatan itu di dalam gereja
  kita sendiri.

  Allah sangat serius dengan misi sehingga Dia memberikan kehormatan
  kepada kita untuk di-apostello, diutus dengan baik-baik sebagai
  duta-duta-Nya yang membawa Kabar Kesukaan sampai ke ujung bumi.
  Namun, jika kita menolak kehormatan ini dan mengabaikan rencana
  keselamatan-Nya untuk dunia ini melalui kita, Allah dalam kasih dan
  anugerah-Nya akan memakai cara mengirim atau mengutus dengan paksa
  (ekballo) agar bangsa-bangsa lain dapat mengecap kebaikan Tuhan dan
  bersuka cita dalam Berita Injil.

  PELAJARAN DARI NABI HABAKUK

  Nabi Habakuk, namanya berarti pelukan kasih (love`s embrace), hidup
  dalam zaman yang begitu berat dengan krisis moral yang luar biasa.
  Di sana terjadi penindasan, aniaya, kelaliman, kekerasan, dan
  pertikaian di depan matanya. Hukum kehilangan kekuatannya; keadilan
  tidak ada lagi. Orang benar dikelilingi oleh orang fasik. Keadilan
  dan kebenaran diputarbalikkan. Yang benar dipersalahkan, yang salah
  dibenarkan. Konglomerat menjadi semakin kaya, kaum melarat menjadi
  semakin miskin dan hina (lihat Hab. 1:2-4).

  Meskipun begitu, Habakuk tahu bahwa Tuhan dalam kemahatahuan-Nya
  melihat semua yang terjadi. Habakuk tidak dikalahkan oleh krisis
  di sekitarnya dan apa yang terjadi di depan matanya. Dia tahu bahwa
  Allah berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu. Dia tahu bahwa
  Allah tetaplah berdaulat di tengah-tengah krisis sosial, moral,
  hukum, dan politik di dalam bangsanya. Habakuk tidak meratapi dan
  mengutuk `kegelapan` yang terjadi disekitarnya. Tapi dia berdiri
  `menyalakan lilin terang`. Apakah yang ia lakukan?

  1. Mengarahkan pandangannya kepada TUHAN dan bukan kepada krisis
     (1:12).
  2. Menantikan TUHAN dalam doa yang berjaga jaga (2:1).
  3. Mendengar jawaban TUHAN dan menjadi pelaku Firman (2:2).
  4. Mengaplikasikan firman TUHAN dalam perencanaan yang praktis
     (2:2).

  Kunci kemenangan Habakuk adalah suatu pernyataan yang penuh kuasa
  yang dikutip tiga kali dalam Perjanjian Baru (Rm. 1:17, Gal. 3:11,
  dan Ibr. 10:38), yang berbunyi: "Orang yang benar itu akan hidup
  oleh percayanya" (Hab. 2:4). Pernyataan hebat ini jugalah yang
  mengubah haluan hidup Martin Luther, bapa reformasi gereja pada
  akhir abad pertengahan.

  Melalui perencanaan dari apa yang sebagian Tuhan nyatakan kepada
  Habakuk, nubuatan misi sedunia yang luar biasa akan digenapi: "Bumi
  akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air
  yang menutupi dasar laut" (Hab. 2:14).

  Habakuk membuka kitab ini dengan keluhan dan pemaparan krisis
  multidimensi yang panjang dan tak berkesudahan. Lalu, ia mengakhiri
  dengan doanya yang unik, doa yang disampaikan dengan nyanyian
  ratapan. Di dalam pasal 3, Habakuk di tengah-tengah krisis dan
  tragedi kemanusiaan yang terjadi di depan matanya, memproklamirkan
  kedaulatan Allah Yang Maha Tinggi yang mengatasi segala langit.
  Dalam kesesakan, krisis dan penderitaan Habakuk tetap bersuka-cita
  dalam Tuhan, penuh semangat dan dinamika hidup serta teguh berdiri
  dalam Tuhan. Ia tidak tergoyahkan oleh masalah, krisis, dan
  pergumulan, seperti kesaksiannya:

    "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah,
    hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak
    menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan,
    dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-
    sorak di dalam Tuhan, beria-ria dalam Allah yang menyelamatkan
    aku. Allah Tuhanku kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki
    rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku." (Hab. 3:17-
    19)

  Bahan diambil dan diedit dari sumber:
  Judul Buku    : Misi dari dalam Krisis
  Judul Artikel : Diutus Dengan Paksa? Di-Ekballo?
  Penulis       : Bagus Surjantoro
  Penerbit      : Obor Mitra Indonesia, Jakarta, 2003
  Halaman       : 10 - 16

______________________________________________________________________
** SUMBER MISI **

  PROFESSIONAL COACHING AND COACH TRAINING FOR MISSIONARIES
==>     http://www.mcoaches.com
  Bila Anda merasa bahwa konferensi-konferensi serta pelatihan yang
  Anda ikuti hanya mampu menghasilkan perubahan kecil dalam diri dan
  efektivitas pelayanan Anda, kenapa tidak mencoba model pelatihan
  satu lawan satu? Pelatihan ini merupakan suatu metode pengajaran
  pribadi yang didasarkan pada agenda Anda, disesuaikan dengan situasi
  dan kecepatan Anda. Sistem pelatihan ini akan bekerja dengan baik
  karena dapat memunculkan potensi terbaik sesuai dengan apa yang
  telah Tuhan tempatkan dalam diri Anda. Penelitian menunjukkan bahwa
  pelatihan sambil jalan akan memberi hasil 300% lebih baik dari
  pelatihan biasa. Mengapa demikian? Karena seorang pelatih akan
  mendorong Anda untuk mempelajari cara baru dalam belajar - dengan
  mendengarkan suara hati Anda dan Roh Kudus, lalu mengambil aksi
  untuk membentuk kembali kehidupan Anda setelah mendapatkan
  pengajaran itu. Pelatihan dapat dilakukan lewat telepon atau Skype
  dari mana pun di seluruh dunia.

 AN ANNUAL TALKING BIBLE SUNDAY
==>     http://www.talkingbibles.org
  Talking Bibles International terus mengajak gereja-gereja, baik
  besar maupun kecil, untuk memerhatikan program Pekan Pembicaraan
  Alkitab (Talking Bible Sunday). Program ini bertujuan untuk
  melakukan dua hal, yaitu (1) membantu gereja untuk menyadari bahwa
  ada jutaan orang Kristen yang hidup dalam budaya lisan, yang
  membutuhkan Alkitab dalam bentuk audio karena mereka tak dapat
  membaca, dan (2) menawarkan bantuan dana yang dibutuhkan untuk
  pengadaan Alkitab audio dalam bahasa yang diperlukan. Peralatan
  Talking Bible Sunday yang meliputi sebuah Alkitab audio gratis telah
  tersedia untuk meyakinkan dan membantu gereja agar memberi perhatian
  kepada program Talking Bible Sunday ini.

______________________________________________________________________
** DOA BAGI MISI DUNIA **

* N A M I B I A
  Para staf Namibian Coloured saat ini sedang berada di daerah yang
  sangat miskin di perbatasan Namibia. Di sana, sebuah keluarga hidup
  di bawah pohon dengan hanya memiliki sebuah kasur dan beberapa
  matras serta satu meja. Ketika pertama kali masuk ke desa itu, para
  pekerja diberitahu bahwa mereka tidak akan disambut jika akan
  menjajaki daerah tersebut. Pria yang sedang mabuk itu pada awalnya
  sangat tak setuju dengan kedatangan mereka. Namun, para staf itu
  terus berbincang-bincang dengannya sampai akhirnya ia meminta mereka
  untuk mendoakan dirinya. Kini ia telah berteman akrab dengan mereka
  dan selalu bersama mereka ke mana pun para staf itu pergi dan
  memperkenalkan para staf tersebut kepada penduduk lain di desa.
  Mereka juga berkesempatan untuk membimbing seorang anak muda kepada
  Kristus dan memberinya sebuah Alkitab. Puji Tuhan! Ia tetap bekerja
  dalam segala keadaan!
  [Sumber: Brigada Today, April 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoalah agar Tuhan membangkitkan pria dan wanita Namibia untuk
    membagikan kasih Kristus di wilayah terpencil di mana banyak
    penduduk yang merasa lapar akan Dia.
  * Teruslah menaikkan doa untuk organisasi Namibian Coloured agar
    dikaruniakan kesabaran dan ketulusan dalam memberitakan Injil di
    antara orang-orang Namibia.

* B U R K I N A  F A S O
  OUAGADOUGOU, Burkina Faso: Misionaris Paul dan Marina Briggs telah
  menemukan cara untuk melayani orang Kristen Loron di Pantai Gading,
  meski mereka kemudian harus meninggalkan negara itu karena
  kerusuhan. Di negara tetangga, Burkina Faso, mereka telah bekerja
  dengan Bidore, seorang Kristen Loron, untuk menerjemahkan Alkitab.
  Terakhir ia telah mengirimkan empat pasal kitab Kisah Para Rasul ke
  Pantai Gading sehingga pengajar Alkitab bangsa Loron dapat
  memeriksanya dan memberikan ide-ide serta anjuran untuk
  pengembangan. Demikian tulis Paul. Baru-baru ini Paul dan Marina
  juga mengunjungi Pantai Gading untuk membantu membaptis beberapa
  orang Loron yang baru percaya. "Situasi di Pantai Gading cukup
  tenang saat ini," tulis Paul.
  [Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur atas empat pasal kitab Kisah Para Rasul yang sudah
    selesai dikerjakan; doakan agar para pengajar Alkitab bangsa Loron
    diberikan ketelitian selama memeriksa pasal-pasal dari kitab ini.
  * Doakan agar pasangan tim NTM tersebut dapat meyakinkan dan
    menantang iman para orang Kristen Loron.

* M E K S I K O
  CHIHUAHUA, Meksiko: Sejumlah 75 orang Kristen Tarahumara mendapati
  bahwa mereka sudah tak diterima oleh komunitas mereka. Orang
  Tarahumara yang jumlahnya sekitar 50.000 menyebar di beberapa
  masyarakat di pegunungan utara Meksiko. Fernando adalah seorang
  pemimpin gereja dan guru di salah satu daerah di sana. "Mereka
  mengalami penindasan dari kelompok mereka sendiri," tulis misionaris
  Raul Salaverria. "Musuh-musuh mereka itu ingin agar orang Kristen
  dikeluarkan dari masyarakat." Pelayanan Fernando menjadi semakin
  sulit karena masih baru ada beberapa bagian Alkitab saja yang sudah
  diterjemahkan. Jadi, sebuah tim misi NTM berencana untuk kembali ke
  daerah itu sesegera mungkin untuk menerjemahkan firman Tuhan.
  Fernando diharapkan untuk menjadi rekan kerja utama mereka.
  [Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoalah untuk keteguhan hati setiap orang percaya di antara
    bangsa Tarahumara, termasuk untuk Fernando dan pemimpin lain dari
    kongregasi ini serta pekerjaan penerjemahan Alkitab.
  * Doakan rencana tim NTM untuk kembali ke daerah itu guna
    menyelesaikan pelayanan penerjemahan mereka; berdoa agar kuasa Roh
    Allah melindungi mereka senantiasa.

______________________________________________________________________
** DOA BAGI INDONESIA **

                            PARA MISIONARIS
                            ===============

  Minggu ini doa kita akan ditujukan bagi para misionaris Indonesia
  yang sedang melayani di berbagai tempat di Indonesia maupun di luar
  negeri.

  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur kepada Allah yang memberikan keberanian dan hati yang
    mengasihi jiwa-jiwa kepada para misionaris Indonesia untuk pergi
    melayani ke tempat-tempat yang sulit dijangkau.
  * Doakan agar Allah terus memberikan hikmat kepada para misionaris
    ini sehingga mereka senantiasa dikuatkan untuk dapat memberikan
    pelayanan yang terbaik kepada siapa saja yang membutuhkan jamahan
    kasih Allah.
  * Berdoa supaya mereka bisa menemukan cara-cara efektif dan cocok
    dengan keadaan dan situasi di mana mereka melayani sehingga Injil
    dapat diberitakan dan diterima oleh penduduk setempat.
  * Berdoa agar mereka bisa menjalin relasi dengan orang-orang yang
    tepat di tempat-tempat tersebut sehingga pelayanan mereka dapat
    memberikan buah bagi kemuliaan nama Tuhan.
  * Doakan agar Roh Kudus senantiasa memberikan kekuatan untuk
    bertahan saat mereka menghadapi beragam tantangan dan kesulitan di
    medan pelayanan.

______________________________________________________________________
** SURAT ANDA **

  >From: Pengkuh Waskito <Piyou(at)>
  >Shallom,
  >Di komunitas persekutuan doa kami sedang mendoakan secara rutin dan
  >khusus untuk keberadaan suku-suku terasing yg ada di Indonesia.
  >apakah kami dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan dari
  >suku-suku tersebut? atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan
  >terima kasih, gbu.

  Redaksi:
  Kami sungguh menghargai dan bersukacita atas kerinduan Anda untuk
  mendoakan suku-suku bangsa di Indonesia. Untuk memperoleh informasi
  tersebut, Anda bisa menghubungi organisasi-organisasi yang mempunyai
  pelayanan untuk menjangkau suku-suku tersebut. Salah satunya adalah
  Sentra Infokom Nasional/LINK. Silakan berkunjung ke situsnya di
  alamat:
  ==>   http://www.komintra.net/
  Kiranya informasi tersebut bisa membantu Anda. Selamat berdoa bagi
  suku-suku di Indonesia.

______________________________________________________________________
** URLS Edisi Ini **

* New Tribes Mission                               http://www.ntm.org/
* Brigada Today                                 http://www.brigada.org
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi    :           < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan              :   < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk berhenti                  : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan    : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :           http://www.sabda.org/misi/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
********************************************************************** 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org