Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/51

e-JEMMi edisi No. 51 Vol. 8/2005 (21-12-2005)

Dunia pun Bersukacita!


~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
   / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi)  Des 2005, Vol.8 No.51
~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

SEKILAS ISI:

[Editorial]
[Kesaksian Misi]     : Hai Dunia, Gembiralah!
[Sumber Misi]        : The Spiritual Aspects of Advent;
                       Faith, Family, Fun and Fudge
[Doa Bagi Misi Dunia]: Rusia, Timur Tengah, dan Papua Nugini
[Doa Bagi Indonesia] : Bencana Kelaparan di Yahukimo
[Dari Meja Redaksi]  : Terima Kasih untuk Para Pelanggan e-JEMMi 2005
[Surat Anda]         : Bagaimana Mengirim Kesaksian?
[URLs Edisi Ini]

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

  Salam sejahtera dalam kasih Yesus,

  Waktu cepat berlalu dan tanpa terasa kita akan bersama-sama
  meninggalkan tahun 2005 dan memasuki tahun yang baru. Kami sungguh
  bersyukur atas kebersamaan dan kesetiaan Anda sebagai pelanggan
  e-JEMMi. Kami percaya, Anda telah menjadi saluran-saluran berkat
  bagi banyak orang melalui setiap berkat yang Anda peroleh dari
  e-JEMMi.

  Di penghujung tahun ini, yang juga bertepatan dengan perayaan Natal,
  kita akan bersama-sama melihat bagaimana dunia bersukacita saat
  kelahiran Juruselamat dirayakan bersama-sama. Kasih dari Allah
  -- yang telah merelakan putera-Nya untuk lahir ke dunia -- inilah
  yang memampukan kita untuk mengasihi sesama. Kita diutus untuk
  menjadi terang ke tempat-tempat yang gelap di dunia. Simak kisah
  menarik di kolom Kesaksian Misi.

  Di tengah-tengah sukacita perayaan Natal, jangan lupakan bahwa ada
  banyak pekerja misi yang bergumul dengan pelayanan mereka masing-
  masing khususnya di Rusia, Timur Tengah, dan Papua Nugini. Sisipan
  doa bagi pelayanan mereka akan menjadi kado terindah dan membuat
  seluruh umat di pelosok dunia bersukacita. Selamat berdoa dan
  bersukacita! Sampai bersua lagi tahun depan. Tuhan memberkati.

  Staf Redaksi e-JEMMi
  (Endah)

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
     "JANGAN MERAYAKAN NATAL TANPA MENGUNDANG SANG TAMU KEHORMATAN"
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* KESAKSIAN MISI *~

                         HAI DUNIA, GEMBIRALAH!
                         ======================

  Aku menyesal karena telah berjanji kepada Ny. Saunders, koordinator
  bazar Natal tahunan. "Bersediakah kamu menyumbang sebuah door prize
  tahunan, sayang? Mungkin salah satu dari pohon Natalmu yang
  terkenal," ia membujuk dengan mata bersinar. "Kami berharap dapat
  menghasilkan banyak uang untuk pementasan Santa Klaus bagi keluarga-
  keluarga yang berkekurangan. Kamu tahu, tak ada yang lebih menarik
  daripada sebuah door prize yang luar biasa untuk menarik para
  pembelanja datang ke sebuah bazar," katanya.

  Tiga bulan sebelumnya, permintaan Ny. Saunders yang sederhana
  mungkin tidaklah terlalu merepotkan. Karena kini waktunya hanya
  tinggal tiga minggu, tugas yang belum terlaksana itu sekarang
  menggantung di atas kepalaku seperti dahan beku yang rapuh dan
  memberatkan.

  Sebetulnya, aku bukan orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Namun
  saat itu aku sedang menanti datangnya ilham. Aku ingin membuat
  sebuah karya yang benar-benar istimewa dan bermakna. Aku tidak ingin
  membuat dekorasi dengan aksentuasi yang biasa-biasa saja dan hanya
  akan berakhir di tempat penjualan barang bekas pada musim panas di
  tempat seseorang.

  Jadi, pada sore hari menjelang bazar malam itu, aku duduk di meja
  dapurku dengan perasaan yang berat di dadaku. Aku memandang kosong
  ke beberapa objek, antara lain pohon Natal artifisial setinggi empat
  kaki, tiga dus lampu kelap-kelip, sebuah dus bekas sepatu berisi
  hiasan-hiasan yang gemerlapan, satu gelondong pita, dan lem. Ilham
  tetap belum muncul di benakku.

  Kemudian, aku merangkak di loteng kami yang berdebu. Aku sedang
  mencari sesuatu di antara tumpukan dus sambil berdoa untuk
  secepatnya memperoleh ilham. Kutarik dua dus berisi barang-barang
  yang mungkin dapat menjadi sesuatu yang berharga nantinya. Kemudian,
  aku kembali ke dapur dengan susah payah.

  Saat aku memutar kaset Natal, aku berharap musik Natal bisa
  menciptakan kemeriahan dalam hatiku. Tak lama kemudian, aku
  menyanyikan kata-kata yang terkenal, "Joy to the world, the Lord is
  come; let Earth receive her King," (Hai dunia gembiralah, dan sambut
  Rajamu, di hatimu terimalah ...), ketika aku membongkar isi dus
  dengan label BONEKA-BONEKA TUA - JANGAN DIBUANG. Kulihat tumpukan
  boneka kecil beraneka warna. Boneka-boneka itu kubeli di pasar loak
  di pinggir jalan beberapa tahun lalu ketika aku sedang berlibur. Apa
  yang membuatku tertarik untuk membeli boneka-boneka itu? Boneka-
  boneka itu dibungkus untuk disimpan, kemudian dilupakan sama sekali.
  Pakaiannya tergeletak secara acak di hadapanku. Kemudian, kuambil
  sebuah boneka Jepang berpakaian kimono yang berwarna biru cerah;
  sebuah keluarga pribumi Amerika lengkap dengan tenda orang Indian
  yang terbuat dari kulit binatang berwarna coklat; sebuah boneka
  "Miss Liberty" yang dihiasi bendera merah, putih, dan biru; boneka
  empat sekawan yang mengenakan pakaian Skandinavia.

  Tiba-tiba, sesuatu yang jauh di dalam diriku meneriakkan sebuah
  jalan keluar, yakni: buatlah sebuah pohon "Joy to the World" ("Hai
  Dunia Gembiralah")! Dengan penuh kegembiraan, kuikatkan boneka-
  boneka itu ke dahan-dahan pohon cemara satu per satu. Dahan-dahan
  itu melengkung keberatan karena banyaknya beban boneka. Beberapa
  dari bagian tubuh boneka-boneka malah putus. Dengan seksama, aku
  menggunakan penjepit dan karet gelang untuk menyambung kembali
  lengan dan kaki boneka-boneka itu. Ketika aku sedang mengikat
  kembali anggota badan boneka-boneka itu, tiba-tiba aku merasakan
  suatu hubungan persaudaraan dengan semua wanita dari segala bangsa.
  Apa yang sedang kukerjakan membuatku sadar bahwa ada banyak wanita
  di dunia yang seperti aku. Mereka membutuhkan cinta sang Juruselamat
  Natal untuk menyatukan diri mereka. Saat itu, temanku, Betty, datang
  untuk melihat hasil karyaku. Tanpa kami sadari, kami berdua sibuk
  menghias pohon itu dengan penuh kegembiraan. "Bagaimana kalau kita
  memakai bunga-bunga yang dikeringkan ini?" Betty mengusulkan sambil
  menunjuk pada ikatan bunga-bunga yang telah dikeringkan dan bunga
  mawar berwarna merah jambu yang menggantung dari balok langit-langit
  dapur. Kemudian, kami menambahkan pita dan renda yang digunting
  kecil-kecil. Selain itu, kami menggantungkan hiasan-hiasan permata
  kuno pada setiap dahan.

  "Apa yang akan kamu lakukan dengan tempat kosong di tengah-tengah
  itu?" Betty bertanya. "Kita sudah kehabisan boneka". Kami menelusuri
  seluruh rumah sampai kami menemukan sesuatu yang cocok untuk
  dipasang. Akhirnya, kami memakai sebuah bola dunia yang ada di meja
  kerjaku. Bola dunia itu ditutup dengan lengkungan beludru yang
  diambil dari kalungan bunga yang menggantung di atas perapian. Kami
  mundur dan mengamati hasil karya kami dengan tersenyum. "Itu adalah
  pohon yang paling cantik yang pernah kulihat," Betty menyimpulkan.
  Aku harus menyetujuinya. Tetapi, aku mempunyai perasaan kuat bahwa
  yang menghias seluruh pohon itu bukan hanya kami.

  Keesokan harinya, kumasukkan pohon "Joy to the World" ke dalam
  mobilku dengan hati-hati. Secara spontan, aku segera kembali ke
  dalam rumah dan menyambar segulung kabel tambahan, sebuah tape
  recorder yang bisa di bawa, dan kaset "Joy to the World". Ketika
  aku tiba di bazar, semua orang larut dalam suasana kegembiraan hari
  raya. Seorang wanita berjalan santai dari biliknya. Ia menjual kaos
  kaki panjang dengan seni tambalan. Wanita itu menyentuh boneka-
  boneka dari semua negara secara lembut. "Saya mau memesan satu dari
  pohon-pohon ini untuk cucuku di Jerman," dia memberi tahu.

  Lalu, wanita yang menjual roti jahe bergabung dalam pembicaraan
  kami. "Saya membeli tiga karcis untuk bazar," ia bergurau. "Saya
  akan pulang dan membawa pohon ini." "Pohon ini akan mencuri
  perhatian," Ny. Saunders mulai bicara. "Jika tersebar berita
  tentang karcis berhadiah yang kita sediakan, kita tidak akan bisa
  membayangkan berapa banyak uang yang akan kita peroleh. Kita pasti
  akan melampaui rekor orang yang hadir dan mencapai ribuan." Tak lama
  kemudian, ruangan dipenuhi oleh para pembeli yang terus mengalir.
  Sepanjang hari, pohon yang kami buat menjadi pusat perhatian para
  pengunjung yang menginginkannya.

  Beberapa menit sebelum jadwal penarikan undian, seorang wanita
  bertubuh kecil menukarkan 50 sen untuk sebuah karcis. Wanita itu
  kelihatan lelah dan memakai mantel kelabu yang kumal. Rambutnya
  dikepang dengan rapi. Rambut itu dikonde kuat-kuat sehingga
  membentuk sebuah konde kuno. Konde itu membatasi wajah yang bersih
  dari apa pun, kecuali rona suatu kemantapan.

  "Kami datang ke kota untuk membeli makanan ternak dan aku membujuk
  suamiku agar berhenti di sini," katanya. "Aku mempunyai sedikit sisa
  uang untuk berbelanja. Tetapi, ia meyakinkanku bahwa tak banyak yang
  bisa kubeli di tempat mahal seperti ini." Wanita itu mengagumi
  beberapa barang, di antaranya boneka malaikat yang terbuat dari kain
  sutera yang mengkilap, agar-agar buatan sendiri, dan kue yang
  terbuat dari buah dan dipanggang. Kue itu menyerupai rangkaian bunga
  berbentuk lingkaran untuk hari Natal. Tangannya yang kasar dan
  berlekuk-lekuk mengambil kue kepingan salju yang dirajut rumit
  seperti jaringan laba-laba. "Coba lihat ini," katanya. "Suatu hari
  nanti, aku akan mempunyai pohon Natal dan akan memenuhinya dengan
  ini semua."

  Ketika ia mendekati bilikku, ia berseru, "Pohon itu ... boneka-
  bonekanya! Sepanjang hidupku, aku menginginkan sebuah boneka yang
  cantik. Apakah seseorang akan memenangkan semua boneka itu?" Ia
  bertanya dengan pandangan mata seperti orang bermimpi. Aku
  memperdengarkan lagu "Joy to the World" dan suaranya memenuhi
  ruangan. "Paduan suara ini menyanyikan lagu itu sampai ke gereja,"
  katanya. "Ini selalu mengingatkanku tentang orang-orang di seberang
  laut seperti yang diceritakan oleh wanita misionaris itu."

  Semua mata sekarang tertuju pada orang yang akan segera memenangkan
  nomor untuk undian karcis berhadiah. Dari mana-mana, kudengar
  bisikan: "Jangan lupa, pohon itu milikku ... Tidak, itu milikku ....
  Itu untuk cucu-cucuku yang akan datang pada Natal ...." Tetapi,
  wanita yang sangat kecil itu tidak pernah melepaskan pandangannya
  dari pohon itu. "Cucuku laki-laki, Jake, ia tinggal hanya satu
  teriakan jauhnya dari tempat kami," ia bercerita kepadaku. Ia sangat
  pandai dalam mempelajari buku. Bayangkan, ia dapat menyebut semua
  negara yang ada di bola dunia itu."

  Lalu, terdengarlah pengumuman yang sudah lama dinanti-nantikan:
  "Hadiah untuk undian karcis berhadiah jatuh pada nomor 1153!" Aku
  memandang tangan kasar yang berlekuk-lekuk. Ia memegang karcis yang
  memenangkan hadiah dan kuremas pundaknya yang kurus. "Ibu
  memenangkan pohon itu! Ibu memenangkan pohon itu!" aku berteriak.
  "Maksud kamu karcisku? Aku belum pernah mendapat sesuatu yang indah
  seperti ini." Air mata mengalir di pipinya yang keriput. Aku
  mematikan lampu-lampu dan tape recorder. Lalu, aku menggulung kabel
  tambahannya. "Apakah aku juga mendapat kotak musik dan kabel yang
  panjang itu?" tanyanya. "Aku akan meletakkan pohon itu di alat
  pemutar dan kami hanya mempunyai satu stop kontak di ruangan. Aku
  pasti memerlukan kabel tambahan itu."

  "Tentu saja ... ini adalah Natal," jawabku ketika kubawa pohon itu
  ke luar dan kuberikan kepadanya. Setelah itu, sebuah truk pick up
  kuning yang karatan maju ke depan. Kemudian, seorang pria yang
  memakai pakaian kerja, kemeja flanel kotak-kotak, dan sebuah topi
  bertuliskan "I love Kentucky" melompat ke luar. "Sadie, apa yang kau
  peroleh?" ia berteriak dengan senyuman dan memperlihatkan sebuah
  gigi yang ompong. "Pa, aku memenangkan hadiah! Aku memenangkan pohon
  ini!"

  Pria itu segera mengatur barang-barang yang ada di mobilnya, antara
  lain cangkul, rantai roda, dan berkantung-kantung pakan ternak. Ia
  berusaha menyediakan tempat untuk pohon itu di lantai truknya. Ia
  menarik pisau sakunya dan memotong dua kantung pakan ternak yang
  kosong untuk menutupi pohon itu. Kemudian, ia mengikatnya dengan
  tali timba. "Percayakah Anda?" seorang penonton terperangah. "Mereka
  membawa pergi pohon yang indah itu dengan truk tua yang usang. Untuk
  apa mereka memerlukan pohon semacam itu?"

  Aku melambaikan selamat berpisah ketika truk yang bersuara bising
  itu menghilang ke langit malam yang berwarna ungu. Di mata hatiku,
  aku dapat melihat pohon itu diberi tempat terhormat di jendela
  sebuah pondok yang sederhana, dengan cahaya yang temaram, dan di
  tengah-tengah pegunungan Appalachian. Menurutku, rakyat yang tinggal
  di daerah itu termasuk orang-orang yang bahagia. Mereka bukan
  penjelajah dunia tetapi pekerja keras. Pada Desember yang dingin,
  asap hitam sepertinya akan bergulung-gulung keluar dari cerobong
  asap mereka ke udara bila mereka sekeluarga berkumpul di sekeliling
  pohon. "Lihat Nek, Jepang ada di sini," Jake kemungkinan akan
  berkata sambil menunjuk ke bola dunia yang pernah terletak di meja
  kerjaku. Sadie masih terpukau pada kabel tambahan itu. Ia akan
  memasang stop kontak lampu-lampu yang berkelap-kelip dan kotak
  musiknya.

  Meskipun demikian, aku tetap yakin bahwa akulah pemenang yang
  sesungguhnya pada bazar Natal itu. Bazar ini merupakan suatu tradisi
  yang sudah berlangsung lama di Amerika. Aku menemukan kembali
  panggilan hati bagi orang-orang percaya di setiap tempat. Aku tak
  pernah melihat Sadie lagi. Tetapi, aku tak akan pernah melupakan
  pelajaran yang diberikannya kepadaku. Intinya, tidak peduli adanya
  perbedaan geografis atau status sosial, kita semua adalah kabel
  tambahan dari Tuhan. Kita membawa cahaya dan lagu-Nya ke tempat-
  tempat yang gelap dan kosong di dunia.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : The Magic of Christmas Miracles
  Judul Artikel: Hai Dunia, Gembiralah!
  Penulis      : Nancy Anderson
  Penerbit     : Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2002
  Hal          : 164 - 171

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SUMBER MISI *~

 THE SPIRITUAL ASPECTS OF ADVENT
==>     http://www.cresourcei.org/cyadvent.html                    [1]
==>     http://www.spirithome.com/advent.html                      [2]
==>     http://www.worldvillage.com/sitereviews/believers.html     [3]
  Believer`s Weekly telah meluncurkan The Season of Advent[1], sebuah
  situs dimana pembaca dapat merenungi makna dan asal mula tradisi
  Advent. Kita dapat mengetahui hal-hal seputar warna Advent, karangan
  bunga Advent dan ide-ide baru dalam merayakan Advent. Kunjungi juga
  spirithome.com[2], sebuah situs yang juga mengulas tentang Advent.
  Situs ini berisikan gagasan-gagasan tradisional dan kreatif dalam
  merayakan masa Advent. Anda juga dapat mem-bookmark Situs Believer`s
  Weekly[3], sehingga tiap minggu Anda dapat melihat review situs-
  situs Kristen terbaik yang ada di internet.

 FAITH, FAMILY, FUN AND FUDGE
==>     http://techdirect.com/christmas/lit.html                   [1]
==>     http://www.purposedrivenlife.com                           [2]
==>     http://www.purposedrivenlife.com/articles/christmas.aspx   [3]
==>     http://www.reverendfun.com/artchives/results.php?request=  [4]
        Christmas&downloadable=1
  Kunjungilah "A Search for the Meaning of Christmas" (Sebuah
  Pencarian Makna Natal), situs untuk keluarga yang menampilkan menu
  Christmas classics[1] (berisi karya-karya sastra, puisi, dan
  kumpulan surat); temukan juga bacaan mengenai tradisi-tradisi Natal,
  link-link ke situs untuk anak serta aneka hidangan Natal. Disertai
  pula sumber-sumber mengenai hari raya Hanukah bagi rekan kita yang
  Yahudi. Sementara di Situs PurposeDrivenLife.com[2] (Rick Warren),
  Anda juga dapat menikmati Purpose Back in Christmas[3] yang
  dibawakan oleh John Fischer; setelah itu meluncurlah ke Situs
  Reverend Fun[4] untuk mendapatkan kumpulan kartun Natal.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI MISI DUNIA *~

 R U S I A
  Revolusi yang terjadi di Ukraina dan Republik Georgia adalah alasan
  yang melatarbelakangi sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) di Rusia
  yang akan mengatur mengenai gerakan politis organisasi-organisasi
  asing. Namun, hal itu juga akan mempengaruhi misionaris asing, kata
  wakil Russian Ministries, Sergey Rakhuba. "Banyak misionaris yang
  sekarang tinggal di Rusia memiliki hubungan dengan negara asing.
  (Ketika) mereka akan memperbarui visa, mereka juga harus membuktikan
  bahwa dana yang mereka peroleh dari luar negeri tersebut memang
  benar-benar murni dipakai untuk keperluan-keperluan religius."
  Pembahasan kedua mengenai RUU tersebut telah ditunda sampai tanggal
  16 Desember. Meski hal ini bukanlah serangan terhadap pekerjaan
  misi, namun Rukhuba mengatakan, "Kami sendiri membayangkan bahwa
  aliran Orthodoks yang selama ini memiliki hubungan dekat dengan
  pemerintah akan memanfaatkan adanya Undang-Undang ini untuk secara
  serius membatasi gerak penginjilan di Rusia."
  [Sumber: Mission Network News, December 8th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa agar apapun hasil keputusan RUU tersebut tidak menghambat
    pekerjaan-pekerjaan anak-anak Tuhan yang ingin membagikan
    kebenaran Injil di Rusia.
  * Doakan agar Roh Kudus dapat bekerja di hati pemerintah Rusia
    dalam membuat kebijakan RUU yang baru tersebut.

 T I M U R  T E N G A H
  Tindakan keras yang diambil dalam mengatasi kekacauan telah mulai
  mempengaruhi stabilitas di Gaza. Tom Doyle yang bekerja pada E3
  Partners (dulunya bernama Evangecube) mengatakan bahwa kelompok
  pejuang yang berperang melawan pemerintah Palestina dan kelompok
  sayap kanan garis keras -- telah membuat situasi menjadi terbuka.
  Kelompok E3 Partners sendiri pernah terjebak dalam sebuah situasi
  baku tembak dalam kunjungannya yang terakhir ke daerah tersebut.
  "Ketika kami sedang meninjau gereja yang baru, tiba-tiba pecah
  sebuah baku tembak antara kelompok pejuang dan tentara Palestina.
  Suara desingan peluru pun segera memenuhi bangunan tempat kami
  berada, situasi yang sulit itu berlangsung selama sekitar 30 menit.
  Bagi rakyat Palestina, hal itu sudah merupakan hal yang biasa
  terjadi sehari-harinya." Doyle kemudian melanjutkan bahwa di luar
  masalah pertempuran tersebut, gereja yang mereka bantu telah
  melakukan penjangkauan aktif sejak 2001. Mereka sekarang sudah mulai
  melihat buahnya. "Gereja telah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
  baik di seluruh daerah yang telah hancur ini sehingga kami sendiri
  merasa diberkati saat bekerja bersama mereka -- dengan bersama
  mendatangi dan menyediakan makanan bagi para pengungsi di kamp
  pengungsian dan mesharingkan Injil. Kami juga telah melihat beberapa
  terobosan di kamp tersebut ketika beberapa orang yang sebelumnya
  menganut agama lain juga mulai datang pada Kristus.
  [Sumber: Mission Network News, December 8th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Naikkan pujian pada Allah untuk kemurahan hati-Nya memberikan
    kesempatan bagi pekerja-pekerja-Nya untuk terus melayani di jalur
    Gaza dan sekitarnya. Terus berdoa untuk keselamatan dan hikmat
    bagi mereka.
  * Doakan pelayanan di antara kaum pengungsi di kamp-kamp yang ada di
    sana, khusus doakan mereka yang baru percaya agar makin teguh
    dalam iman percaya kepada Kristus Sang Penebus.

 P A P U A   N U G I N I
  Masyarakat Mibu sekarang sedang menentukan pilihannya saat Firman
  Tuhan menantang pemahaman yang telah mengakar dalam pikiran mereka.

  Seorang penganut animisme seringkali tidak memiliki masalah dalam
  menerima kepercayaan yang berbeda karena mereka menganggap semuanya
  adalah sama-sama benar. Akan tetapi, beberapa orang Mibu sekarang
  sedang mengalami pergumulan sejak para misionaris mengajarkan
  tentang penciptaan serta penekanan pada pengajaran Alkitab dan bahwa
  kepercayaan yang dianut orang Mibu selama ini tidaklah tepat. Orang
  Mibu sendiri mempercayai bahwa tiap-tiap suku mereka berasal dari
  berbagai macam tumbuhan dan binatang.

  Pengajaran yang memperkenalkan cara pandang yang berbeda tersebut
  telah mengakibatkan beberapa orang Mibu berhenti mendengarkan
  pengajaran Alkitab yang dibawakan misionaris Chris Walker dan Joey
  Tartaglia tersebut. Namun beberapa dari mereka, ada juga yang tetap
  kembali untuk menyimak lebih lanjut.

  Para misionaris itu tidak hanya mensharingkan Firman Tuhan di desa
  orang Mibu, mereka juga melakukannya di desa Beng. Mereka mengajar
  selama seminggu di tiap desa dan banyak orang rela pergi bolak-balik
  untuk mendengarkan pengajaran itu di dua tempat.

  Orang-orang tersebut menanyakan banyak pertanyaan selama pertemuan
  berlangsung, namun para wanita merasa lebih nyaman menyampaikan
  pertanyaan-pertanyaan mereka pada Brooke Tartaglia dan Angie Walker
  seusai pertemuan tersebut ketimbang harus berbicara langsung di
  depan forum.

  Selain mengajar, Chris juga menerjemahkan Alkitab dalam bahasa orang
  Mibu, sementara Joey dan Brooke juga terlibat dalam melatih
  masyarakat Mibu agar bisa membaca dan menulis dalam bahasa mereka
  sendiri. Mereka telah melatih pria-pria Mibu untuk menjadi guru baca
  tulis dan membagi orang Mibu tersebut dalam dua kelas -- satu kelas
  untuk mereka yang telah sempat mengenyam pendidikan, sementara kelas
  lainnya untuk mereka yang bahkan belum tahu cara menggunakan alat
  tulis.
  [Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, Desember 9th, 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan masyarakat Mibu agar dapat terbuka hati dan pikirannya
    untuk percaya pada Firman Tuhan.
  * Doakan pelayanan penerjemahan Alkitab dan pelajaran baca tulis
    yang diberikan oleh para misionaris kepada masyarakat Mibu. Berdoa
    agar mereka juga diberi hikmat dalam menerjemahkan Alkitab dalam
    bahasa Mibu dan mengajarkannya kepada masyarakat setempat.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI INDONESIA *~

 Bencana Kelaparan di Yahukimo (Papua)
  =====================================
  Sampai saat ini, diberitakan 55 orang meninggal dan 112 orang sakit
  parah di Kabupaten Yahukimo, Papua. Hal ini terjadi diduga karena
  kelaparan dan menderita sakit. Curah hujan yang cukup tinggi telah
  menyebabkan gagalnya panen umbi-umbian di kabupaten ini. Pemerintah
  melalui Menkes telah menurunkan tim kesehatan ke Yahukimo. Penduduk
  yang sakit saat ini dirawat di Rumah Sakit Wamena. Selain obat-
  obatan, Depkes juga memberikan bantuan makanan dan minuman untuk
  pasien di RS Wamena yang berasal dari Yahukimo.
  [Sumber: Surat Kabar Harian dan Siaran Televisi, 13 Des 2005]

  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan penduduk Yahukimo yang saat ini sedang menderita kekurangan
    pangan dan gizi agar mereka dapat segera pulih kembali. Doakan
    tersedianya obat-obatan yang memadai untuk proses kesembuhan dan
    pemulihan kesehatan mereka.

  * Berdoa supaya pemerintah melalui Menkes dan dinas kesehatan
    setempat bisa menanggulangi bencana kelaparan dan busung lapar
    yang saat ini melanda Yahukimo. Supaya mereka bisa secara
    bijaksana dalam memberikan bantuan pangan dan obat-obatan kepada
    semua orang yang membutuhkan di Yahukimo.

  * Berdoa bagi tim medis yang melayani di daerah Yahukimo. Doakan
    kesehatan dan kekuatan tubuh mereka saat mengobati masyarakat
    Yahukimo.

  * Doakan gereja, jemaat, dan para hamba Tuhan yang melayani di
    antara masyarakat Yahukimo supaya mereka dapat memberikan bantuan
    baik secara jasmani maupun rohani bagi masyarakat di sana.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DARI MEJA REDAKSI *~

  Shallom,

  Tinggal beberapa hari lagi kita bersama-sama akan memasuki tahun
  2006. Kami sangat berterimakasih bahwa selama tahun 2005 Anda telah
  mendoakan kesaksian dan pelayanan misi yang disajikan dalam setiap
  edisi e-JEMMi -- baik lewat persekutuan doa gereja maupun di
  kelompok doa Anda. Terimakasih juga karena Anda telah menggunakan
  bahan-bahan yang kami sediakan dalam pelayanan Anda dan
  membagikannya kepada yang lain.

  Pada tahun 2006 e-JEMMi berencana untuk menambah satu kolom, yaitu
  Profil Bangsa. Kolom yang akan muncul setiap bulan sekali ini
  mengulas sekilas tentang profil suatu bangsa dan pokok-pokok doa
  yang dibutuhkan. Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi Anda
  untuk terlibat di dalam pelayanan e-JEMMi dengan cara mengirimkan
  artikel-artikel dan kesaksian yang bisa dimuat di e-JEMMi.

  Setelah Anda secara rutin menerima edisi-edisi e-JEMMi yang terbit
  selama tahun 2005, maka lewat surat ini kami ingin mengetahui
  sharing Anda tentang:
  1. Edisi berapa saja yang telah memotivasi Anda atau gereja Anda
     untuk terlibat dalam misi?
  2. Saran dan kritik bagi pengembangan e-JEMMi di tahun 2006.
  Kirimkan komentar Anda kepada kami di: < staf-misi(at)sabda.org >

  Jawaban Anda akan menjadi kesaksian tentang apa yang Allah kerjakan
  melalui e-JEMMi dan menambah dorongan semangat yang luar biasa bagi
  kami untuk memberikan yang terbaik.

  Kasih dan Doa,
  Redaksi e-JEMMi
  (Lisbet, Ary, Endah, Rudy)

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SURAT ANDA *~

  From: Hendra Rey <eterey(at)>
  >Satu website yang bagus, bisakah kami juga berbagi cerita? Saya
  >melayani di negara Tirai Bambu. Saya ingin tanya bagaimana mengirim
  >kesaksian-kesaksian pekerjaanNya yang terjadi di tempat kami,
  >apakah dengan cara menulis email ke e-jemmi atau? Bagi yang ingin
  >mendapatkan berita-berita pel misi di tempat kami bisa email ke
  >kami ==cut==

  Redaksi:
  Kami dengan senang hati menerima cerita tentang pelayanan-pelayanan
  misi yang Anda lakukan di negara Tirai Bambu. Kami menerima tawaran
  Anda, silakan mengirimkan kesaksian-kesaksian tersebut ke Redaksi
  e-JEMMi di alamat: < staf-misi(at)sabda.org >
  Kami akan menampilkan kesaksian itu dalam edisi e-JEMMi dan juga di
  Situs e-MISI. Kami tunggu kiriman kesaksiannya dan selamat melayani.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* URLS Edisi Ini *~

* CMDNet                                 http://www.cmd.org.nz/cmdnet/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Natalia, Rudi Kurniadi
Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi(at)xc.org>
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan              :       subscribe-i-kan-misi(at)xc.org
Untuk berhenti                  :     unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org
Untuk pertanyaan/saran/bahan    :     owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :           http://www.sabda.org/misi/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org