|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2010/41 |
|
e-JEMMi edisi No. 41 Vol. 13/2010 (12-10-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Pemetaan Negara Doa (2)
SUMBER MISI: Christian Freedom International
DOA BAGI MISI DUNIA: Iran, Bolivia
DOA BAGI INDONESIA: Bencana Banjir di Wasior, Papua Barat
______________________________________________________________________
IF YOU DON`T WANT TO TASTE THE FRUITS OF SIN,
STAY OUT OF THE DEVIL`S ORCHARD
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Artikel berikut masih merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya
(e-JEMMi 40). Kami berharap Anda tidak melewatkan sajian ini karena
akan sangat membantu kita semua untuk mendapatkan informasi yang
jelas sehingga kita bisa lebih fokus dalam doa-doa bagi umat
percaya, terkhusus bagi mereka yang teraniaya karena imannya pada
Kristus. Selamat berdoa.
Kami juga menyajikan beberapa pokok doa baik dari dalam maupun luar
negeri. Biarlah Anda bisa terus ikut mendukung mereka dalam doa,
agar pertolongan Tuhan nyata atas mereka yang membutuhkan campur
tangan-Nya.
Selamat berdoa.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
http://misi.sabda.org/
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI
PEMETAAN NEGARA DOA (2)
D. NEGARA-NEGARA AFRIKA SOMALIA
SOMALIA
Pada tahun 1969, diktator Siad Barre berkuasa di Somalia. Ia
bergantung pada politik Perang Dingin untuk mendapatkan bantuan dan
persenjataan dari luar negeri. Barre juga memanfaatkan perang
antarklan di Somalia untuk mempertahankan kekuasaannya. Saat
pemerintahan Barre tumbang pada tahun 1991, yang ada di Somalia
hanyalah perang antaretnis dan perang antarklan. Tanpa adanya pusat
pemerintahan, pelaksanaan hukum agama mayoritas berbeda antara satu
tempat dengan tempat lain. Bagi orang Kristen yang berjumlah 0,04%
dari populasi, mengadakan persekutuan dengan saudara seiman lainnya
merupakan hal yang berbahaya sejak kekuasaan agama mayoritas semakin
kuat di sejumlah bagian negara tersebut. Banyak orang Kristen
melarikan diri ke negara tetangga. Namun, orang-orang percaya tetap
percaya bahwa Kristus akan menyediakan penghiburan dan persekutuan
yang mereka perlukan.
NIGERIA
Sejak ditinggalkan Kerajaan Inggris pada tahun 1960, Nigeria hanya
mengalami 1 dekade pemerintahan terpilih sampai saat Presiden
Olusegun Obasanjo terpilih pada tahun 1999. Obasanjo mengatakan
bahwa ia menemukan Tuhan pada waktu ia dipenjarakan oleh diktator
militer sebelumnya. Pada masa lalu, warga beragama mayoritas diberi
perlakuan istimewa dibandingkan warga Kristen. Penduduk beragama
tersebut banyak mendominasi Nigeria Utara dan kadang melakukan teror
atas orang-orang Kristen, menghancurkan gereja, dan membunuh
orang-orang percaya. Pemerintah bersikap tidak tahu-menahu atas
ketidakadilan ini. Zamfara, negara bagian di utara, menjadi negara
bagian pertama yang mengadopsi hukum agama tertentu. Para pemimpin
Kristen berharap pemerintahan Obasanjo mengambil tindakan tegas
terhadap hal tersebut. Gereja di Nigeria cukup kuat, 53% dari total
penduduk beragama Kristen. Namun, sangat diprihatinkan adanya
peningkatan aliran pemujaan dari luar negeri dan pencampuradukan
kekristenan dengan kepercayaan berhala tradisional negara tersebut.
Banyak pemeluk agama lain yang mulai terbuka dengan pengabaran
Injil. Ribuan orang telah datang kepada Kristus tetapi banyak di
antara mereka yang menghadapi ancaman kematian dan diskriminasi.
Sekarang sudah ada sekitar 5.000 orang Kristen di antara penduduk
suku Fulani yang berasal dari agama lain.
KEPULAUAN KOMORO
Negara Kepulauan Komoro memperoleh kemerdekaannya dari Perancis pada
tahun 1975. Sejak saat itu mereka mengalami 17 kali perebutan
kekuasaan, termasuk penyerangan dari Perancis. Pada bulan Oktober
1997, sebuah konstitusi baru yang disetujui oleh 85% suara,
meningkatkan pengaruh agama mayoritas begitu besar. Orang-orang
Kristen yang berjumlah 0,6 persen dari total populasi, dilarang
bersaksi dalam masyarakat atau mengadakan pertemuan secara terbuka.
Pada bulan Oktober 1999, 2 orang Kristen dipenjarakan hanya karena
memiliki kopi film Yesus dalam bahasa setempat.
GUINEA KHATULISTIWA
Setelah 190 tahun berada di bawah pemerintahan Spanyol, Guinea
Khatulistiwa muncul pada tahun 1969 sebagai negara diktator di bawah
pemerintahan Marcias Nguema. Dekade berikutnya terdapat penindasan
hebat yang dialami penduduknya. Dengan bantuan dari Uni Soviet,
Nguema membunuh puluhan ribu rakyat. Perebutan kekuasaan militer
pada tahun 1979 menciptakan sebuah pemerintahan di bawah pimpinan
presiden dari satu partai. Sebelum kemerdekaan diperoleh dari
Spanyol, Guinea Khatulistiwa merupakan salah satu negara paling
makmur di Afrika. Namun, sekarang negara itu menjadi salah satu
negara termiskin. Para pemimpin gereja dipaksa untuk bergabung
dengan pemerintah yang tidak adil atau mereka akan mengalami
penderitaan. Yang menyedihkan, banyak yang tidak tahan mengalami
tekanan ini dan melemahkan firman Tuhan yang mereka sampaikan. Hari
ini, orang Kristen dilarang untuk bersaksi secara terbuka dan tidak
ada denominasi baru yang disetujui. Hanya ada sedikit utusan Injil
di negara yang 83% penduduknya beragama Islam. Jumlah umat kristiani
di negara ini hanya 5%.
E. NEGARA-NEGARA EURASIA
AZERBAIJAN
Azerbaijan telah didominasi oleh tetangga-tetangganya selama
berabad-abad. Selama abad ke-20, Azerbaijan tunduk kepada Rusia.
Namun, pada tahun 1991 negara ini keluar dari blok Soviet. Populasi
Kristen hampir seluruhnya orang Armenia dan Rusia; banyak yang
melarikan diri karena adanya pembantaian pada tahun 1989. Sementara
pemerintah Azerbaijan secara resmi menjamin kebebasan beragama,
kelompok nasionalis menjadi semakin berkarakteristik agama tertentu
dan anti Kristen. Orang Kristen berjumlah 5% dari penduduk
Azerbaijan. Gereja-gereja Armenia telah ditutup dan hanya sedikit
orang yang pernah tinggal di Azerbaijan akan merasa cukup aman
mengikuti kebaktian jika gereja-gereja tersebut dibuka kembali.
Salah satu gereja terbesar di negara ini diserang pada bulan
September 1999, dan para pemimpin gereja dan jemaat yang hadir
diinterograsi oleh polisi. Literatur Kristen dapat dicetak jika
mendapatkan izin pemerintah, yang tidak pernah dipenuhi. Sekarang
hanya ada sekitar sepuluh literatur Kristen yang dapat diperoleh
dalam bahasa Azeri.
TAJIKISTAN
Pemerintahan komunis yang sudah berkuasa selama 70 tahun
meninggalkan negara ini dalam kondisi ekonomi yang hancur. Sejak
memperoleh kemerdekaannya dari Kerajaan Soviet pada tahun 1992,
Tajikistan mengalami masalah korupsi, perang saudara, dan
kemiskinan. Banyak orang berjuang untuk mendapatkan makanan yang
cukup setiap hari. Hidup di negara yang mayoritas penduduknya
beragama tertentu cukup keras dan pengaruh agama tersebut semakin
meningkat hebat. Orang Kristen yang berjumlah 1% dari total populasi
harus berhati-hati menjaga segala bukti iman mereka. Mereka yang
memiliki bahan-bahan rohani menyadari diri mereka beruntung.
Akhir-akhir ini beberapa literatur telah dicetak, termasuk sebuah
Alkitab anak-anak dan kursus korespondensi. Namun, masih terdapat
kurang dari sepuluh literatur Kristen yang dapat diperoleh dalam
bahasa Tajik.
TURKMENISTAN
Meskipun pemerintahan komunis Uni Soviet jatuh pada tahun 1990 dan
pada tahun 1991 Turkmenistan mendapat kebebasan, banyak orang masih
menganut sistem lama. Segera setelah Turkmenistan memperoleh
kebebasannya, Presiden Saparmurad Niyazov menamakan dirinya
"Turkmenbashi", yang berarti pemimpin orang Turkmen, dan membangun
pengaruh bagi dirinya sendiri. Siapa pun yang berusaha melawannya
dalam pemilihan demokratis akan mengalami tekanan. Perlahan-lahan,
Turkmenistan menjadi negara agama. Akibatnya, kekristenan di
Turkmenistan sangat menderita. Komite Keamanan Nasional atau KNB dan
pihak kepolisian memonitor gereja yang tak terdaftar di ibukota,
Ashgabad, pada tanggal 13 November 1999. Segera setelah itu,
peralatan berat penghancur didatangkan ke tempat tersebut dan
meratakan gereja yang dibangun pada tahun 1992 itu. Para pelajar
Kristen yang kuliah di beberapa universitas di sana mendapat ancaman
pengusiran. Meskipun jumlah orang Kristen di Turkmenistan sedikit,
mereka masih memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Melalui film
dan video Yesus, yang diterima dengan baik, banyak orang telah
menerima anugerah keselamatan dari Yesus Kristus.
UZBEKISTAN
Selama Perang Dingin, orang-orang Kristen di Uzbekistan menderita di
bawah rezim totaliter komunis. Sebuah periode yang relatif bebas
terjadi, menyusul jatuhnya Kerajaan Soviet. Sekitar 4,7% dari
penduduk negara ini beragama Kristen dan mereka mengalami kesulitan.
Setiap gereja harus memiliki surat-surat pendaftaran pemerintah
resmi supaya dapat mengadakan ibadah. Sering kali, secara tak
terduga polisi mendatangi gereja-gereja untuk menginspeksi
surat-surat pendaftaran mereka. Gereja yang tidak dapat dengan
segera menunjukkan surat pendaftarannya ditutup dan pintunya disegel
oleh polisi. Para pendeta ditangkap dan ditahan, dan para anggotanya
diancam. Banyak orang Kristen di Uzbekistan tetap menyembah Tuhan
dan menjangkau orang lain meskipun mendapat ancaman pemerintah.
F. NEGARA-NEGARA HINDU DAN BUDDHA ASIA
NEPAL
Nepal merupakan satu-satunya negara Hindu di dunia. Sebanyak 89%
penduduknya beragama Hindu. Orang Kristen hanya 0,58% dari populasi
yang ada. Kekacauan masyarakat pada tahun 1990 mengakibatkan
perluasan liberalisasi kendali pemerintah, termasuk kebebasan
mengakui dan melakukan praktik agama, namun tidak termasuk mengajak
orang lain masuk dalam agama tertentu. Dalam praktiknya,
penganiayaan lokal terhadap orang-orang Kristen biasa terjadi,
khususnya mereka yang bersaksi kepada orang Hindu. Pada bulan Maret
1999, polisi menyerang sekelompok orang Kristen yang sedang
menyiapkan kebaktian Paskah. Mereka memukuli orang-orang Kristen
tersebut dan melukai lebih dari 200 orang. Pada tahun 1998, Pendeta
Gopal Kham Magar dan Pendeta Kham Magar dibunuh oleh polisi.
Pemerintah menyatakan bahwa mereka disalahkan karena menjadi aktivis
komunis. Pendeta yang lain juga dibunuh dengan tuduhan yang sama.
BHUTAN
Negara yang kurang berkembang ini keluar dari feodalisme dan menjadi
monarki konstitusional. Bhutan terisolasi dari negara luar sampai
tahun 1949 saat Komunis mengambil alih China dan memaksa Bhutan
menghentikan kegiatan bisnis eksklusifnya dengan Tibet. Kesaksian
Kristen sangat dilarang sampai tahun 1965. Kemudian negara ini
terbuka selama lebih dari dua dekade. Akhirnya, terlihat kemajuan
kekristenan dan sejak saat itu larangan baru dikeluarkan. Kegiatan
misi hanya diizinkan beroperasi dalam proyek kemanusiaan, dengan
kondisi mereka tidak dapat melakukan penginjilan. Dengan adanya
masalah terbesar Bhutan -- penyakit kusta -- yang hampir memusnahkan
negara tersebut, para utusan Injil beroleh kesempatan untuk tetap
tinggal. Orang Kristen di negara ini berjumlah hanya 0,33% dari
populasi keseluruhan. Beberapa orang Bhutan datang kepada Kristus
karena kesaksian orang-orang percaya dari India yang mengunjungi
Bhutan. Semua kegiatan ibadah yang dilakukan oleh kelompok di luar
agama mayoritas, dinyatakan ilegal. Salah satu kebutuhan terbesar
Bhutan adalah Alkitab dalam bahasa Dzongkha.
SRI LANKA
Negara ini merupakan surga potensial, daratannya subur dan
pantai-pantainya ditumbuhi banyak pohon kelapa dan buah-buahan
tropis yang eksotik. Namun, sejak awal tahun 1980-an kekerasan
menguasai Sri Lanka. Perang saudara pecah pada tahun 1983 antara dua
fraksi politik berkuasa. Sejak saat itu, Sri Lanka terus-menerus
berada dalam kondisi negara darurat. Dua abad yang lalu, kekristenan
memiliki pengaruh besar di negara ini. Namun saat ini, orang Kristen
yang berjumlah sekitar 7,6% dari populasi yang ada, mengalami
penganiayaan oleh kelompok agama mayoritas. Banyak orang Sri Lanka
memiliki persepsi buruk terhadap orang-orang percaya. Mereka
menganggap kekristenan merupakan agama asing dan paksaan penjajah.
Kebebasan untuk menyatakan kepercayaan dan akses dalam dunia
pendidikan merupakan hal terlarang bagi para pengikut Kristus.
MYANMAR
Sejak diduduki Jepang pada tahun 1942, negara ini cukup mengenal
dunia peperangan. Negara ini terdiri dari tujuh distrik dan tujuh
negara bagian etnis minoritas yang menjadi tempat peperangan
antaretnis. Diktator militer memerintah negara ini dan menolak usaha
warga negaranya yang mengusahakan demokratisasi negara ini. Rezim
militer ini berusaha mengendalikan setiap aktivitas keagamaan.
Hampir seluruh misi Kristen diusir pada tahun 1966. Namun syukurlah
benih-benih penginjilan telah berakar dan orang. orang Kristen, 6,5%
dari seluruh penduduk, tetap berpegang teguh dalam kesengsaraan.
G. NEGARA-NEGARA EROPA DAN PERAIRAN KARIBIA
SIPRUS
Siprus diperintah oleh Inggris sampai tahun 1960, dan terpecah
menjadi dua kelompok masyarakat, Yunani dan Turki. Situasi politik
yang telah berlangsung lama di negara ini sangat membutuhkan adanya
resolusi. Banyak penganut Mormon dan saksi Yehova yang tinggal di
pulau ini dibandingkan orang-orang yang hidup benar-benar menuruti
firman Tuhan, meskipun 78% dari penduduk pulau ini menyatakan
dirinya sebagai orang Kristen. Siprus hanya memiliki sedikit
misionaris dan mereka menghadapi perlawanan. Di sebelah utara daerah
Turki di mana penduduknya beragama lain tidak ada kesaksian aktif
yang diperbolehkan dan gereja terbatas bagi kelompok kecil
orang-orang percaya.
KUBA
Pulau yang berjarak hanya 135 kilometer dari selat Florida ini
merupakan salah satu negara komunis yang terakhir. Pada tahun 1959,
Fidel Castro berkuasa dan mengancam orang-orang Kuba dengan
sosialisme atau mati. Pada tahun 1960-an, Castro memberi label
orang-orang Katolik dan Kristen dengan istilah "sampah masyarakat".
Ia memaksa kalangan orang awan maupun pendeta masuk dalam kamp kerja
paksa di bawah kondisi yang tidak manusiawi. Banyak perubahan
terjadi dalam tahun 1999. Gerakan penginjilan terbuka dilakukan
untuk pertama kalinya sejak berkuasanya Castro. Kelihatannya ada
keterbukaan bagi Injil, dan 44,1% penduduknya menyatakan dirinya
sebagai orang Kristen. Namun, sempat dilaporkan pula bahwa dalam
tahun 1999 pihak berwenang Kuba membakar ribuan Alkitab di dekat
daerah yang bernama Arroyo Naranjo.
NEGARA TIDAK AMAN
INDIA
Keanekaragaman bahasa, ras, etnis, dan agama di India berjalan
terhuyung-huyung. Dalam tahun-tahun terakhir beberapa negara bagian
India dicemaskan oleh kekerasan agama, saat kelompok radikal Hindu
mengadakan konflik terbuka secara meningkat terhadap orang-orang
Kristen. Pada bulan Januari 1999, utusan Injil dari Australia,
Graham Staines dan dua anak laki-lakinya dibakar sampai mati oleh
kelompok radikal Hindu di sebelah timur laut negara bagian Orissa.
Orang Hindu yang bertobat menjadi Kristen sering kali diusir dari
keluarga mereka. Mereka mengalami kemiskinan dan pengasingan. Dalam
tahun terakhir dilaporkan terdapat beberapa pendeta dan pastor
dipukuli, biarawati diserang, bahkan diperkosa, dan kekerasan
lainnya yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di Orissa dan
Gujarat. Umat Kristen berjumlah 2% dari 1,13 milyar penduduk India
dan ribuan umat kristiani mengalami penganiayaan.
CHECHNYA (RUSIA)
Saat pemberontak Chechen berjuang bagi kemerdekaan dari Rusia,
orang-orang Kristen menjadi sasaran mereka. Kekerasan ini semakin
meningkat dalam tahun 1999. Pemimpin Gereja Baptis Grozny,
Aleksander Kulakov, berumur 65 tahun, dilaporkan telah dipenggal
kepalanya tahun 1999. Kepala tersebut dipajang di sebuah pasar
setempat. Meningkatnya orang-orang Kristen yang menjadi sasaran
penculikan dan pembunuhan brutal terus-menerus di Chechnya
menyebabkan hampir seluruh penginjil Kristen di Grozny melarikan
diri ke Rusia sebelah selatan untuk mendirikan pemukiman baru.
Jemaat Grozny yang terisolasi terdiri dari sekitar 100 wanita lanjut
usia dan para yatim piatu.
KOLOMBIA
Orang-orang Kristen di Kolombia telah menjadi sasaran Angkatan
Bersenjata Revolusioner Kolombia -- para pemberontak petani pengikut
paham Marxist-Leninist yang didirikan oleh pemimpin gerilyawan
terkenal Tito Fijo pada tahun 1964. Angkatan bersenjata ini
beroperasi secara nasional dan mengendalikan ribuan hektar ladang
obat bius. Presiden Andres Pastrana menyerahkan FARC secara efektif
kendali atas daerah selebar lebih dari 24.000 km di selatan Kolombia
bagian tengah. Para misionaris menyatakan keprihatinan mereka
terhadap keamanan para pendeta dan orang-orang percaya yang berada
di zona ini. Dalam bulan Oktober 1999, para gerilyawan mengeluarkan
perintah pemberhentian bagi semua gereja dan pendeta penginjil, yang
dapat berarti bahwa kehidupan mereka berada dalam bahaya jika mereka
tetap melanjutkan kegiatan mereka. Beberapa gereja telah ditutup di
daerah ini. Gereja yang diizinkan mengadakan kebaktian diberlakukan
jam malam mulai pukul 6 sore. Aktivitas keagamaan publik juga telah
dilarang.
INDONESIA
Negara ini adalah negara dengan pulau terbanyak di dunia dengan
sekitar 13.500 pulaunya dan ragam etniknya yang besar pula dari 220
juta jiwa penduduknya. Di beberapa pulau, termasuk pulau utama Jawa,
banyak gereja-gereja yang dihancurkan atau dibakar. Tak sedikit dari
gereja-gereja itu masih kesulitan mendapatkan izin pembangunan
kembali atau renovasi gedung. Dari data yang berhasil dikumpulkan,
dilaporkan sudah ratusan gereja diserang orang-orang beragama lain
dari kelompok fundamental dan sejumlah orang Kristen mati terbunuh
atau teraniaya, juga hamba Tuhan atau aktivis ang dipenjara.
KeKristenan dianggap hal yang asing dan membahayakan ajaran umat
beragama lain. Anggapan tersebut banyak mendasari sejumlah
pengrusakan tempat badah dan penganiayaan. Kekacauan besar sepanjang
sejarah di negeri ini terjadi ketika tindakan brutal kelompok
fundamental menyebabkan jutaan orang Kristen menjadi pengungsi dan
terbunuh dalam jumlah yang sangat besar. Upaya mendirikan negara
berdasarkan hukum agama mayoritas oleh kelompok fundamental sering
kali disertai kekerasan meskipun ditentang oleh kelompok agama
mayoritas nasionalis dan kaum nasionalis. Kelompok agama mayoritas
dalam negara ini mendapat perlakuan khusus dari pemerintah,
sedangkan kegiatan orang Kristen cukup terbatas, seperti kesulitan
alam mendapatkan izin membangun gereja dan melakukan aktivitas
kerohanian di sejumlah tempat. Di pulau Bali dengan agama mayoritas
lainnya, pengakuan iman Kristiani juga menghadapi tantangan iman. Di
Bali, puluhan orang Kristen yang diusir dari desanya karena berpindah
iman dari agama mayoritas, dan pada bulan Februari 2002 sebanyak 11
rumah orang Kristen dibakar. Orang Kristen di negara ini berjumlah
sekitar 12,5 persen dari total penduduk.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi
Judul asli buku: The Hidden Stones in Our Foundations
Judul artikel: Pemetaan Negara Doa
Penulis: Tim Voice of the Martyrs
Penerjemah: Ivan Haryanto
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005
Halaman: 153 -- 160 dan 163 -- 171
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
CHRISTIAN FREEDOM INTERNATIONAL
==> www.christianfreedom.org
"Ingatlah akan orang-orang hukuman karena kamu sendiri juga adalah
orang-orang hukuman". (Ibrani 13:3). Motto ini dipegang benar oleh
Christian Freedom International (CFI) yang merupakan organisasi
Kristen nondenominasi yang dalam kegiatan pelayanannya sejak tahun
1998 ditujukan guna membantu umat Tuhan yang teraniaya dan
membagikan pergumulan mereka ke sesama Tubuh Kristus. Christian
Freedom International merupakan salah satu pelayan Tuhan di garis
depan dan telah memberkati dan menolong ribuan pria, wanita, dan
anak-anak yang menderita, dengan cara mencukupkan kebutuhan mereka
seperti pangan, obat-obatan, pakaian, Alkitab, dan kebutuhan
lainnya. Selain itu CFI juga mendirikan rumah sakit,
sekolah-sekolah di kamp-kamp pengungsian, dan dengan aktif
memberikan bantuan hukum kepada jutaan orang Kristen yang selama ini
menderita karena iman mereka. Melalui situs ini kita dapat melihat
kebutuhan-kebutuhan yang ada di daerah penganiayaan, sekaligus juga
kemajuan pekerjaan Tuhan yang justru semakin pesat di sana. (NY)
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
I R A N
Voice of the Martyrs (VoM) mengatakan bahwa S ditangkap pada tanggal
24 Juli ketika polisi-polisi berpakaian sipil menyerbu rumahnya.
Mereka mengobrak-abrik rumah itu, menyita barang-barang pribadi,
seperti komputer, album foto, dan juga tulisan-tulisan dan
rekaman-rekaman audio Kristen. Kemudian mereka menangkap S,
istrinya, dan anak perempuan mereka yang masih kecil dengan tuduhan
bahwa ketiganya adalah ancaman bagi keamanan nasional Iran.
Keluarga itu dibawa ke pusat penahanan Chaharshir di Ahaz dan
diinteroagasi. Pada saat interogasi, mereka mengatakan kepada istri
S bahwa jika keluarga itu melanjutkan kegiatan kekristenan mereka,
maka mereka akan mengambil putrinya. Keluarga itu didakwa
memata-matai dan mengajak orang-orang untuk mendukung ideologi
Israel, baru kemudian istri dan anak perempuan S dibebaskan.
Sejak itu, gereja rumah yang dihadiri keluarga S menghentikan
aktivitas gereja karena takut kehilangan nyawa mereka. Pemerintah
Iran terus mencari-cari cara untuk menangkap kedua pemimpin gereja
rumah tersebut.
S belum terlihat sejak penangkapannya pada bulan Juli yang lalu.
Doakanlah untuk keamanannya dan penghiburan bagi keluarganya.
Doakan agar gereja rumah tersebut dapat kembali beribadah supaya
mereka dapat terus mempersaksikan Injil. (t/Uly)
Sumber: Mission News, September 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14737]
Pokok doa:
* Doakan bagi umat percaya di Iran, agar diberi keberanian untuk
tetap memberitakan Kabar Baik kepada mereka yang belum percaya.
Doakan juga agar Tuhan menjaga hati mereka untuk tetap setia,
meskipun tantangan dan aniaya terus mengancam.
* Berdoa agar Tuhan memberikan hati yang peduli pada sesama kepada
para pemimpin di Iran, terutama untuk memberikan kebebasan
beribadah kepada Tuhan yang mereka percaya.
B O L I V I A
J adalah pemimpin mitra pelayanan Bright Hope International di
Bolivia. Dia telah merintis beberapa gereja di wilayah Cochabamba,
yang bertumbuh dengan cepat dan berdampak baik bagi komunitas
Bolivia.
Kenyataan ini membuat J memberi pengaruh yang besar dalam komunitas
kecilnya yang berjumlah 60 orang di wilayah Cochabamba. Bahkan
mereka berkeinginan untuk memilih J sebagai Corejadora, yaitu gelar
kehormatan yang sejajar dengan pemimpin kota tersebut.
Dengan peran penting itu, J bisa membuat perubahan-perubahan yang
memuliakan Allah yang akan membawa pengharapan dan semangat baru
bagi komunitasnya dan komunitas di tempat lainnya juga. (t/Uly)
Sumber: Mission News, September 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14614]
Pokok doa:
* Mengucap syukur untuk J, yang bisa menjadi berkat bagi masyarakat
wilayah Cochabamba. Doakan agar melalui pelayanan ini,
wilayah-wilayah lain pun bisa dijangkau bagi Kristus.
* Doakan agar J terus menjaga hati agar terus memandang hanya kepada
Kristus saya supaya dia ada dalam perlindungan Tuhan selalu.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
BENCANA BANJIR DI WASIOR, PAPUA BARAT
Senin, 4 Oktober 2010 pukul 08.30, banjir bandang melanda salah
satu wilayah di Indonesia tepatnya di Wasior, Kabupaten Teluk
Wondama, Papua Barat. Banjir tersebut diakibatkan oleh hujan yang
terus-menerus mengguyur daerah tersebut sejak Minggu, sehingga
mengakibatkan sungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan
Wondiboy meluap. Meluapnya air sungai juga diakibatkan karena
rusaknya hutan Suaka Alam di kawasan pegunungan tersebut yang telah
mengalami alih fungsi. Hingga Jumat, 8 Oktober 2010 jumlah korban
mencapai 87 orang meninggal dunia, 66 orang hilang, 837 orang luka
ringan, dan 56 orang luka berat yang sebagian telah di evakuasi ke
Nabire, Papua.
Sumber:
1. Kompas, Kamis 7 Oktober 2010, Halaman 1 dan 6
2. http://regional.kompas.com/read/2010/10/07/1146119
POKOK DOA:
1. Proses evakuasi untuk mencari korban yang belum ditemukan masih
terus berlangsung. Doakan agar Tuhan memberikan cuaca yang baik,
dan memampukan setiap orang yang terlibat di dalamnya, sehingga
proses evakuasi bisa berjalan lancar tanpa halangan.
2. Berdoa bagi keluarga korban yang anggota keluarganya belum
ditemukan dan bagi mereka yang harus kehilangan anggota
keluarganya, agar Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan kepada
mereka.
3. Doakan untuk penyaluran bantuan logistik kepada para korban, agar
dapat segera diterima oleh para korban banjir. Doakan agar tidak
ada penyelewengan-penyelewengan sehingga kasih Tuhan dapat nyata
atas mereka.
4. Mengucap syukur untuk upaya pemerintah pusat dan daerah dalam
menanggapi dan menanggulangi bencana ini. Doakan agar Tuhan
memberkati pemerintah dalam mengambil kebijakan dan keputusan,
agar bencana serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
5. Doakan agar Tuhan menjaga para korban bencana dari sakit penyakit
selama mereka berada di posko-posko pengungsian. Doakan juga
untuk kebutuhan MCK yang sangat diperlukan, agar tidak
menimbulkan konflik di antara para pengungsi.
6. Doakan agar Tuhan menyediakan kebutuhan yang diperlukan khususnya
untuk mengevakuasi para korban yang sakit parah agar bisa segera
di bawa ke rumah sakit terdekat. Doakan juga untuk kebutuhan
obat-obatan guna menolong mereka yang saat ini dapat dirawat di
tempat pengungsian.
7. Berdoa bagi pemulihan trauma psikis yang dialami oleh para
korban, agar Tuhan memulihkan luka psikis tersebut, dan
memampukan setiap mereka untuk lebih berpengharapan hanya di
dalam Dia.
8. Doakan agar melalui bencana ini, para korban bisa lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan dan dapat memanfaatkan hidup
mereka untuk bisa menjadi berkat bagi sesama. Doakan juga untuk
kesempatan menceritakan Kabar Baik kepada para korban.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |