|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2010/49 |
|
e-JEMMi edisi No. 49 Vol. 13/2010 (7-12-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
RENUNGAN NATAL: Makna Natal
ARTIKEL MISI: Kasih yang Menular
SUMBER MISI: Christian Service Mission (CSM)
DOA BAGI MISI DUNIA: Israel, International
DOA BAGI INDONESIA: Daerah Istimewa Yogyakarta
______________________________________________________________________
WORK IS NOT ONLY TO MAKE A LIVING IT`S A WAY TO MAKE A LIFE
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Memasuki bulan Desember, pohon-pohon Natal dan ornamen-ornamen
Natal mulai menghiasi rumah dan setiap sudut ruangan. Namun, ada
satu hal terpenting untuk direnungkan sejenak, sudahkah kita
menghiasi hati kita untuk menyambut Sang Bayi Natal dengan memberi
yang terbaik bagi kemuliaan-Nya? Renungan Natal di tahun 2010 ini,
"Makna Natal," kami sajikan untuk Anda sebagai sajian Natal dari
Redaksi e-JEMMi.
Masih dalam nuansa menyambut Natal, kami juga mengajak Anda
berefleksi sejenak tentang makna dan kedalaman kasih Allah yang
dapat ditularkan, melalui sebuah artikel berjudul: "Kasih yang
Menular".
Tak lupa kami juga mengajak Anda berdoa bagi pelayanan kasih CSM
dan In Network; bagi para utusan Injil yang melayani di Israel.
Doakan juga masyarakat Yogyakarta yang sedang dalam masa
rehabilitasi dan dalam polemik tentang status keistimewaan dan
otoritas provinsi ini yang masih terus diperdebatkan.
Selamat menyimak dan selamat berdoa.
Redaksi tamu e-JEMMi,
Samuel Njurumbatu
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
http://misi.sabda.org/
______________________________________________________________________
RENUNGAN MISI
MAKNA NATAL
Apakah makna Natal bagi kita umat Tuhan yang masih diberi-Nya
kehidupan dan kesempatan untuk menikmati anugerah dan berkat-Nya
hingga kini, di akhir tahun 2010 ini? Dari tahun ke tahun Natal
dirayakan, banyak uang dibelanjakan untuk menghiasi gereja, rumah,
bahkan jalan-jalan di kota-kota. Namun ada satu hal yang seringkali
kita lupakan, yaitu menghiasi diri kita sendiri (1 Petrus 3:3-4 --
"Perhiasanmu janganlah secara lahiriah yaitu dengan
mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan
mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah
manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak dapat
binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram dan
berharga dimata Allah").
Seringkali, pada bulan Natal seperti ini kita disibukkan dengan
segala macam kegiatan atau acara yang banyak menyita waktu, tenaga,
bahkan uang kita. Kita sering terjebak untuk lebih menghiasi
hal-hal yang bersifat lahiriah, sementara manusia batiniah kita
kering kerontang. Yesus sering kali berkata mengenai orang Farisi
dan Saduki, "Bangsa ini mendekat dengan bibirnya, padahal hatinya
jauh dari pada-Ku" (Matius 15:8-9). Bahkan lebih keras lagi Yesus
berkata, "Sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya,
tetapi sebelah dalamnya penuh dengan rampasan dan kerakusan ...
Sebab kamu seperti kubur yang dilabur putih, yang sebelah luarnya
memang bersih nampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang
belulang dan pelbagai jenis kotoran" (Matius 23:25-27).
Natal adalah saat di mana kita sebagai Gereja Tuhan yang adalah
mempelai Kristus, menghiasi manusia rohani kita. Apakah masih ada
cacat atau noda dosa saat menyambut Kristus? Masih adakah kerut di
wajah kita, dan sudah layakkah kita untuk tampil di pelaminan dalam
acara pesta perkawinan Anak Domba?
Ada beberapa pesan Natal yang perlu kita renungkan bersama:
1. Natal adalah kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia secara
jasmani.
Kelahiran adalah dimulainya suatu kehidupan baru di bumi. Sama
seperti Yesus lahir dari Roh Kudus, sudahkah kita juga lahir
dari Roh Kudus sehingga ada satu realitas kehidupan Allah
bekerja dalam hidup kita. Dan kita dapat disebut Manusia ciptaan
baru, di mana semua hidup yang lama telah berlalu dan kehidupan
Kristus datang dan nyata dalam hidup kita (Yohanes 3:1-5 --
"Kamu harus dilahirkan kembali, apa yang dilahirkan dari roh
adalah roh, apa yang dilahirkan daging adalah daging").
Pertanyaan untuk kita renungkan sebagai umat Tuhan adalah,
sudahkah kita lahir dari Roh-Nya, sehingga kita dapat memulai
sesuatu yang baru di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita? Kehidupan
baru dimulai ketika kita mengundang Tuhan Yesus secara pribadi
menjadi Juru Selamat kita.
2. Natal memberi pengharapan.
Kelahiran Tuhan Yesus di bumi memberikan suatu pengharapan baru
bagi manusia yang hidup dalam perbudakan dan dijajah oleh dosa
dan kematian (Matius 4:16 -- "Bangsa yang diam dalam kegelapan,
telah melihat terang yang besar bagi mereka yang diam di negeri
yang dinaungi maut, telah terbit terang"). Ada sesuatu yang
sedang bergerak di seluruh dunia yaitu ketakutan -- takut mati,
takut sakit, takut gagal, takut akan masa depan. Dan ini yang
membuat manusia semakin buas dan nekat dalam dosa dan kejahatan.
Ketakutan telah membunuh lebih banyak manusia dibanding dengan
yang lainnya. Ketakutan mendorong seorang ibu di New York
melemparkan ketiga anaknya dari lantai 14, lalu kemudian ibu itu
sendiri bunuh diri dengan terjun dari gedung itu. Tetapi Yesus
datang memberi pengharapan. Harapan untuk hidup di masa depan,
serta harapan untuk berhasil (Yesaya 60:1 -- "Bangkitlah menjadi
teranglah, sebab terangmu sudah datang dan kemuliaan Tuhan
terbit atasmu"). Umat Tuhan bangkitlah! Biarlah terangmu
memancar atasmu dan kemuliaan Tuhan bersinar lewat hidupmu,
karena terang itu sudah lahir di bumi, di hati, di Gereja, di
setiap orang yang membuka hati untuk-Nya.
3. Natal artinya memberi.
Natal berbicara tentang misi Bapa bagi dunia, yaitu Bapa di
Surga mengutus Misionaris-Nya ke dalam dunia yaitu Yesus
Kristus. Ketiga orang Majus datang hanya untuk menyembah dan
memberi emas, perak, dan mur. 2000 tahun yang lalu Bapa kita
menaburkan benih yang kekal yaitu Firman Allah ke dalam dunia.
Benih itu telah jatuh ke dalam tanah dan mati, sehingga lewat
satu benih itu lahir tuaian, yaitu seluruh umat Tuhan. Bukan
cuma itu, tetapi benih itu juga menghasilkan benih lagi yaitu
kita semua. Misi Bapa bagi dunia: Dia sedang mencari benih-benih
yang siap jatuh ke dalam tanah dan mati (Yohanes 4:35-36 --
"Engkau berkata empat bulan lagi tiba musim menuai? Tetapi Aku
berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang
yang sudah menguning dan matang untuk dituai").
Sudah siapkah Gereja menuai padi yang menguning di tahun 2011? Atau
lebih lagi, siapkah Gereja menjadi benih yang jatuh ke tanah dan
mati? Ladang misi tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Ini adalah
ladang misi yang sudah menguning. Siapkah Anda menjadi penuai di
ladang misi? Atau siapkah Anda menjadi tiga orang Majus yang datang
dengan persembahan emas, kemenyan, dan mur? Dibutuhkan orang-orang
untuk menuai jiwa-jiwa di Indonesia, dan dibutuhkan orang-orang
untuk mempersiapkan para penuai dan dana untuk mengirim para penuai
ke dalam ladang tuaian.
Siapkanlah dirimu untuk tuaian yang lebih besar di tahun 2011.
Diambil dari:
Judul buletin: Suara Penuai, No.13/Edisi Desember 1996/Tahun III
Penulis artikel: Pnt. Samuel Saputra
Penerbit: Yayasan Penuai Abadi Indonesia
Halaman: 13 dan 26
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI
KASIH YANG MENULAR
Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus agar mereka mengejar
kasih sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka sebagai umat
yang percaya kepada Kristus (1 Korintus 14:1). Mengejar kasih
merupakan tuntutan yang teramat penting bagi orang yang percaya
kepada Kristus dari segala abad. Apa intisari dari kasih yang harus
dikejar itu?
Karakter Gereja
Kasih adalah karakteristik orang percaya. Dengan kata lain kasih
adalah spirit gereja. Tanpa kasih, kehidupan ini dijalani secara
statis dan menuju kematian. Kasih itu menghidupkan yang lemah, yang
tak berdaya, yang redup, yang patah semangat. Kasih membangkitkan
gairah hidup. Kasih menyemangati kita untuk memuliakan Allah dan
bersaksi tentang karya Kristus.
Berbicara tentang kasih kita mesti merujuk pada pengungkapan konsep
kasih dalam Perjanjian Lama. Musa menulis tentang realitas kasih
yang seharusnya hidup dalam hati umat Allah. "Janganlah engkau
menuntut balas dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang
sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri; Akulah TUHAN" (Imamat 19:18). Dijelaskan di sini bahwa
kasih Allah memberi dampak besar dalam hidup yang nyata dalam
membentuk karakter umat pilihan Tuhan. Setiap orang yang mengasihi
Allah tidak menuntut balas atau tidak menaruh dendam terhadap
sesama. Ini semacam tuntutan ilahi bagi orang yang percaya kepada
Allah.
Aspek lain dari kasih adalah harus berpusat kepada Tuhan Allah.
Musa juga menulis supaya kasih kepada Allah memenuhi hati dan
pikiran kita. "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu" (Ulangan 6:5).
Kasih kepada Allah (Yunani agapao) merupakan dasar dari hukum
Kristus yang menonjol di dalam Kitab Injil dan surat-surat Paulus
(Matius 13:38-39, 19:19, 22:39; Markus 12:31; Lukas 10:27; Roma
13:9; Galatia 5:14; Yakobus 2:8).
Kasih seharusnya menjadi prioritas utama dalam kehidupan orang
percaya. Kita dikasihi Allah agar kita mengejar kasih itu untuk
menjadi milik kita dan mempraktikkan dalam hidup yang nyata. Itu
berarti ada tanggung jawab dari pihak kita yaitu mengasihi Allah
dan sesama kita sebagaimana Kristus telah mengasihi kita. Oleh
karena itu, ambisi terbesar kita adalah mengasihi Allah dengan
segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap
kekuatan.
Kasih Kristus
Bukti kasih terbesar telah ditunjukkan oleh Sang Pencipta melalui
tindakan kasih-Nya dalam pribadi Anak-Nya yang tunggal, yang penuh
rahmat, yaitu Yesus Kristus. "Dan Aku telah memberitahukan nama-Mu
kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang
Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam
mereka" (Yohanes 17:26). "Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16). Paulus menulis, "Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus
telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8).
"Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang
mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh
Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya" (Yohanes 14:21). Bagian ini menekankan bahwa Allah
memperlihatkan kasih-Nya kepada manusia melalui Yesus Kristus.
Tanpa Dia, kasih-Nya tak akan mencapai manusia berdosa.
Dimensi Kasih dalam Komunitas
Kasih Allah yang telah kita miliki itu seharusnya berdampak pula
dalam komunitas kita. Hal ini berarti dimensi dari kasih menentukan
bagaimana sikap saya terhadap orang lain sama dengan sikap Allah
terhadap diri saya, bahwa Allah mengasihi setiap orang dengan kasih
yang kekal. "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami
telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang,
maka mereka semua sudah mati" (2 Korintus 5:14).
"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang
besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita" (Efesus 2:4); "dan dapat
mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku
berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah"
(Efesus 3:19). "Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus
Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya
untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah
(Efesus 5:2).
Hasilnya adalah buah Roh. "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu" (Galatia 5:22-23). Dimensi kasih harus berkarya dalam
komunitas orang yang percaya kepada Kristus. Ukurannya bahwa kita
adalah murid Kristus jikalau kita saling mengasihi. Kasih dalam
kehidupan kita merupakan buah Roh yang diperagakan oleh orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus. Dimensi kasih memiliki pengaruh yang
kuat karena membuat kita saling mengasihi tanpa memandang latar
belakang. Dimensi kasih berarti memberi tanpa menuntut balas budi.
Kejarlah Kasih
Kasih menekankan kualitas hidup yang berpusat kepada Allah yang
membentuk karakter yang serupa dengan sifat Kristus. Hal ini
membentuk karakter kita yang memuliakan Kristus dan yang membedakan
kita dari dunia sekitar. Orang yang percaya rela dirugikan, tetapi
tidak merugikan orang lain. Orang lain membalas, tetapi kita
memilih untuk mengampuni.
Kasih merupakan ekspresi manusia baru yang bersumber dari hubungan
kita dengan Yesus Kristus (2 Korintus 5:14). Kita telah mengalami
kasih Kristus dan menularkannya bagi dunia.
Setiap orang yang mengasihi Allah dan sesama manusia merupakan
peragaan tertinggi dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan
mengalirnya buah Roh dalam hidupnya (Galatia 5:22).
Saling mengasihi dalam tubuh Kristus memenuhi hukum atau perintah
Kristus (Yohanes 14:15). Orang Kristen yang tidak menampakkan buah
Roh dalam hidupnya adalah orang yang maju dua langkah, tetapi
mundur tiga langkah -- alias mati rohani. Karena itu sangat penting
bagi kita untuk mengejar kasih sebagai prioritas tertinggi dalam
pemetaan kehidupan kita, agar kasih Kristus menguasai kita dalam
segala aspek kehidupan.
Diambil dari:
Judul majalah: Kalam Hidup, Januari 2007
Penulis: Sos
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup
Halaman: 17 -- 19
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
CHRISTIAN SERVICE MISSION (CSM)
==> www.christianservicemission.org
Christian Service Mission (CSM) merupakan organisasi misi
non-profit dan non-denominasi yang berdiri di Jefferson County,
Alabama sejak 1970. Organisasi ini berfokus pada orang-orang yang
tinggal di Jefferson County, yaitu mereka yang miskin, kelaparan,
bahkan yang terlupakan oleh masyarakat. Bantuan yang diberikan CSM
melalui program "Orang Samaria yang Baik", adalah berupa pakaian dan
barang rumah tangga. Dengan menjalin kerja sama dengan organisasi
kemanusiaan dan komunitas setempat, CSM menyediakan makanan gratis
setiap hari bagi mereka yang membutuhkan. CSM juga mendirikan rumah
penampungan bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban
kekerasan, yang disebut rumah Bethany dan rumah Hana.
Pelayanan misi ini didanai dari sumbangan masyarakat berupa uang
tunai, makanan, pakaian, barang, peralatan rumah tangga, dan
lainnya. Sumbangan ini disalurkan melalui 2 cara yaitu: barang yang
dibutuhkan disumbangkan langsung kepada mereka yang mengajukan
permohonan, sedangkan makanan diberikan langsung kepada individu
atau tempat penampungan. Silakan berkunjung supaya Anda semakin
tahu apa yang mereka kerjakan dan terbeban untuk mendukung mereka
dalam doa dan dana. (DIY)
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
I S R A E L
Kelompok anti-misionaris dari seluruh Israel berkumpul pada tanggal
14 September di Yerusalem, pusat konferensi terbesar untuk
mendiskusikan kegiatan para misionaris yang sedang berkembang di
Israel. Sebelum pertemuan itu berlangsung, ribuan selebaran juga
telah didistribusikan untuk mengiklankan konferensi
"anti-misionaris" dan mendorong orang-orang untuk datang.
Banyak organisasi besar anti-mesias Israel bersama imam-imam besar
mengambil kesempatan ini untuk mendidik masyarakat bahwa orang
Yahudi tidak mungkin percaya pada Yeshua (kata `Yesus` dalam bahasa
Ibrani). Tujuan mereka adalah untuk memberitahu masyarakat bahwa
adalah bahaya besar bagi tradisi orang Yahudi jika orang Yahudi
percaya pada Yesus.
Perkumpulan itu diatur oleh beberapa kelompok `ultra-Ortodox`
(Pengikut Yudaisme Haredi, Red). para pengamat menggambarkannya
sebagai pertemuan anti-misionaris terbesar sejauh ini. (tUly)
Nama buletin: Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10
Nama kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Israel: Anti-Missionary Groups Meet in Jerusalem
Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 3
Pokok doa:
* Doakan para utusan Injil yang melayani di Israel, agar Tuhan
melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka untuk tetap setia
memberitakan Injil.
* Berdoa bagi masyarakat di Israel, agar tidak mudah terintimidasi
oleh hasutan yang dilakukan oleh kelompok anti-mesias. Biarlah
Tuhan memberi hikmat bijaksana sehingga masyarakat Israel tetap
mau membuka hati mendengar Injil.
I N T E R N A S I O N A L
IN Network telah melansir sebuah tantangan melalui halaman Facebook
mereka: Mereka ingin mengumpulkan 50 Keranjang Cinta untuk
anak-anak di seluruh dunia yang membutuhkan bantuan.
Tujuan mereka sangat sederhana dan nyata -- sebuah proyek hadiah
natal -- 1.500 Keranjang Cinta, sebagai bingkisan untuk
keluarga-keluarga miskin di Africa, Asia, dan Amerika Latin.
Sebuah Keranjang Cinta yang diisi penuh dengan persediaan-persediaan
menjelang natal untuk disampaikan ke rumah-rumah para penerima
melalui sebuah mitra gereja setempat dari IN Network. Kunjungan itu
menciptakan 2 kesempatan: pertama, untuk memenuhi kebutuhan pokok
mereka. Kedua, menghubungkan orang-orang Kristen dari berbagai
bangsa sebagai warganegara dunia untuk membuka pintu-pintu
pemberitaan Injil yang efektif.
Program ini menawarkan tiga cara untuk sampai kepada keluarga yang
membutuhkan. Cara pertama, melalui sebuah keranjang berisi makanan,
yang didalamnya berisi makanan pokok yang bergizi -- untuk memberi
makan sebuah keluarga selama dua minggu penuh. Cara kedua, sebuah
Keranjang Pendidikan yang menyediakan segala keperluan sekolah bagi
seorang anak yang akan bersekolah, memberdayakan mereka untuk
keluar dari lingkaran kemiskinan. Terakhir, Sebuah Keranjang
Persediaan Medis yang menyediakan perlindungan kesehatan terhadap
segala macam penyakit yang mengancam kehidupan seorang anak, juga
sebagai persediaan untuk memperbaiki kesehatan keluarga secara
menyeluruh.
Anda dapat memberikan sebuah Keranjang Cinta sebagai rasa hormat
Anda kepada seorang teman atau anggota keluarga, yang diketahui atau
dikenal melalui sebuah kartu hadiah untuk setiap Keranjang yang anda
berikan.
IN Network mengajak Anda untuk bergabung dengan mereka melalui
kegiatan natal ini sebagai cara menyampaikan cinta-kasih kepada
sebuah keluarga yang membutuhkan -- satu Keranjang pada satu masa.
(t/Samuel)
Sumber: Mission News, Desember 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/15032]
Pokok doa:
* Doakan agar Tuhan menggerakkan setiap orang percaya untuk
mendukung pelayanan kasih yang dilakukan oleh IN Network. Doakan
juga agar kegiatan ini dipakai Tuhan untuk menyentuh
keluarga-keluarga dengan kasih Kristus.
* Doakan juga agar setiap paket Keranjang Cinta dapat tersalurkan
dengan baik, dan sampai kepada mereka yang benar-benar
membutuhkan.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Wacana tentang kasus keistimewaan justru diluncurkan ketika
perhatian pemerintah dan masyarakat DIY sedang tertuju pada upaya
rehabilitasi dan konstruksi atas bencana Merapi. Konsentrasipun
pecah. Silang pendapat terutama menyangkut persoalan apakah gubernur
dan wakil gubernur ditetapkan seperti yang sudah berlangsung selama
ini atau harus dipilih secara demokratis. Perdebatan ini tidak hanya
menimbulkan silang pendapat di kalangan elite dan pusat kekuasaan,
tetapi telah memecah belah masyarakat antar kelompok pendukung dan
penentang sistem pemilihan gubernur dan wakil gubernur DIY.
Sumber: Kompas, Rabu, 1 Desember 2010, Halaman 6
POKOK DOA:
1. Doakan agar permasalahan ini bisa segera terselesaikan dengan
jujur dan bijaksana, sehingga tidak memicu munculnya konflik
lain yang sengaja dimunculkan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab.
2. Doakan agar pemerintah bersikap objektif dan memikirkan
kepentingan rakyat sehingga terjadi komunikasi yang baik untuk
mencari jalan keluar yang menguntungkan masyarakat luas.
3. Doakan masyarakat Indonesia, terkhusus warga Yogyakarta, agar
bisa bersikap bijaksana dan tenang dalam menghadapi persoalan
ini, sehingga tidak mudah diprovokasi oleh oknum yang hanya
mencari keuntungan pribadi.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk
tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil
dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |