|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2009/25 |
|
e-JEMMi edisi No. 25 Vol. 12/2009 (23-6-2009)
|
|
Juni 2009, Vol.12 No.25
_______________________________e-JEMMi________________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
ARTIKEL MISI 1: Roh Kudus dan Misi
ARTIKEL MISI 2: Peranan Roh Kudus dalam Pengabdian
ARTIKEL MISI 3: Roh Kudus dan Penginjilan dalam Perjanjian Lama
SUMBER MISI: Situs DOA
DOA BAGI MISI DUNIA: Pakistan, Vietnam
DOA BAGI INDONESIA: Pimpinan Tuhan untuk Misionaris-Nya
______________________________________________________________________
HE ACCOMPLISHES GREAT THINGS WHO PAYS ATTENTION TO LITTLE THINGS
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Melanjutkan tema tentang Roh Kudus, maka perkenankan kami menyajikan
e-JEMMi edisi minggu ini dengan memberikan topik tentang Roh Kudus
dan Misi. Mengapa peran Roh Kudus penting dalam misi?
Roh Kudus adalah pemberian Allah bagi setiap orang beriman,
khususnya bagi mereka yang telah dipanggil untuk menjadi alat-Nya.
Apabila seseorang percaya pada Yesus dan menerima keselamatan
dari-Nya, maka Roh Kudus akan tinggal di dalam hati orang beriman
itu. Apakah hanya sampai di situ? Tidak, Roh Kudus akan berada dalam
hati orang beriman untuk terus memimpin hidup mereka agar seturut
dengan kehendak Tuhan dan memuliakan Dia.
Nah, selamat menyimak tiga sajian artikel yang akan menolong kita
untuk semakin mengenal Roh Kudus secara pribadi. Kami berharap Anda
akan mendapat berkat yang melimpah.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
http://misi.sabda.org/
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 1
ROH KUDUS DAN MISI
Jika kita memikirkan misi, sering kita mengaitkan misi dengan kasih
Allah yang begitu besar, sehingga dia mengutus Putra-Nya untuk
menyelamatkan dunia ini. Hal ini memang benar, tetapi kita sering
kurang memerhatikan karya Roh Kudus dalam misi sedunia.
Roh Kudus adalah Penggerak Misi
Dalam Kisah Para Rasul 1:8 dikatakan: "Tetapi kamu akan memerima
kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi." Roh Kudus dijanjikan Tuhan Yesus sebelum naik ke surga
supaya murid-murid-Nya menjadi saksi-Nya. Tanpa digerakkan dan
dipimpin oleh Roh Kudus, murid-murid-Nya tidak bisa menyaksikan
kasih dan kemuliaan Allah di seluruh dunia. Roh Kudus menentukan
strategi dan cepatnya pemberitaan Injil. Roh Kudus menggerakkan
manusia untuk menunggu hingga saat yang paling cocok (kairos dalam
PB) dan Ia juga memimpin murid-murid-Nya untuk pergi dan
memberitakan Injil. Kapan menunggu dan kapan pergi tidak ada di
tangan manusia. Roh Kudus akan mengatur. Itu sebabnya para murid
tidak langsung disuruh pergi sesudah Tuhan Yesus naik ke surga,
melainkan diminta menunggu sampai Roh Kudus turun dan memimpin
mereka. `
Roh Kudus adalah Pelaksana Misi
Setiap orang Kristen yang sudah menerima Roh Kudus dan dipenuhi
oleh-Nya, tidak mungkin tidak berbicara tentang Injil. Roh Kudus
akan membuka mata rohani dunia dan orang yang belum percaya agar
mereka mengerti dan diinsafkan akan dosa mereka (Kisah Para Rasul
2:4-11, 41).
Selain itu, Roh Kudus selalu memperlengkapi pelaku misi dengan apa
yang dibutuhkan pada waktu berhadapan dengan kenyataan kesulitan di
lapangan. "... tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan roh
yang mendorong dia (Stefanus) berbicara." (Kisah Para Rasul 6:10)
Seperti Roh Kudus mengurapi Tuhan Yesus, Dia juga memampukan
murid-murid-Nya untuk setiap jenis pelayanan misi, seperti
diungkapkan dalam Lukas 4:18: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi
orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Pelayanan misi yang holistik mencakup semua aspek kehidupan umat
manusia. Pemulihan dan transformasi bukan hanya di bidang rohani,
tetapi juga mencakup kehidupan jasmani (sosial, politik, ekonomi,
dan lain-lain). Yesus menunjukkan itu dalam hidup pelayanan-Nya. Roh
Allah mengurapi-Nya, menyatakan jenis pelayanan apa yang dilakukan
terhadap bagian masyarakat yang memiliki kebutuhan berbeda.
Itu berarti Injil adalah jawaban bagi kehidupan manusia, bukan hanya
di bidang agama, melainkan dalam semua aspek kehidupan manusia.
Pelayanan yang sejati bukan hanya berbicara tentang Tuhan Yesus dan
memberikan kesaksian, melainkan berbuat dan hidup seperti Dia.
Roh Kudus adalah Pengutus Misionaris
Roh Kudus juga mengetahui orang Kristen yang mana yang cocok untuk
diutus "keluar" dari zona kenyamanan mereka kepada bangsa yang lain,
apakah itu ke dalam atau ke luar negeri. Seperti Dia dulu mengutus
Paulus dan Barnabas, Roh Kudus masih mengutus para misionaris masa
kini. Paulus dan Barnabas adalah orang-orang terbaik,
pemimpin-pemimpin gereja Antiokhia yang direlakan, diutus, dan
dipersembahkan bagi pelayanan di luar tembok gereja untuk menjadi
berkat bagi bangsa-bangsa (Kisah Para Rasul 13:2-3). Waktu doa
puasa, gereja Antiokhia bersedia mendengarkan dan menaati suara Roh
Kudus untuk mengutus kedua sosok gereja mereka. Mereka tidak merasa
dirugikan kalau harus mengizinkan Paulus dan Barnabas melakukan misi
Tuhan, melainkan mereka terlibat secara aktif sebagai pengutus kedua
hamba itu. Antiokhia, sebagai gereja misioner, menjadi teladan dalam
sejarah misi untuk tidak mempertahankan tenaga dan pemimpin mereka
yang baik, melainkan rela mengutus mereka dan taat kepada Roh Kudus.
Gereja masa kini sering tidak seperti gereja Antiokhia. Mereka
sering banyak perhitungan dan merasa dirugikan jika taat kepada
suara Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita bersedia mengutus
misionaris dan mendukung mereka lewat doa, dana, dukungan moral, dan
komunikasi? Taat kepada Tuhan berarti tidak dirugikan, melainkan
diberi kesempatan untuk mengambil bagian dalam kemenangan Tuhan dan
memberi sukacita kepada gereja sendiri.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin: Terang Lintas Budaya, Edisi 70, Tahun 2007
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Terang Lintas Budaya, Malang 2007
Halaman: Tidak dicantumkan
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 2
PERANAN ROH KUDUS DALAM PENGABDIAN
Berhasil atau tidaknya pengabdian kita, terletak kepada penyerahan
kita kepada kehendak Allah, sebab kita tidak tahu apa yang
seharusnya kita lakukan jika Roh Allah tidak menyatakannya kepada
kita. Syukur kepada Allah, meskipun "tidak ada orang yang tahu apa
yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah" (1 Korintus
2:11), namun Roh Allah berkenan tinggal di dalam hati kita sehingga
kita tahu kehendak Allah.
Seorang abdi, walaupun telah menyerahkan segala-galanya bagi
tuannya, tidak dapat berbuat apapun kalau ia tidak tahu kehendak
tuannya. Demikian pula orang-orang Kristen tidak dapat melakukan
pengabdian dengan tepat jika mereka tidak tahu kehendak Allah.
Roh Kudus datang untuk menjalankan tugas ini. Ia datang untuk
menyatakan kehendak Tuhan kepada kita. Seperti kata nas Alkitab:
"Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh
menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam
diri Allah." (1 Korintus 2:10)
Roh Kudus tinggal di dalam kita untuk menyatakan kehendak Allah yang
terdapat dalam firman-Nya yang tertulis, Alkitab. Rahasia kehendak
Allah dalam Alkitab, hanya Roh Kudus yang tahu persis. Itulah
sebabnya "nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan
menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus, orang-orang
berbicara atas nama Allah" (2 Petrus 1:20-21). Tanpa pimpinan Tuhan,
pengabdian kita tanpa arah yang tepat sebab bukan "jadilah
kehendak-Mu", melainkan "kehendak-Mu yang kami rasa cocok buat
kami", atau "kami mengerjakan ini dan itu sebab mungkin hal tersebut
adalah kehendak-Mu". Tanpa campur tangan Roh Kudus, mustahil kita
tahu kehendak Allah bagi hidup kita.
Pengabdian yang benar hanyalah pengabdian yang dipimpin oleh Roh
Kudus, sebab hanya "Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran, sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya ... Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan
kepadamu apa yang diterimanya daripada-Ku." (Yohanes 16:13-14)
Tugas Roh Kudus di dunia ini adalah mendampingi abdi-abdi Tuhan.
Pada waktu abdi-abdi-Nya mengalami kelemahan, nistaan, dan hinaan,
dengan setia Ia mendampingi dan menghibur mereka.
Ia juga bertindak sebagai penginsaf dosa, baik menginsafkan dosa
dunia maupun dosa abdi-abdi-Nya. Dengan setia, Ia memerhatikan dan
menyatakan kesalahan, kelalaian, dan dosa-dosa kita, abdi-abdi-Nya.
Ia juga bertugas mengingatkan kita tentang ajaran dan perintah Tuhan
Yesus, seperti yang disabdakan-Nya sendiri: "Ia akan memberitakan
kepadamu apa yang diterimanya daripada-Ku" (Yohanes 16:14) dan
"Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu" (Yohanes
14:26).
Roh Kudus juga berperanan penting dalam menguatkan abdi-abdi Allah
di dunia ini. Tuhan Yesus tahu betapa beratnya mengabdi kepada Allah
di dalam dunia ini, dunia yang penuh dengan segala keinginan
duniawi. Dia tahu dan pernah merasakan betapa susahnya menjalankan
perintah-perintah Allah Bapa di bumi ini. Itulah sebabnya Tuhan
Yesus tidak membiarkan abdi-abdi-Nya berjuang sendiri dalam
pengabdian mereka. Ia berjanji: "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia
akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran ... Aku tidak
akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali
kepadamu" (Yohanes 14:16, 18). Dan "ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20).
Roh Kudus memunyai peranan terbesar dalam pengabdian Kristen. Tanpa
Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa, sebab walaupun hati
berkehendak, tetapi tubuh lemah. Kita akan jatuh jika kita
mengandalkan kekuatan diri sendiri. Hanya Dialah satu-satunya yang
dapat dan mampu membuat kita tetap berdiri dan tetap setia mengabdi
sampai akhir hayat ini. Biarlah hanya Dia saja yang akan
dipermuliakan dalam pengabdian kita. Ya, hanya "Bagi Dia, yang
berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa
kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan
kemuliaan-Nya, Allah yang esa. Juru Selamat kita oleh Yesus Kristus,
Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa
sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin."
(Yudas 1:24-25)
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Pengabdian Kristen
Penulis: Sridadi Atiyanto
Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1986
Halaman: 11 -- 13
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 3
ROH KUDUS DAN PENGINJILAN DALAM PERJANJIAN LAMA
Pekerjaan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama secara umum dijelaskan
secara terbatas pada beberapa bagian saja. Di situ kelihatan bahwa
hanya orang yang dipilih Allah bagi tugas khusus sajalah yang
didiami atau dikuasai oleh Roh Kudus. Roh Kudus memenuhi (menguasai
sepenuhnya) setiap orang pilihan tersebut, misalnya Yusuf (Kejadian
41:38), Musa dan tujuh puluh tua-tua (Bilangan 11:24-30; Keluaran
28:3, 31:3, 35:31), juga Yosua yang penuh dengan Roh kebijaksanaan
tatkala Musa mendoakannya (Ulangan 34:9). Contoh lain, ialah Roh
Allah yang memenuhi dan menguasai para hakim untuk melaksanakan
tugas mereka (Hakim-hakim 3:10, 6:24, 9:23, 11:24, 13:25, 14:6, 19, 15:14, 19); Roh Tuhan ada pada para raja (1 Samuel 10:6, 10, 11:6, 16:13, 19:23-24; 2 Samuel 23:2); Roh Tuhan menguasai para nabi (1
Raja-raja 18:12; 2 Raja-raja 2:16; 2 Tawarikh 15:1; Yesaya 11:2, 40:7, 13, 48:16, 59:19, 61:1, 63:10, 11, 14; Yehezkiel 11:5, 24, 37:1; Zakharia 4:6, 7:12), imam (2 Tawarikh 20:14, 24:20), serta
orang saleh (Ayub 27:3, 33:4).
Jelaslah bahwa sesuai dengan penjelasan Perjanjian Lama, Roh Kudus
sangat aktif dalam melaksanakan karya penyelamatan Allah. Bila Roh
Kudus begitu giat melaksanakan pekerjaan Allah sejak penciptaan
(Kejadian 1:1-2), dapatlah disimpulkan bahwa Roh Kudus juga aktif
menjalankan misi Allah sejak kekekalan sampai masa Perjanjian Lama
maupun Perjanjian Baru dan masa kini. Dalam hal ini, ada beberapa
catatan yang perlu digarisbawahi:
a. Roh Kudus tetap aktif melaksanakan tugas penyelamatan Allah,
walaupun Ia berperan "di belakang layar". (Meskipun peranan-Nya
tidak dijelaskan secara terinci dalam Perjanjian Lama, tidak
berarti bahwa Ia tidak aktif.)
b. Pekerjaan Roh Kudus dalam rancangan keselamatan Allah tetap sama
dalam masa Perjanjian Lama sampai kepada Perjanjian Baru. Yang
berbeda adalah manifestasi kerja dalam era pra-Yesus Kristus dan
pascapenyaliban kebangkitan dan kenaikan Yesus (sebelum Yesus
Kristus dan sesudah pengorbanan dan kemenangan Yesus).
Manifestasi/penyataan kerja Roh Kudus dalam Perjanjian Lama
bersifat diam-diam, dan Perjanjian Baru adalah demonstratif,
sesuai dengan rencana Allah.
c. Kalau dalam Perjanjian Lama tertulis bahwa Roh Kudus memenuhi
atau menguasai "hamba-hamba Allah" bagi tugas khusus, itu tidak
berarti bahwa Roh Kudus tidak ada pada orang saleh masa
Perjanjian Lama. Dasar pemikiran ini ialah sebagai berikut.
1. Bila hakikat Allah Tritunggal tidak berubah, maka fungsi-Nya
juga tidak berubah. Kalau terlihat ada perbedaan, maka
perbedaan itu tidak terletak pada hakikat dan fungsi-Nya,
melainkan pada penyataan kehendak-Nya yang kekal.
2. Bila Allah berkehendak menyatakan sesuatu bagi umat-Nya, itu
tidak berarti bahwa hal yang tidak dinyatakan itu tidak ada
(Yohanes 20:23 dan Bilangan 11:24-30).
3. Kehendak Allah yang khusus yang dinyatakan kepada umat-Nya dan
keterbatasan kemampuan umat-Nya untuk memahami dan menanggapi
firman Allah, tetap tidak dapat membatasi hakikat serta
fungsi-Nya yang kekal itu.
d. Peranan Roh Kudus yang tidak dijelaskan secara panjang lebar
dalam Perjanjian Lama, tidak menjelaskan adanya perbedaan
peranan dan fungsi-Nya pada era Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Setiap kesimpulan dogmatis yang sempit dengan tidak
memperhitungkan penyataan firman Allah yang utuh, akan
menempatkan Roh Kudus pada "kotak-kotak dogmatis". Dengan
demikian, seolah-olah Allah dapat didekteksi dan dikendalikan
oleh manusia. Allah seperti ini bukanlah Allah Alkitab. Akhirnya,
perlu dicamkan bahwa: "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan,
Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan
bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan
segala perkataan hukum Taurat ini." (Ulangan 29:29). Jadi,
Allah/Roh Kudus tetap berperan dalam karya keselamatan-Nya,
sekalipun hal itu tidak dirinci dalam Alkitab, khususnya
Perjanjian Lama.
Berdasarkan uraian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
a. Peranan dan pekerjaan Roh Kudus dalam Alkitab (Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru) adalah sama; yang berbeda adalah porsi
manifestasi/penyataan kerja-Nya.
b. Peran Roh Kudus dalam karya keselamatan Allah adalah sama baik,
dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dengan demikian,
penjelasan ini menekankan bahwa Roh Kudus tetap aktif dalam
penginjilan pada era Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
c. Peranan dan pekerjaan Roh Kudus yang dimanifestasikan di dalam
Perjanjian Baru "mengukuhkan" kenyataan peranan-Nya yang aktif
dalam Perjanjian Lama.
d. Penyataan Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah tanda penguasaan
Allah (pekerjaan keselamatan Allah) dalam dimensi baru. Ini
adalah titik baru pekerjaan penyelamatan Allah untuk mencapai
semua bangsa yang dilaksanakan oleh Roh Kudus secara
demonstratif, yang membuka era kerja-Nya pada masa Perjanjian
Baru sampai sekarang ini.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Penginjilan Masa Kini
Penulis: Pdt. Y. Tomatala, M.Div., M.I.S
Penerbit: Gandum Mas, Malang 1988
Halaman: 18 -- 21
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
SITUS DOA
==> http://doa.sabda.org/
Situs DOA merupakan situs yang dibangun oleh Yayasan Lembaga SABDA
(YLSA), yang bertujuan untuk memperlengkapi setiap orang percaya,
khususnya mereka yang terlibat/terbeban dalam pelayanan doa. Dalam
situs ini, Anda dapat menemukan bahan-bahan seputar doa dalam bentuk
artikel, renungan, ilustrasi, tokoh, dan kesaksian. Selain itu,
bahan-bahan dalam situs ini sudah dikategorikan menurut isinya
sehingga memudahkan Anda mencari bahan-bahan yang Anda perlukan.
Salah satunya adalah jika Anda ingin mencari bahan-bahan tentang Roh
Kudus. Anda hanya perlu memasukkan kata Roh Kudus pada fasilitas
pencarian di situs DOA. Melalui situs ini, Anda juga dapat
berpartisipasi dengan mengirimkan blog kesaksian atau bahan-bahan
kekristenan yang dapat membangun iman Kristen para pengunjungnya.
Tunggu apa lagi, segera kunjungi dan jelajahi situs ini dan temukan
berkatnya. Berikut beberapa arikel tentang Roh Kudus yang dapat Anda
temukan dalam situs DOA.
1. Karunia-Karunia
==> http://doa.sabda.org/karunia_karunia
2. Being Led by The Holy Spirit
==> http://doa.sabda.org/being_led_holy_spirit
3. Bagaimana Menerima Pimpinan Roh Kudus
==> http://doa.sabda.org/bagaimana_menerima_pimpinan_roh_kudus
4. Roh Kudus dan Doa
==> http://doa.sabda.org/roh_kudus_doa
5. Pelajaran Pentakosta
==> http://doa.sabda.org/pelajaran_pentakosta
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
P A K I S T A N
Sebuah keluarga yang berkabung atas pembunuhan Nisha Javid, anak
perempuan mereka yang berusia 9 tahun, hanya mendapat sedikit
bantuan dari pemerintah Pakistan. Voice of the Martyrs Kanada
melaporkan bahwa Nisha Javid sedang berjalan dekat rumahnya di
provinsi Punjab pada bulan April ketika ia diculik. Gerombolan yang
menculiknya tersebut lalu memperkosanya, memukulinya, dan kemudian
meninggalkannya di sebuah selokan. Tubuhnya ditemukan dua hari
kemudian. Tapi sejak itu polisi yang terlibat dalam pencarian Javid
berhenti berusaha menangkap para pelaku. Orang Kristen setempat
yakin bahwa tindak kekerasan itu merupakan aksi intimidasi,
mengingat hal itu terjadi sehari sebelum Jumat Agung.
Di Pakistan, umat Kristen mendapatkan sangat sedikit penghargaan
dalam sistem hukum. Nilai kesaksian seorang pria Kristen adalah
setengah dari kesaksian seorang pria Muslim. Apalagi wanita Kristen.
Nilai kesaksian mereka hanya seperempat dari seorang pria Muslim.
Keadaan ini membuat para wanita dan gadis muda seperti Nisha Javid
menjadi target kelompok ekstremis Muslim. Sering kali, tidak ada
keadilan dalam kasus pemerkosaan.
Javid bukanlah satu-satunya anak yang telah menjadi target kelompok
anti-Kristen. Baru-baru ini, seorang anak laki-laki berusia 11
tahun dibunuh dekat gerejanya di Pakistan. Voice of the Martyrs
Kanada mengatakan bahwa kelompok ini tidak merencanakan penyerangan.
Kadang-kadang, mereka membunuh orang Kristen yang kebetulan mereka
jumpai di jalan.
Doakan untuk keselamatan anak-anak Kristen di Pakistan. Doakan agar
pembunuh Javid diadili dan agar keluarga Javid beroleh kekuatan dari
Tuhan. (t/Novi)
Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12659
Pokok doa:
* Doakan keberadaan orang percaya di Pakistan yang sering mendapat
ancaman dan tekanan dari oknum-oknum yang anti terhadap
kekristenan, agar Tuhan melindungi dan memelihara kehidupan
mereka.
* Doakan juga untuk para keluarga Kristen yang menjadi korban
penganiayaan, agar mereka tidak menyimpan rasa benci terhadap
para penganiaya mereka, melainkan tetap berdoa agar suatu hari
mereka dapat menemukan kasih dalam Kristus.
V I E T N A M
Menurut laporan Compass Direct tanggal 11 Mei dan 25 April lalu,
seorang pria Kristen bernama Koua Lo dipukuli di wilayah Meo Vac,
provinsi Ha Giang, barat laut Vietnam, oleh seorang Vietnam yang
marah karena pertobatan Koua menjadi Kristen. Koua mengalami luka
serius di kepala dan keadaannya masih belum berubah hingga laporan
yang terakhir dibuat. Si penyerang, Lao Lia Po, masih bebas dan
tidak dituntut. Lao sebelumnya menyerang ibu kandungnya sendiri
pada 3 Februari karena iman Kristennya, membunuhnya dengan cara
membenturkan kepalanya. Poisi hanya menahannya semalam sebelum
membebaskannya tanpa tuntutan. Keesokan harinya, ia mengancam akan
membunuh orang Kristen setempat yang lain.
Menurut laporan, banyak keluarga Kristen di wilayah itu berulang
kali diganggu dan dilecehkan karena iman mereka. Pemerintah sering
terlibat dalam penyerangan itu, atau paling tidak mereka telah
menutup mata terhadap penganiayaan yang dialami orang percaya.
Berdoa agar Tuhan memberikan kesembuhan dan kekuatan kepada Koua.
Doakan agar Lao bertobat dan menemukan keselamatan di dalam Kristus.
Doakan agar umat Kristen di Vietnam dapat terus berpengharapan di
dalam Tuhan yang merupakan satu-satunya penolong mereka. (t/Novi)
Diterjemahkan dari: The Voice of The Martyrs
Kisah selengkapnya: http://www.persecution.net/arch7.htm
Pokok doa:
* Doakan agar pemerintah Vietnam memberikan jaminan dan perlindungan
kepada orang percaya di Vietnam agar umat percaya di sana dapat
hidup dengan tenang tanpa ada rasa takut akan mengalami hal-hal
yang tidak menyenangkan.
* Berdoa untuk keluarga Koua, agar Tuhan memberi kekuatan dan
ketabahan selama merawat Koua. Doakan juga untuk biaya yang
diperlukan untuk pengobatan, agar Tuhan mencukupkan.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
PIMPINAN TUHAN UNTUK MISIONARIS-NYA
Dalam perjalanan misinya, Rasul Paulus selalu mengalami dan belajar
dari apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Sering kali, Paulus tidak
dapat mengandalkan segala rencana yang sudah ia miliki untuk
tempat-tempat yang akan dikunjunginya. Roh Kudus mengubah perjalanan
Paulus ke tempat yang tidak ia rencanakan. Roh Kudus berkali-kali
harus menghalangi Paulus untuk pergi ke tanah Galatia dan ke daerah
Bitinia. Walaupun segala tempat adalah ladang misi, tetapi tidak ke
segala tempat Allah mengutus Paulus. Tetapi Paulus tidak merasa
bingung atau kecewa dengan pimpinan Roh Kudus. Ia sendiri telah
mengaku dan mengambil komitmen bahwa sebagai tawanan Roh, ia akan
selalu taat. Pada akhirnya, Paulus mendapatkan mimpi dari Allah
untuk pergi ke Makedonia.
Dalam mimpinya, ia melihat ada orang Makedonia memanggilnya ke sana.
Kehadiran Paulus di Makedonia membuat banyak orang bertobat, dan
gereja pun berdiri. Kalau kita melihat pengalaman pelayanan
hamba-hamba Tuhan atau calon-calon misionaris, sering kali
rencana-rencana mereka tidak tercapai. Mereka harus pindah dari satu
tempat ke tempat yang lain untuk mendapatkan ladang pelayanan
mereka, dan hal ini pun sering kali tidak tepat. Karena pengalaman
ini, banyak calon misionaris atau yang sudah ada di ladang-ladang
misi menjadi undur. Mungkin mereka merasa tidak dipanggil oleh
Tuhan, padahal Tuhan sedang memimpin mereka untuk tugas khusus.
Pergumulan ini tidak gampang kalau kita melihat bahwa setiap orang
percaya harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Pimpinan-Nya tidak
selalu mulus, dan sering kali hal-hal yang tidak masuk akal pun
dapat terjadi. Tetapi kalau misionaris itu taat, maka Tuhan akan
menyatakan kemuliaan-Nya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Misi, Diskusi dan Doa
Penulis: Dr. Makmur Halim
Penerbit: Gandum Mas, Malang 2000
Halaman: 29 -- 32
POKOK DOA:
1. Berdoalah kepada Tuhan agar Ia memberikan para misionaris yang
saat ini sedang melayani di ladang misi, hati yang selalu terbuka
untuk menerima pimpinan Roh Kudus dalam pelayanan yang sedang
mereka lakukan.
2. Berdoalah agar Tuhan menunjukkan rencana-Nya kepada setiap
misionaris untuk pelayanan yang sedang digumuli, sehingga mereka
menemukan bidang pelayanan yang tepat dan sesuai dengan karunia
yang Ia berikan.
3. Berdoalah untuk misionaris-misionaris yang ada di ladang Tuhan,
agar tetap setia pada panggilan-Nya, walaupun ada perubahan dalam
pimpinan Tuhan untuk pelayanan mereka. Doakan juga agar Tuhan
memberi kesabaran kepada mereka dalam menantikan pimpinan-Nya.
4. Berdoalah bagi hamba Tuhan dan misionaris yang sekarang sedang
bingung menentukan tempat atau ladang pelayanan misi mereka
yang baru. Berdoalah bagi mereka agar tetap bergantung pada Allah
dan melihat semuanya itu dalam rencana Allah.
5. Berdoalah untuk calon-calon misionaris yang sedang Tuhan
persiapkan, khususnya untuk melayani di Indonesia, agar mereka
dipersiapkan Tuhan untuk tujuan-Nya. Doakan juga untuk para calon
misionaris yang sudah jelas ladang misi yang akan ditujunya, agar
mereka dapat berangkat ke ladang misi secepatnya.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |