Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/35 |
|
e-JEMMi edisi No. 35 Vol. 11/2008 (28-8-2008)
|
|
Agustus 2008, Vol.11 No.35 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL KESAKSIAN MISI (1): Jenazah Pilot AMA Dibawa ke Wamena KESAKSIAN MISI (2): Jenazah Dave Rencananya Dikuburkan di Sinagma KESAKSIAN MISI (3): Cara Tuhan Memanggil Hambanya Tidak Akan Mudah Kumengerti DOA BAGI MISI DUNIA: Qatar, India DOA BAGI INDONESIA : Berdoa bagi Keluarga David Clapper ______________________________________________________________________ ALL WHO ARE BORN OF GOD SHOULD DEVELOP A LIKENESS TO THE FATHER ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Sebagian besar Pembaca e-JEMMi mungkin sudah mendengar berita tentang saudara seiman kita, David Craig Clapper, seorang pilot misionaris di Papua, yang dipanggil Tuhan dalam kecelakaan pesawat ketika sedang menjalankan tugas pelayanannya. Edisi e-JEMMi minggu ini secara khusus ingin kami dedikasikan untuk mengenang beliau, khususnya karena kecintaannya melayani sesama dan karena cintanya pada Tuhan kita, Yesus Kristus. Biarlah ini menjadi dorongan bagi kita untuk hidup bagi Kristus. Selamat membaca. Staf Redaksi e-JEMMI, Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI (1) JENAZAH PILOT AMA DIBAWA KE WAMENA Kondisinya Utuh, Pesawat Terbelah Tiga (Pemakaman Tunggu Kedatangan Dua Putranya dari Amerika) SENTANI -- Setelah sebelumnya gagal diangkat lantaran cuaca buruk, akhirnya jenazah pilot David Craig Clapper berhasil dievakuasi Selasa (12/8) kemarin oleh tim evakuasi yang tergabung dalam tim Sarnas dan Paskhas. Seperti diketahui, Dave -- panggilan akrab sang pilot naas itu, tewas setelah pesawat milik Associated Mission Aviation (AMA) jenis Pilatus PC-6 dengan nomor penerbangan PK-RCZ yang diterbangkannya, jatuh di Gunung Teibu, kampung Ndundu, distrik Wori, kabupaten Tolikara, Sabtu (9/8). Dari lokasi, jenazah korban berkebangsaan Amerika ini diterbangkan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dengan menggunakan pesawat milik AMA, jenis Pilatus PK-RCY yang dipiloti Erick Robert. Jalannya evakuasi korban sendiri tidak terlalu mengalami banyak hambatan. Perjalanan evakusi dimulai pagi hari, di mana rombongan yang di dalamnya termasuk wartawan Cenderawasih Pos berangkat dari hanggar TNI-AU di Sentani pukul 06.00 WIT menggunakan pesawat Heli Super Puma, dipiloti Mayor Pnb Jumarto. Rombongan tim evakuasi yang terdiri dari tim Sarnas dan Paskhas menuju pendaratan terdekat dari lokasi kejadian, yakni di kampung Taife 2, distrik Mori. Tempat itu ditempuh sekitar satu jam. Setelah menurunkan sebagian muatan, heli langsung menuju lokasi Gunung Teibu. Masyarakat Taife yang sudah menunggu kedatangan tim evakuasi ini terlihat tegang. Wajah mereka penuh harap, mengingat saat dilakukan kontak menggunakan satelit, tim pemantau tidak mendapatkan jawaban. Akhirnya, selang 27 menit kemudian, tim evakuasi kembali dengan membawa jenazah yang sudah berada di dalam kantong jenazah. Karena sudah di dalam kantong, kondisi jenazah tidak diketahui secara pasti. Tapi menurut keterangan tim SAR, kondisi jenazah korban dalam keadaan utuh karena saat jatuh, pesawat tidak terbakar, hanya terbelah tiga. Awalnya, jenazah Dave hendak langsung dibawa ke Wamena, namun tidak direlakan oleh warga setempat. Masyarakat Taife memang memiliki ikatan emosional dengan korban. Selain sangat dekat dengan masyarakat, korban juga dianggap sangat berjasa bagi warga setempat. Karena itu, disepakati untuk beberapa menit jenazah disemayamkan di kantor Distrik Mori. Pantauan Cenderawasih Pos saat pesawat mendarat, enam orang warga yang telah disiapkan langsung mendekati pesawat dan mengangkut kantong jenazah tanpa alat apapun, kemudian menggotongnya ke kantor distrik. Saat itu pula tangisan yang sebelumnya mulai mereda, kembali pecah. Saat pendaratan pukul 07.54 WIT di Taife, terdengar isak tangis yang tak henti dari beberapa wanita, termasuk anak-anak hingga menimbulkan pertanyaan bagi Cenderawasih Pos. Namun setelah mendapat jawaban dari kepala kampung, Gerson, ternyata tangisan tersebut muncul karena perasaan sedih yang cukup mendalam atas kejadian yang menimpa Dave. "Masyarakat sangat sedih dengan meninggalnya pilot Dave, dia banyak berjasa bagi masyarakat," ujar Gerson. Saking dekatnya dengan masyarakat, menurut Gerson, hari Minggu (10/8), sekelompok masyarakat memutuskan menuju lokasi jatuhnya pesawat dengan berjalan kaki, namun di tengah perjalanan rombongan ini akhirnya kembali setelah mendapat kabar bahwa lokasi jatuhnya pesawat telah ditemukan dan akan dilakukan pencarian melalui udara. "Masyarakat juga sudah berusaha mencari, tapi batal karena mendengar kabar tempat jatuhnya sudah diketahui," imbuh Gerson. Saat jenazah digotong ke kantor distrik, terlihat sekali kerumunan masyarakat yang sudah menunggu sejak pesawat berangkat ke lokasi. Bahkan setibanya di kantor distrik yang bangunannya berbentuk panggung ini, tangisan kembali pecah, terutama kaum perempuan, tidak ketinggalan anak-anak, tua, maupun muda. Bahkan sungguh di luar dugaan, ternyata nyaris seluruh masyarakat yang saat itu berada di Taife berkumpul untuk melepas sang pilot. "Dia sudah sangat dekat dengan kami, dia bagai keluarga kami, meski dia orang asing," tutur seorang wanita setengah baya seraya mengusap pipinya. Tangisan terdengar tak hentinya ketika jenazah diletakkan di ruangan sementara masayarakat terus mendesak masuk hingga ruangan terasa pengap. Di sela-sela tangisan itu, ada yang mengunakan bahasa setempat dengan lantunan pantun yang jika diartikan menggunakan bahasa Indonesia, memiliki maksud seakan mengelu-elukan. Sekitar pukul 08.42 WIT, akhirnya jenazah dikeluarkan dari kantor distrik dan diputuskan untuk dibawa ke Wamena menggunakan pesawat Pilatus milik AMA yang memang sudah disiapkan dari pagi di landasan. Tak lama kemudian, rombongan kembali ke Jayapura dan sebelumnya masyarakat terlihat sempat mengucapkan terima kasih kepada tim evakuasi yang sudah membawa jenazah sang pilot, meski dalam kondisi meninggal. Sosok Dave tetap dianggap berharga dan berjasa di mata masyarakat kampung Taife. Sementara itu dari Wamena dilaporkan, setibanya di Wamena, jenazah korban masih disemayamkan di hanggar Heli Mission Wamena hingga Kamis (14/8) untuk menunggu kedatangan kedua putra Dave dari Amerika, Judah dan Tirzah, untuk melihat jenazah ayahnya untuk kali terakhir. Hal itu dibenarkan Kepala Perwakilan AMA Wamena, Yanto. "Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Sinagma, namun belum bisa dipastikan kapan pelaksanaan pemakamannya karena masih menunggu dua anak Dave yang tiba pada Kamis dari Amerika," tegas Yanto ketika ditemui Cenderawasih Pos saat menjemput jenazah korban di hanggar pesawat Heli Mission Wamena kemarin. "Seluruh masyarakat Papua, khususnya yang berada di wilayah Pegunungan Tengah sangat kehilangan dengan kepergian Dave, terlebih pihak AMA," tambahnya. Istri dan ketiga anaknya masih terlihat dalam suasana duka. Tak habis-habisnya warga masyarakat berdatangan silih berganti mengucapkan bela sungkawa. Bahkan karangan bunga dari berbagai pihak mulai berdatangan sebagai tanda ucapan dukacita. Sampai berita ini ditulis, situasi dan kondisi kota Wamena dalam keadaan aman dan kondusif. Pascapengibaran bendera bintang kejora pada Sabtu (9/8) lalu tak mengurangi kelancaran prosesi penjemputan jenazah korban. (ade/jk) Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Cenderawasih Pos.com Online Alamat URL: http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=17590&ses= ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI (2) JENAZAH DAVE RENCANANYA DIKUBURKAN DI SINAGMA Setiap Terbang Selalu Ajak Penumpang Berdoa JAYAPURA -- Menurut rencana, Kamis (14/8) hari ini, jenazah pilot AMA, David Craig Clapper, yang biasa dipanggil MR. Dave ini, dikuburkan di Sinagma, Wamena, kabupaten Jayawijaya, Papua. Sebelum dikuburkan, rencananya akan dilakukan ibadah pemakaman di Gereja Efata, Jl. SD Percobaan, Wamena, sekitar pukul 12.30 WIT. "Rencananya akan dimakamkan besok siang," kata Beth, istri almarhum kepada Cenderawasih Pos saat menerima Bupati Yahukimo, Ones Pahabol SE, MM, bersama ibu dan Wakil Bupati Yahukimo, Ir. Daniel Rendeng, bersama ibu di depan jenazah almarhum Dave yang disemayamkan di teras rumah duka, Rabu (13/8) kemarin. Mengapa tidak dibawa atau dimakamkan di Amerika saja? Beth mengaku bahwa suaminya pernah berpesan, jika ia meninggal atau jatuh bersama pesawat, agar istri menguburkan jenazahnya di Wamena saja. Beth mengatakan, alasan suaminya ingin dikubur di Wamena karena sudah merasa dikasihi masyarakat di Papua, sehingga ia berpesan seperti itu kepada istrinya. Bahkan, menurut Beth, kedua orang tua Dave atau mertuanya dan juga kedua orang tuanya sendiri mengaku tidak memermasalahkan jika Dave dikuburkan di Wamena. "Kedua pasang orang tua kami menyetujuinya," kata Beth yang tegar menerima kenyataan suaminya jatuh dengan pesawat AMA jenis Pilatus Porter PC-6 dengan nomor penerbangan PK-RCZ tersebut. Apalagi, lanjut Beth, suaminya tersebut sudah sebelas tahun menjadi pilot di Papua, yang khusus melayani daerah pedalaman, tepatnya pada tahun 1997 lalu yang diawali di maskapai Tariku. Beth mengaku sering mendapatkan cerita dari suaminya sehingga ia memakluminya. "Kepada siapa saja yang perlu, pasti dilayaninya, entah itu orang besar, kecil, tanpa membedakan warna kulit, agama, dan suku," ujar Beth. Beth berharap masyarakat di Papua bisa melanjutkan pelayanan suaminya tersebut dan tetap bersatu. Sementara itu, Bupati Yahukimo, Ones Pahabol SE, MM, yang berkunjung di rumah duka bersama rombongan ini, langsung diterima oleh Beth untuk mengucapkan bela sungkawa. Tampak rombongan turut meneteskan air mata. "Kami, pemerintah dan masyarakat kabupaten Yahukimo, juga merasakan kehilangan dengan meninggalnya Pak Dave," kata Ones Pahabol kepada istri Dave. Bupati dan rombongan juga menghibur istri almarhum Dave agar tidak bersedih dengan peristiwa tersebut. Apalagi, menurut Ones Pahabol, Dave merupakan teman yang sering diajak konsultasi ketika berbincang di atas pesawat. Yang jelas, kata Bupati Ones Pahabol, masyarakat pegunungan Papua, khususnya kabupaten Yahukimo, sangat kehilangan dengan meninggalnya pilot pemberani ini. "Hampir 50 persen, Dave melayani masyarakat di Yahukimo dan 60 persen khusus untuk pemerintah daerah, sehingga kami menyampaikan turut berdukacita dan selamat jalan buat Dave," ujar Pahabol. "Tidak hanya itu," imbuh Bupati Ones Pahabol, "Dave ini dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dan pemerintah serta gereja dengan hati, dan selama ini hati Dave memang untuk orang Papua." Kepada keluarga yang ditinggalkan, Bupati Pahabol berpesan dan menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan pelayanan yang telah diberikan Dave dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten Yahukimo. "Dave pergi, pasti Tuhan akan mendatangkan Dave-Dave yang lainnya," imbuh Bupati Pahabol. Semasa hidupnya, Dave memang dikenal baik dengan siapa saja, termasuk masyarakat yang ada di pedalaman, khususnya di daerah Pegunungan Papua yang dilayaninya. Pilot Dave memang dikenal oleh masyarakat, bahkan ada anggapan jika terbang bersama dengan sang pilot, maka akan merasakan nyaman dan tenang. Cenderawasih Pos sudah enam belas kali terbang dengan pesawat yang dipiloti oleh Dave ini ke daerah-daerah pedalaman di distrik-distrik yang ada di kabupaten Yahukimo. Sebelum terbang, Dave selalu mengajak penumpang untuk berdoa terlebih dahulu. Bahkan, kadang Dave meminta penumpang untuk memimpin doa sebelum berangkat. Menurut Kepala Perwakilan AMA Wamena, Yanto, dalam kesehariannya Dave dikenal sebagai pilot yang tegas dalam bekerja dan memiliki disiplin yang tinggi. "Almarhum juga selalu memberikan motivasi kerja kepada karyawan lain, bagaimana cara kerja yang baik dan sistem kerja yang teratur," ujarnya. Selain itu, lanjut Yanto, Dave memiliki sifat penolong di mana ia sering membantu orang, termasuk karyawan, dan yang lebih penting, selalu menekankan agar pelayanan kepada masyarakat diutamakan dengan sepenuh hati meski kondisi dan tantangannya berat. Yanto mengungkapkan, dengan jatuhnya pesawat jenis Pilatus Porter ini, berarti AMA tinggal memiliki empat pesawat sejenis, sedangkan lainnya adalah satu pesawat Karapan dan dua pesawat Cesna. Terkait musibah yang dialami Dave ini, PT Jasa Raharja Cabang Papua menyatakan kesiapannya untuk membayar santunan bagi keluarga atau ahli waris korban. "Pada dasarnya kami siap membayar santunan dalam kecelakaan ini, namun karena masih suasana duka, mungkin setelah jenazah dimakamkan," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Papua, Amos Sampetoding, yang dihubungi terpisah. Amos menjelaskan bahwa pembayaran santunan ada karena sudah bekerja sama dengan pihak AMA dalam asuransi kecelakaan angkutan ini, khususnya untuk penumpang. Namun, ada ekstra asuransi untuk kru dan pilotnya jika mengalami musibah sehingga dijamin asuransi. Amos mengaku bahwa untuk pembayaran santunan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan AMA di Jayapura, termasuk data-data korban dan ahli warisnya. Dikatakan, pembayaran santunan adalah sesuai peraturan menteri keuangan mengenai tarif santunan untuk kecelakaan angkutan umum dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang dana kecelakaan angkutan umum. (bat) Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Cenderawasih Pos.com Online Alamat URL: http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=17619 ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI (3) CARA TUHAN MEMANGGIL HAMBANYA TIDAK AKAN MUDAH KUMENGERTI Salam sejahtera di dalam Kristus. Saya ingin menuliskan sedikit tentang pelayanan sahabat karib saya yang pada tanggal 9 Agustus 2008 dipanggil Kristus Tuhan ke sisi-Nya melalui kecelakaan pesawat di Pegunungan Tolikara, Papua. (--cut--) Pak Dave Clapper adalah seorang pilot yang berjuang mati-matian setiap hari dalam menghindari cuaca buruk dan pegunungan yang sangat rawan serta mematikan di Papua. Pada tahun 2002, organisasi misi tempat keluarga Dave melayani, menskorsing keluarga ini karena dianggap melanggar kebijakan organisasi tersebut, yaitu hidup terlalu dekat dengan penduduk Papua yang dianggap sangat berrisiko dan mengancam nyawa keluarga Dave. Organisasi ini menskorsing mereka dengan menyuruh keluarga ini pulang ke Amerika untuk mempelajari lagi budaya Asia Tenggara selama dua tahun. Keluarga ini berkunjung ke Medan dan bertemu dengan keluarga saya serta bercerita tentang segala sesuatu mengenai perbuatan Tuhan Yesus yang ajaib melalui pelayanan mereka kepada orang Papua. Keluarga Clapper memutuskan untuk terus melayani di Papua dan pindah ke organisasi misi lain yang memerlukan seorang pilot dan mengenal wilayah Papua. Pada tahun 2002, keluarga Clapper bergabung dengan Associated Mission Aviation (AMA). Pada bulan Oktober 2005, Dave Clapper dan saya pergi ke Banda Aceh sebagai relawan (volunteers) untuk membangun rumah bagi orang Aceh di Banda Aceh. Saya tidak menduga bahwa minggu itu, pada bulan Oktober 2005, menjadi perjumpaan terakhir kami sebelum Dave Clapper menemui Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja yang mengutusnya dan Juru Selamat yang dilayaninya sampai akhir hidupnya di Papua. Pada waktu di Banda Aceh, Dave Clapper menceritakan kepada saya bahwa Tuhan Yesus sudah dua kali melepaskan dirinya dari kecelakaan pesawat. 1. Pada saat latihan terbang bersama seorang pilot senior di wilayah Papua. Pada waktu itu pilot senior memeragakan jika penumpang tanpa sengaja menarik tali penutup bahan bakar avtur, maka mesin pesawat harus dimatikan. Tetapi pada saat pilot senior ini menghidupkan pesawat kembali di udara, ternyata mesinnya tidak hidup. Nyawa mereka bertiga (satu pilot senior dan dua pilot junior) terancam pada hari itu. Namun Tuhan menyelamatkan mereka bertiga dan berhasil melakukan pendaratan darurat di pantai. 2. Pada bulan April 2007, pada saat Dave "take off", tiba-tiba ban pesawat sebelah kanan mengenai batu besar dan roda gigi ban kanan pesawat patah. Jika Dave harus mendarat lagi, ada kemungkinan akan celaka. Setelah terbang di udara selama dua jam, akhirnya Dave dapat mendarat dengan selamat. Pada waktu itu saya mengatakan kepada Dave Clapper bahwa belum waktunya bagi Dave Clapper untuk menemui Bapa di Surga. Pada tanggal 9 Agustus 2008, pukul 11:06 WIT, Dave Clapper menghadap Bapa di surga setelah pesawat yang diterbangkannya seorang diri menabrak sebuah pohon di Gunung Tolikara. Sebelumnya, David (48 tahun) meminta kepada istri dan keluarga besarnya, jika nanti ia dipanggil Tuhan, ia ingin dimakamkan di Papua, tepatnya di pekuburan Lasagna, Wamena. Sesudah saya mendengar kecelakaan pesawat yang menimpa Dave Clapper, saya membaca firman Tuhan di Kejadian 12 sampai 15, di mana Abram dipanggil oleh Allah meninggalkan tanah Ur-Kasdim yang pada zaman itu sudah begitu maju, dan Abram bersedia meninggalkan semua keindahan dan kemajuan teknologi. Hal tersebut sama seperti David Craig Clapper yang dengan rela hati meninggalkan Pennsylvania, Amerika Serikat, bersama keluarganya demi orang Indonesia yang sangat dia dan keluarganya kasihi. Saya percaya bahwa janji Tuhan kepada keluarga dan keturunan Pak David akan tergenapi. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Kiriman dari: Samuel Situmorang <samuelmsit(at)xxxx> ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA Q A T A R Tahun ini orang-orang Kristen di Qatar akan mengadakan Paskah di sebuah gereja untuk kali pertama dalam kurun waktu empat belas abad. Bulan depan, Gereja Katholik St. Maria akan termasuk dalam daftar gereja pertama yang akan dibangun di Doha, ibu kota Qatar. Diperkirakan gereja Anglikan, Orthodoks Yunani, dan Koptik akan segera menyusul. "Beberapa tahun yang lalu, mendirikan sebuah gereja di Qatar merupakan hal yang mustahil, namun Qatar telah berubah sejak munculnya pemimpin baru," demikian tutur Duta Besar Italia, Igantio Di Pashi, kepada harian lokal Qatar perihal arti penting gereja pertama di Qatar sejak abad ketujuh. Pembangunan gereja di negara non-Kristen yang wilayahnya sangat kecil, tapi berpaham konservatif dan kaya akan minyak, menjadi sebuah peristiwa bersejarah bagi seluruh warga Kristen yang beragam di Qatar yang kebanyakan berasal dari India, Filipina, Libanon, dan negara-negara Barat. Menurut World Christian Database, terdapat sekitar 70.000 orang Kristen di Qatar, termasuk 7.000 orang Kristen Anglikan dan 50.000 orang Katolik. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Judul buletin: Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 Judul asli artikel: First Christian Church Opens Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena 2008 Halaman: 1 dan 3 Pokok doa: * Mengucap syukur atas kasih karunia dan pekerjaan tangan Tuhan yang luar biasa, sehingga untuk pertama kalinya umat Kristen di Qatar dapat mengadakan Paskah bersama. * Gereja pertama di Qatar akan segera dibangun di ibu kota Qatar, Doha. Mari satukan hati dalam doa, kiranya Tuhan mencukupkan setiap keperluan yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut dan menggunakan tempat itu sebagai tempat pemuridan yang efektif. I N D I A Pada tanggal 27 Februari yang lalu, sekitar empat puluh orang Kristen diculik oleh kaum ekstrimis di Himachal Pradesh, India. Secara terang-terangan, mereka menangkap orang-orang Kristen yang sedang berada di tempat ibadah dan mencoba memaksa mereka untuk menyangkal Kristus dan kembali kepada keyakinan mayoritas negara itu. Laporan awal dari tempat kejadian menunjukkan bahwa beberapa korban penculikan adalah jemaat gereja GFA yang ada di daerah tersebut. Para gembala GFA di Himachal Pradesh meminta dukungan doa bagi mereka yang ditangkap supaya mereka tetap teguh dalam iman, terlebih dalam situasi sulit seperti yang sedang terjadi. Mereka juga meminta dukungan doa atas situasi yang terjadi atas orang-orang Kristen yang berada di wilayah barat daya India. Menculik orang-orang percaya dan memaksa mereka untuk menyembah patung yang melambangkan dewa tradisional mereka merupakan hal yang biasa bagi kaum ekstrim. Apabila orang-orang Kristen tidak mau menyembah patung tersebut, mereka akan dikucilkan oleh masyarakat Berdasarkan budaya timur, hidup seperti itu mendatangkan rasa malu yang luar biasa. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Judul buletin: Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 Judul asli artikel: Christians Kidnapped in Himalaya Pradesh Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena 2008 Halaman: 3 Pokok doa: * Mari kita doakan orang-orang Kristen yang diculik, agar iman mereka tetap kuat dalam Kristus. Doakan juga kiranya Tuhan melepaskan mereka dari tangan si jahat. * Situasi yang tidak aman di India Barat, diwarnai dengan ancaman dan penculikan oleh kelompok ekstrimis terhadap orang-orang Kristen, membuat keselamatan mereka terancam. Mari kita berdoa agar Tuhan senantiasa menjaga dan melindungi iman mereka. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA BERDOA BAGI KELUARGA DAVID CLAPPER Hidup manusia tidaklah panjang. Tapi dari hidup yang tidak panjang itu kita bisa berbuat banyak untuk kemuliaan Tuhan dan menolong sesama. David Clapper adalah sosok pelayan Tuhan yang menerima hidup dari Tuhan dan telah menggunakannya untuk Tuhan. "Selamat jalan sobat! Anda sungguh berbahagia dapat bertemu kembali dengan Pencipta Anda di surga." Pokok Doa: 1. Doakan agar keluarga David Clapper yang ditinggalkan mendapat penghiburan dan kekuatan dari Tuhan. Khususnya untuk istrinya, Ibu Beth, agar Tuhan memampukannya melanjutkan memelihara dan mendidik anak-anaknya dalam kebenaran firman Tuhan dan takut akan Tuhan. 2 David pulang ke rumah Bapa dengan meninggalkan pelayanannya di Papua. Doakanlah agar Tuhan memanggil pelayan-pelayan lain seperti David untuk menggantikan tugas pelayanannya, yang memiliki hati yang sungguh-sungguh untuk melayani dan takut akan Tuhan. 3. Doakan agar orang-orang yang pernah dilayani oleh David dapat lebih mengenal Injil dan menularkannya bagi keluarga maupun orang-orang belum percaya di lingkungan mereka. 4. Biarlah hidup David bisa menjadi teladan bagi orang-orang percaya agar mau meninggalkan kenyamanan hidup mereka untuk pergi melayani ke mana pun Tuhan inginkan, dan menjangkau orang-orang yang belum terjangkau. 5. Berdoa bagi tim pelayanan di Associated Mission Aviation (AMA), agar mereka tetap setia melayani orang-orang yang berada di pedalaman Papua. Doakan juga agar Tuhan memerlebar kapasitas mereka, sehingga mereka juga dapat melayani suku-suku lainnya yang ada di Indonesia yang sulit dijangkau Injil karena faktor geografis yang sulit untuk dijangkau. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |