|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2009/17 |
|
e-JEMMi edisi No. 17 Vol. 12/2009 (28-4-2009)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
PROFIL BANGSA: Myanmar
SUMBER MISI: Myanmar Christian Mission
KESAKSIAN MISI: Kuba: Seorang Tahanan Kristen
TOKOH MISI: John Huss (1370 -- 1415)
DOA BAGI MISI DUNIA: Dubai, Pakistan
DOA BAGI INDONESIA: Perubahan Iklim Ancam Nelayan
______________________________________________________________________
HOW FOOLISH TO LEAN ON ARM OF FLESH
WHEN WE CAN BE SUPPORTED BY THE ARM OF OMNIPOTENCE
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Negeri Seribu Pagoda merupakan julukan yang diberikan bagi Myanmar.
Selama lebih dari 45 tahun, rakyat Myanmar hidup dalam ketakutan dan
kepatuhan di bawah bayang-bayang teror negara. Kurang lebih 200
tahun yang lalu, Adoniram Judson dari Amerika menerjemahkan Alkitab
bagi suku Bamar yang merupakan suku mayoritas di Myanmar. Namun,
hingga hari ini, kebanyakan orang Myanmar masih tertutup untuk
Injil. Mari satukan hati berdoa bagi Myanmar, karena kita percaya
bahwa Roh Kudus masih terus bekerja sampai hari ini di hati
orang-orang yang belum mendengar Injil. Biarlah kasih Tuhan melimpah
bagi Myanmar.
Selamat berdoa!
Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
Novita Yuniarti
http://www.sabda.org/publikasi/misi/
http://misi.sabda.org/
______________________________________________________________________
PEOFIL BANGSA
MYANMAR
Profil Myanmar
Luas Tanah: 678.500 km persegi
Populasi : 47.758.181 (perkiraan Juli 2008)
Etnis : Myanmar 68 %, Shan 9 %, Karen 7 %, Rakhine 4 %,
Cina 3 %, India 2 %, Mon 2 %, lainnya 5 %
Bahasa : Myanmar (suku minoritas memiliki bahasa mereka sendiri)
Agama : Buddha 89 %, Kristen 4 % (Baptis 3 %, Katolik Roma 1 %),
Islam 4 %, Animisme %, lainnya 2 %
Ibu Kota : Rangoon (Yangon)
Tipe Pemerintahan: Kediktatoran Militer
Populasi di bawah garis kemiskinan: 32,7 % (perkiraan tahun 2007)
Setelah penjajahan Jepang pada Perang Dunia II, pada tahun 1948
Myanmar mendapatkan kemerdekaan dari Inggris. Pada tahun 1962,
tentara menggulingkan pemerintahan terpilih dan membangun sebuah
pemerintahan tangan besi melawan segala gerakan demokrasi, menguasai
State Law and Order Restoration Council (SLORC) -- rezim militer
Myanmar. Pada 1988, sekitar tiga ribu demonstran demokrasi
diperkirakan tewas. Kemudian, pada tahun 1990, pemilihan demokratis
yang pertama selama tiga dekade terakhir, berlangsung. Saat National
League for Democracy (NLD) memenangkan 392 dari 485 kursi, SLOCR
memenjarakan ratusan anggota NLD, menolak menyerahkan kekuasaan.
Pada 1997 dan 1998, Military Junta (pemerintahan yang dipimpin oleh
komite para pemimpin militer) mengubah nama mereka menjadi State
Peace and Development Council (SPDC) dan menyingkirkan banyak
anggota SLOCR dalam rangka memperbaiki hubungan internasional. Namun
demikian, negara ini masih di bawah kekuasaan militer, yang sangat
menentang gerakan demokrasi.
Sebagian besar misi asing diusir pada tahun 1966 dan rezim militer
tetap berkuasa atas kegiatan beragama. Telah ada banyak kasus
pertobatan paksa dari Kristen menjadi Buddha dan juga kekerasan
terhadap orang-orang Kristen. Semua perkumpulan yang beranggotakan
lebih dari lima orang dianggap ilegal dan tamu rumah harus melapor
jika tidak ingin dipenjara.
Kebanyakan orang Kristen Myanmar adalah bagian dari suku minoritas
(suku Chin di bagian utara, Lisu, dan Karen) yang ditentang karena
alasan-alasan etnis, politik, dan agama. Suku minoritas Karen
merupakan suku yang paling banyak mengalami diskriminasi.
Buddha merupakan agama mayoritas penduduk Myanmar; hanya sekitar 5 %
orang Kristen di Myanmar yang sebelumnya adalah orang Buddha.
Situs-situs dan pekuburan-pekuburan Kristen banyak dihancurkan dan
diganti dengan pagoda. Sering kali orang-orang Kristen dipaksa untuk
membangunnya. Orang-orang Kristen diperkosa, disiksa, dan dibunuh.
Setelah terjangan Topan Nargis yang menghancurkan negara ini pada
awal bulan Mei 2008, pemerintahan Myanmar dilaporkan tidak memberi
bantuan kepada beberapa orang Kristen.
Dalam sebuah aksi menentang kekristenan di Myanmar, pemerintah
merusak dan kemudian menghancurkan salib beton setinggi 50 kaki di
puncak bukit Matupi Township, Chin bagian selatan, pada tanggal 3
Januari 2005. Salib itu sudah ada di sana selama dua dekade sebagai
peringatan akan iman mereka kepada Kristus.
Hak asasi manusia dan kebebasan di Myanmar sangat tidak dihargai.
Kata-kata Letjen Khin Nyunt, sekretaris pertama SPDC, pada tahun
1992, menggambarkan situasi di Myanmar -- bahwa di bawah
pemerintahan militer, "tidak ada hukum sama sekali".
POKOK DOA:
1. Doakan agar Tuhan menguatkan orang-orang Kristen untuk dapat
berdiri teguh dalam iman, di tengah ketidakadilan yang ada.
2. Doakan agar kebebasan beragama segera terwujud di Myanmar.
3. Doakan agar terbuka kesempatan melayani sehingga orang-orang
Kristen dapat membagikan kasih Kristus kepada orang lain.
4. Doakan agar Pencipta alam semesta menyatakan diri-Nya kepada
penduduk Myanmar sehingga mereka memiliki kerinduan untuk
mengenal-Nya. (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: The Voice of the Martyrs
Judul asli artikel: Burma
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.persecution.net/burma.htm
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
MYANMAR CHRISTIAN MISSION
==> http://www.myanmarchristianmission.com/
Myanmar Christian Mission adalah organisasi misi yang menfokuskan
pelayanannya di Myanmar, atau yang dulu disebut Burma. Tujuan jangka
panjang organisasi ini adalah memiliki dana untuk mendukung mereka
yang sedang dan akan melayani Tuhan dan mewartakan firman Tuhan.
Visi masa depan organisasi ini adalah mendukung secara penuh
penginjil lokal di setiap daerah di negara ini. Mereka berencana
menerjemahkan bahan-bahan Kristen dalam semua dialek dominan
Myanmar, dan kemudian mencetaknya serta membagikannya. Untuk
mendukung tujuan itu, organisasi ini membantu sebuah institusi
pendidikan Alkitab yang bernama Eastern Bible Institute. Selain itu,
organisasi ini juga akan terus mendirikan klinik medis (juga klinik
medis khusus malaria dan TBC) di seluruh negara untuk menyediakan
pengobatan gratis, seperti yang telah terbukti dengan berdirinya
Agape Clinic. Cari tahu bagaimana Anda dapat membantu pelayanan
mereka dengan mengunjungi situsnya.
______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI
KUBA: SEORANG TAHANAN KRISTEN
"Tanda tangani pernyataan itu!" teriak petugas Kuba sambil
memaksakan sebuah pena ke dalam genggaman tangan tahanan Kristen
itu, "Tanda tangani pernyataan itu!"
Pernyataan tertulis di depan tahanan itu berisikan tuduhan terhadap
orang Kristen lain. Tanda tangannya diperlukan pemerintah untuk
menahan orang Kristen yang lain.
"Saya tidak dapat menandatangani surat ini," kata orang Kristen itu
dengan tenang sambil menatap mata petugas itu.
"Mengapa?" tanya kapten itu dengan ketenangan yang dibuat-buat,
sebelum menyumpahi pria itu. "Apakah kamu tahu bagaimana menulis
namamu sendiri?"
"Ini karena rantainya temanku. Rantai ini mencegah saya
menandatanganinya."
Petugas itu meraih tangan tahanan itu dengan kasar dan menaruhnya di
depan wajahnya. "Tapi kamu tidak dirantai, Bodoh!" teriaknya.
"O, tapi saya sedang dirantai," kata orang Kristen itu. "Saya
terikat oleh rantai-rantai kesaksian yang selama berabad-abad telah
memberikan nyawa mereka bagi Kristus. Saya akan menjadi salah satu
mata rantai pada rantai itu, dan saya tidak akan memutuskannya."
Sekalipun ia diancam dan dikasari, tahanan itu menolak
menandatanganinya.
Para martir Kristen tinggal di balik kesaksian yang kaya akan
kehidupan yang luar biasa di tengah-tengah situasi yang mengerikan.
Kekuatan mereka heroik. Perkataan mereka bijak. Ketenangan mereka
tak tergoyahkan. Thomas Aquinas menulis, "Perkataan yang diucapkan
oleh para martir di hadapan pihak yang berwenang bukanlah perkataan
manusia atau suatu ekspresi sederhana dari keyakinan manusia, namun
perkataan yang dikeluarkan oleh Roh Kudus melalui mereka yang
mengikut Yesus." Kehidupan demi kehidupan, hubungan demi hubungan,
perkataan yang dibicarakan melalui perkataan Roh Kudus di
tengah-tengah penindasan, membentuk suatu kesaksian yang penuh
kuasa. Anda juga memunyai potensi untuk menambahkan bab Anda sendiri
sampai berhalaman-halaman. Anda juga adalah sebuah hubungan dalam
rantai umat percaya. Maukah Anda memegangnya bersama?
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Devosi Total
Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005
Halaman: 68
______________________________________________________________________
TOKOH MISI
JOHN HUSS (1370 -- 1415)
Terinspirasi oleh John Wycliffe yang mati syahid abad sebelumnya,
John Huss, seorang pembaru kebangsaan Cekoslowakia, tampil membela
keadilan sosial dan melawan gereja yang tak lagi mampu menilai
kebenaran yang sah. Ia menentang praktik penjualan surat pengampunan
dosa dan mengangkat standar keadilan dan kebenaran alkitabiah
melawan sebuah yayasan gereja di tengah masa krisis.
Pada bulan November 1414, Huss pergi ke dewan konstantin untuk
membersihkan namanya dari tuduhan palsu. Tapi bukannya janji
perlindungan yang didapatkannya, sebaliknya ia dipenjara ... lalu
dihukum mati. Sewaktu berada di penjara, Huss menulis, "Aku
sepenuhnya berharap Allah memberikan mahkota ini kepadaku (mahkota
kehidupan -- Yakobus 1:12). O, Kristus yang penuh belas kasihan ...,
berikan kami roh yang berani supaya roh kami siap, dan jika daging
kami lemah biarlah anugerah-Mu yang maju, karena tanpa-Mu kami tak
dapat berbuat apa-apa, dan di atas semuanya itu, tanpa-Mu kami tak
sanggup menghadapi kematian yang keji. Beri kami semangat yang
berani, iman yang benar, harapan yang kuat, dan belas kasih yang
sempurna, supaya kami dapat memberikan hidup kami kepada-Mu, dengan
penuh kesabaran dan sukacita. Amin."
Tanggal 6 Juli 1415, tanpa sehelai baju pun di tubuhnya dan terikat
di sebuah tiang, Huss berdoa, "Tuhan Yesus Kristus, hanya karena
Injillah aku melaluinya dengan sabar dan rendah hati -- kematian
yang menakutkan, memalukan, dan kejam ini." Ketika api menyala di
sekelilingnya, suaranya bergema untuk yang terakhir kalinya,
"Kristus, Anak Allah yang hidup, kasihanilah aku."
Dari abad ke abad, orang-orang Kristen dibunuh karena iman mereka.
Akankah kita memiliki semangat yang berani untuk mengikut Yesus dan
menentang setiap penyimpangan nilai-nilai kebenaran?
Diambil dan disunting seperluya dari:
Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi
Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2000
Halaman: 42 -- 43
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
D U B A I
Diskriminasi dan penganiayaan agama sering kali merupakan kenyataan
pahit bagi banyak orang Kristen yang tinggal di Timur Tengah. Tapi
di sebuah negara mayoritas non-Kristen, orang-orang Kristen
mendapatkan perlakuan yang tidak biasa dari pemerintah. Negara yang
dimaksud adalah Dubai, satu dari tujuh negara yang membentuk Uni
Emirat Arab. Di negara ini berdiri Gereja King`s Revival
International, yang lebih besar dari gereja-gereja sejenisnya di
Timur Tengah.
Sang gembala gereja, Dr. VD, seorang insinyur, pindah dari Dubai ke
Sri Lanka pada tahun 1991 sebagai seorang insinyur. Dia memulai
sebuah gereja rumah dengan tujuh jemaat, yang setelah lebih dari 18
tahun, berkembang menjadi 7.000 jemaat dan 24 gembala. Ribuan orang
mengikuti kegiatan gereja dengan berbagai macam bahasa selama 7 hari
dalam seminggu. Ada 31 gereja yang beroperasi di seluruh negara di
tanah yang diberikan pemerintah.
Dari seluruh penduduk Uni Emirat Arab, 76 % adalah orang-orang
mayoritas yang memeluk agama resmi di sana. Pemerintah mengizinkan
agama-agama minoritas berkembang asalkan mereka tidak membagikan
Injil kepada pemeluk agama lain dan tidak mencetak Alkitab atau
bahan-bahan penginjilan lainnya.
Mereka yang berpaling akan menghadapi hukuman yang berat. Jadi,
penjangkauan gereja kebanyakan dilakukan kepada penduduk minoritas.
Bahkan di "oase rohani", masih ada pembatasan-pembatasan terhadap
kebebasan beragama. (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin: Body Life, Edisi Maret 2009, Volume 27, No. 3
Nama kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Dubai: A Spiritual Oasis in the Muslim World
Penerbit: 120 Fellowship - Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 4
Pokok Doa:
* Berdoa bagi orang percaya di Dubai, agar Tuhan memberikan
kreativitas kepada mereka untuk menyaksikan kasih Kristus sehingga
Kristus dapat dijangkau oleh mereka yang belum mengenal-Nya.
* Doakan agar pemerintah memberikan kebebasan beragama di Dubai
sehingga hak setiap warga untuk beribadah dilindungi.
* Doakan pemimpin jemaat di Dubai, agar Tuhan memberi hikmat dan
kemampuan untuk menggembalakan jemaat dengan baik dan memberi
makanan rohani yang cukup bagi pertumbuhan rohani jemaatnya.
P A K I S T A N
S (20 tahun) mendekam di penjara Pakistan atas tuduhan palsu bahwa
ia merobek kitab "agama lain". Ia dan ayahnya, G, ditahan pada
tanggal 9 Oktober setelah gerombolan bersenjata dari "rumah ibadah"
setempat mengepung rumah mereka. Ketika pengeras suara dari "rumah
ibadah" itu menyerukan tuduhan tersebut, massa yang marah menghujani
rumah mereka dengan batu dan botol-botol yang berisi minyak tanah
untuk membakar rumah tersebut.
Polisi datang membawa S dan G dan kemudian mendakwa mereka dengan
tuduhan telah melanggar pasal 295-B undang-undang Pakistan --
dakwaan dengan hukuman seumur hidup bagi mereka yang menodai kitab
"agama lain".
Kontak kami di Pakistan sedang melakukan apa yang mereka mampu untuk
menolong S dan G. Mereka ada di tempat kejadian ketika massa
melempari rumah keluarga ini dan telah memindahkan seluruh anggota
keluarga ke desa yang lain demi keselamatan mereka.
Air mata menetes di wajah ibu S ketika membaca sebuah surat yang
ditulis oleh S di penjara. Menurut kontak kami, "Fitnah dan serangan
sudah dirancang sedemikian rupa karena S dan ayahnya begitu agresif
bersaksi tentang Kristus kepada orang-orang di sana." S kemungkinan
akan dipenjara paling tidak 4 tahun.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Maret -- April
2009
Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 11
Pokok Doa:
* Berdoa untuk S dan G yang sedang menghadapi tuntutan hukum, agar
mereka tetap kuat dan tidak menyangkali iman mereka, serta tidak
menaruh dendam kepada pihak-pihak yang memperlakukan mereka dengan
tidak adil.
* Doakan ibu S agar diberi ketabahan dalam menghadapi masalah yang
menimpa suami dan anaknya. Berdoa agar peristiwa ini tidak
membuatnya putus asa, melainkan tetap percaya bahwa Tuhan akan
menolongnya keluar dari masalah ini.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
PERUBAHAN IKLIM MENGANCAM NELAYAN
Kehancuran lingkungan dan penjarahan sumber daya alam telah
meningkatkan ancaman krisis ekologis yang berakibat pada perubahan
iklim. Persoalan itu menimbulkan kerentanan terhadap kehidupan
masyarakat, termasuk nelayan dan masyarakat pesisir. Demikian salah
satu isu yang dikemukakan dalam aksi peringatan Hari Bumi, Rabu
(22/4) di Jakarta. Eksploitasi sumber daya alam tanpa mengindahkan
keberlangsungan lingkungan hidup telah memicu laju perubahan iklim
yang dampaknya paling dirasakan oleh nelayan, di antaranya perubahan
cuaca perairan dan gelombang tinggi yang tidak menentu. Salah satu
akar persoalannya adalah praktik pertambangan di kawasan pesisir dan
pembuangan limbah tambang ke laut.
Sumber: Kompas 23 April 2009, Halaman 18
POKOK DOA:
1. Doakan agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan dan
kebijakan yang tegas guna menanggulangi dan menyelamatkan
lingkungan hidup yang terancam kelestariannya.
2. Doakan para nelayan yang harus menghadapi kondisi cuaca yang
tidak menentu sehingga mengganggu aktivitas mata pencaharian
mereka. Kiranya di tengah kesulitan ini, Tuhan terus memelihara
dan memberkati kehidupan mereka.
3. Berdoa bagi para pelaku industri agar memiliki sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri dan tidak seenaknya membuang limbah
sisa industri ke laut sehingga merusak lingkungan.
4. Doakan agar pihak berwajib dapat mengambil tindakan yang sesuai
dengan ketentuan hukum dan memberi sanksi yang keras bagi mereka
yang membuang limbah hasil industri ke tempat yang tidak
seharusnya.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |