Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/14

e-JEMMi edisi No. 14 Vol. 09/2006 (7-4-2006)

Pengutusan (1)

 

                                               April 2006, Vol.9 No.14
******************************  e-JEMMi  *****************************
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
**********************************************************************
** SEKILAS ISI **

 <*> EDITORIAL
 <*> ARTIKEL MISI       : Pengutusan (1)
 <*> SUMBER MISI        : Christian Missions,
                          Africa Missions Resource Center
 <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Namibia, Papua Nugini, Kamerun
 <*> DOA BAGI INDONESIA : Asian Mission and Integrated Development
                          (AMID) di Yogyakarta
 <*> SURAT ANDA         : Informasi Lembaga Misi

______________________________________________________________________

           "PURE HEART, READY FEET - HEARING GOD`S WILL"
______________________________________________________________________
** EDITORIAL **

  Salam sejahtera dalam kasih Kristus,

  Istilah "penjala manusia" diucapkan Yesus ketika Dia melihat Petrus
  dan Andreas, yang adalah penjala ikan, sedang menebarkan jala di
  danau (Mat. 4:18). Yesus mengatakan kepada mereka untuk mengikut Dia
  karena Dia hendak menjadikan mereka penjala-penjala manusia (Mat.
  4:19), untuk memenangkan jiwa-jiwa yang terbelenggu kepada hidup
  kekal dalam Kristus.

  Yesus tidak hanya menyebut mereka sebagai penjala manusia, namun Dia
  juga memberikan petunjuk kerja, mengarahkan tujuan-Nya kepada mereka
  melalui tindakan-Nya sehari-hari supaya para murid tersebut bisa
  menjadi penjala-penjala manusia yang handal termasuk saat menghadapi
  beragam rintangan. Penjelasan lebih rinci tentang pengutusan dan
  bagaimana menjadi penjala manusia bisa Anda simak dalam Kolom
  Artikel Misi. Kiranya lewat setiap sajian serta pokok-pokok doa bagi
  pelayanan misi di edisi ini bisa membuat kita semakin giat menjadi
  penjala-penjala manusia di mana pun kita berada. Selamat menjala
  manusia!

  Staf Redaksi e-JEMMi,
  (Endah)
______________________________________________________________________
** ARTIKEL MISI **

                            PENGUTUSAN (1)
                            ==============

       "... kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Matius 4:19).

  YESUS MEMBERI TUGAS

  Yesus senantiasa melatih murid-murid-Nya agar pada suatu ketika
  mereka dapat mengambil alih pekerjaan-Nya, untuk memberitakan Injil
  keselamatan kepada dunia. Rencana ini makin hari makin nampak jelas
  sementara mereka mengikut Dia.

  Kesabaran Yesus dalam mengembangkan dan melatih murid-murid-Nya
  menunjukkan bahwa Ia sangat memperhatikan kemajuan mereka. Ia tidak
  pernah terburu-buru dalam memerintahkan sesuatu. Pertama-tama, Ia
  memanggil murid-murid untuk mengikut Dia. Pada waktu itu Ia tidak
  segera membicarakan tugas mereka untuk menginjili dunia ini,
  walaupun itulah rencana-Nya sejak semula. Ia mengikutsertakan murid-
  murid-Nya dan menunjukkan bagaimana Ia bekerja sebelum akhirnya
  menyuruh mereka mengerjakan sendiri.

  Di pihak lain, Yesus tidak memadamkan reaksi spontan mereka untuk
  menyaksikan iman mereka. Bahkan sebenarnya Ia merasa senang karena
  mereka ingin membawa orang-orang lain untuk menyaksikan apa yang
  telah mereka temukan. Andreas membawa Petrus, Filipus mendapatkan
  Natanael; Matius mengundang teman-temannya makan di rumahnya; Yesus
  pun menyambut gembira perkenalan dengan anggota-anggota baru ini.
  Perlu diperhatikan juga bahwa dalam beberapa peristiwa, secara
  khusus Yesus meminta orang-orang yang telah ditolong-Nya supaya
  bersaksi kepada orang-orang lain.

  Ia juga memakai murid-murid-Nya dengan cara-cara lain untuk membantu
  pekerjaan-Nya, misalnya mencari makanan dan mengatur tempat tinggal
  bagi rombongan yang mengikut Dia. Ia juga membiarkan mereka
  membaptis orang-orang yang digerakkan oleh pemberitaan-Nya (Yoh.
  4:2). Tetapi yang sangat mengherankan ialah bahwa selain membaptis,
  murid-murid-Nya tidak berbuat banyak selama setahun atau lebih.
  Mereka hanya melihat Yesus bekerja. Ia mengarahkan tujuan-Nya
  melalui tindakan yang Ia lakukan. Dalam panggilan-Nya yang kedua
  kepada keempat nelayan itu, Ia memperingatkan mereka untuk mengikuti
  Dia sebagai "penjala-penjala manusia" (Mat. 4:19; Mar. 1:17; Luk.
  5:10). Tetapi kelihatannya mereka tidak berbuat banyak untuk
  memenuhi tugas itu. Sekalipun beberapa bulan kemudian mereka telah
  ditetapkan secara resmi untuk menyertai pelayanan-Nya (Mar. 3:14-19;
  Luk. 6:13-16), namun mereka belum juga menunjukkan bukti bahwa
  mereka dapat mengerjakan tugas penginjilan itu sendiri. Pengamatan
  ini hendaknya membuat kita lebih sabar terhadap petobat-petobat baru
  yang mengikuti kita.

  Tidak dapat tidak, di sini saya harus mengemukakan bahwa murid-murid
  Yesus diberi hak untuk membaptis sebelum diizinkan untuk berkhotbah.
  Bila dihubungkan dengan peraturan gereja, hal ini menunjukkan bahwa
  pelayanan firman lebih penting serta penuh dengan bahaya dan hak-hak
  istimewa daripada pelayanan sakramen termasuk baptisan. Setiap orang
  yang dipercaya sebagai pelayan firman mempunyai tanggung jawab yang
  jauh lebih besar daripada pelayan baptisan. Dengan demikian,
  tanggung jawab sebagai pelayan firman juga meliputi tanggung jawab
  sebagai pelayan baptisan. Penerapan kebijaksanaan ini, bagaimanapun
  juga, akan menimbulkan beberapa persoalan yang sukar dipecahkan
  dalam banyak jemaat dari gereja modern.

  PENGUTUSAN PERTAMA TERHADAP KEDUA BELAS MURID

  Ketika memulai perjalanan-Nya yang ketiga di Galilea (Mat. 9:35;
  Mar. 6:6), Yesus merasa bahwa sudah tiba waktunya bagi murid-murid-
  Nya untuk ikut serta dalam pekerjaan-Nya secara langsung. Mereka
  sudah menyaksikan cukup banyak untuk dapat mulai bekerja sendiri.
  Yang mereka butuhkan sekarang ialah, mempraktikkan apa yang telah
  mereka lihat. Sang Guru memanggil kedua belas murid-Nya dan mengutus
  mereka (Mat. 10:5; Mar. 6:7; Luk. 9:1-2). Sama seperti seekor induk
  rajawali mengajar anak-anaknya untuk terbang dengan mengusir mereka
  keluar dari sarangnya, demikian pula Yesus mendorong murid-murid-Nya
  ke dalam dunia ini untuk berdikari.

  MEMBERI PETUNJUK-PETUNJUK KERJA

  Sebelum melepas mereka, Yesus memberi pengarahan kepada mereka. Apa
  yang Ia katakan itu menjadi penting sekali bagi penyelidikan kita
  sebab pada saat itu Ia menguraikan dengan tegas inti dari segala
  pengajaran-Nya kepada mereka.

  Pertama-tama, Ia kembali menegaskan tujuan-Nya bagi hidup mereka. Ia
  mengutus mereka untuk "memberitakan Kerajaan Allah dan untuk
  menyembuhkan orang" (Luk. 9:1-2; bandingkan dengan Mat. 10:1; Mar.
  6:7). Penugasan ini berguna untuk lebih menjelaskan tugas-tugas
  mereka meskipun tidak ada hal yang baru di dalamnya. Bagaimanapun
  juga, Tuhan Yesus menekankan kepada mereka pentingnya tugas untuk
  memberitakan bahwa "Kerajaan Surga sudah dekat" (Mat. 10:7). Perlu
  dijelaskan pula bahwa ruang lingkup mereka bukan hanya penyembuhan,
  tetapi juga "membangkitkan orang mati, menahirkan orang kusta,
  mengusir setan-setan" (Mat. 10:8).

  Yesus tidak berhenti sampai di sini saja. Ia memberitahu mereka
  siapa saja yang harus dikunjungi lebih dahulu. "Janganlah kamu
  menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang
  Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat
  Israel" (Mat. 10:5-6). Sepertinya Yesus memerintahkan murid-murid-
  Nya untuk pergi hanya kepada setiap orang yang telah siap untuk
  menerima berita yang mereka bawa. Itulah cara Yesus memulai
  pelayanan-Nya, walaupun setelah itu Ia tidak lagi membatasi diri-
  Nya. Karena latar belakang budaya dan agama yang serupa, wajarlah
  bila murid-murid memulai pelayanan mereka kepada orang-orang Yahudi.
  Yang sangat menarik ialah bahwa beberapa bulan kemudian, ketika
  mengutus ketujuh puluh murid yang lain, Yesus tidak mengulangi
  penugasan ini lagi. Mungkin Ia ingin menunjukkan bahwa sudah tiba
  waktunya bagi mereka untuk memberitakan Kristus kepada orang lain
  yang ada di luar daerah mereka.

  Mengenai kebutuhan jasmani, mereka harus bersandar kepada Allah
  untuk mencukupi mereka. Mereka diminta untuk melayani dengan cuma-
  cuma karena mereka juga sudah menerima dengan cuma-cuma dari Tuhan
  (Mat. 10:8). Itulah sebabnya Yesus berpesan kepada mereka supaya
  jangan membawa uang, baju, ataupun makanan (Mat. 10:9-10; Mar. 6:8-
  9; Luk. 9:3). Kalau mereka setia kepada Allah, maka Allah akan
  memenuhi kebutuhan mereka. "Sebab seorang pekerja patut mendapat
  upahnya" (Mat. 10:10).

  MENCONTOH METODE-NYA

  Rencana Yesus yang lebih khusus lagi bagi murid-murid-Nya ialah
  mencari orang yang paling layak di setiap kota yang mereka kunjungi
  dan tinggal dengan dia selama mereka memberitakan Injil di daerah
  itu. "Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang
  yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat" (Mat.
  10:11; bandingkan dengan Mar. 6:10; Luk. 9:4). Dengan kata lain,
  murid-murid diperintahkan untuk memusatkan waktu dan perhatian
  mereka pada pribadi-pribadi yang paling cocok untuk melanjutkan
  pekerjaan-Nya setelah mereka pergi. Bayangan akan calon-calon ini
  sudah harus ada sebelum pemberitaan Injil diadakan di tempat itu.
  Sebelum hal ini terlaksana, tidak ada gunanya memulai sesuatu di
  kota itu. Apabila mereka tidak dapat menemukan orang yang layak itu,
  mereka diharuskan mengebaskan debu dari kaki mereka sebagai
  kesaksian atas penolakan itu. "Sesungguhnya pada hari penghakiman
  tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota
  itu" (Mat. 10:14-15; bandingkan dengan Mar. 6:11; Luk. 9:5). Prinsip
  ini tidak dapat diabaikan. Yesus telah berpegang pada prinsip itu
  selama Ia bersama murid-murid-Nya, dan Ia menghendaki agar mereka
  juga melakukan prinsip yang sama. Seluruh rencana pemberitaan Injil-
  Nya dilandaskan atas prinsip itu. Jadi, setiap tempat yang tidak mau
  menerima prinsip itu telah mendatangkan penghukuman atas diri mereka
  sendiri.

  KESULITAN PASTI AKAN DIALAMI

  Yesus memperingatkan bahwa tidak semua orang mau menerima Injil, dan
  bahwa kenyataan itu akan mengakibatkan murid-murid-Nya diperlakukan
  dengan tidak baik. "Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena
  ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan
  menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring
  ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi
  mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah" (Mat. 10:17-
  18). Hal ini wajar karena "seorang murid tidak lebih daripada
  gurunya, atau seorang hamba daripada tuannya" (Mat. 10:24). Para
  pemimpin agama telah menyebut Yesus sebagai Beelzebul. Tentu saja
  seisi rumah Yesus pun akan menerima cacian yang sama (Mat. 10:25).
  Ia juga menunjukkan bahwa cara-Nya itu bertentangan dengan cara
  duniawi. Karena itu, mereka akan dibenci oleh semua orang (Mat.
  10:22-23).

  Namun demikian, Yesus menyatakan kepada mereka agar tidak takut.
  Allah tidak akan meninggalkan mereka. Walaupun kesaksian mereka akan
  membahayakan jiwa-jiwa mereka sendiri, Roh Kudus akan menolong
  mereka menghadapi segala sesuatu (Mat. 10:19-20). Apa pun yang akan
  terjadi atas diri mereka, Yesus menjamin bahwa setiap orang yang
  mengakui Dia di depan manusia, tidak akan dilupakan di hadirat Bapa-
  Nya di surga (Mat. 10:32).

  Yang sangat mengesankan kita ialah cara Yesus yang selalu berterus
  terang kepada murid-murid-Nya mengenai kekuatan musuh-musuh dan
  lazimnya penolakan manusia terhadap Injil Keselamatan. Mereka tidak
  perlu mencari-cari kesukaran. Peringatan agar mereka "cerdik seperti
  ular dan tulus seperti merpati" (Mat. 10:16), menekankan perlunya
  sopan-santun dan kebijaksanaan. Namun, sekalipun mereka sudah
  berjaga-jaga, kenyataan tetap menunjukkan bahwa dunia tidak akan
  dapat menerima murid-murid-Nya selama mereka memberitakan Injil
  dengan setia. Mereka diutus "seperti domba ke tengah-tengah
  serigala" (Mat. 10:16).

  Bahan diambil dan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Rencana Agung Penginjilan
  Judul Artikel: Pengutusan
  Penulis      : Robert E. Coleman
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman      : 58 - 62

  Buku online:
  ==>     http://www.sabda.org/misi/book_isi2.php?id=25&ib=1#18390

______________________________________________________________________
** SUMBER MISI **

 CHRISTIAN MISSIONS
==>     http://home.snu.edu/~hculbert/call.htm                     [1]
==>     http://home.snu.edu/~hculbert/intro.htm                    [2]
==>     http://home.snu.edu/~hculbert/fitkin3.htm                  [3]
  Apakah Anda merasa Tuhan memanggil Anda untuk pelayanan misi? Bila
  demikian pergumulan Anda, situs ini cocok untuk Anda kunjungi[1].
  Situs ini juga kaya akan bahan-bahan dan sumber-sumber untuk
  mengenal dunia penginjilan[2]. Anda juga dapat menyimak artikel
  Susan Fitki[3] yang mengisahkan panggilan dramatisnya dalam
  penginjilan global yang membawanya menjadi seorang mobilisator misi
  "Rumah bagi Misionaris Lapangan".

 AFRICA MISSIONS RESOURCE CENTER
==>     http://africamissions.org/
  Bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang Afrika, silakan
  berkunjung ke Africa Missions Resource Center. Situs ini menyajikan
  sumber-sumber berharga untuk misi-misi Kristen dan gereja-gereja di
  Afrika. Bahan-bahan untuk mempelajari masalah agama dan kepercayaan,
  filsafat, bahasa, seni, kesehatan, dan gender masyarakat Afrika
  tersedia dalam situs ini. Selain itu, situs ini juga merupakan
  sumber berita seputar Afrika dan misi. Ada juga kumpulan cerita
  pendek, artikel, dan renungan dari Richard Chowning selama 20 tahun
  hidup pelayanannya di Afrika.

______________________________________________________________________
** DOA BAGI MISI DUNIA **

* N A M I B I A
  Hampir 4 tahun lalu, Tuhan memanggil seorang pemuda ke Namibia untuk
  mulai meneliti masyarakat terpencil di negara ini. Adakah di antara
  kelompok masyarakat itu yang belum mendengarkan kabar Injil? Ya!
  Selama 2 tahun masa tugasnya di sana, Tuhan menyertai langkahnya
  baik di Herero, Mbalantu, Nama/Damara, ataupun di tengah kelompok-
  kelompok masyarakat kulit berwarna di Namibia. Pemberitaan Injil di
  antara kelompok-kelompok masyarakat ini memang sangat sedikit,
  bahkan ada yang belum pernah mendengarnya.
  [Sumber: Brigada Today, Maret 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoalah dalam nama Tuhan Yesus agar segala rintangan pekerjaan
    Injil di Namibia dipatahkan!
  * Doakan agar Tuhan mengirimkan para pekerja ke ladang-Nya!
    Berdoa juga agar Tuhan membangkitkan kaum pria dan wanita Namibia
    yang berhasrat untuk menceritakan Kristus. Terus naikkan doa untuk
    orang Herero, mereka yang masih terhilang, agar kembali pada
    Tuhan.

* P A P U A  N U G I N I
  GOROKA, Papua Nugini: Dua desa dari suku Bena akhirnya mendapatkan
  kesempatan belajar Alkitab, karena minggu lalu, para misionaris
  telah mengajar di sebuah desa tentang Yesus yang meredakan badai,
  menyembuhkan orang yang kerasukan setan, memberi makan 5.000 orang
  dan memberi pengajaran yang bertentangan dengan tradisi nenek moyang
  mereka. Dalam satu pelajaran, para misionaris meletakkan sebuah guci
  yang bersih dan mengilat di hadapan orang-orang itu. Isinya adalah
  sesuatu yang sangat kotor dan menjijikan. Orang-orang itu ditanyai
  apakah mereka merasa bahwa guci itu bagus dan mereka semua setuju
  dengan pendapat itu. Para misionaris lalu mengatakan pada orang-
  orang itu bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi terlihat bersih
  dari luar penampilannya, namun di dalamnya mereka penuh dengan dosa,
  dan misionaris tersebut mengingatkan bahwa Tuhan mengetahui isi hati
  setiap orang. "Kami melihat Tuhan menyentuh banyak hati dan kami
  begitu takjub akan apa yang Tuhan lakukan ketika kami mengajar
  tentang kematian dan kebangkitan Kristus," tulis misionaris David
  dan Wendy Lee.

  Di desa lain, para misionaris mengajarkan baptisan dan pencobaan
  yang dialami Yesus, serta Yohanes pasal 3. Buka (nama salah seorang
  peserta) membantu David membacakan ayat-ayat Alkitab. Kemudian
  ketika David mengajukan pertanyaan-pertanyaan, jawaban yang
  diberikan Buka menunjukkan pemahaman yang jelas tentang apa yang
  dimaksud dengan `lahir kembali` dan `percaya kepada Tuhan Yesus
  Kristus`. "Jika sebelumnya ia bukan orang percaya, sekarang ia
  hampir menjadi percaya," tulis pasangan Lee itu. "Begitu indah
  ketika melihat antusiasmenya." Dia juga berkata pada orang-orang,
  "Kini saatnya bagi kalian untuk mendengarkan apa yang sebenarnya
  dikatakan Alkitab." Istrinya, Anita tidak dapat menghadiri pertemuan
  pada hari Rabu dan Jumat, namun ia menghadiri yang hari Sabtu. Sabtu
  kemarin pemaparannya menunjukkan kepada dua misionaris ini bahwa
  Buka juga telah menyampaikan pelajaran-pelajaran kepada istrinya.
  Ketika pengajaran Alkitabiah itu hampir selesai, salah satu dari tim
  misionaris itu tidak akan bersama mereka, karena kematian dari salah
  satu anggota keluarga mereka. Karena itu David sendiri yang akan
  melakukan semua pengajaran Alkitab dan juga pelajaran menulis.
  Namun, hal itu berarti usaha penerjemahan Alkitab akan ditangguhkan
  terlebih dulu untuk mengajar orang-orang percaya di sana. Van dan
  Alexa Averhart, adalah anggota kelompok tim yang baru, tapi mereka
  masih berupaya mempelajari budaya dan bahasa orang Bena.
  [Sumber: New Tribes Missions, Maret 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan tim misionaris di suku Bena dalam kebersamaan mereka. Mohon
    pada Allah agar mereka dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan untuk
    mengajar Firman Tuhan kepada orang-orang Bena.
  * Doakan untuk usaha penerjemahan Alkitab yang tertunda, supaya
    Tuhan menolong mereka mendapatkan tenaga penggantinya.

* K A M E R U N
  Kamerun -- Tingkat buta huruf yang masih tinggi di beberapa wilayah
  di Kamerun menjadikan media audio menjadi salah satu cara yang
  paling efektif untuk menginjili. Wycliffe Bible Translators memiliki
  tim untuk merekam kitab-kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Bafut.
  Anggota Wycliffe, Ruth Hubbard, mengatakan bahwa pemimpin proyek itu
  telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, dampak Injil bagi
  masyarakat. "Faktanya, beberapa pembaca yang telah dipilih, secara
  umum bukanlah pembaca yang baik. Mereka adalah orang-orang yang,
  menurut pandangan si pemimpin proyek, tidak pantas dipilih, namun
  kini ia begitu tergerak saat melihat bagaimana orang banyak berubah
  setelah terlibat dalam proses itu." Hubbard mengatakan bahwa
  pemimpin tim tersebut menjadi semakin tertarik ketika melihat para
  pembaca tersebut merasa ikut memiliki proyek ini. "Tuhan memakai
  orang-orang ini dalam kelemahan mereka dan membuat mereka merasakan
  anugerah dari-Nya. Mereka adalah orang-orang sederhana yang
  sebelumnya tidak pernah memberi kontribusi penting, baik bagi diri
  sendiri maupun bagi orang lain, namun karena Firman Tuhan dan
  perubahan yang diakibatkannya, kini mereka mampu memberikan
  kontribusi."
  [Sumber: Mission Network News, Maret 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Puji Tuhan! Beryukurlah bagi orang-orang Kamerun yang menerima
    anugerah Allah melalui Alkitab audio yang dapat mereka dengarkan.
    Berdoa agar semakin banyak lagi orang yang mengenal Kristus lewat
    media ini dan menjadi percaya.
  * Bersyukur untuk dedikasi tim Wycliffe dan para pembaca Alkitab
    dalam pelayanan penerjemahan Alkitab audio. Berdoa agar mereka
    dimampukan dalam menangani setiap pekerjaan yang dipercayakan
    Allah kepada mereka.

______________________________________________________________________
** DOA BAGI INDONESIA **

     ASIAN MISSION AND INTEGRATED DEVELOPMENT (AMID) DI YOGYAKARTA
     =============================================================

  AMID merupakan salah satu organisasi yang memiliki misi untuk
  mendidik dan memperlengkapi para pekerja dan misionaris pribumi
  supaya menjadi pemimpin yang setia, suci, dan berkomitmen untuk
  menunjukkan perdamaian, kebenaran, dan keselamatan dari kasih Allah.
  Bersama-sama kita berdoa dan mendukung pelayanan AMID Yogyakarta.

  Pokok Doa:
  ----------
  * Naikkan syukur untuk dedikasi AMID dalam mendidik dan
    memperlengkapi para pekerja dan misionaris pribumi. Kiranya Allah
    saja yang memberkati apa yang mereka tabur dalam pelayanan mereka.

  * Berdoa untuk tiap pelatihan yang saat ini sedang berjalan serta
    seminar-seminar yang akan dilakukan dalam setahun ini. Berdoa
    agar para pengajar dan pembicara diberikan hikmat dalam mengajar
    dan menyampaikan materi.

  * Doakan para peserta pelatihan dan seminar agar diberikan hikmat
    dalam memahami setiap materi yang disampaikan dan dapat menjadi
    bekal bagi pelayanan mereka di mana saja Allah menempatkan mereka.

  * Doakan pelayanan para hamba Tuhan AMID di dalam dan di luar
    negeri.

  * Doakan para staf AMID agar dapat menjalankan pelayanan mereka
    dengan kerendahan dan ketulusan hati.

  (Sumber diterjemahkan dan diedit dari: AMID Newsletter, May 2005)

______________________________________________________________________
** SURAT ANDA **

  >From: <abbalove_(at)>
  >Syalom,
  >saya sangat bersyukur atas situs ini, khususnya di bidang
  >penginjilan dan misi, tolong di lampirkan lebih detail tentang
  >lembaga misi yang siap mensupport para misionaris yang melayani di
  >suku terabaikan ( Indonesia )

  Redaksi:
  Senang sekali kami menerima e-mail Anda. Kami juga bersyukur untuk
  berkat yang Anda terima melalui Situs e-MISI. Informasi tentang
  lembaga misi yang melayani suku terabaikan bisa Anda peroleh di
  arsip kami:

  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/misi/2006/11/
  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/misi/2005/42/

  Informasi lembaga misi lainnya sudah kami kirim ke alamat e-mail
  Anda.

______________________________________________________________________
** URLS Edisi Ini **

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
* New Mission Tribes                               http://www.ntm.org/
* Brigada Today                           http://www.brigadatoday.org/
_____________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi    :           < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan              :   < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk berhenti                  : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan    : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :           http://www.sabda.org/misi/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
**********************************************************************

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org