|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2009/30 |
|
e-JEMMi edisi No. 30 Vol. 12/2009 (28-7-2009)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
PROFIL BANGSA: Hindi, Orang India
SUMBER MISI: Central India Christian Mission
KESAKSIAN MISI: Sekalipun di Bawah Kolong
DOA BAGI MISI DUNIA: Zambia, Burkina Faso
DOA BAGI INDONESIA: Peringatan Dini Terhadap Dampak Terburuk El Nino
______________________________________________________________________
THE RETURN ON ETERNAL INVESTMENTS IS ALWAYS GREATER
THAN THE INVESTMENT IT SELF
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Mengenal lebih dekat suatu suku bangsa dan budayanya merupakan hal
yang penting dan wajib jika kita rindu untuk menjangkau dan melayani
mereka melalui misi lintas budaya. Banyak hal yang perlu dipahami
dan diperhatikan sebelum seseorang terlibat langsung dalam misi
lintas budaya. Salah satunya dengan menambah wawasan, informasi
tentang kebudayaan, bahasa, keyakinan, gaya hidup orang yang
mendiaminya, serta wilayah geografis wilayah yang akan dikunjungi.
e-JEMMi edisi 30, secara spesifik akan membahas salah satu suku
bangsa yang ada di India. Artikel ini kami sajikan bagi Anda yang
rindu berdoa maupun sedang mempersiapkan perjalanan misi (baik
perjalanan misi jangka panjang maupun pendek), ke mana pun Tuhan
ingin Anda pergi untuk melayani. Kiranya artikel ini dapat
memberikan gambaran dan pemahaman kepada Anda. Selamat membaca.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
http://misi.sabda.org/
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________
PROFIL BANGSA
HINDI, ORANG INDIA
Mayoritas penutur bahasa Hindi yang berada di luar India tinggal di
negara-negara tetangga, seperti Bangladesh, Myanmar, Pakistan,
Nepal, dan Afghanistan. Namun demikian, ada juga komunitas Hindi
berskala besar di negara-negara lain. Layaknya para kelompok
imigran India yang lain, orang-orang Hindi cenderung tinggal di
tempat orang-orang Hindi lain berada.
Istilah "Hindi" tidak cukup menggambarkan kompleksitas etnis dan
sosial suku ini karena istilah tersebut hanya berfungsi sebagai
pembeda. Pada kenyataannya, orang India penutur bahasa Hindi adalah
kumpulan kelompok etnis dan sosial yang tersebar luas di seluruh
Asia Tengah. Mereka tidak hanya memiliki bahasa yang sama, namun
juga karakter khusus berdasarkan faktor-faktor budaya dan historis,
termasuk rivalitas Hindu-Islam dalam tradisi keagamaan.
Adalah mereka yang berasal dari kasta yang lebih tinggi dan
berpendidikan yang biasanya meninggalkan India dan bermigrasi ke
negara-negara lain. Mereka kini memiliki beragam pekerjaan.
Sebagian besar dari mereka tidak hanya telah menolak beragam aspek
dari budaya Hindu mereka, namun juga telah terpengaruh oleh budaya
Barat pada banyak bidang.
Seperti Apa Kehidupan Mereka?
Hindi adalah bahasa Indo-Aryan. Bahasa Hindi banyak meminjam
kata-kata dari bahasa Sansekerta, dan ditulis dalam naskah
"Devanagri". Sebelumnya, ada konflik besar antara penutur Urdu
(sebagian besar beragama Islam) dan penutur Hindi (sebagian besar
beragama Hindu). Hal ini berujung pada separasi Pakistan dan India
pada 1947. Sejak saat itu, terjadi ketegangan dalam hal bahasa dan
agama di antara kedua kelompok tersebut. Hindi menjadi bahasa
nasional India dan Urdu menjadi bahasa Pakistan. Namun, di Pakistan,
masih ada 85.000 orang Islam yang menggunakan bahasa Hindi dan kini
disebut orang Indo-Pakistan. Sayangnya, orang Indo-Pakistan
mengalami penderitaan yang luar biasa selama masa separasi Pakistan
dan India.
Para penutur Hindi dibagi ke dalam beberapa kelompok sosial. Orang
Hindu, yang membentuk kelompok yang paling besar, dibagi ke dalam
empat kelompok sosial utama yang disebut "kasta". Kasta-kasta itu
memiliki urutan hierarkis berdasar prinsip-prinsip "kemurnian dan
pencemaran". Menurut peringkat, kelompok turun-temurun itu adalah
Brahmana, para pendeta dan kaum cendekiawan; Ksatria, para
pemerintah dan pejuang; Waisya, para pedagang dan kaum profesional;
dan Sudra, para buruh dan budak. Empat kasta ini memiliki banyak
subkasta, yang kemudian dibagi lagi dalam lingkaran-lingkaran.
Kasta adalah kelompok budaya, yang tidak hanya berdasar pada
pekerjaan, namun juga adat istiadat. Orang-orang yang berada dalam
subkasta-subkasta dan lingkaran-lingkaran yang tidak terkira
banyaknya dalam masyarakat Hindu itu terus mencoba untuk "memanjat
tangga sosial". Mereka melakukannya dengan mengadopsi cara hidup,
kebiasaan, dan bahkan bahasa dari kasta yang lebih tinggi. Namun
demikian, mereka jarang menikahi seseorang dari kasta lain.
Meski Brahmana dianggap sebagai kasta yang hebat dalam keagamaan dan
sastra, pendidikan dan pembelajaran yang memberi mereka kekuatan
selama beberapa lama kini tersedia bagi semua ras dan kelas dalam
agama Hindu.
Hindi adalah bahasa yang digunakan dalam bisnis, pendidikan, dan
jurnalisme. Di negara-negara tempat tinggal mereka yang baru, para
penutur Hindu mendirikan toko rempah-rempah khas India, toko video,
dan bisnis komersial kecil di setiap kota besar. Beberapa yang
tinggal di Pakistan, Arab Saudi, dan Bangladesh adalah petani. Orang
Hindi yang paling miskin tinggal dalam gubuk yang terbuat dari tanah
liat, sementara yang kaya tinggal dalam bangunan semen dengan
beberapa lantai.
Di tempat tinggal mereka yang baru, para penutur Hindi menjadi
semakin "kebarat-baratan". Kini, banyak dari mereka minum anggur dan
makan segala jenis daging kecuali daging sapi. Selain itu, para
wanita Hindu memiliki hak untuk meminta cerai dan menikah lagi.
Beberapa pria masih memakai "dhoti" (kain putih sederhana yang
membungkus kaki atau dipakai secara longgar seperti rok), dan wanita
terkadang memakai "sari" (potongan kain lurus yang dipakai seperti
gaun), khususnya pada acara-acara khusus. Namun demikian, sekarang
banyak yang memakai baju-baju khas barat.
Para wanita Muslim yang menggunakan bahasa Hindi masih mengikuti
tradisi "purdah" -- menutupi seluruh tubuh, khususnya mata, yang
mengisyaratkan pengasingan diri. Namun demikian, purdah dipraktikkan
dalam beragam skala tergantung pada tingkat westernisasi dan
urbanisasi.
Apa Kepercayaan Mereka?
Mayoritas penutur Hindi mempraktikkan agama Hindu yang cenderung
dianggap sebagai gaya hidup daripada sebuah agama. Orang Hindu
menyembah dewa-dewa yang baik maupun yang jahat. Mereka percaya
bahwa kurban dan persembahan harus diberikan kepada dewa-dewa
secara rutin guna menenangkan mereka dan mencegah terjadinya
bencana.
Hinduisme mengajar bahwa jiwa tidak pernah mati. Saat tubuh mati,
jiwanya lahir kembali dan berreinkarnasi. Jiwa itu mungkin saja
terlahir kembali sebagai hewan atau manusia. Mereka menyembah
beberapa dewa dalam bentuk binatang. Sapi dianggap sakral, namun
hewan lain juga dihormati.
Hukum "karma" menyatakan bahwa setiap tindakan memengaruhi bagaimana
jiwa akan dilahirkan kembali. Jika seseorang menjalani hidup dengan
penuh kebaikan, jiwanya akan dilahirkan kembali dalam keadaan yang
lebih baik. Jika seseorang hidup dengan banyak tindakan buruk,
jiwanya akan terlahir kembali dalam keadaan yang lebih buruk.
Apa Kebutuhan Mereka?
Para penutur Hindi memiliki baik Alkitab maupun film JESUS dalam
bahasa mereka. Namun demikian, orang-orang Hindu harus terlebih
dahulu dibebaskan dari perbudakan jutaan allah palsu sehingga
mereka dapat percaya kepada Yesus. Orang Islam pun demikian, mereka
membutuhkan penyataan Trinitas dan kebenaran-kebenaran yang ada
dalam firman Tuhan. Doa memiliki kuasa untuk membawa mereka dari
kegelapan menuju kepada Terang.
Pokok doa
1. Berdoa agar Tuhan mengambil alih pemerintahan dan kuasa spiritual
yang mengikat orang Hindi. Biarlah Tuhan saja yang menggantikan
takhta hidup mereka.
2. Mohon kepada Tuhan untuk menggerakkan orang-orang percaya yang
tinggal di antara orang Hindi untuk membagikan kasih Kristus
kepada mereka.
3. Mohon kepada Tuhan untuk menggerakkan tim-tim pendoa agar
berjuang bagi orang-orang Hindi melalui penyembahan dan doa
syafaat.
4. Biarlah pemutaran film JESUS dan bahan-bahan kekristenan yang
tersedia dapat efektif bagi penginjilan agar orang-orang Hindi
boleh mengenal kasih Kristus.
5. Mohon kepada Tuhan untuk menyatakan Diri kepada orang-orang Hindu
melalui mimpi dan penglihatan.
6. Doakan agar Roh Kudus melembutkan hati mereka sehingga mereka
bersikap terbuka terhadap Injil.
7. Mohon kepada Tuhan untuk menggerakkan para pedagang dan pengusaha
Kristen untuk mewartakan Injil kepada orang-orang Hindi melalui
kesaksian hidup mereka.
8. Mohon kepada Tuhan untuk menggerakkan gereja-gereja lokal untuk
menjangkau orang-orang Hindi bagi kemuliaan nama-Nya!
(t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Joshua Project
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
CENTRAL INDIA CHRISTIAN MISSION
==> http://www.indiamission.org/
Berbekal kerinduan untuk menaati Amanat Agung Yesus, beberapa anak
Tuhan mendirikan Central India Christian Mission (CICM) pada
Desember 1982 di tanah kelahiran mereka, India. Sejak awal
pendiriannya, organisasi ini menfokuskan pelayanan pada
penginjilan, perintisan gereja, dan pelatihan kepemimpinan. Kini,
apa yang dimulai oleh para pelayan Tuhan itu telah berkembang
menjadi organisasi misi multibidang yang membantu dan memengaruhi
kehidupan ribuan orang setiap tahunnya melalui penginjilan dan
kegiatan kemanusiaan. Dalam situsnya, organisasi ini juga mengajak
pengunjung untuk terlibat dalam kegiatan misi mereka. Anda memiliki
beberapa pilihan keterlibatan jika Anda memang rindu untuk
terlibat. Anda bisa menjadi sponsor (untuk anak, penginjil, atau
CICM sendiri) atau terlibat dalam sebuah misi jangka pendek.
Silakan kunjungi situsnya untuk mengenal organisasi ini lebih dekat
dan mengetahui secara detail bagaimana Anda dapat terlibat dalam
pelayanan mereka.
______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI
SEKALIPUN DI BAWAH KOLONG
Suatu hari ketika masih kelas 1 SMP, Dewi mendengar orang-orang
Kristen menyanyikan lagu puji-pujian di sebuah rumah yang
dikunjunginya. Muncul rasa ingin tahunya akan kekristenan. Di
sekolah agama lain, ia diajar bahwa ajaran orang Kristen itu salah
dan Yesus tidak mati di salib, itu juga menambah rasa ingin
tahunya. Ada sebuah ayat yang menarik perhatiannya, yaitu "Kata
Yesus: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Dewi mulai rajin
membaca Alkitab dan mendapati tentang kasih dan hal-hal yang
bertolak belakang dengan apa yang telah diajarkan kepadanya selama
ini. Imannya makin teguh, Dewi memutuskan untuk dibaptis sebagai
langkah iman penyerahan hidupnya kepada Tuhan.
Keluarganya belum ada yang tahu kalau ia sudah menjadi Kristen.
Setiap kali ke gereja Dewi beralasan pergi ke rumah teman atau
jalan-jalan ke kota. Kadang-kadang Dewi masih menjalankan perintah
agama sehingga tidak ada yang menaruh curiga kepadanya. Namun,
lama-lama hatinya tidak tenang untuk berpijak pada dua tempat yang
berbeda. Kebetulan, sekolah Dewi pindah dari Mj ke Mk dan harus
tinggal di rumah bibinya. Ia sering bertanya kenapa Dewi tidak
pernah menjalankan perintah agama. Dewi merasa tidak nyaman dan
ingin bebas menentukan iman percayanya. Untunglah istri pak Kar
menawarinya untuk tinggal bersama mereka. Dewi tinggal bersama
mereka selama 2 tahun sampai tamat SMP. Ketika akan naik ke SMU,
Dewi pindah lagi ke Mj.
Berita tentang iman barunya makin menyebar di sekolah. Wali kelas
dan guru BP memanggilnya ke kantor. Mereka bertanya kepada Dewi,
"Mengapa kamu menjadi Kristen? Kristen itukan salah jalannya. Apa
kamu diberi uang untuk menjadi Kristen?" Dewi menjawab, "Aku percaya
Yesus karena Ia sanggup menyelamatkanku dari api neraka. Yesus
mencintaiku. Aku menjadi Kristen karena hati nuraniku, bukan karena
uang." Mereka bertanya tentang banyak hal yang menyudutkan
kekristenan. Dewi memberikan penjelasan atas setiap pertanyaan yang
diajukan. Mereka bertanya, "Bagaimana mungkin Yesus membawa manusia
kepada Tuhan?" Dewi menjawab, "Hal itu sangat mungkin terjadi,
apalagi di kitab sucinya juga tertulis bahwa Tuhan itu Mahakuasa,
sanggup melakukan apa saja. Jadilah maka akan terjadi. Kuasa Allah
lebih besar daripada pikiran rasional manusia." Teman-teman
perempuannya yang sebenarnya Kristen mengikuti jejaknya. Akhirnya
sekolah mengizinkannya untuk tidak mengikuti pelajaran agama lain.
Dewi mendapatkan pelajaran agama dari pendeta setempat. Semakin
banyak teman sekolah yang mempergunjingkannya. Akhirnya, keluarganya
menjadi tahu. Awalnya keluarganya tidak percaya kalau Dewi sudah
menjadi Kristen.
Pada suatu hari, tepatnya hari Minggu sepulang dari gereja, Dewi
diseret untuk diinterogasi. Ada dua belas orang menyidangnya di
dalam kamar, di antaranya orang tuanya, nenek, bibi, paman, kakak,
sepupu, dan tetangga. Dewi mengakui bahwa dirinya sudah menjadi
seorang Kristen. Dewi disuruh membaca pengakuan iman dan berserah.
Dewi menolak. Mereka berkata, "Kami heran kenapa kamu bisa menjadi
Kristen padahal dalam garis keturunan kita tidak ada yang Kristen.
Memangnya kamu diberi mobil, rumah, atau harta?" "Tidak, aku
percaya Yesus karena Ia menyelamatkanku," katanya. "Mana aku lihat
kitabmu" pinta mereka. Sementara itu Dewi berdoa dalam hati. Bibi
dan kakaknya menemukan kata Yesus Kristus dan bertanya apa itu
artinya. Dewi menjelaskan bahwa Dialah yang menyelamatkannya.
Mereka berniat membakar Alkitab itu. Pamannya berkata, "Percuma
Alkitabnya dibakar kalau kata-katanya sudah tersimpan di dalam
hatinya." Dewi terus disudutkan tetapi ia selalu memberi penjelasan
dengan sabar. Ibunya sedikit menyerah dengan berkata, "Ya sudahlah,
kalau memang itu kemauannya asalkan dia jangan sampai terjerumus
pada hal-hal yang merusak seperti narkoba."
Malamnya Dewi disidang lagi oleh kakak iparnya yang adalah seorang
tokoh agama. Sebuah kata menyakitkan diberikan padanya, "Kami tidak
akan mengakuimu lagi sebagai saudara, dan jangan lagi menginjakkan
kakimu di rumah ini." Paman dan bibi mengusirnya. Ibunya membela
tetapi paman dan bibinya berkata bahwa itu adalah rumah keluarga,
mereka berhak mengusirnya. Dewi pun pergi dari rumah dan ditampung
lagi di rumah pak Kar. Suatu saat pada hari raya, Dewi datang
mengunjungi keluarganya untuk memelihara hubungan kekeluargaan.
Bibi dan saudaranya mengajaknya ke dapur. Mereka berkata, "Kamu itu
telah mencoreng nama baik keluarga." Dewi menjawab, Aku akan
mencoreng nama baik keluarga jika aku mencuri atau melakukan
perbuatan yang tidak baik." Mereka berkata bahwa amal perbuatan
yang membuat kita masuk surga, demikian juga sering berdoa akan
menolong kita saat kita melewati jembatan yang lurus. Dewi berkata,
"Bukan `tempat ibadah` atau gereja yang menyelamatkan kita, tapi
Yesuslah yang telah menjadi jembatan itu bagi umat manusia."
Mereka marah dan menamparnya. Mereka berkata, "Kami ini berusaha
membawamu ke jalan yang benar" Dewi berkata, Aku sudah di jalan
yang benar". Mereka sudah tidak tahan dan mengusirnya. Dewi berkata
bahwa biarpun ia hidup di mana saja yang penting ia dekat dengan
Tuhan. "Meski di bawah jembatan?" tanya mereka. "Ya, di kolong
jembatan sekalipun," jawabnya. Dengan penuh emosi mereka
menyuruhnya membaca pengakuan iman dan ayat-ayat. Dewi menolak.
Lalu mereka mengambil air yang telah didoakan dan memaksanya untuk
meminumnya. Dewi mau menerima air itu karena Dewi percaya kuasa
Tuhan di atas segalanya, lalu Dewi berdoa, "Tuhan, Engkau
menyucikan air ini dan kuasa Roh Allah mengatasi kuasa dari doa-doa
atas air ini." Mereka marah mendengar doanya, lalu mengambil air
lainnya dan memercikkannya ke wajah Dewi sambil komat-kamit. Dewi
berdoa lagi, "Biarlah Roh Kudus yang mengurapiku dengan kuasa-Nya."
Mereka heran mendengar kata Roh Kudus dan bertanya, apa itu Roh
kudus?" Dewi menjelaskan tentang Roh Kudus. Mereka kewalahan dan
berkata, "Sudahlah kamu tidak mau diobati. Pergi saja sana." Lalu
mereka menampar mukanya sekali lagi. Saking kerasnya, kepalanya
membentur dinding. Suasana saat itu sangat heboh sehingga
orang-orang yang lewat di depan rumahnya berhenti untuk melihat apa
yang sedang terjadi.
Di sekolah, teman-teman yang mau bergaul dengannya ikut dikucilkan.
Suatu saat kepala sekolahnya diganti yang baru. Dewi mengira
mungkin ia lebih nasionalis, tapi sebaliknya. Saat upacara bendera,
banyak diiringi membaca ayat-ayat dari kitab suci. Di sekolah,
teman-teman yang memiliki masalah mulai berdatangan kepadanya untuk
meminta nasihat. Dewi menganjurkan mereka untuk berdoa dan meminta
pertolongan kepada Allah yang hidup. Ada juga sebagian teman yang
menghindarinya. Beberapa teman mengolok-oloknya dengan kata-kata
"haleluya" atau "ada Yesus lewat". Dewi merasa bangga karena mereka
menyebut nama Yesus dan berkata haleluya, karena haleluya artinya
Puji Tuhan. Kadang-kadang mereka membaca ayat-ayat kitab suci yang
spesial digunakan untuk mengusir setan ketika Dewi berada dekat
dengan mereka. Dan mereka pun tertawa terbahak-bahak.
Teman-temannya makin heran karena Dewi tidak marah dan tetap
tersenyum.
Teman-temannya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Yesus
dari sisi orang Kristen yang benar. Dewi tahu konsekuensinya, jika
pada akhirnya ada yang sentimen berlebihan padanya, ia mungkin akan
dikeluarkan dari sekolah. "Saya tidak takut," katanya. Dewi tidak
akan berhenti bersaksi tentang kasih Allah karena Dewi ingin semua
teman-temannya diselamatkan. Toh, Yesus tidak pernah mengajarkan
pemaksaan untuk mengikuti-Nya, atau untuk harus tetap
mengikuti-Nya. Sebenarnya Dewi merasa sedih karena jauh dari
orang-orang yang dikasihinya, tetapi Dewi tidak mau kehilangan
Yesus. Dewi masih bisa bersukacita karena memiliki keluarga baru di
dalam Tuhan. Dewi akan terus mencintai Yesus sampai mati. "Tidak ada
sesuatu apapun yang bisa memisahkanku dari kasih Kristus. Tidak
ada," katanya. Dewi sangat suka perkataan Yesus dalam Yohanes 10:11,
"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya
bagi domba-dombanya." Dewi rindu suatu saat nanti semua keluarganya
diselamatkan dan hidup dalam kebenaran.
Diambil dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Juli -- Agustus
2004
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2004
Halaman: 9 -- 10
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
Z A M B I A
Karena krisis keuangan, CURE International terpaksa membatasi
unit-unit geraknya di Zambia. Unit-unit ini melakukan perjalanan ke
daerah-daerah terpencil di pedesaan yang tidak dapat dijangkau oleh
rumah sakit yang letaknya lebih ke tengah kota di Lusaka. Unit-unit
gerak ini telah membantu menyembuhkan anak-anak, seperti Judah. Ia
mengalami luka bakar yang parah pada saat berumur 4 tahun, ketika
dia terjebak di semak-semak yang terbakar. Dia telah hidup selama
10 tahun dengan bekas luka dan kaki yang bengkok yang membatasi dia
untuk melompat atau merangkak di tanah supaya bisa pergi
ke mana-mana. Unit gerak CURE menemukan Judah, dan tanpa bantuan
mereka, dia akan terus dalam kondisi yang seperti itu sampai
sekarang. Melalui operasi, dia sekarang dapat berjalan tanpa harus
merasakan sakit.
CURE International memfokuskan perhatian mereka pada anak-anak yang
menderita sakit yang bisa disembuhkan tetapi membuat mereka lemah,
misalnya kaki pekuk, "spina bifida", dan langit-langit mulut yang
pecah. Melalui perawatan mereka, anak-anak ini dapat menjalani hidup
lebih normal. Tanpa perawatan mereka, anak-anak ini sering kali
benar-benar menjadi cacat.
Kantor CURE yang berada di Amerika Serikat mendanai kegiatan ini.
Pembatasan unit gerak berarti bahwa semua anak seperti Judah akan
terus menunggu untuk mendapatkan perawatan, dan sekarang setiap
kesempatan untuk mengabarkan Injil pun tertunda, meskipun diharapkan
hal ini tidak akan berlangsung lama. CURE telah mengubah hidup
700.000 anak dan keluarga mereka.
Berdoalah supaya Tuhan memberkati pelayanan ini dengan mencukupkan
dana yang dibutuhkan untuk membangkitkan kembali program ini dan
menjalankannya lagi. Doakan supaya ada yang tergerak untuk
memberikan bantuan dana. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12810
Pokok doa:
* Mengucap syukur atas keberadaan CURE International yang telah
menjadi berkat dan membagikan kasih Kristus kepada anak-anak yang
memiliki keterbatasan dan kelemahan fisik. Doakan agar setiap staf
maupun orang yang terlibat dalam pelayanan ini dapat lebih lagi
dipakai Tuhan untuk membawa dan membagikan kasih Kristus kepada
sebanyak mungkin orang-orang yang membutuhkan.
* Berdoa untuk Judah dan anak-anak lain di Zambia yang saat ini
menunggu untuk menjalani pengobatan, agar Tuhan memelihara dan
memberi kekuatan kepada mereka untuk tetap berpengharapan bahwa
suatu saat mereka dapat menjalani hidup yang lebih baik.
B U R K I N A F A S O
Wycliffe Associates membutuhkan orang-orang untuk mendukung tim
penerjemahan Alkitab mereka di Burkina Faso. Rencananya, tim ini
akan menerjemahkan Alkitab ke dalam 22 bahasa, memberikan pendidikan
literatur, dan melatih tim lain untuk menerjemahkan Alkitab di
Afrika.
Orang-orang terpelajar di Burkina Faso jumlahnya kurang dari 20
persen: pria memiliki tingkat pendidikan di bawah 30 persen,
sedangkan wanita di bawah 10 persen. Sekarang ini terdapat 79
posisi kosong dalam pelayanan di Burkina Faso. Lima posisi dengan
tingkat prioritas tertinggi adalah koordinator sukarelawan daerah,
pengawas pembangunan, pendoa syafaat, ahli komputer, dan asisten
administrasi bahasa pemrograman. Pelayanan ini juga membutuhkan
orang-orang dalam bidang akuntansi, komunikasi, administrasi,
pemeliharaan, ESL, ilmu bahasa dan penerjemahan, pendidikan, serta
perpustakaan.
Orang-orang di Burkina Faso menggunakan 68 bahasa yang berbeda,
tetapi bahasa resmi mereka adalah bahasa Perancis. Kefasihan dalam
bahasa Perancis tidak diperlukan untuk pelayanan di sana. Para
misionaris akan dengan mudah dapat mempelajari sebanyak mungkin yang
mereka perlukan ketika mereka berada di daerah tersebut.
Bruce Smith, presiden dan CEO Wycliffe Associates, baru-baru ini
mengunjungi Burkina Faso. Dia memerhatikan keindahan budaya Burkina
Faso dan mengamati bahwa orang-orang di sana sangat sopan,
dibandingkan dengan sebagian besar budaya di daerah sekitarnya.
"Saya tidak yakin apakah saya pernah melihat sopir yang lebih
sopan," katanya. "Bahkan polisi pun berlaku sopan! Bila ada
seseorang yang datang, petugas imigrasi juga berlaku sopan. Buruh
pembawa tas juga sopan. Para pemilik toko juga sopan. Ini
benar-benar menyegarkan dan kiranya dapat menular!" (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12808
Pokok doa:
* Doakan tim Wycliffe Associates yang sedang berupaya menerjemahkan
Alkitab kedalam bahasa ibu Burkina Faso. Kiranya Tuhan memampukan
setiap staf dalam mengerjakan proyek ini, sehingga setiap orang di
Burkina Faso dapat membaca dan mempelajari Alkitab dalam bahasa
mereka sendiri.
* Doakan juga agar terpenuhi kebutuhan akan staf untuk menopang
pelayanan Wycliffe Associates di Burkina Faso. Biarlah Tuhan
mengirimkan orang-orang yang bersedia melayani Tuhan sepenuh waktu
dan berkompeten di bidangnya.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
PERINGATAN DINI TERHADAP DAMPAK TERBURUK EL NINO
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksikan musim
kering tahun ini terjadi sampai Januari 2010, dan hampir semua
wilayah Indonesia akan mengalami anomali cuaca yang merata. Fenomena
perubahan iklim yang semakin menjadi-jadi pada dekade terakhir telah
mengacaukan dan memundurkan musim hujan di Indonesia sehingga
ancaman penurunan produksi pangan bukanlah mitos, apalagi dianggap
bermotif politik. Musim kering tahun ini terasa lebih menyengat
karena bersamaan dengan dampak fenomena moda positif samudera Hindia
(Indian Ocean Dipole). Hasil sebuah penelitian yang dikembangkan
oleh Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (Jamstec)
telah menjelaskan perubahan iklim global saat kekeringan hebat tahun
1997. Minimnya uap air di atas Indonesia dan sekitarnya, karena
fenomena anomali cuaca di samudera Pasifik dan samudera Hindia,
menjadi rekor buruk impor beras Indonesia, yakni 5,8 juta ton pada
tahun 2008. Dengan peringatan dini kepada masyarakat dan pelaksanaan
strategi antisipasi dampak kekeringan yang memadai, Indonesia
seharusnya terhindar dari kejadian buruk, seperti pada awal era
reformasi.
Sumber: Kompas, Senin, 27 Juli 2009, Halaman 15
POKOK DOA:
1. Sehubungan dengan fenomena perubahan iklim global dan dampak
kekeringan terhadap penurunan produksi pangan yang merata di
seluruh negeri, doakan agar permerintah segera dapat mengambil
langkah kebijakan untuk mengantisipasinya sehingga tidak terjadi
akibat yang buruk bagi rakyat.
2. Doakan agar pemerintah, baik dari pusat maupun daerah sesegera
mungkin memberikan pengarahan dini secara rinci kepada masyarakat
Indonesia, mulai dari teknis pola tanam, langkah hemat air, dan
pemanenan air setiap ada hujan, sampai pelestarian sumber air.
3. Musim kering saat ini adalah momen paling tepat bagi pemerintah
untuk menunjukkan langkah pengabdian kepada masyarakat. Doakan
agar aparat pemerintah tidak saling menyalahkan atau mengambil
keuntungan di tengah kesempitan. Doakan agar Tuhan menggerakkan
para pemimpin di Indonesia agar dapat bekerjasama dengan berbagai
pihak untuk menanggulangi persoalan yang sedang terjadi ini.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |