Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/24

e-JEMMi edisi No. 24 Vol. 7/2004 (16-6-2004)

Kesaksian Pemuridan

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                   Edisi Juni 2004, Vol.7 No.24
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Kesaksian Misi]  (1): Kesaksian Setelah Ajal Menjelang
                     (2): Apakah Pelipatgandaan Rohani
                                 Sungguh-sungguh Berjalan?
 o [Profil/Sumber Misi] : He Invites, Defend Your Faith,
                          LifeWay Christian Resource
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Amerika Serikat, Jerman, Haiti
 o [Doa Bagi Indonesia] : Gereja-gereja di Indonesia
 o [Surat Anda]         : Situs e-MISI Sangat Membantu
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam sejahtera.

  Khusus dalam edisi ini, kami menampilkan dua kesaksian menarik yang
  perlu Anda simak. Kesaksian pertama mengajarkan agar kita bisa
  menggunakan waktu singkat yang kita miliki untuk mengenalkan Yesus
  kepada orang lain termasuk saat ajal menjelang. Sedangkan kesaksian
  kedua merupakan bukti bahwa pelipatgandaan murid memang sungguh-
  sungguh berjalan. Simak kesaksian dari Roy Robertson yang merintis
  pelayanannya di Singapura.

  Penginjilan melalui kesaksian-kesaksian sangatlah efektif untuk
  menjangkau orang-orang yang belum mengenal Kristus. Karena itu tidak
  heran jika ada orang yang mendedikasikan waktunya untuk mengumpulkan
  kesaksian-kesaksian dari berbagai negara dan dipasang di situs agar
  dapat dibaca oleh banyak pengunjung. Ingin tahu situs tersebut?
  Silakan simak Kolom Profil/Sumber Misi yang mengulas situs tersebut
  bagi Anda. Selain itu kami juga mengulas dua situs apologetika yang
  sangat berguna bagi Anda yang terlibat dalam pelayanan penginjilan.

  Seiring dengan pertumbuhan secara kuantitas orang-orang percaya di
  Indonesia, maka tantangan yang dihadapi gereja-gereja Indonesia juga
  semakin besar dan banyak dari tahun ke tahun. Karena itu, kami ajak
  Anda semua bersatu hati berdoa bagi gereja-gereja di Indonesia
  sesuai dengan pokok-pokok doa yang tersaji dalam Kolom Doa Bagi
  Indonesia. Selamat berdoa bagi pelayanan misi di berbagai tempat di
  Indonesia.

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
          "UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA ANDA MENGHARGAI KEKEKALAN
                 GUNAKANLAH WAKTU ANDA SEBAIK-BAIKNYA"
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ KESAKSIAN MISI 1 ~~

                   KESAKSIAN SETELAH AJAL MENJELANG
                   ================================

  Pendeta Schmidt biasa melakukan visitasi ke sebuah rumah sakit.
  Seorang wanita berusia 87 tahun sedang sekarat dan dia ingin bertemu
  Pendeta Schmidt. Wanita ini mengucapkan terima kasih atas semua
  renungan yang telah diberikan pendeta ini. Wanita ini bertemu dengan
  Pendeta Schmidt sekitar tiga tahun yang lalu. Melalui Schmidt,
  wanita ini bisa ditolong untuk menerima Kristus sebagai
  Juruselamatnya pribadi dan menyerahkan hidup kepada-Nya.

  "Aku tahu akan kemana akhir perjalanan hidupku," kata wanita tua
  itu. Tiga hari kemudian, wanita ini meninggal. Orang-orang yang
  menyaksikan kematian ini berkomentar bahwa dia meninggal dalam damai
  dan tatapan terakhirnya terarah menuju surga. "Yesus, Yesus!" adalah
  kata-kata terakhir yang diucapkannya -- "Khotbah terakhirnya sebelum
  kematian menjemputnya."

  Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Pendeta Schmidt berdering:
  seorang dokter klinik meneleponnya karena dia sebelumnya tidak
  pernah melihat orang yang meninggal dengan begitu damai. "Apa yang
  dimiliki wanita ini yang tidak saya miliki?" tanya dokter itu. "Aku
  bisa memberitahukannya kepada Anda." jawab Schmidt. Lalu pendeta ini
  mengundang dokter klinik itu untuk menghadiri ibadah di gereja yang
  ada di dekat rumah sakit. Selama ibadah, termasuk mendoakan orang-
  orang sakit, dokter ini juga merasa disembuhkan. Dia pun terheran-
  heran dengan peristiwa yang dialaminya. Ibadah, penyembuhan, dan
  percakapannya dengan Schmidt memberikan impresi yang sangat mendalam
  dalam hati dokter ini. Dia memutuskan untuk menerima Kristus saat
  mengendarai mobilnya menuju rumah. Karena begitu antusias, dia
  berhenti di tepi trotoar. Dokter itu dan Schmidt berdoa bersama
  dengan penuh sukacita.

  Tiba-tiba, sebuah mobil polisi berhenti di belakang mobil dokter
  itu. Polisi memeriksa mobil mereka dan meminta surat-suratnya serta
  bertanya tentang apa yang sedang mereka lakukan di tepi trotoar di
  malam yang sudah larut ini. "Berdoa!" jawab dokter dan Schmidt.
  Polisi itu merasa curiga. Mereka memeriksa kadar alkohol dokter dan
  Schmidt. Ternyata hasilnya negatif. Sebelum polisi itu pergi, dokter
  itu berkata kepada salah seorang polisi, "Anak muda, aku harap,
  suatu hari nanti kamu juga akan mendapatkan pengalaman yang sangat
  indah sama seperti yang kurasakan pada malam ini!"

  Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Schmidt berdering lagi.
  Kali ini yang menelepon adalah salah seorang polisi yang memeriksa
  mobilnya beberapa hari yang lalu. Polisi ini bertanya, "Apa yang
  dimiliki dokter itu yang tidak saya miliki?" "Aku bisa
  menceritakannya kepadamu apa yang dimiliki dokter itu," jawab
  Schmidt. Dia lalu mengundang polisi itu untuk menghadiri ibadah pada
  Minggu berikutnya. Polisi ini datang bersama pacarnya. Pendeta
  Schmidt terpana, "Sangat menakjubkan saat melihat rentetan reaksi
  yang ditimbulkan oleh kematian yang damai di dalam Yesus yang
  dialami oleh seorang wanita tua."

  Diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buletin: Body Life, Volume 22, Number 4/April 2004
  Halaman      : 4

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ KESAKSIAN MISI 2 ~~

        APAKAH PELIPATGANDAAN ROHANI SUNGGUH-SUNGGUH BERJALAN?
        ======================================================

  Saya yakin bahwa pelipatgandaan rohani sangat efektif dalam memenuhi
  Amanat Agung. Pada tahun 1962, keluarga saya pindah ke Singapura
  untuk membuka pelayanan Navigator -- kota yang menjadi pusat jutaan
  manusia di Asia. Dalam radius tiga ribu kilometer dari Singapura
  terdapat setengah penduduk dunia.

  Beberapa minggu setelah kedatangan saya, saya memutuskan untuk
  meluangkan waktu sehari dengan Allah, memohon janji-janji-Nya dan
  mencari strategi untuk pelayanan baru ini. Allah menarik perhatian
  saya melalui Kitab Kejadian 13:17, "Bersiaplah, jalanilah negeri
  itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan
  negeri itu." Latar belakang ayat ini adalah janji Allah kepada
  Abraham bahwa keturunannya akan berlipat ganda dan memberkati
  seluruh dunia.

  Pada suatu hari Minggu pagi, saya memutuskan untuk menghabiskan
  waktu dengan berdoa dan merenungkan firman sambil berjalan
  mengelilingi pulau Singapura. Jarak antara pelabuhan pusat Singapura
  ke ujung pulau yang menghubungkan dengan Malaysia hanya tiga puluh
  kilometer. Saya duduk di bangku sambil melihat pelabuhan paling
  sibuk nomor tiga di dunia. Saya mengamati ratusan kapal keluar dari
  pelabuhan ke pelabuhan-pelabuhan di seluruh dunia. Saya meminta
  Allah memberi saya hak istimewa untuk mengutus orang-orang yang sama
  seperti saya untuk menjangkau seluruh sudut muka bumi. Sepanjang
  hari, ketika saya berjalan dari satu ujung ke ujung yang lain pulau
  itu, saya mohon kepada Allah supaya membangkitkan generasi-generasi
  kelompok hamba-Nya yang bersedia menjangkau seluruh Asia dan lebih
  jauh lagi.

  Menjelang sore hari saya berhenti di Kranji Memorial, sebuah makam
  khusus bagi mereka yang telah memberikan hidup untuk mempertahankan
  Singapura dari serbuan Jepang pada tahun 1942. Nama dari 22.000
  prajurit terukir di batu peringatan di bawah tulisan yang
  mengekspresikan bahwa para prajurit itu mati dan yang lain mungkin
  masih hidup. Terlintas dalam benak saya bahwa jika ribuan prajurit
  bersedia mati untuk takhta Inggris yang nun jauh di sana dan yang
  tak kekal, tentu harus ada orang-orang yang bersedia memberikan
  hidupnya untuk Yesus Kristus, Raja yang Kerajaan-Nya kekal selama-
  lamanya. Sore hari itu saya mohon Allah memberikan kesempatan bagi
  saya untuk meletakkan fondasi bagi generasi-generasi rohani.

  Kini saya telah mempunyai seorang cucu rohani di Singapura. Selama
  masa tugas di dinas Angkatan Laut, saya telah banyak waktu untuk
  memuridkan seorang rekan sejawat. Setelah perang selesai, ia bekerja
  sebagai guru di Singapura. Apa yang pernah saya ajarkan kepadanya
  diteruskannya kepada seorang pemuda Singapura yang bernama Tom Lee.
  Tom menjadi salah satu fondasi untuk menjangkau generasi berikutnya.

  Orang kunci yang lain adalah Jim Chew yang mendapat lima bulan
  pelatihan dari seorang staf Navigator, Warren Myers di Vietnam. Jim
  menemui kami ketika kami tiba di Singapura. Ia telah memulai melatih
  murid-murid untuk Kristus.

  Selama delapan tahun, istri saya dan saya membuka pintu lebar-lebar
  dengan menyediakan diri untuk pelayanan pribadi lepas pribadi.
  Beberapa orang Asia datang dan tinggal di rumah kami agar pelayanan
  kontak lebih intensif.

  Selama tahun terakhir, saya memimpin pelayanan Navigator di
  Singapura, saya juga ditugaskan membuka pelayanan baru di Indonesia.
  Waktu saya sangat terbatas karena saya menggunakan sepertiganya
  untuk pelayanan keliling di luar Singapura. Selama tahun terakhir
  ini, kami tidak banyak mempunyai program dan kegiatan kelompok-
  kelompok sebagaimana biasanya. Saya menghabiskan waktu untuk
  mendorong dan membina rekan-rekan dalam pelayanan pribadi lepas
  pribadi. Kami menetapkan sasaran untuk mendapatkan tiga puluh orang
  pahlawan (1Tawarikh 11:10) dan tiga puluh wanita saleh (Amsal 31)
  dalam tahun itu. Kualifikasi utama untuk menjadi seorang pahlawan
  atau seorang wanita yang saleh adalah untuk berlipat ganda sampai
  generasi ketiga atas dasar pelayanan pribadi lepas pribadi. Dengan
  kata lain, tantangannya adalah menjadi kakek atau nenek rohani. Di
  samping itu, mereka harus tetap bertemu dengan murid lain setiap
  minggu. Setiap murid diperiksa ketekunannya bersaat teduh, menghafal
  ayat, dan memahami Alkitab secara pribadi. Akhirnya, setiap murid
  harus mempunyai paling sedikit satu pelayanan di gereja setempat.

  Saya menjadualkan bertemu secara pribadi dengan enam orang bila saya
  tidak keliling ke luar negeri. Setiap orang bertemu pula dengan
  orang lain. Istri saya bertemu dengan beberapa wanita dan para
  wanita itu pun bertemu dengan para wanita lain, demikian seterusnya.
  Semua murid pria dan wanita melipat ganda hingga generasi ketiga;
  bahkan dua di antara mereka melipat ganda sampai generasi keempat.
  Kemudian, satu orang, ia memiliki generasi kelima. Dengan anugerah
  Allah pada akhir tahun kami meluluskan tiga puluh tujuh wanita saleh
  dan tiga puluh empat pahlawan pria.

  Sukacita yang digerakkan oleh kesaksian orang-orang ini memberikan
  semangat kepada orang lain untuk melakukan suatu jenis pekerjaan
  yang sama. Dengan demikian, formula pemuridan individu berkembang ke
  seluruh penjuru kota. Kami tidak mengelola semua ini, tetapi hanya
  mengambil bagian dalam memberikan dorongan di dalamnya.

  Lima belas tahun kemudian, dalam perjalanan saya mengunjungi
  Singapura, saya membaca di surat kabar bahwa setengah dari kaum
  intelektual Singapura yang berbahasa Inggris adalah orang Kristen.
  Dulu, hanya kurang dari sepuluh persen. Sesuatu telah terjadi dalam
  kurun waktu dua dekade. Dengan pelayanan banyak kelompok dalam
  pemuridan seperti Youth for Christ, Campus Crusade for Christ,
  Scripture Union InterVarsity dan gereja-gereja -- seperti Methodist,
  Brethren, Baptis, Presbiterian, Sidang Jemaat Allah, dan lain
  sebagainya -- sehingga kota Singapura yang kompleks berubah karena
  orang-orang yang bersaksi dengan iman tentang pengalamannya kepada
  orang lain.

  Kami memulai beberapa mata rantai pelipatgandaan itu, tetapi kami
  tidak mampu menguasai lagi hasilnya. Pelayanan pribadi lepas pribadi
  meledak ke segala penjuru. Kelompok-kelompok Kristen dan denominasi
  yang lain menangkap ide pelayanan ini dan menerapkannya dengan
  modifikasi dan standar mereka. Singapura tetap cocok untuk pelayanan
  pelipatgandaan rohani karena negara ini kecil dan erat sekali
  hubungannya sehingga sangat mudah dijangkau. Tak ada alasan untuk
  tidak saling berhubungan. Setiap bayi rohani melipat ganda atau mati
  di depan mata kita.

  Kini Singapura sangat berpengaruh di seluruh Asia dan telah
  mengirimkan para pemurid ke India, Thailand, Jepang, Hong Kong,
  daratan Cina dan negara-negara lainnya. Murid yang setia akan
  menjangkau orang lain yang nantinya juga akan menjangkau orang lain.
  Pelipatgandaan rohani adalah mata rantai vital dalam memenuhi Amanat
  Agung.

  Bagaimana Anda menerapkan pelajaran-pelajaran dari buku ini? Ingat,
  tuaian bukan saja di ladang nun jauh di sana; ladang pelayanan
  adalah di depan pintu Anda sendiri. Itulah sedikitnya langkah
  pertama. Pertama, di tempat Anda berada, kemudian di daerah sekitar
  Anda; selanjutnya kita diutus "sampai ke ujung bumi" (Kisah Para
  Rasul 1:8).

  Akan tetapi, waktu yang tepat untuk mulai adalah hari ini! Benih
  Injil ada di dalam Anda. Menangkan seorang bagi Kristus. Tolonglah
  bayi baru itu untuk bertumbuh. Mulailah melipatgandakan diri Anda di
  dalam hidupnya. Bagikan kepadanya prinsip-prinsip hidup yang
  berpusat pada Kristus. Tanamkan pandangan dunia di dalamnya. Anda
  mengajar agar ia melipatgandakan dirinya, selanjutnya rantai
  pelipatgandaan rohani terus berjalan di seluruh dunia.

  Diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Pemuridan dengan Prinsip Timotius
  Judul Artikel: Apakah Pelipatgandaan Rohani
                        Sungguh-sungguh Berjalan?
  Penulis      : Roy Robertson
  Penerbit     : Yayasan Andi, Yogyakarta, 2001
  Halaman      : 130 - 134

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 HE INVITES
==>     http://www.heinvites.org/
  Situs He Invites dibuat berdasarkan pengalaman suami istri, Monte
  dan Wendy, setelah mengikuti Seminar yang diadakan oleh Campus
  Crusade Family Life. Allah menggerakkan hati mereka untuk melihat
  arti pentingnya kesaksian-kesaksian pribadi dan terbatasnya sumber-
  sumber kesaksian di dunia web saat itu. Kemudian mereka berdua
  mengumpulkan beberapa orang untuk bersama-sama mendedikasikan waktu
  mereka dalam membuat Situs He Invites. Pelayanan ini dirintis sejak
  tahun 1998. Saat ini, situs yang berisi kesaksian-kesaksian dari
  berbagai negara ini telah banyak dikenal orang dan diperkirakan ada
  rata-rata ada 4 orang pengunjung yang berkomitmen untuk menerima
  Kristus setelah berkunjung dan membaca kesaksian-kesaksian dalam
  situs ini.

  Alasan utama dari pembuatan situs ini adalah untuk mengenalkan
  kepada dunia tentang KUASA YESUS YANG MAMPU MENGUBAH HIDUP ORANG
  BERDOSA. Kesaksian-kesaksian dari berbagai negara dikumpulkan dan
  ditayangkan di Internet. Kesaksian-kesaksian ini dirancang untuk
  mengenalkan pengunjung yang belum percaya Kristus dan sekaligus
  untuk memperteguh iman orang-orang percaya.

 DEFEND YOUR FAITH
==>     http://www.defendyourfaith.com/
  Defend Your Faith, sebuah situs baru tentang apologetika,
  memperkenalkan kepada lulusan SMA dan mahasiswa tentang bukti-bukti
  ilmiah, sejarah, alkitabiah, dan logis untuk mempertahankan iman
  mereka. Para pemuda akan mendapatkan ratusan links ke sumber-sumber
  apologetika lain yang cukup bagus.

 LIFEWAY CHRISTIAN RESOURCE
==>     http://www.lifeway.com/apologetics/
  Bagian apologetika dalam Situs LifeWay Christian Resource
  menampilkan beragam sumber-sumber terkait seputar apologetika bagi
  para pemuda dan dewasa -- antara lain rekomendasi buku-buku bagus
  artikel yang bisa dibaca, dsb.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 A M E R I K A   S E R I K A T
  Jutaan orang sedunia berkabung atas wafatnya mantan presiden Amerika
  Serikat Ronald Reagan. Para pemimpin misi mengatakan bahwa Allah
  telah memakai Reagan untuk mempengaruhi penginjilan secara positif.
  Penginjil dari Amerika, Sammy Tippit, yang pernah ditangkap dua kali
  di negara bekas Uni Soviet karena memberitakan Injil, mengatakan
  bahwa Allah telah memakai Reagan untuk menjawab doanya, yaitu
  mengantarkan runtuhnya tembok Komunisme. "Ketika Presiden Reagan
  mengucapkan pernyataannya yang terkenal di Berlin, ´Mr. Gorbachev,
  runtuhkan tembok ini,´ pernyataan ini telah memberikan dampak yang
  luar biasa karena pada akhirnya tembok itu bisa runtuh juga." Tippit
  mengatakan bahwa pernyataan itu yang mengizinkan dia masuk ke
  wilayah Uni Soviet dan mengadakan penginjilan di negara tersebut,
  dimana banyak orang telah dimenangkan bagi Kristus. Tippit percaya
  bahwa kebijakan-kebijakan Reagan telah memberikan inspirasi bagi
  pemikiran Injil. "Para penginjil menganggap Berlin sebagai ´kerajaan
  kegelapan´ dikelilingi oleh Tirai Besi, tapi kami melihat tirai itu
  mulai runtuh, sehingga mendorong terjadinya gerakan doa di wilayah-
  wilayah lain di dunia dan di kelompok-kelompok suku lainnya."
  [Sumber: Mission Network News, June 7, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur karena Allah telah memakai kehidupan dan kepemimpinan
    Ronald Reagan untuk mempengaruhi dunia misi dan penginjilan.
  * Doakan agar kesaksian kepemimpinan Reagan menjadi inspirasi juga
    bagi pemimpin-pemimpin lain di dunia, khususnya di Amerika.

 J E R M A N
  Di Berlin, kota yang pernah terkenal secara global karena temboknya,
  ada suatu pertanda bahwa harapan akan muncul: gereja-gereja dan
  pelayanan-pelayanan sedang bersatu dalam proses jangka panjang untuk
  menjangkau kota ini.

  "Tembok Berlin mungkin sudah hancur, tetapi masih ada satu tembok
  yang ada dalam hati dan pikiran para penduduk," kata pendeta Hans-
  Peter dari gereja Lucas Fellowship di Berlin. Perbedaan antara
  orang-orang Timur dan orang-orang Barat, penduduk Jerman dan
  pendatang, orang tua dan muda, karismatik dan non-karismatik,
  menunjukkan bahwa kesatuan tidak bisa dicapai dalam waktu semalam.
  Hans-Peter dan temannya Axel Nehlsen memiliki visi tentang kesatuan
  bagi kota Berlin sejak beberapa tahun yang lalu sampai sekarang.
  Visi mereka adalah agar semua orang percaya dari semua gereja di
  Berlin akan merayakan kesatuan dalam keberbedaan mereka; bekerja
  sama untuk mengekspresikan pengharapan dalam Injil dalam setiap segi
  kehidupan kota: pendidikan, politik, bisnis, perawatan kesehatan,
  kehidupan keluarga, hiburan, media, dan di dalam gereja sendiri.

  Kota Berlin yang berpenduduk 4 juta orang, hanya 120.000 jemaat yang
  setia beribadah di gereja, dan kemungkinan hanya separo dari mereka
  yang mempunyai iman berkemenangan. Hans-Peter dan Axel ingin melihat
  bahwa jumlah itu akan naik menjadi 400.000 jemaat. Axel, seorang
  pendeta gereja lokal, percaya bahwa ratusan gereja baru perlu
  dirintis di kota ini agar visi tersebut bisa terjadi: gereja besar,
  gereja kecil, kontemporer dan tradisional, berbahasa Jerman dan
  dalam bahasa lainnya. "Hanya dengan melalui beragam jenis gereja
  ini, kami akan dapat menjangkau kota," kata Axel. Hans-Peter bahkan
  lebih spesifik lagi, karena ia percaya bahwa Berlin masih
  membutuhkan 1700 gereja baru. Namun untuk mewujudkannya diperlukan
  pemikiran dan perencanaan jangka panjang.

  Pache dan Nehlsen telah membangun relasi dengan para pendeta lain
  melalui doa puasa yang telah dilakukan selama lima tahun, dan
  mensharingkan tentang visi kesatuan yang mereka miliki. Persekutuan
  doa ini telah berkembang menjadi program Together for Berlin --
  jaringan relasi para pemimpin dari 140 gereja dan organisasi untuk
  menjangkau setiap bagian kota dengan Injil. Melalui Together for
  Berlin diharapkan bisa:
  - menjangkau semua anggota Kristus di kota dan menerima model-model
    baru pelayanan gereja, seperti kebaktian bagi para pemuda,
    kelompok sel, gereja rumah, dan persekutuan antar etnis.
  - menyadari bahwa tanggung jawab penginjilan dan sosial bagi Berlin
    harus ditanggung bersama.
  - menegaskan bahwa bekerja bersama berarti kesatuan dalam beragam
    keberbedaan, bukannya menyeragamkan atau melakukan kompromi.
  - membangun relasi yang terbuka dan saling percaya di antara
    pemimpin Kristen yang menjadi model relasi dalam jemaat lokal.
  [Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-477; 2 June 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan supaya pelayanan di Berlin bisa dikembangkan melalui
    kesatuan dan kebersamaan gereja-gereja di seluruh Berlin, dengan
    terbentuknya kelompok sel, gereja rumah, dan persekutuan antar
    etnis.
  * Berdoa agar dengan kebersamaan ini beragam gereja bisa bekerja
    sama dan tanggung jawab penginjilan bisa ditanggung bersama
    sehingga banyak penduduk Berlin yang dimenangkan.

 H A I T I
  Compassion International terus melanjutkan usahanya untuk menghitung
  orang-orang yang hilang akibat bencana banjir yang terjadi minggu
  lalu di Haiti. Compassion memberikan sponsor bagi ribuan anak di
  dunia termasuk di Haiti. Perwakilan dari Compassion, Haiti,
  mengatakan bahwa ada empat anak yang meninggal dalam bencana itu dan
  sekarang Compassion akan memperluas program bantuan yang mereka
  lakukan. "Kami mengumpulkan informasi untuk mengetahui dengan tepat
  berapa jumlah keluarga yang menjadi korban banjir. Kami ingin
  mendata berapa banyak kebun dan binatang yang hanyut karena banjir.
  Dengan demikian kami dapat mengetahui siapa saja yang membutuhkan
  bantuan melalui program Family Disaster Program." Banjir ini
  memberikan banyak penderitaan, namun perwakilan dari Compassion
  menyatakan bahwa perlindungan Allah terasa sangat nyata. "Ketika
  kami melihat situasi, kami menyadari bahwa ada beberapa keluarga
  yang selamat dan ini tidak mungkin terjadi kalau bukan karena
  intervensi Allah. Karena itu hati mereka mulai terbuka untuk
  menerima Kristus sebagai Juruselamat."
  [Sumber: Mission Network News, June 4, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan Compassion International dalam menyelenggarakan bantuan
    bagi para penduduk Haiti yang mengalami bencana melalui program
    Family Disaster Program.
  * Berdoa supaya melalui bencana ini bisa membuka mata beberapa
    keluarga untuk melihat campur tangan Allah yang nyata dalam
    kehidupan mereka. Hal ini sekaligus mempersiapkan hati mereka agar
    bisa menerima berita Injil.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Gereja-gereja di Indonesia
  --------------------------

  * Doakan perkembangan gereja-gereja di Indonesia. Doakan juga supaya
    ada kesatuan/kebersamaan di antara beragam denominasi gereja yang
    ada sehingga melalui kesatuan/kebersamaan ini gereja-gereja Tuhan
    di Indonesia memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk
    melaksanakan Amanat Agung ke seluruh pelosok Indonesia.

  * Jika pada beberapa waktu terakhir ini kita mendengar adanya berita
    tentang gereja-gereja yang ditutup atau dirusak di beberapa kota,
    mari kita bersama bersatu hati mendoakan para jemaat dan pendeta
    dari gereja-gereja tersebut. Berdoa supaya mereka tetap tegar dan
    mempunyai hati yang mengampuni untuk setiap pribadi yang telah
    melakukan tindak kekerasan itu.

  * Berdoa supaya para jemaat dan pendeta yang mengalami pencobaan
    tersebut dapat terus menjaga imannya dan mereka tetap mengandalkan
    Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.

  * Doakan agar gereja-gereja di Indonesia menjadi gereja yang
    misioner sehingga mereka terus dapat meningkatkan pelayanan misi
    dan penginjilan ke tempat-tempat yang belum dijangkau oleh Injil.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: didong rio duta <didongr@>
  >Syallom, Damai Kristus,
  >Saya baru ketemu situs ini setelah beberapa hari nyari. Kesempatan
  >berkunjung ke situs ini merupakan saat berbahagia bagi saya, karena
  >saat ini saya tengah berada jauh dari keluarga dalam misi
  >perdamaian PBB di Georgia untuk kurun waktu 1 tahun. Kesemuan dan
  >kesunyian selama misi ini serasa terobati dengan berbagai sabda
  >Tuhan yang saya baca dalam situs ini, "Puji Tuhan sungguh besar
  >anugerahmu, kuasakanlah kesabaran dan keselamatan dalam misiku
  >sebagai wujud karya-Mu". Mohon doa restu saudara se-iman agar
  >berhasil dalam misi saya ini.

  Redaksi:
  Kami bersyukur Anda menemukan situs e-MISI (Mengabarkan Injil ke
  Seluruh Indonesia). Kita tentu sangat senang untuk berdoa bagi Anda,
  kiranya rasa sepi Anda bisa terobati dan kerinduan Anda untuk
  menyelesaikan misi pekerjaan Anda dapat berhasil dengan baik. Jika
  tidak keberatan, silakan mensharingkannya kepada kami apa yang Anda
  lakukan dalam misi perdamaian PBB ini, siapa tahu kesaksian Anda
  bisa membawa berkat. Kalau ada pokok doa tertentu yang bisa kami
  dukung bersama, silakan memberitahukannya kepada kami. Selamat
  melayani.

  Tawaran ini juga berlaku bagi para pembaca e-JEMMi sekalian yang
  mempunyai informasi atau kesaksian atau sumber misi atau pokok doa
  seputar misi, silakan mengirimkannya ke Redaksi e-JEMMi. Kami tunggu
  kirimannya.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* JOEL-NEWS-INTERNATIONAL                     http://www.joelnews.org/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Kristian, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org