|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2010/40 |
|
e-JEMMi edisi No. 40 Vol. 13/2010 (5-10-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Pemetaan Negara Doa 1
SUMBER MISI: PrayWay Global Prayer Community
DOA BAGI MISI DUNIA: Kenya, Myanmar
DOA BAGI INDONESIA: Kerusuhan di Tarakan
______________________________________________________________________
THE CHURCH HAS TOO MANY CARNAL SHIRKERS AND TOO FEW ZEALOUS WORKERS
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Dalam rangka menyambut Hari Doa Dunia yang terkenal dengan sebutan
"International Day of Prayer" (IDOP) yang jatuh setiap bulan
November (tahun ini akan dimulai tanggal 14 November), maka secara
khusus Redaksi e-JEMMi akan menyajikan artikel-artikel seputar doa
untuk mempersiapkan kita menyambut Hari Doa Dunia ini. Topik yang
akan kita bahas mencakup Pemetan Negara Doa dan Berdoa bagi
Penginjilan dan Misi Dunia. Tanpa berpanjang lebar lagi, kami
mengajak Anda untuk menyimak artikel yang telah kami persiapkan.
Jika Anda ingin mendapatkan bahan-bahan seputar doa, silakan
mengunjungi situs kami di < http://doa.sabda.org/ >. Tuhan
memberkati.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
< novita(at)in-christ.net >
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
http://misi.sabda.org/
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI
PEMETAAN NEGARA DOA (1)
Catatan:
Artikel yang kami sajikan memuat informasi mengenai situasi dan
jumlah orang Kristen di negara tertentu. Situasi saat ini dan
statistik jumlah atau persentase yang dicantumkan, mungkin saja
berbeda dengan informasi ketika artikel ini ditulis. Namun demikian,
sampai saat ini, umat percaya di negara-negara ini masih mengalami
hal yang sama.
Salah satu tantangan terbesar menjadi pendoa syafaat yang efektif
adalah kurangnya pengetahuan. Yakobus 5:16 berkata, "Doa orang yang
benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Sama
seperti sulitnya menjadi efektif dalam pekerjaan kita bila tidak
ada atau ada sedikit saja pendidikan dan pelatihan, demikian pula
sulit berdoa dengan efektif jika kita sedikit atau tidak memiliki
pengetahuan apa-apa.
Ada dua klasifikasi negara:
1. Negara Terlarang
2. Negara Tidak Aman
Daftar beberapa negara dalam kedua klasifikasi tersebut ditentukan
melalui penelitian mendalam atas laporan yang diterima dari para
anggota dan penghubung sebagai sumber yang dapat dipercaya.
PENGERTIAN
1. Negara Terlarang
Banyak orang Kristen yang membagikan kesaksian iman mereka
secara aktif mengalami pencobaan atau menjadi bahan cemoohan
(penganiayaan) di setiap negara di bumi. Namun, bentuk-bentuk
penganiayaan yang patut mendapat perhatian dan bantuan, termasuk
ketika orang Kristen dihalangi untuk memperoleh Alkitab atau
literatur Kristen lainnya oleh kebijakan atau praktik pemerintah.
Termasuk keadaan tertentu yang dijatuhi sanksi oleh pemerintah
pada waktu orang-orang Kristen diserang, dipenjarakan, dibunuh,
atau harta benda maupun kemerdekaannya dicabut karena iman mereka
terhadap Yesus Kristus, dan kerinduan mereka untuk menyembah Tuhan
menurut keinginan hati nurani mereka.
2. Negara Tidak Aman
Meliputi area yang luas di suatu negara dan pemerintah tetap
berusaha memberikan perlindungan bagi penduduk Kristen. Namun,
orang-orang Kristen dan hak miliknya masih menjadi korban
kekerasan karena kesaksian mereka.
NEGARA TERLARANG
A. NEGARA-NEGARA KOMUNIS ASIA
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
Pada tahun 1949 Mao Zedong mendeklarasikan Republik Rakyat Tiongkok
dan dengan cepat berusaha menghindarkan rakyat dari segala sesuatu
yang mengarah kepada agama. Sejak saat itu rakyat Tiongkok menderita
tekanan hebat. Gerakan besar Mao dalam Lompatan Jauh ke Depan pada
akhir tahun 50-an serta Revolusi Budaya pada tahun 60-an dan 70-an
menyebabkan jutaan rakyatnya meninggal atau menjadi korban. Pada
tahun 1950, Tiongkok menguasai Tibet dan memaksa pemimpin agama dan
politiknya, Dalai Lama, melarikan diri ke India. Komunis segera
melepaskan Tibet dari warisan agama dan budayanya.
Catatan hak asasi manusia Tiongkok saat ini merupakan salah satu
yang terburuk di dunia. Sistem "re-edukasi melalui pekerjaan" telah
menahan ratusan ribu orang setiap tahunnya dalam kamp kerja tanpa
pemeriksaan pengadilan. Pemerintah Tiongkok membuat kebijakan untuk
menindak keras para penjahat. Namun, orang-orang Kristen mengalami
situasi yang lebih keras. Banyak orang Kristen dipenjarakan atau
berada dalam penahanan dibanding dengan negara mana pun di dunia.
Penyitaan gereja dan Alkitab terus berlanjut -- bahkan Alkitab yang
resmi dicetak oleh pemerintah. Namun, gereja terus bertumbuh --
diperkirakan ada 3.000 orang Tiongkok yang datang kepada Kristus
setiap hari. Gerakan gereja rumah di Tiongkok, yang terdiri dari
sekitar 80% orang Kristen Tiongkok, mengalami penganiayaan hebat,
namun tetap setia kepada Injil. Seseorang memperkirakan ada sekitar
300 orang percaya di Tibet, sementara di Tiongkok, sekitar 6% dari
penduduknya adalah orang Kristen.
LAOS
Pada tahun 1975 gerakan Pathet Lao yang komunis mengambil alih
daratan ini dan mendirikan sebuah negara bagian satu partai di bawah
Partai Revolusioner Rakyat Laos. Orang-orang Kristen dipaksa
menandatangani persetujuan dengan ditodong senjata yang menyatakan
bahwa mereka tidak akan membentuk gereja. Sebanyak 85% dari
penduduknya berpenghidupan sebagai petani, dan hanya 1,53% adalah
orang Kristen. Hari ini, tiga atau empat gereja di ibukota Vientiane
dianggap memiliki potensi subversif dan dimonitor secara ketat oleh
pemerintah. Pertemuan gereja rumah digeledah dan orang-orang Kristen
Laos ditahan, sementara orang-orang Kristen luar negeri diusir.
Belakangan, para pemimpin Komunis di beberapa distrik menerapkan
sebuah program yang dinamakan Mekanisme Baru, yaitu setiap orang
yang tidak menganut Buddhisme atau Animisme akan dipaksa dipindahkan
dari distrik tersebut. Pemimpin gereja yang disetujui pemerintah,
Khampone, sering mengancam para penginjil suku-suku yang tidak dapat
dikendalikan olehnya.
KOREA UTARA
Setelah Perang Dunia II, Korea dibagi dua dan rezim komunis
ditempatkan di bagian utara. Saat ini, rezim tersebut merupakan
rezim Komunis yang paling represif dan terasing di dunia di bawah
agama negaranya, yang dinamakan "Juche", artinya bergantung pada
diri sendiri. Setiap warga diwajibkan menyembah pemimpin mereka yang
telah meninggal, Kim Il Sung, dan anak laki-lakinya, Kim Jong Il.
Pemimpin dianggap sebagai dewa. Korea Utara menolak setiap jenis hak
asasi manusia bagi warganya. Syukurlah karena banjir dan bencana
kelaparan melanda negara ini, pemerintah pengasingan Korea Utara
terpaksa membuka perbatasannya bagi bantuan kemanusiaan dari negara
luar. Orang-orang Kristen berjumlah 2% dari total penduduk. Namun,
Tuhan terus menambahkan jumlah mereka setiap hari, meskipun harus
menjalankan iman mereka secara sembunyi-sembunyi dan rahasia.
VIETNAM
Vietnam, yang pernah diperintah oleh Perancis sampai tahun 1954,
secara historis telah menjadi tempat perjuangan. Pihak Komunis
memiliki tempat berpijak di Vietnam Utara dan mengambil alih seluruh
Vietnam pada tahun 1975. Pada saat ini, banyak orang Kristen
melarikan diri. Namun, mereka yang tetap tinggal tidak menjadikan
penganiayaan sebagai halangan dalam mengikuti Kristus. Orang-orang
percaya dilecehkan, dipukuli, dan dipenjarakan karena berkhotbah
secara ilegal dan mengorganisir aktivitas penginjilan. Sekalipun
dilemahkan karena penganiayaan, iman orang Kristen Vietnam terus
tumbuh dan Tubuh Kristus menjadi lebih kuat. Sekarang ini sebanyak
9,8% dari populasi Vietnam adalah orang Kristen.
B. NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH
ARAB SAUDI
Sejak 1.300 tahun yang lalu banyak orang Kristen terusir dari negeri
ini. Hari ini, jumlah orang Kristen di Arab Saudi hanya sekitar 4,5%
dari total populasi dan perlakuan yang mereka terima tidak lebih
dari masa-masa sebelumnya. Setiap orang yang bekerja dalam misi
maupun yang bertobat menghadapi ancaman penjara, diusir, atau
dieksekusi. Bahkan orang asing Kristen yang datang tidak
diperkenankan untuk berkumpul atau mengadakan kebaktian. Sejak tahun
1992, lebih dari 360 kasus telah didokumentasikan dan ekspatriat
Kristen dipenjarakan karena melakukan kebaktian pribadi. Ada laporan
yang mengatakan bahwa banyak orang Kristen ditahan dengan tuntutan
yang salah, dipenjarakan, dan bahkan dipenggal karena iman mereka.
Negara ini telah menandatangani persetujuan selama bertahun-tahun
yang lalu berkaitan dengan kebebasan beragama. Namun, perjanjian
tersebut tidak didukung oleh tindakan nyata. Pejabat Amerika telah
mendekati pemerintah Arab Saudi tentang janji mereka untuk
melaksanakan toleransi beragama bagi setiap orang, termasuk orang
Amerika. Meskipun menghadapi ancaman penganiayaan, pengikut Kristus
menemukan cara-cara inovatif untuk bertemu dan saling menguatkan
satu sama lain dan jumlah mereka semakin meningkat.
IRAK
Irak telah mengalami sejarah sulit dalam masa Alkitab. Tanah ini
merupakan tempat orang-orang Yahudi mengalami pembuangan dan tempat
Nabi Daniel melayani Raja Babilonia. Sejak Saddam Hussein berkuasa
pada tahun 1979, ada banyak kekacauan yang dihadapi rakyat Irak.
Kebanyakan tahun 1980-an dihabiskan dengan masa berperang dengan
Iran mengenai perebutan kekuasaan atas terusan Shatt-al-Arab menuju
Teluk Persia. Perang Teluk Persia berikutnya adalah pemusnahan
kelompok etnis tertentu, dan banyak orang, termasuk orang Kristen,
disemprot gas, ditembak, atau dipaksa meninggalkan rumah mereka.
Kekuasaan pemerintah dan militer yang bersifat represif mungkin akan
terus berlanjut dalam cengkeraman Saddam Hussein. Agama-agama
diizinkan jika mereka menunjukkan loyalitas kepada rezim Saddam.
Banyak permintaan atas literatur Kristen, meski impor literatur
tersebut dilarang. Orang Kristen di negara ini hanya sebanyak 1,5%
dari seluruh penduduk. Orang Kristen dari suku Kurdistan banyak
diintimidasi dan sebagian telah menjadi martir.
IRAN
Penggulingan Shah Iran pada tahun 1979 mengakhiri persahabatan
negara ini dengan dunia Barat. Hari ini, penganiayaan tetap
berlanjut sekalipun ada undang-undang yang menjamin kebebasan
beragama. Tidak mudah bagi orang Kristen, yang hanya berjumlah 0,3%
dari total populasi untuk hidup di sini. Bersaksi merupakan hal yang
dilarang. Pemerintah mengutus mata-mata untuk memonitor kelompok
Kristen. Orang-orang percaya juga mengalami diskriminasi dalam dunia
pendidikan, pekerjaan, dan pemilikan properti. Dalam dekade
terakhir, beberapa pendeta dibunuh. Meskipun kegiatan misi tidak
diizinkan masuk Iran, sejumlah orang telah bertobat. Ada banyak
warga Iran di luar negeri yang sedang lapar rohani; di Amerika
Serikat sendiri ada lebih dari dua juta orang. Pada tahun 1979 ada
sekitar 500 orang Kristen Iran dari latar belakang agama lain dan
sekarang telah berlipat ganda menjadi 20.000, dan separuhnya tinggal
di Iran.
ALJAZAIR
Lebih dari 30 tahun Aljazair diperintah oleh rezim Partai Sosialis
yang didukung oleh angkatan bersenjata. Pemilihan bebas pada tahun
1999 tidak mengubah kepemimpinan negara ini, namun setidaknya
membuka pintu damai antara kelompok pemberontak dan pemerintah.
Dalam tahun-tahun terakhir, orang-orang Kristen di Aljazair
mengalami penderitaan akibat kekerasan Front Pembebasan agama
mayoritas yang ada di negara ini. Anggota kelompok pemberontak ini
sering masuk kota dan menggorok leher tiap orang yang tidak hidup
berdasarkan panggilan fundamentalisme agama mereka. Dua pertiga
orang Aljazair berusia muda dan tidak tahu apa-apa selain
kebingungan yang diberikan oleh sistem sosialis dalam negara
tersebut. Aljazair memiliki sangat sedikit orang Kristen (0,4
persen), dan gereja di sana menderita keputusasaan. Tekanan-tekanan
sosial sering memaksa gadis-gadis Kristen untuk menikah dengan orang
beragama setempat dan beberapa orang percaya mulai mundur dari
persekutuan karena adanya intimidasi dari keluarga, teman, maupun
para ektremis agama setempat.
MESIR
Selama abad-abad pertama setelah Kristus, Mesir lebih banyak didiami
oleh orang Kristen. Pada tahun 969 Masehi, negara ini dikalahkan
oleh Jawhar al-Siqili dan Kairo dijadikan ibukota baru. Syukurlah,
gereja Kristen Koptik Mesir tidak pernah hilang. Hari ini, Mesir
memiliki warga Kristen terbesar di Timur Tengah, sekitar 14;2 persen
dari total penduduknya. Namun, undang-undang negara ini lebih
memihak masyarakat agama mayoritas, sedangkan orang-orang Kristen
diperlakukan sebagai warga negara kelas dua, perwakilan politik
tidak diakui, dan mengalami diskriminasi dalam pekerjaan. Pemerintah
menggunakan undang-undang Kesultanan Utsmaniyah tahun 1856 untuk
menghambat adanya pembangunan, perbaikan, atau bahkan pengecatan
ulang gereja, tanpa izin presiden Mesir. Orang-orang Kristen juga
rawan diserang oleh ekstremis agama lain yang sering kali tidak
dihukum oleh pihak berwenang Mesir. Kadang, terdapat gadis-gadis
Kristen diperkosa dan dipaksa untuk menikah dengan pria dari agama
lain. Gadis-gadis yang lain diculik dan dipaksa untuk beralih ke
agama mayoritas.
SUDAN
Pemerintah Sudan Utara telah mendeklarasikan perang suci melawan
orang-orang Kristen di selatan. Salah satu pemimpinnya menyatakan
bahwa setiap orang yang melawan tidak akan memiliki masa depan. Para
pelajar beragama mayoritas direkrut dari universitas mereka dan
diberitahu bahwa mereka dapat mangambil apa pun yang mereka rampas
jika mereka bergabung dalam perang melawan orang-orang bukan agama
mereka. Orang-orang Kristen dari utara yang menolak perang melawan
saudara-saudari mereka di selatan dipaksa bekerja sebagai penyapu
ranjau. Secara keseluruhan, orang Kristen berjumlah 23% dari seluruh
populasi. Sejak tahun 1985, sekitar dua juta orang telah dibinasakan
karena perang dan pemusnahan. Banyak keluarga di selatan mengalami
teror -- para ayah dibunuh, ibu-ibu diperkosa, dan anak-anak dijual
sebagai budak. Pengeboman sekolah minggu, penghancuran gereja, rumah
sakit, dan sekolah masih berlangsung sebagai usaha untuk
menghabiskan kelompok Kristen. Banyak pendeta dan pemimpin kelompok
sel yang telah dibunuh. Penduduk yang lain diancam dengan hukuman
mati jika mereka tidak mau mengubah agamanya. Sekarang, hanya
sedikit penginjil yang ada di Sudan. Namun di tengah-tengah
kekejaman ini, Tubuh Kristus di Sudan tetap kuat, menyembah Juru
Selamat mereka dan memimpin orang lain datang kepada-Nya. Menurut
berita terbaru, ada sekitar ribuan orang telah menerima Yesus
sebagai Juru Selamat dan juga ada sebuah desa, yang seluruh
penduduknya telah menerima Kristus.
TURKI
Kesultanan Utsmaniyah Turki selama berabad-abad merupakan penjaga
tempat-tempat bersejarah. Pada abad ke-20, jumlah orang Kristen
Turki menurun drastis dan pengaruh agama lain meningkat. Namun, kini
telah terjadi peningkatan kembali. Menurut Operation World, Turki
merupakan salah satu negara yang paling sulit dijangkau di dunia.
Hanya 0;3 persen dari penduduknya mengaku Kristen. Dari 55 juta
penduduk, hanya sedikit yang telah mendengar Injil. Orang Turki yang
berani menyaksikan Kristus, hidupnya akan berbahaya. Orang-orang
percaya dilecehkan, diancam, dan dipenjarakan karena iman mereka
terhadap Kristus. Penginjilan sulit dilakukan karena orang Turki
cenderung berpikir bahwa orang Kristen memiliki kategori sama dengan
teroris Armenia dan saksi Yehova.
SURIAH
Presiden Suriah, Hafiz al-Asad, memperoleh kekuasaan saat terjadinya
kudeta (perebutan kekuasaan) pada tahun 970. Pada tahun 1973, Suriah
dinyatakan sebagai negara seluler, namun penduduk beragama mayoritas
masih mendapatkan perlakuan istimewa dalam banyak hal dalam
masyarakat. Pemerintah Suriah memerintah dengan tangan besi --
Undang-Undang Daruat (Emergency Law) tahun 1963 mengizinkan pihak
berwenang melakukan penahanan reventif dan menahan para tahanan
tanpa perlindungan hukum. Orang Kristen yang berjumlah 5% dari
populasi sulit menyebarkan Kabar Baik dengan bebas di bawah kondisi
macam itu. Para misionaris tidak diberi visa untuk masuk alam negara
tersebut. Jadi, orang Kristen tidak dapat menyatakan iman mereka
dalam kehidupan sehari-hari, baik secara profesional maupun
informal. Jumlah orang yang menjadi Kristen tidak banyak tapi terus
meningkat.
C. NEGARA-NEGARA ASIA
BRUNEI
Konstitusi Brunei tahun 1959 menyebutkan bahwa negara ini adalah
negara monarki dengan lima dewan penasehat. Namun pada tahun 1962,
Sultan menerima kekuasaan darurat selama masa pemberontakan saat
itu, dan belum mengembalikannya sejak saat itu. Ia menempatkan
keluarganya sebagai para penasehat dan menyatakan bahwa Brunei
sebagai negara agama. Konstitusi yang menjamin adanya praktik
kebebasan beragama perlahan-lahan terkikis. Para pernimpin Kristen
diusir pada tahun 1991, dan pada tahun berikutnya literatur Kristen
dilarang dan perayaan Natal dianggap menyalahi hukum -- meskipun 8%
dari penduduk negara ini beragama Kristen. Umat agama mayoritas di
sana meningkat karena adanya suku-suku lokal dan para imigran.
Mereka mereka mengendalikan sistem pendidikan negara. Pertobatan
menjadi Kristen dilarang sejak penginjilan dinyatakan ilegal.
MALAYSIA
Federasi 13 negara bagian ini terbentuk pada tahun 1963 sebagai
sebuah kerajaan. Konstitusi Malaysia menjamin adanya kebebasan
beragama, namun kelompok fundamental agama mayoritas menggunakan
kuasa politiknya untuk mencegah gerakan Kristen. Semua literatur
Kristen yang dicetak hanya diperbolehan bagi orang bukan etnis
Melayu. Etnis Melayu tidak diizinkan memiliki tempat ibadah Kristen.
Beberapa buku dan literatur lainnya yang berisi tentang Islam
dilarang oleh pemerintah untuk mencegah adanya penggunaan istilah
agama yang tidak sah. Izin untuk membangun gereja jarang diberikan
dan gereja-gereja rumah benar-benar dilarang. Kebebasan mengeluarkan
pendapat dan pertemuan publik juga dilarang. Orang-orang Kristen
berjumlah 8,6% dari total penduduk.
AFGHANISTAN
Afghanistan tidak asing dengan peperangan. Invasi Soviet pada tahun
1978 menyebabkan bencana. Memasuki dekade berikutnya masih tidak
membawa kedamaian bagi negara ini. Saat pemerintahan komunis
kehilangan kekuasaannya, kelompok agama mayoritas mengambil alih
kekuasaan dan terlibat dalam perang saudara yang semakin memburuk
dan menjadi kontes supremasi politik dan agama yang kejam. Taliban
membuat peraturan ketat. Wanita dilarang bersekolah atau bekerja
serta harus berpakaian tertutup rapat (burqa). Pria harus
berjanggut. Tidak boleh ada TV dan radio. Kebebasan berkumpul
dihambat dan pernyataan iman dalam Kristus secara terbuka sering
kali mengakibatkan kematian. Kekalahan Taliban disambut antusias
oleh warga Afghanistan sendiri. Orang Kristen hanya seperseratus
dari setiap 1 persen populasi. Masih ada 88 kelompok masyarakat yang
belum dijangkau di negara ini.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi
Judul asli buku: The Hidden Stones in Our Foundations
Penulis: Tim Voice of the Martyrs
Penerjemah: Ivan Haryanto
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005
Halaman: 139 -- 153 dan 160 -- 161
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
PRAYWAY GLOBAL PRAYER COMMUNITY
==> www.prayway.com
PrayWay merupakan komunitas doa online nondenominasi yang didirikan
pada tahun 2004, dengan tujuan sebagai wadah bagi tubuh Kristus
untuk mengirimkan permohonan doa bagi mereka yang terbeban melayani
orang lain melalui doa yang interaktif. Komunitas ini juga mengajak
kita untuk berdoa secara khusus bagi para utusan Injil, dan para
utusan Injil juga bisa membagikan pergumulan yang sedang dihadapi
melalui wadah ini. Dapatkan pula kalender doa untuk bangsa-bangsa
dan artikel dengan beragam topik saat mengunjungi situs ini. (NV)
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
K E N Y A
Selama 2 dekade, Global Advance telah terlibat dalam pekerjaan
Tuhan di Kenya. Organisasi ini membantu melatih, memotivasi, dan
menyediakan puluhan ribu gembala di baris depan. Tim pelayanan ini
baru saja mensponsori dua konferensi di timur laut, Mwinge, dan
Garissa.
JH memimpin tim tersebut bersama mitra GAM di Afrika Timur, yaitu
DH dan SK. Selama pertemuan itu, mereka fokus pada pendeta-pendeta
yang melayani di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama
tetangga (95% - 99%).
Kira-kira, ada 20 pendeta dan gereja di kota Garissa, dan banyak
dari antara mereka yang terisolasi. Tim itu telah bertemu dengan
para pendeta untuk mengatur, melatih, dan memberi mereka semangat.
Mereka akan ditempatkan untuk melayani tetangga-tetangga mereka di
sebelah utara, yakni di negara Somalia. (tUly)
Sumber: Mission News, September 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14728]
Pokok doa:
* Berdoalah untuk orang-orang percaya di Kenya agar mereka berani
dan tabah, tetapi tetap dipenuhi oleh belas kasih, dan hati
Kristus.
* Berdoa juga untuk setiap keperluan yang dibutuhkan oleh Global
Advance, yang terlibat dalam pelayanan misi di Kenya. Kiranya
Tuhan mencukupkan kebutuhan mereka.
M Y A N M A R
Sebagian besar badan misi Kristen diusir pada tahun 1966 dari
Myanmar. Telah banyak beredar berita kekerasan terhadap orang-orang
percaya dan juga kasus pemaksaan pemindahan agama dari Kristen ke
agama lain. Pemerintah juga melarang semua pertemuan yang dihadiri
lebih dari 5 orang dan meminta semua tamu yang berkunjung untuk
dilaporkan. AMG International telah bekerja di Myanmar dengan baik
sehingga mereka masih bisa melakukan pelayanan Kabar Baik di sana.
Segera sesudah kehancuran akibat badai tropis Nargis (2 Mei 2008),
kelompok AMG menyediakan perlengkapan pertolongan, yang juga menjadi
kesempatan untuk menyatakan kasih Kristus melalui tindakan mereka.
Hal ini terbukti efektif dan diterima dengan baik. Mereka tampaknya
memahami bahwa Allah itu kasih. Selain itu tim pelayanan ini
melaporkan bahwa masyarakat berharap untuk melihat bukti kasih itu.
Saat kelompok tersebut memenuhi kebutuhan fisik mereka pada waktu
krisis, banyak orang datang kepada Kristus dan sejumlah kecil
bertemu di kelompok persekutuan dan gereja-gereja rumah juga telah
berdiri.
Para sukarelawan ini kemudian melakukan tugas pemuridan dan mereka
melaporkan banyak kesaksian tentang orang-orang yang diselamatkan
dan dibaptis. Pelayanan ini sangat membutuhkan pekerja yang
berdedikasi untuk membantu. Doakanlah agar Allah mencukupi
kebutuhan tersebut.
Contohnya, sebuah gereja dilayani oleh seorang wanita yang setia
yang selalu menyebarkan Kabar Baik. Dia bertanggung jawab
mendirikan tiga gereja di wilayah yang dirusak oleh badai tropis.
Walaupun dia kehilangan rumahnya sendiri, dia terus bersaksi kepada
sesama korban badai tropis itu. Justru karena itu banyak orang
datang untuk mengenal Kristus. Saat ini, lebih dari 50 orang
percaya berkumpul di rumahnya.
Doakan kesempatan pelayanan orang-orang Kristen untuk menyaksikan
iman mereka kepada orang lain. Doakan agar lebih banyak orang
melihat kebutuhan mereka akan keselamatan melalui Tuhan Yesus
Kristus. (tUly)
Sumber: Mission News, September 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14770]
Pokok doa:
* Mengucap syukur untuk para sukarelawan yang melayani di Myanmar,
karena melalui pelayanan mereka banyak orang dapat menerima
anugerah keselamatan.
* Doakan agar Tuhan melindungi dan memberi kesehatan yang baik
kepada para sukarelawan selama mereka melayani. Doakan keluarga
mereka, agar Tuhan memelihara dan memampukan mereka untuk terus
mendukung orang-orang yang sedang melayani di Myanmar.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
KERUSUHAN DI TARAKAN
Pada 26 September 2010 telah terjadi pertikaian antara dua kelompok
masyarakat di Tarakan. Bentrokan yang melibatkan warga setempat dan
warga pendatang itu dilatari persoalan antarindividu yang kemudian
meluas menjadi antaretnis. Hingga Kamis, 30 September 2010,
dikabarkan jumlah korban tewas 6 orang dan 2 orang korban luka-luka.
Bentrokan juga dipicu oleh kematian seorang tokoh adat yang juga
seorang tokoh agama. Massa yang berempati kepada tokoh tersebut
mendatangi Kantor Polresta Tarakan dan menuntut agar tersangka
diserahkan kepada mereka. Keadaan semakin mencekam karena ratusan
warga Tarakan sedang menyisir salah satu daerah untuk mencari pelaku
pembunuhan, dengan berbekal senjata tajam seperti tombak, parang,
samurai, dan lainnya. Jajaran Polri yang dibantu TNI sedang berusaha
mengendalikan kedua kelompok masyarakat yang sedang bertikai.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2010/09/29/10581134
POKOK DOA:
1. Berdoa untuk Polri dan TNI Tarakan, agar Tuhan melindungi mereka
serta memampukan mereka mengendalikan dua kekuatan massa yang
sedang bertikai.
2. Doakan agar Tuhan menolong pihak berwajib dan masyarakat untuk
menangkap para pelaku pembunuhan tanpa harus menggunakan
kekerasan.
3. Doakan keluarga-keluarga korban, agar Tuhan memberikan ketabahan
dan penghiburan. Berdoa juga agar Tuhan memampukan mereka untuk
dapat mengasihi dan mengampuni para pelaku.
4. Minta belas kasih Tuhan untuk para pelaku pembunuhan, agar Tuhan
menjamah hati mereka dan hidup mereka boleh diubahkan.
5. Doakan kesatuan hati di antara masyarakat Tarakan, agar tidak
mudah terprovokasi oleh isu SARA. Berdoa juga agar tercipta
kedamaian di kota Tarakan dan aktivitas masyarakat dapat pulih
seperti sediakala.
6. Dukung doa bagi pemerintah Indonesia agar lebih waspada, sehingga
konflik-konflik semacam ini tidak mudah terjadi lagi dan tidak
meluas ke wilayah-wilayah lain.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |