|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2008/41 |
|
e-JEMMi edisi No. 41 Vol. 11/2008 (14-10-2008)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Berdoa Kepada Allah
REFERENSI MISI: Seputar Doa (1)
SUMBER MISI: The International Day of Prayer for the Persecuted Church
(IDOP)
KESAKSIAN MISI: Sebuah Keputusan untuk Tetap Tinggal
DOA BAGI MISI DUNIA: Ethiopia, Haiti
DOA BAGI INDONESIA: Habitat for Humanity
______________________________________________________________________
A LIFE GIVEN FULLY TO GOD BECOMES A GOD FILLED LIFE
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Seperti sudah kami informasikan di edisi e-JEMMi minggu lalu bahwa
dalam rangka menyambut International Day of Prayer (IDOP) yang akan
dirayakan tanggal 9 -- 16 November 2008, edisi e-JEMMi bulan Oktober
ini didedikasikan khusus untuk membahas tentang doa agar kita dapat
mempersiapkan diri mengikuti acara doa bersama itu dengan baik.
Bagi sebagian besar orang Kristen, "doa" bukanlah sesuatu yang baru.
Namun, sangat disayangkan sebagian besar orang percaya sebenarnya
tidak tahu bagaimana berdoa dengan benar dan penuh kuasa. Nah,
sajian artikel minggu ini kiranya dapat menolong kita untuk belajar
lebih banyak tentang doa supaya kehidupan doa kita semakin berkenan
kepada Tuhan.
Sajian Kesaksian Misi juga kami harapkan dapat menolong kita semua
memfokuskan diri pada saudara-saudara seiman kita yang saat ini
sedang mengalami aniaya dan membutuhkan dukungan doa kita. Selamat
berdoa.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
______________________________________________________________________
PUSH = PRAY UNTIL SOMETHING HAPPENS
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI
BERDOA KEPADA ALLAH
Bagaimana kita dapat memiliki doa yang berkuasa?
Kisah Para Rasul 12:5 menerangkan tentang doa kepada Allah yang
berkemenangan dan doa yang mengakibatkan perkara-perkara besar
terjadi. "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat
dengan tekun mendoakannya kepada Allah." Perhatikan perkataan
"kepada Allah". Doa yang berkuasa adalah "doa yang ditujukan kepada
Allah".
Tetapi ada sebagian orang yang berkata, "Bukankah semua doa itu
tertuju kepada Allah?"
Tidak! Banyak doa, baik doa yang dilakukan bersama-sama maupun
perseorangan, tidak ditujukan kepada Allah. Doa yang tertuju kepada
Allah adalah doa yang dilakukan dengan mendekatkan hati kita kepada
Allah sehingga kita memiliki keyakinan bahwa Allah mendengar doa
kita. Dalam berdoa, kebanyakan dari kita hanya sedikit mengingat
tentang Allah. Pikiran kita penuh dengan segala sesuatu yang kita
butuhkan, bahkan pikiran kita mengembara ke tempat lain. Dalam doa
semacam ini, tidak akan ada kuasa. Tetapi jika kita sungguh-sungguh
masuk hadirat Allah dan berjumpa muka dengan muka dengan Dia di
dalam doa, dan sungguh-sungguh mencari kehendak-Nya, maka doa kita
mendapat kuasa.
Jadi jika kita mau berdoa dengan benar, hal utama yang harus kita
lakukan adalah apakah kita sungguh-sungguh menyerahkan diri kita
untuk menghadap hadirat-Nya. Sebelum mengajukan permohonan kepada
Allah, kita harus datang kepada-Nya dengan sikap hati yang benar,
percaya bahwa Ia mendengar permohonan kita, dan akan memberikan apa
yang kita perlukan. Hal ini hanya terjadi dengan pertolongan Roh
Kudus. Karena itu kita harus meminta pertolongan Roh Kudus untuk
masuk hadirat Allah, dan jangan tergesa-gesa sebelum Ia membawa kita
masuk dalam hadirat Tuhan.
Pada suatu malam, ada seorang pemuda Kristen yang bersemangat untuk
mengikuti doa bersama yang sedang kami adakan. Sebelum berdoa, saya
mengatakan kepada orang-orang yang mengikuti persekutuan doa
tersebut agar mereka sungguh-sungguh ketika sedang berdoa,
sungguh-sungguh merasakan hadirat Tuhan, dan pikiran mereka hanya
tertuju kepada Tuhan. Beberapa hari kemudian, saya bertemu dengan
pemuda tersebut dan ia berkata bahwa pengalamam doa malam itu
merupakan hal yang sama sekali baru baginya. Jika kita ingin berdoa
dengan benar, maka perkataan ini harus tertanam di hati kita, yaitu
"tertuju kepada Allah".
Rahasia kedua doa yang berkuasa terdapat dalam ayat yang sama (Kisah
Para Rasul 12:5), yaitu "dengan tekun". Dalam bahasa Gerika,
kata-kata itu mengandung arti yang menggambarkan hati yang penuh
pengharapan kepada Tuhan. "Semangat yang tak kunjung padam" mungkin
adalah peribahasa yang paling mendekati arti kata bahasa Gerika itu.
Perkataan ini juga digunakan Tuhan Yesus dalam Lukas 22:44: "Ia
sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya
menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah."
Dalam Ibrani 5:7, dikatakan bahwa "dalam hidup-Nya sebagai manusia,
Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan
keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan
karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan". Dalam Roma 15:30, Rasul
Paulus mengatakan, "Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih
Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul
bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku." Kata
"bergumul" di sini artinya sama dengan "berkelahi" atau "bergulat",
seperti dalam pertandingan olahraga. Dengan perkataan lain, doa yang
berkemenangan adalah doa di mana kita mencurahkan segenap jiwa kita
dan dengan pengharapan yang penuh kepada Allah. Banyak doa kita yang
tidak berkuasa karena hati kita tidak tertuju kepada Dia. Kita
datang ke hadirat Allah dengan sejumlah permohonan, lalu cepat-cepat
pergi meninggalkan hadirat-Nya.
Sering kali kita tidak bisa menjawab jika seseorang bertanya kepada
kita untuk apa kita berdoa selama satu jam. Kita tidak dapat
berharap kepada Tuhan agar Ia memberi perhatian lebih untuk menjawab
doa-doa kita jika kita tidak menyerahkan hati kita sepenuhnya
kepada-Nya.
Akhir-akhir ini, kita banyak mendengar tentang ketenteraman iman
dari orang-orang percaya, tetapi kita jarang mendengar tentang
pergumulan iman mereka di dalam doa. Ada juga yang mengira bahwa
iman mereka sudah sampai pada tingkat tertentu. Hal-hal tersebut
disebabkan karena mereka tidak pernah mengetahui tentang menggumuli
sesuatu di dalam doa. Jika kita belajar menghadap hadirat Tuhan
dengan penuh pengharapan, kita akan mengenal kuasa-Nya dalam doa
yang tidak banyak diketahui oleh sebagian besar orang percaya.
Bagaimana kita dapat mencapai ketekunan dan kesungguhan dalam doa?
Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita dapat mencapai hal itu. Cara
yang sebenarnya dijelaskan dalam Roma 8:26, "Demikian juga Roh
membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada
Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." Jika kita hanya
mengandalkan kekuatan kita, ini adalah usaha yang sia-sia. Ketekunan
yang dikerjakan di dalam kita melalui Roh Kuduslah yang membuat kita
berkenan di hadapan Allah. Sekali lagi, apabila kita ingin berdoa
kepada Tuhan, kita harus meminta pimpinan Roh kudus untuk mengajari
dan memampukan kita dalam berdoa.
Inilah yang menyebabkan kita perlu melakukan doa puasa. Dalam Daniel
9:3, kita melihat bagaimana cara Daniel datang menghadap hadirat
Tuhan. "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa
dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."
Ada orang yang berpikir bahwa puasa tidak berlaku bagi orang
Kristen, apalagi pada zaman sekarang. Tetapi jika kita membaca Kisah
Para Rasul 13:2-3, kita mendapati bahwa puasa dilakukan oleh
orang-orang percaya pada zaman rasul-rasul.
Kalau kita mau berdoa dengan kuasa, kita harus berdoa dengan
berpuasa. Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa kita harus berpuasa
tiap kali kita berdoa. Tetapi ada saat-saat tertentu dalam kehidupan
kita -- keadaan yang genting dalam pekerjaan, orang yang hendak
undur dari Tuhan -- kita harus mendoakannya dengan segenap hati
kepada Tuhan. Dalam doa yang seperti ini, ada kuasa yang luar biasa.
Untuk mengatasi masa-masa sukar di dalam kehidupan kita, maka kita
harus berdoa disertai dengan berpuasa. Kita tidak dapat menghadap
hadirat Allah dengan sikap hati yang angkuh, yang hanya mementingkan
dan menyenangkan diri sendiri. Saat kita datang ke hadirat Tuhan,
maka kita harus menanggalkan segala beban yang berpusat pada
kepentingan diri sendiri agar kita dapat masuk ke hadirat Tuhan dan
menerima berkat yang telah Ia sediakan.
Rahasia ketiga dari doa yang berkuasa yang juga dijelaskan dalam
Kisah Para Rasul 12:5 adalah "doa jemaat Allah". Ada kuasa yang
berlimpah-limpah pada saat kita bersekutu bersama orang percaya di
dalam doa. Allah berkenan kepada persekutan anak-anak-Nya dan Ia
berusaha menjelaskan hal ini dengan bermacam-macam cara, karena itu
ia memberi berkat yang istimewa kepada persekutuan doa. Dalam Matius
18:19 dikatakan, "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari
padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka
itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." Akan tetapi ayat
ini tidak menerangkan jika dua orang sehati meminta, tetapi jika dua
orang sehati di dalam meminta hal yang akan dipintanya. Dua orang
bisa jadi sehati dalam meminta sesuatu, tetapi tidak benar-benar
sehati di dalam sesuatu hal yang dipintanya. Seseorang bisa jadi
meminta hal tersebut karena ia menginginkannya, yang seorang lagi
boleh jadi meminta hal itu untuk menyukakan hati temannya. Tetapi di
mana ada persekutuan yang benar, di mana ada Roh Allah yang
mendatangkan kesatuan di antara dua orang beriman di dalam doa
tentang sesuatu yang boleh diminta kepada Allah, atau di mana Roh
Allah menaruh beban yang sama di dalam dua hati, maka di dalam
doa-doa semacam itu, ada kuasa penuh yang tidak ada tandingannya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Bagaimana Kita Patut Berdoa
Penulis: R. A. Torrey
Penerjemah: R. G. Johannes
Penerbit: Christian Literature Crusade, Surabaya
Halaman: 22 -- 28
______________________________________________________________________
REFERENSI MISI
SEPUTAR DOA (1)
Silakan mengakses alamat-alamat URL di bawah ini untuk mendapatkan
artikel-artikel seputar topik doa.
1. Doa Dan Gereja Teraniaya
==> http://misi.sabda.org/doa_dan_gereja_teraniaya
2. Doa -- Pusat Kekuatan Misi
==> http://misi.sabda.org/doa--pusat_kekuatan_misi
3. Gerakan Doa Dunia
==> http://misi.sabda.org/gerakan_doa_dunia
4. Doa
==> http://misi.sabda.org/doa
5. Supremasi Tuhan Dalam Misi Melalui Doa
==> http://misi.sabda.org/supremasi_tuhan_dalam_misi_melalui_doa
6. Roh Kudus dan Doa
==> http://misi.sabda.org/roh_kudus_dan_doa
7. Apakah Menara Doa Kota?
==> http://misi.sabda.org/apakah_menara_doa_kota
8. Doa: Melawan Status Quo
==> http://misi.sabda.org/doa_melawan_status_quo
9. Arti Penting Dari Belajar Berdoa
==> http://misi.sabda.org/arti_penting_dari_belajar_berdoa
10. Merebut Kota di Korea
==> http://misi.sabda.org/merebut_kota_di_korea
11. Berdoa Untuk Mereka yang Belum Terjangkau
==> http://misi.sabda.org/berdoa_untuk_mereka_yang_belum_terjangkau
12. Hal-Hal Besar Terjadi Ketika Anak-Anak Berdoa
==> http://misi.sabda.org/hal_hal_besar_terjadi_ketika_anak_anak_berdoa
13. Mengajar Anak-Anak Berdoa
==> http://misi.sabda.org/mengajar_anak_anak_berdoa
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
THE INTERNATIONAL DAY OF PRAYER FOR THE PERSECUTED CHURCH (IDOP)
==> http://www.persecutedchurch.org/
IDOP mulai berjalan pada tahun 1966 berkat usaha World Evangelical
Fellowship (WEF) yang bekerja sama dengan beragam denominasi dan
organisasi Kristen lainnya. Dari kelompok inti yang terdiri dari
kira-kira tujuh ribu gereja, IDOP bertumbuh menjadi sebuah acara
hari doa terbesar di antara sejenisnya di dunia. Fokus utamanya
adalah untuk membangkitkan doa dan tindakan dari semua orang percaya
demi kepentingan komunitas orang-orang percaya yang teraniaya.
Selain itu juga untuk mendorong semua orang percaya berdoa bagi
jiwa-jiwa para penganiaya, bangsa-bangsa yang mendukung
penganiayaan, dan orang-orang yang mengabaikan tindakan tersebut.
Selama pelayanannya, IDOP telah menuai banyak hasil, antara lain [1]
lebih dari seratus ribu gereja AS diperkirakan telah bergabung di
IDOP; [2] orang-orang Kristen di 130 negara ingat akan saudara-
saudara mereka yang teraniaya; [3] gereja-gereja Kristen semakin
sadar akan penganiayaan yang banyak terjadi, dan mulai bersatu dalam
doa untuk mendukung sesama orang percaya; [4] publisitas yang
semakin luas tentang masalah penganiayaan terhadap orang Kristen,
baik di media Kristen maupun sekuler; dan banyak lainnya.
Kunjungi alamat situs IDOP di atas untuk mengetahui bagaimana Anda
dapat ikut serta dalam acara IDOP yang akan diadakan secara serempak
di seluruh dunia pada tanggal 9 -- 16 November 2008, dan untuk
berdoa bagi saudara-saudara kita yang sedang menderita aniaya.
______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI
SEBUAH KEPUTUSAN UNTUK TETAP TINGGAL
Mereka datang tanpa peringatan, tidak dari mana-mana.
Penginjil To Dinh Trung sedang mengayuh sepedanya melintasi jalanan
berdebu yang berbatu-batu di Vietnam Utara. Lubang-lubang di
jalanan menyita perhatiannya sepenuhnya. Tiba-tiba ia dikelilingi
oleh sekelompok petugas polisi komunis yang menariknya jatuh dari
sepedanya dan mulai memukulinya. Mereka membuat penginjil ini
menjadi bahan tertawaan di hadapan kerumunan orang-orang desa,
merekam semuanya dalam video. Akhirnya, ia dibawa ke penjara dan
ditahan di sana tanpa sebuah sidang.
Trung telah berkeliling ribuan mil dengan sepedanya sementara
melayani suku K`Ho. Lusinan penduduk desa K`Ho telah menjadi
orang-orang Kristen setelah Trung mengunjungi mereka di rumah-rumah
mereka. Tetapi K`Ho adalah salah satu dari enam puluh suku di
Vietnam yang telah dilarang keras oleh pemerintah untuk diinjili
orang Kristen. Tetap saja, ada sekelompok orang percaya yang terus
bertambah jumlahnya membaktikan diri mereka untuk membawa Kabar Baik
Injil "keluar perkemahan", di mana tidak ada gereja resmi yang
berdiri. Beberapa di antara mereka adalah guru sekolah, tapi
kebanyakan dari mereka adalah petani beras atau nelayan. Semuanya
dianiaya oleh pemerintah komunis.
Trung berada di penjara selama enam bulan sebelum persidangannya. Ia
melihat hal ini sebagai kesempatan ilahi untuk berkhotbah kepada
mereka yang masih terhilang di penjara. Apa lagi yang dapat
dilakukan oleh komunis terhadapnya? Ia sudah berada di dalam
penjara! Melalui usaha-usaha penginjilannya, banyak yang telah
datang kepada Kristus di penjara di dekat Quang Ngai.
Sementara itu, orang-orang Kristen di seluruh dunia menjadi siaga
akan situasi Trung. Banyak yang berdoa dan menulis surat demi
keadaannya. Karena tekanan yang diberikan kepada penguasa-penguasa
di Vietnam, Trung ditawari pembebasan dini. Masalah satu-satunya:
Penginjil itu belum siap untuk pergi! Ia merasakan panggilan Allah
untuk tetap tinggal di penjara dan menggembalakan kawanan
domba-dombanya yang baru percaya. Trung menolak pembebasan dininya
dan memilih untuk menghabiskan seluruh masa penjaranya.
Trung mendapatkan dorongan yang amat besar ketika ia mendengar
mengenai banyaknya surat yang ditulis oleh orang-orang atas namanya.
Ia tahu bahwa ia dipanggil untuk menjadi penginjil di Vietnam --
yang merupakan pekerjaan yang amat berbahaya. Doa-doa dan
surat-surat memberikan kepadanya kekuatan untuk terus menjadi saksi
terhadap rekan-rekan sepenjaranya bagi Kerajaan Allah.
"Aku tidak peduli akan kehidupanku sendiri. Hal yang paling
penting adalah bahwa aku menyelesaikan pelayananku, pekerjaan yang
diberikan oleh Tuhan Yesus kepadaku -- untuk memberitakan Kabar
Baik kepada orang-orang mengenai anugerah keselamatan dari Allah."
"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku
dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah." (Kisah Para Rasul 20:24)
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Jesus Freaks
Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
Penerbit: Cipta Olah Pustaka, 1995
Halaman: 190 -- 191
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
E T H I O P I A
FS adalah seorang ibu dari sembilan orang anak yang sedang jatuh
sakit. Dua bulan kemudian, dia ditemukan sudah tak bernyawa oleh
ibunya yang datang untuk menengoknya. Kesedihan yang mendalam
dirasakan oleh seluruh warga desa Alelu setelah kematian FS
diketahui oleh teman-teman dan kerabatnya.
Berita tentang FS tersebut didengar oleh seorang misionaris Kristen
yang bernama WB yang tinggal di daerah tersebut. Dengan begitu
meyakinkan, dia mengatakan Tuhan memberinya sebuah hari
penyelamatan, yaitu bahwa Tuhan akan membangkitkan orang mati. WB
akhirnya mencari jenazah wanita itu. Masyarakat non-Kristen pun
berkerumun saat WB mendoakan jasad FS yang tertutup kain. Mereka
bertanya, "Mengapa orang ini mendoakan mayat?"
WB kemudian menghubungkannya dengan kejadian selanjutnya. "Aku
percaya Tuhan akan bekerja melaluiku. Aku berdoa seperti Petrus
berdoa. `FS, bangunlah. Aku memintamu dalam nama Tuhan. Hiduplah.`
Saat saya mengucapkan `FS, bangunlah dalam nama Yesus`, lalu FS
duduk di tempat tidurnya."
Kejadian itu terjadi dua belas jam setelah FS meninggal. "Tiba-tiba
saya melihat diri saya sendiri ke dalam tubuh saya," jelas FS. "Saya
duduk di kasur dan bertanya, `Ada apa ini? Apa yang terjadi?`" Semua
orang tercengang. Beberapa orang berkata, "Seorang Pantekosta dapat
memanggil kembali roh orang yang sudah mati kembali ke tubuhnya?
Jika hal ini benar, kita semua akan menjadi Kristen," seru mereka.
Saat FS, seorang wanita yang telah bertobat, mengalami kematian, ia
mendapatkan penglihatan yang begitu jelas tentang surga, demikianlah
yang ia ceritakan dalam video rekaman CBN. Teman-teman dan kerabat
FS berkata kepada FS dan WB, "Tuhanmu benar-benar berkuasa."
(t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin: Body Life, Edisi April 2008, Volume 26, No. 4
Nama kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Woman Raised from the Dead
Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 3 dan 4
Pokok doa:
* Tuhan memberi kuasa kepada setiap orang percaya untuk melakukan
perkara-perkara yang besar. Berdoalah agar setiap orang percaya
memiliki keberanian untuk bersaksi dan mendemonstrasikan kuasa
Tuhan di dunia ini.
* Berdoa untuk FS, agar ia semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan
dapat menjadi saluran berkat bagi keluarga dan orang-orang di
daerahnya. Doakan juga agar melalui peristiwa ini, semakin banyak
orang yang diperdamaikan dengan Kristus dan rindu untuk menjadi
pengikut Kristus.
H A I T I
Naiknya harga pangan yang tak terkendali dan kelangkaan bahan pokok
membuat warga Haiti yang hidup dengan penghasilan di bawah dua dolar
Amerika per hari membuat perencanaan pengeluaran yang sehemat
mungkin untuk menyiasati ancaman kelaparan. Wanita hamil di Haiti
mulai membuat kue-kue kering yang dibuat dari tanah liat yang bisa
dimakan sebagai antiasam dan sumber kalsium. Namun mengonsumsi kue
ini secara terus-menerus akan mengakibatkan kekurangan gizi,
gangguan usus, dan efek berbahaya lainnya, khususnya bagi ibu-ibu
hamil. Bright Hope International akan mengirimkan sampel kue tanah
tersebut untuk mendapatkan sumbangan dalam bentuk bantuan makanan
dan modal untuk memulai perkebunan sayur-sayuran kecil. Misi ini
telah bekerja sama dengan gereja-gereja lokal secara internasional
selama empat puluh tahun untuk membawa kasih Kristus ke
daerah-daerah yang memprihatinkan. Melalui kerja samanya dengan 23
gereja di Pignon, Haiti, mereka telah mengidentifikasi
keluarga-keluarga yang paling membutuhkan di komunitas tersebut.
(t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin: Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5
Nama kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Surviving on "Dirt Cookies"
Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 3
Pokok doa:
* Banyak sekali masyarakat di Haiti yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Berdoalah bagi saudara kita di Haiti, supaya Tuhan
memelihara kehidupan mereka, baik secara jasmani dan rohani, agar
mereka kuat menjalani kehidupan yang sangat memprihatinkan ini.
* Dukunglah dalam doa usaha Bright Hope International yang
bekerja sama dengan berbagai gereja lokal di Haiti. Kiranya usaha
untuk mencari pertolongan guna memerbaiki keadaan ekonomi
keluarga-keluarga miskin di Haiti diberkati Tuhan.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
HABITAT FOR HUMANITY
Habitat for Humanity didirikan tahun 1976 oleh Millard dan Linda
Fuller dengan visi dunia di mana setiap orang memiliki tempat
tinggal yang layak. Saat ini, Habitat for Humanity sudah membangun
lebih dari 250.000 rumah di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, Habitat for Humanity didirikan pada tahun 1997
dengan tujuan mengakhiri ketunawismaan dan perumahan kumuh dengan
membangun rumah sederhana, layak huni, aman, dan terjangkau. Habitat
for Humanity saat ini sudah membangun 11.500 rumah di Aceh, Batam,
Yogyakarta, Surabaya, Manado, dan Jakarta.
Sepanjang tahun 2009, Habitat for Humanity membutuhkan 320 tenaga
sukarela untuk membangun 13.491 rumah, termasuk di NTT dan Bali.
Pelayanan Habitat for Humanity sangat menantang dan kelihatan sangat
membutuhkan biaya besar. Namun dengan menggunakan tenaga sukarela,
harga rumah akan jauh lebih murah.
Sumber: Buletin Transformation Connection Indonesia, Edisi VII,
September 2008
POKOK DOA:
1. Doakan kerinduan Habitat for Humanity untuk dapat menyediakan
perumahan layak huni bagi orang-orang yang membutuhkan tempat
tinggal. Kiranya Tuhan memberkati dan mencukupkan setiap
keperluan yang dibutuhkan.
2. Doakan agar ada banyak gereja maupun anggota jemaat yang tergerak
untuk menjadi tenaga sukarela Habitat for Humanity yang bersedia
membantu membangun perumahan layak huni ini. Doakan agar para
tenaga sukarela ini juga mampu mendemonstrasikan kasih Allah yang
luar biasa kepada masyarakat penerima bantuan.
3. Mengucap syukur untuk Habitat for Humanity yang telah memenuhi
panggilan Tuhan untuk melayani kaum miskin, termasuk yang
melayani di Indonesia. Doakan agar Tuhan terus menyertai setiap
pelayanan mereka.
4. Bersyukur untuk 11.500 rumah yang telah dibangun oleh Habitat for
Humanity di berbagai tempat di Indonesia. Kiranya rumah-rumah itu
dapat menjadi kesaksian akan kasih Tuhan bagi orang-orang yang
berharap kepada-Nya.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |