Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2003/50

e-JEMMi edisi No. 50 Vol. 6/2003 (17-12-2003)

Wanita dan Pelayanan

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)    Desember 2003, Vol.6 No.50
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Peranan Khusus Kaum Wanita dalam Penginjilan
 o [Profil/Sumber Misi] : Women of The Way, Journey of Joy
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: India, Kenya, Amerika Serikat
 o [Doa Bagi Indonesia] : Jaringan Doa Wanita
 o [Surat Anda]         : Rindu Berdoa bagi Suku-suku dan Misionaris
 o [URLs Edisi Ini]

***********************************************************************
Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
 e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
 mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks.
***********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam dalam kasih Kristus.

  Kami yakin para pembaca ingat bahwa setiap tanggal 22 Desember,
  kita, bangsa Indonesia, memperingatinya sebagai Hari Ibu. Dalam
  rangka memperingati hari istimewa ini, maka Redaksi e-JEMMi akan
  menampilkan edisi khusus yang akan menolong kita mengerti: Apakah
  tujuan Allah menciptakan wanita? Bagaimana tradisi Yahudi dan bangsa-
  bangsa lain memandang kedudukan dan peran wanita? Bagaimanakah jika
  dibandingkan dengan pandangan Alkitab? Hal-hal apa saja yang bisa
  dilakukan kaum wanita untuk mendukung pelayanan misi?

  Artikel Misi yang kami tampilkan sangat tepat untuk kita renungkan,
  khususnya sehubungan dengan perayaan Hari Ibu tahun ini. Kami harap
  sajian kami ini dapat membuka wawasan kita semua untuk lebih
  menghargai peran  kaum wanita dalam pembangunan Kerajaan Allah di
  dunia. Nah, untuk melihat dampak besar dalam penginjilan yang
  dilakukan oleh kaum wanita, silakan baca juga kesaksian misi dari
  India, Kenya, Amerika Serikat. Kami yakin informasi-informasi
  pelayanan ini akan membantu kita untuk melihat bagaimana Allah
  sungguh memberi perhatian kepada wanita dan ingin agar mereka pun
  dapat ikut ambil bagian dalam pelayanan misi.

  Redaksi e-JEMMi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ ARTIKEL MISI ~~

             PERANAN KHUSUS KAUM WANITA DALAM PENGINJILAN
             ============================================

  Ketika Allah menciptakan wanita, Ia menciptakan seorang penolong
  bagi laki-laki yang sepadan dengan dia (Kejadian 2:20). Dan sejak
  saat itu sampai sekarang peranannya ialah sebagai penolong. Maksud
  Allah tersebut dapat dikelabui oleh kebiasaan-kebiasaan dan
  kebudayaan yang memuat tata cara dan tata nilai terhadap peranan dan
  kedudukan kaum wanita dari masa ke masa. Dewasa ini, sudah terjadi
  perseteruan antara dua posisi, yaitu kedudukan wanita dalam gereja
  dan masyarakat. Kedua pandangan tentang peranan wanita dan statusnya
  adalah: pertama, paham tradisional, bahwa wanita hanyalah sebagai
  ibu rumah tangga. Yang kedua adalah wanita karier, yang berarti
  bahwa wanita dapat mengambil bagian dalam fungsi sosial atau
  masyarakat sebagaimana halnya kaum pria. Selayang pandang terhadap
  sejarah membuktikan kebenaran tersebut.

  Allah menciptakan laki-laki dan wanita. Dia tidak memberikan vonis
  bahwa kedudukan wanita itu lebih rendah daripada kedudukan laki-
  laki. Dalam masa Perjanjian Lama, Allah terus-menerus menjunjung
  tinggi derajat kaum wanita setara dengan kaum pria. Dalam hukum
  Taurat, seorang ibu harus dihormati, ditaati, dan ditakuti. Ia
  memberikan nama kepada anak-anak dan mengajar mereka. Persembahan
  yang sama diberikan untuk penyucian apakah yang baru lahir itu anak
  laki-laki atau perempuan. Wanita menghadiri kegiatan-kegiatan
  keagamaan dan mempersembahkan korban sama dengan kaum pria. Janji
  seorang nazir dilakukan ketika ia mempersembahkan hidupnya khusus
  untuk penyembahan kepada Yahweh. Wanita dikecualikan dari pekerjaan
  Sabat.

  Masa berganti masa dan ada kecenderungan di bawah pengajaran rabi
  untuk membuat kaum laki-laki lebih unggul dan menyimpang dari maksud
  ayat Kejadian 2:20, "Manusia itu memberi nama kepada segala ternak,
  kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan,
  tetapi baginya sendiri, ia tidak menjumpai penolong yang sepadan
  dengan dia."

  Penyimpangan dan kecenderungan tersebut tercermin dalam sebuah buku,
  "Jerusalem in the Time of Jesus" oleh Joachim Jeremias. Pengarang
  buku ini menggambarkan kedudukan wanita dalam masyarakat dengan
  jelas. Berikut ini ada beberapa petikan: 1) Wanita tidak mengambil
  bagian dalam kehidupan kemasyarakatan dalam lingkungan Yudaisme,
  khususnya keluarga yang taat pada hukum Taurat, 2) Wanita tidak
  diperhatikan di muka umum, tidak sopan bagi pria untuk berduaan
  dengan wanita atau melirik atau memberikan salam kepada istri orang
  lain, 3) Tempat umum hanya cocok untuk kaum pria; rumah adalah
  tempat bagi kaum wanita, 4) Memiliki seorang istri sama dengan
  memiliki seorang budak yang dibeli dengan harga atau harta, 5)
  Poligami diizinkan dan istri harus toleran terhadap gundik-gundik
  suaminya yang tinggal bersama dengan mereka dalam satu rumah. Hak
  untuk bercerai adalah milik suami, 6) Istri adalah milik suami dan
  ia dapat dijual sebagai budak untuk membayar curiannya sebagai
  tebusan, 7) Dalam bidang keagamaan, dalam ibadah, ia hanya
  pendengar; ia tidak berhak untuk bersaksi karena dalam Kejadian
  18:15, ia adalah seorang penipu -- wanita pada umumnya adalah
  penipu. Semboyan yang berlaku ialah, "Wanita, budak, anak tidak tahu
  apa-apa;", 8) Kelahiran seorang bayi perempuan disambut dengan
  dukacita; kelahiran seorang bayi laki-laki disambut dengan sukacita.

  Kesimpulan dari kedudukan wanita dalam masyarakat pada masa Tuhan
  Yesus ialah bahwa kedudukan pria lebih tinggi daripada wanita; kaum
  wanita tertutup dari dunia luar; wanita tunduk kepada kekuasaan atau
  suami; dalam bidang keagamaan, wanita lebih rendah daripada kaum
  pria.

  Dengan latar belakang inilah kita dapat menghargai pengangkatan
  wanita seperti yang dilakukan Yesus sendiri. Dalam Perjanjian Baru,
  kedudukan wanita dikembalikan seperti pada mulanya dan itu dilakukan
  oleh Yesus sendiri. Kaum wanita ada sejak pemberitahuan tentang
  kelahiran sampai kedatangan Kristus dan kenaikan-Nya ke surga. Yesus
  menyembuhkan wanita. Yesus berkata bahwa dalam kebangkitan tidak ada
  kawin-mengawin, tetapi tidak berkata bahwa kaum pria akan
  mendapatkan keunggulan apa pun atas wanita. Yesus menempatkan semua
  orang, baik laki-laki maupun wanita, pada tingkat anugerah yang
  sama, yang tercermin pada penghormatan yang diberikan-Nya bagi kaum
  wanita, melalui perbuatan dan sifat universal dari kasih dan
  pelayanan-Nya. Ia mengasihi dan melayani pria dan wanita, tanpa
  memandang bulu. Tuhan Yesus menghapuskan segala inferioritas dan
  superioritas!

  Yesus meniadakan kebiasaan ketika Ia mengizinkan kaum wanita
  mengikuti-Nya dan melayani-Nya. Lukas 8:1-3 mencatat:

  "Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota dan
  dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas
  murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan
  yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit,
  yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh
  roh jahat, Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak
  perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu
  dengan kekayaan mereka."

  Selanjutnya, pada saat menjelang kematian Tuhan Yesus di kayu salib,
  kaum wanita tetap mengiring Dia. Firman Tuhan berkata:

  "Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya
  Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
  Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di
  Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah
  datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus" (Markus 15:40-41).

  Semua ayat di atas berbicara tentang wanita yang mengikuti Yesus
  yang belum pernah terjadi dalam sejarah. Yohanes Pembaptis telah
  berkhotbah kepada wanita (Matius 21:32) dan membaptiskan mereka.
  Yesus membawa mereka kepada Allah dalam kedudukan yang sama.

  Selain dari kebebasan yang diberikan Yesus kepada wanita untuk
  menyertai-Nya dalam perjalanan-Nya, Yesus menuntut suatu sikap
  penghormatan dan penghargaan terhadap kaum wanita dari kaum pria,
  yaitu dari para murid-Nya. Yesus menegaskan:

  "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata
  kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
  menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya" (Matius
  5:27-28).

  Tuhan Yesus tidak puas dengan hanya mengangkat kedudukan kaum wanita
  di mata masyarakat. la menjadi Juruselamat mereka dan seluruh umat
  manusia (Lukas 7:36-50). Jika benar bahwa dosa masuk ke dalam dunia
  karena wanita, bukankah benar pula bahwa Juruselamat datang melalui
  wanita?

  Tugas penginjilan adalah tugas setiap orang percaya. Orang-orang
  percaya terdiri dari pria dan wanita, anak, pemuda/i dan dewasa.
  Berarti bahwa penginjilan adalah tugas bersama kaum pria dan kaum
  wanita.

  Matius 28:18-20 mencatat bahwa penginjilan adalah pekerjaan yang
  diberikan dengan kuasa Roh Kudus, pekerjaan yang harus dikerjakan
  dengan dan melalui kuasa Roh Kudus. Tuhan Yesus datang ke dunia ini
  sebagai Penginjil yang membawa Kabar Baik. Penginjilan ada karena
  suatu perintah yang disertai kuasa; diteruskan karena kebutuhan
  global dan berlangsung terus karena ada orang-orang yang mengasihi
  jiwa-jiwa dan berbeban untuk membawa mereka kepada Tuhan Yesus.
  Seandainya anak-anak Tuhan tidak lagi berbeban untuk penginjilan,
  maka pekerjaan pemberitaan Kabar Baik akan berhenti sebab Tuhan
  tidak memiliki pengerja lagi.

  Apakah peranan kaum wanita dalam pelayanan penginjilan? Paulus
  terkenal dalam penyebaran Injil di Eropa dan Asia. Kita mendengar
  surat kirimannya kepada jemaat di Filipi, Efesus, Roma, dan
  sebagainya, khususnya untuk ketiga jemaat itu, tiga wanita berperan
  penting dalam pertumbuhan jemaat-jemaat ini. Ketiga wanita ini
  berperan sebagai perintis di Filipi, pembina sidang di Efesus, dan
  pengantar firman Tuhan dari Korintus ke Roma. Siapakah nama ketiga
  wanita ini?

  Pertama, adalah Lidia. Ia berasal dari Makedonia dari Filipi (Kisah
  Para Rasul 16:13-40). Ia pengikut pertama dari Eropa, seorang yang
  bukan Kristen. Pada tahun 50, ia menjadi anggota kelompok doa dan
  pemahaman Alkitab wanita Yahudi yang bertemu di tepi Sungai
  Gangites. Setelah ia dibaptis, ia membuka rumahnya menjadi tempat
  pertemuan kelompok P.A. yang sedang maju itu. Paulus setia mengajar
  dan berdoa bersama mereka. Walaupun seorang pedagang kain ungu, ia
  tetap membuka rumahnya bagi Tuhan. Ia adalah bagian dari perluasan
  Injil di kotanya. Rumah Lidia dibuka untuk menjadi tempat ibadah,
  persekutuan, dan pendidikan serta latihan tentang kehidupan Kristen.
  Dari kelompok kecil ini berdirilah jemaat Filipi tempat Paulus
  menulis:

  "Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.
  Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua,
  sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut
  mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik
  pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan
  meneguhkan Berita Injil. Sebab Allah adalah saksiku betapa aku
  dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian." (Filipi
  1:3,7,8).

  Kedua, adalah Priska (Kisah Para Rasul 18). Bersama dengan Akwila
  suaminya, kemungkinan bertobat melalui pelayanan Paulus pada tahun
  52. Mereka bekerja sama dengan Paulus sebagai tukang kemah. Paulus
  tinggal satu setengah tahun dengan mereka di Korintus. Mereka
  meninggalkan Korintus bersama Paulus ke Efesus (Kisah Para Rasul
  18:18,19). Setiba di Efesus, Paulus meninggalkan pekerjaan dan
  tanggung jawab sekumpulan orang Kristen pada mereka. Apolos
  mengunjungi mereka, seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir
  dalam soal-soal Kitab Suci. Tetapi Akwila dan Priska menjelaskan
  kepadanya Jalan Allah. Setahun kemudian, waktu Paulus kembali, ia
  melihat sebuah gereja yang bertumbuh dengan pesat.

  Dalam Roma 16:5, Paulus mengirim salam kepada Priskila dan Akwila
  dan juga jemaat di rumah mereka yang dalam sejarah disebut 'ecclesia
  domestica', yang berarti gereja rumah (atau jemaat yang beribadah
  dalam satu rumah). Juga disebut dalam Kolose 4:15; Filemon 1:2.
  Akwila dan Priskila telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk hidup
  Paulus (Roma 16:4).

  Tidak dapat disangkal lagi bahwa adanya jemaat di Filipi dan di
  Efesus ialah karena Lidia dan Priskila ikut ambil bagian yang
  terpenting dalam pertumbuhan gereja dan pengabaran Injil sebagai
  perintis dan pembina jemaat. Strategi pertumbuhan gereja tidak
  meniadakan sumbangan wanita sebagai penyumbang dan penolong.
  Tantangan bagi orang-orang percaya ialah juga untuk mendirikan
  'ecclesia domestica' - gereja di dalam rumah yang kelak akan menjadi
  gereja dan jemaat Tuhan.

  Ketiga ialah Febe. Kitab Roma adalah risalah doktrin terkemuka yang
  diilhamkan Roh Kudus. Tetapi risalah/buku tersebut yang diberikan
  Allah melalui Roh Kudus kepada Paulus akan bisa hilang tanpa
  pengantar yang bertanggung jawab. Pengantar firman Tuhan itu ialah
  Febe. Ia mengantar surat kepada jemaat di Roma dari Korintus.

  Penyelidikan Alkitab yang diadakan di rumah ibu-ibu akan tumbuh
  dengan limpah karena mereka mengambil bagian dalam mengabarkan
  firman Allah kepada tetangga mereka, kepada teman-teman mereka atau
  rekan sekerja mereka. Wanita Kristen menghadapi tantangan untuk
  membawa firman Allah di dalam rumah tangga dan dari rumah tangganya
  kepada rumah tangga orang lain. Inilah satu cara penginjilan yang
  berhasil.

  Peranan khusus kaum wanita dalam pelayanan penginjilan ialah sebagai
  penolong, pembina, dan pembawa firman Allah. Lidia menjadi penolong
  dalam merintis jemaat di Filipi dengan membuka rumahnya untuk tempat
  ibadah; Priskila bersama suaminya menjadi pembina sidang di Efesus;
  Febe adalah pembawa firman Tuhan yang setia dan penuh tanggung
  jawab. Kaum wanita adalah penyumbang, bukan saingan dalam pelayanan
  penginjilan. Walaupun kedudukan wanita dewasa ini menjadi isu yang
  hangat, baiklah kita membiarkan perbedaan paham ini dan marilah kita
  bersatu dalam tugas penginjilan. Kaum wanita dan kaum pria termasuk
  para penuai di ladang Tuhan. Bukankah Tuhan menciptakan wanita
  sebagai penolong kaum pria? Dengan demikian, berikanlah tempat yang
  layak baginya dalam rencana Allah di pelayanan gereja dan untuk
  pengabaran Injil. Marilah kita sebagai kaum wanita bersiap-sedia
  menyokong pekabaran Injil dengan apa yang kita miliki dengan bahu-
  membahu bekerja sama dengan kaum pria dalam pelayanan penginjilan.

  Sumber:
  Judul Buku: Wanita Kristen Dalam Mengatasi Pergumulan Hidup
  Penulis   : Dr. Ruth F. Selan
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman   : 45-50

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 WOMEN OF THE WAY
==>	http://womenoftheway.gospelcom.net/home.html
  "Jumlah wanita 'teraniaya' melebihi jumlah pria berdasarkan besarnya
  prosentase." demikian laporan dari Jane Huckaby, direktur dari Women
  of the Way -- salah satu pelayanan dari Open Doors USA. "Di negara-
  negara seperti Sudan, Indonesia, China, Pakistan, dan Mesir, kaum
  wanita diremehkan. Mereka mengalami penyiksaan, dan mereka kadang-
  kadang diperlakukan seperti barang." Pengalaman-pengalaman tersebut
  menjadi media bagi pelayanan Woman of the Way. Pelayanan ini
  menolong para wanita 'teraniaya' untuk melihat bahwa mereka masih
  mempunyai pengharapan. Direktur pelayanan Woman of the Way
  menambahkan bahwa cerita-cerita para wanita ini berisi kepedihan
  karena mereka mengalami pergumulan yang cukup mendalam. "Jika Anda
  seorang Kristen dan Anda adalah seorang wanita yang tinggal di
  negara-negara tersebut di atas, maka Anda menduduki posisi terendah
  di antara yang rendah. Para wanita Kristen ini tidak mengetahui dan
  tidak menyadari bahwa mereka mempunyai peran vital bagi komunitasnya
  dan gerejanya. Yang ingin dikerjakan oleh Woman of the Way adalah
  menjangkau para wanita Kristen ini, dan memperkuat mereka, dan
  membuat mereka mengetahui bahwa mereka berharga bersama Yesus
  Kristus." Informasi selengkapnya tentang pelayanan ini, silakan
  berkunjung ke alamat di atas.

 JOURNEY OF JOY
==>	http://www.journeyofjoy.com/
==>     http://www.journeyofjoy.com/biblestudies/
  Journey of Joy adalah sebuah pelayanan Kristen bagi kaum wanita.
  Saat ini Journey of Joy telah meluncurkan studi Alkitab secara
  online bagi kaum wanita. Saat berkunjung ke situsnya, Anda bisa
  menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti:
  - "How do I know Christ is in my life?" (Bagaimana saya tahu bahwa
    Kristus ada dalam hidup saya?);
  - "Do I have eternal life?" (Apakah saya akan memiliki kehidupan
    kekal?);
  - "How can I grow?" (Bagaimana saya bisa bertumbuh?).
  Bahan studi Alkitab yang tersedia antara lain:
  - "Understanding Your Relationship with Jesus Christ" (Memahami
    Hubungan Saya dengan Kristus)";
  - "Experiencing God's Love" (Mengalami Kasih Allah);
  - "Power for Living" (Kekuatan Hidup);
  - "Growing in Your Relationship with Christ" (Bertumbuh dalam Relasi
    Anda dengan Kristus).

  Situs Journey of Joy mengundang para wanita untuk mengalami
  perjalanan sukacita secara pribadi, belajar dari para wanita lain
  yang telah menemukan jalan sukacita bersama Kristus, dan menemukan
  sumber-sumber tambahan untuk menolong para wanita ini bertumbuh
  secara dewasa di dalam Kristus. Situs ini juga menyediakan fitur
  untuk berdiskusi secara online.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 I N D I A
  Apakah wanita buta aksara bisa menjadi misionaris yang lebih efektif
  daripada wanita-wanita berpendidikan? Bindu Choudhrie, istri dari
  Dr. Victor Choudhrie, mengatakan, "Sudah menjadi hal yang biasa bagi
  kaum istri dari para pria yang bekerja secara full-time dalam
  pelayanan Kristen. Kaum istri ini bekerja dalam ruang lingkup
  pelayanan suaminya, tetapi kontribusi mereka jarang sekali
  diperhatikan. Dalam kursus yang telah kami mulai sejak 13 bulan yang
  lalu, kami telah mendorong para wanita ini untuk menggunakan segenap
  potensi mereka yang telah Kristus percayakan dalam diri mereka.
  Kebanyakan dari para wanita ini hanya mengetahui teori, tetapi
  mereka belum pernah menerapkannya. Meskipun demikian, buah dari
  pelayanan mereka dapat segera terlihat ketika mereka mulai
  menampakkan peran mereka. Lebih dari 2000 wanita yang mengikuti
  kursus ini, 30% diantaranya telah menjadi perintis gereja -- mereka
  mengenalkan orang kepada Kristus, membaptis, dan memuridkan mereka.
  Para wanita ini telah merintis berdirinya 728 gereja rumah. Hal ini
  sungguh menarik." Para wanita yang berpendidikan rendah bisa menjadi
  misionaris yang lebih efektif daripada wanita berpendidikan. Salah
  satu strategi utama yang kami lakukan adalah mengadakan doa keliling
  sebelum melakukan perintisan gereja."
  Sumber: FridayFax, October 10, 2003
  * Bersyukur atas para wanita India yang saat ini melayani secara
    aktif di beberapa wilayah di India.
  * Berdoa agar Allah terus memberikan hikmat kepada para wanita ini
    khususnya yang berpendidikan rendah yang merintis berbagai
    pelayanan di India. Dengan demikian mereka bisa menjadi saksi-
    saksi Kristus yang efektif untuk menjangkau masyarakat di
    sekelilingnya.

 K E N Y A
  "International Women's AIDS Run" pertama yang diselenggarakan di
  Kenya telah menarik lebih dari 10.000 partisipan. Lomba lari sejauh
  10 kilometer ini mengambil tempat di Nairobi untuk mengekspresikan
  solidaritas dan dedikasi kaum wanita dalam mengatasi penyebaran AIDS
  di negara mereka. Lomba lari ini dipimpin oleh Ibu Negara Kenya dan
  didukung juga oleh beberapa pegawai pemerintah. Organisasi World
  Vision mendukung acara ini dengan menyediakan dana dan merekrut 3000
  anggota. World Vision turut bekerja sama untuk memampukan anak-anak
  Tuhan di Kenya agar dapat menyadari potensi pemberian Allah yang
  mereka miliki sehingga bisa mengatasi masalah kemiskinan di
  negerinya. Dengan cara ini, kasih Kristus terlihat nyata di mata
  orang-orang yang menerima bantuan.
  Sumber: Mission Network News, October 14th, 2003
  * Berdoa agar "International Women's AIDS Run" yang diselenggarakan
    di Kenya bisa menjadi ajang untuk menyatakan kasih Kristus bagi
    para penduduk Kenya.
  * Doakan supaya tujuan dari penyelenggaraan lomba ini, yaitu untuk
    mengatasi penyebaran AIDS di Kenya bisa tercapai.

 A M E R I K A   S E R I K A T
  Pelayanan radio "Revive Our Hearts" telah merayakan ulangtahunnya
  yang kedua bulan September yang lalu. Organisasi yang memayungi
  pelayanan "Life Action Ministries" ini, mengatakan bahwa Allah
  telah membuka pintu-pintu bagi pertumbuhan melalui pelatihan
  Alkitabiah yang dilakukan. Pelayanan radio ini bertujuan untuk
  membantu para wanita agar dapat melakukan penerapan praktis dari
  Firman Allah yang dipelajarinya ke dalam setiap segi kehidupan dan
  relasi mereka. Tujuan akhir dari pelayanan ini adalah agar banyak
  wanita dapat menjadi sarana penggerak revival di rumah, gereja, dan
  komunitas mereka masing-masing.
  Sumber: Mission Network News, September 18th, 2003
  * Berdoa agar program ini dapat dipakai sebagai penggerak untuk
    mengadakan revival di rumah, di gereja, dan di komunitas mereka
    masing-masing.
  * Doakan supaya program siaran radio yang disampaikan bisa menolong
    setiap orang yang mendengarnya dan ada follow-up bagi para petobat
    baru.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Jaringan Doa Wanita
  -------------------
  Konsultasi Lokakarya Nasional III Jaringan Doa Wanita (KDL III JDW)
  yang mengambil tema "Kuasa Doa dalam Pemulihan Bangsa Menuju
  Transformasi" telah berlangsung pada 7-10 Oktober 2003 di Makassar,
  Sulawesi Selatan. Konsultasi ini dihadiri lebih dari 600 pendoa yang
  terdiri dari pengurus JDW, failitator/calon fasilitator dari
  berbagai kota/wilayah di Indonesia, dan perwakilan komisi wanita
  dari berbagai denominasi gereja yang ada di Makassar. Salah satu sub
  tema dalam konsultasi ini adalah "Terobosan Doa Wanita Bagi
  Pemulihan Pribadi, keluarga, Gereja, Kota, dan Bangsa".
  [Sumber: Buletin Visi dan Prakarsa, Edisi November 2003]

  * Bersyukur atas terselenggaranya KDL III JDW di Makassar ini.
    Doakan agar KDL yang dihadiri oleh utusan-utusan JDW di berbagai
    kota/wilayah bisa dipakai Tuhan untuk menjadi pengobar semangat
    pelayanan di berbagai kota.

  * Doakan untuk tindak lanjut kongkrit dari pertemuan KDL III JDW
    ini, yaitu agar para JDW bisa mengembangkan kegerakan doa menuju
    transformasi di kotanya masing-masing.

  * Berdoa agar banyak JDW bisa terbentuk di berbagai wilayah/kota di
    Indonesia. Kegerakan ini bisa dimulai melalui setiap perwakilan
    yang mengikuti KDL III JDW di Makassar.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: Ronald Patar <pd_misi2003@>
  >Syaloom
  >Kami dari persekutuan doa mahasiswa dari fakultas Teologia, kami
  >rindu menjadi mitra doa bersama e-JEMMi untuk mendoakan setiap suku-
  >suku di Indonesia dan bagi para misionaris di luar negri dan kami
  >meminta berlangganan dan mendoakan setiap saudara-i yang akan setia
  >mengirimkan tiap bulan atau tiap minggu. Kami ucapkan terima kasih.
  >Tuhan Yesus Memberkati kita semua.
  >Pengurus Persekutuan Doa Mahasiswa

  Redaksi:
  Kami bersyukur kepada Tuhan untuk kerinduan Anda mendoakan pelayanan
  bagi suku-suku di Indonesia dan juga bagi para misionaris yang
  sedang melayani di ladang misi. Untuk mengetahui informasi lebih
  lengkap tentang suku-suku di Indonesia, Anda dapat berkunjung ke
  Situs e-MISI khususnya di bagian "Doa bagi Suku" yang bisa diakses
  melalui alamat:
  ==>	http://www.sabda.org/misi/suku.php/
  Selamat berdoa!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2003 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 "Allah memberkati kita agar menjadi saluran berkat bagi orang lain."

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org